Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

HUKUM HOOKE
FISIKA KELAS XI

YOHANNES HARI SASMOKO, S. Si.


SMAS IGNATIUS SLAMET RIYADI
KARAWANG

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan karena memberikan kelancaran


sehingga bahan ajar Hukum Hooke ini terselesaikan. Bahan ajar ini disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik dengan mengaplikasikan kurikulum yang
diarahkan pada standar kompetensi lulusan yang berupa sikap, keterampilan dan
pengetahuan.

Bahan ajar ini dilengkapi dengan uraian materi, contoh soal, diskusi,
rangkuman, soal formatif dan kunci jawaban. Penulis berusaha menyusun bahan
ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru agar tercipta pembelajaran
yang mandiri dan efektif.

Penulis berharap bahan ajar ini bermanfaat bagi peserta didik dalam
memahami Hukum Hooke dan bagi rekan guru dalam mengajar fisika. Kritik dan
saran selalu terbuka untuk perbaikan bahan ajar ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Karawang, Juli 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI
PENGANTAR

KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI.....................................................................................................3
B. KOMPETENSI DASAR....................................................................................3
C. INDIKATOR PENCAPAIAN.............................................................................3
D. PETUNJUK PESERTA......................................................................................4
E. PETA KONSEP...............................................................................................4
URAIAN MATERI
A. Hukum Hooke...............................................................................................5
B. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas...........................................................6
C. Pemanfaatan Pegas Dalam Kehidupan........................................................9
D. Review........................................................................................................10
E. Forum Diskusi.............................................................................................11
F. Rangkuman.................................................................................................11
G. Soal Formatif..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

2
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Dalam hukum Newton I menyatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam,
benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya
dari luar, ini menyatakan bahwa bentuk benda akan tetap ketika tidak ada suatu
gaya yang berpengaruh pada benda tersebut. Pada hukum Newton II
menyatakan bahwa gaya akan mempengaruhi kondisi benda, dapat berupa
perubahan bentuk benda, dan perubahan kecepatan benda. Pada kenyataannya,
benda dapat berubah bentuk apabila dikenai gaya. Jika gaya-gaya tersebut yang
mengenai benda relatif kecil, benda akan kembali ke bentuk semua ketika gaya
tersebut dihilangkan. Sifat demikian disebut elastis. Untuk benda yang tidak
dapat kembali ke bentuk semula disebut sifat plastis. Salah satu benda yang
bersifat elastis adalah pegas. Sifat-sifat pegas ketika dirangkai dijelaskan di dalam
hukum Hooke. Bahan ajar ini akan membantu Anda menganalisis berbagai
rangkaian pegas dalam kehidupan sehari-hari.

B. KOMPETENSI DASAR
PENGANTAR

3.3 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari.

4.3 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

Dengan modul ini peserta didik akan mempelajari Hukum Hooke sehingga
mampu :
1. Menganalisis besaran yang mempengaruhi Hukum Hooke

3
2. Menganalisis rangkaian pegas dengan berbagai tipe rangkaian
3. Menghitung konstanta pegas pengganti rangkaian
4. Menganalisis besaran yang mempengaruhi konstanta pegas
5. Mempresentasikan hasil percobaan hukum Hooke

D. PETUNJUK PESERTA
DIDIK

1. Mempelajari modul ini haruslah berurutan.


2. Baca dan pahamilah materi yang ada dengan cermat dan teliti
3. Pahamilah contoh-contoh soal yang diberikan lalu kerjakan soal latihan
untuk mengecek pemahaman Anda.
4. Kerjakanlah soal formatif dengan cermat sebagai bentuk evaluasi
5. Jika menemukan kesulitan yang tidak dapat diselesaikan, catatlah dan
tanyakan kepada guru

E. PETA KONSEP

4
URAIAN MATERI

A. Hukum Hooke

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tahu


pegas merupakan benda yang berbentuk
spiral yang dapat bertambah panjang atau
bertambah pendek. Pegas merupakan salah
satu contoh benda elastis. Elastisitas benda
memiliki batas sampai pada suatu besar gaya
Gambar 1 Grafik tegangan terhadap tertentu sesuai gambar 1. Bila gaya yang
regangan benda elastis
diberikan kurang dari batas elastisitas, benda
akan kembali ke bentuk semula ketika gaya dihilangkan. Namun bila gaya yang
diberikan melebihi batas elastisitasnya benda tidak dapat kembali ke bentuk
semula meski gaya dihilangkan. Benda akan berubah bentuk secara permanen.
Ini disebut dengan sifat plastis.

Salah satu alasan seseorang membeli mobil, orang mengingikan kenyaman ketika
berkendara. Salah satu faktor kenyamanan berkendara adalah suspensi mobil
tersebut. Untuk orang yang menyukai modifikasi mobil, ketika yang dipunyai
adalah mobil standart, dan menginginkan mobil tersebut dapat dikendarai
menjadi mobil offroad, makan perlu modifikasi. Salah satu modifikasi yang
primer, adalah memodifikasi suspensi. Bagaimana menciptakan suspensi yang

Gambar 2 Mobil biasa yang dimodifikasi menjadi mobil offroad

5
nyaman untuk memodifikasi mobil biasa menjadi mobil offroad yang nyaman.

Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu
gaya tanpa melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya
pemulih yang sebanding dengan simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi
arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Pernyataan ini dikenal dengan
hukum Hooke

Gambar 3 Proses hukum Hooke pada pegas yang tertekan

Perhatikan gambar 3, ketika pegas ditarik ke bawah dengan gaya F, pegas akan
mengalami gaya pemulih (F p) yang arahnya ke atas. Gaya pemulih tersebut
menyebabkan pegas kembali ke posisi semula setelah gaya F dihilangkan. Kedua
gaya tersebut bernilai sama karena merupakan pasangan aksi-reaksi. Ketika
pegas ditekan (dimampatkan) oleh gaya dorong F ke atas, pegas akan mengalami
gaya pemulih (Fp) yang arahnya ke bawah (berlawanan dengan arah gaya dorong

6
F). gaya pemulih tersebut menyebabkan pegas kembali ke posisi semula. Ketika
pegas tidak dikenai gaya tarik ataupun gaya dorong, pegas tetap dalam posisi
seimbang. Pada posisi tersebut, pegas tidak mengalami gaya pemulih.

Dengan demikian, arah gaya pemulih selalu berlawanan dengan arah gaya yang
diberikan. Besar gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda dari titik
seimbangnya. Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan sebagai berikut:

F p=−k ∆ x

Keterangan:

F p = gaya pemulih (N)

∆ x = simpangan pegas (m)

k = tetapan pegas (N/m)

Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas
selalu berlawanan arah dengan simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan
ukuran kekakuan pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan
pegas yang lunak memiliki nilai k kecil.

B. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas

Pernahkah kalian melihat dalamnya tempat tidur atau springbed? Ya, di


dalamnya akan terlihat susunan pegas dengan posisi yang sama. Susunan ini
akan menghasilkan perubahan panjang yang diharapkan yang dipengaruhi oleh
besarnya gaya.

Sebuah pegaas yang diberi gaya akan mengalami pertambahan panjang sesuai
dengan besar gaya yang diberikan padanya. Bagaimana ijka pegas yang diberikan
gaya berupa susunan pegas (lebih dari satu pegas)? Berikut penjelasannya:

a. Susunan Seri Pegas

7
Perhatikan gambar 4. Gaya tarik yang dialami
tiap pegas adalah sama. Gaya ini juga sama
dengan gaya tarik yang dialami pegas gabungan.
F 1=F2=F p
Berdasarkan hukum Hooke, gaya pemulih
dirumuskan sebagai berikut:
F p=−k ∆ x
−F p
∆ x=
k
Pertambahan panjang pegas yang disusun seri Gambar 4 Susunan seri
dua buah pegas

merupakan jumlah pertambahan panjang masing-masing pegas.


∆ x=∆ x1 + ∆ x2
F p Fp
∆ x= +
k1 k2
1 1
∆ x=F p ( + )
k1 k 2
1
∆ x=F p ( )
k seri
1 1 1
= +
k seri k 1 k 2
Jadi, tetapan pegas yang disusun seri adalah

1 1 1
= + +…
k seri k1 k 2

Susunan seri pegas ditujukan untuk memperkecil tetapan pegas sehingga


pertambahan panjang yang dialami sistem pegas akan lebih besar.

b. Susunan Paralel Pegas


Ketika disusun paralel maka gaya total pegas
adalah sama dengan jumlah gaya yang dialami

8
oleh masing-masing pegas sehingga pertambahan panjang kedua pegas
sama. Perhatikan gambar 5.
F p=F p1+ F p2
k p ∆ x=k 1 ∆ x+ k 2 ∆ x
k p ∆ x=(k 1+ k 2)∆ x
Jadi tetapan pegas yang disusun paralel adalah

Gambar 5 Susunan paralel


k p=k 1 +k 2+ … dua buah pegas

Susunan paralel pegas bertujuan untuk memperbesar konstanta pegas


sehingga pertambahan panjang system pegas lebih kecil dibandingkan
dengan susunan seri pegas.

Contoh Soal

Perhatikan gambar
berikut.
Lima buah pegas identic dengan konstanta pegas sebesar
200 N/m disusun seperti gambar di atas dan diberi beban
sebesar 30 N.
Hitunglah:
a. Konstanta pegas gabungan
b. Pertambahan panjang sistem pegas
Penyelesaian:
Diketahui: F = w = 30 N
K = 200 N/m
Ditanyakan: a. ktotal
b ∆x
N
a. k p1=k +k + k=3 k=3 ( 200 ) =600
m
N
k p2=k + k=2 k =2 ( 200 )=400
m
1 1 1
= +
k total k p1 k p 2

9
1 1
¿ +
600 400
2 3 5
¿ + =
1200 1200 1200
1200
k total = =240 N /m
5
Jadi, konstanta pegas gabungan yaitu 240 N/m
b. F=k total ∆ x
F
∆ x=
k total
30
¿ =0,125 m=12,5 cm
240
Jadi, pertambahan panjang sistem pegas adalah 12,5 cm

C. Pemanfaatan Pegas Dalam Kehidupan

Pegas termasuk benda elastis sehingga akan kembali ke bentuk semula apabila
gaya yang bekerja pada pegas dihilangkan. Sifat pegas tersebut banyak
dimanfaatkan dalam produk teknologi. Berikut pemanfaatan pegas dalam
produk teknologi.

a. Neraca Pegas
Neraca pegas atau dynamometer digunakan untuk mengukur
gaya seperti pada gambar 6. Neraca pegas telah dikalibrasi
pabrik sehingga pertambahan panjang pegas Ketika ditarik atau
ditekan oleh sebuah gaya telah dikonversi ke skala Newton.
Neraca pegas ada yang memiliki gir untuk mengubah
pertambahan panjang pegas menjadi gerakan jarum Gambar 6 Neraca
Pegas
penunjuk.

b. Sistem suspensi kendaraan bermotor


Pegas digunakan pada sistem
suspense kendaraan bermotor

10

Gambar 7 Shock Breacker Motor


untuk meredam kejutan seperti pada gambar 7. Bila kendaraan tidak
memiliki sistem suspense, pengendara akan cepat Lelah dan merasa tidak
nyaman Ketika berkendara. Pegas ini sangat diperlukan saat kendaraan
melewati jalan yang tidak rata atau berlubang. Berat pengendara menekan
pegas sehingga termanfaatkan Ketika melewati jalan berlubang. Pegas
Kembali kebentuk semula Ketika kendaraan berada di jalan rata. Dengan
demikian pengendara merasakan sedikit ayunan sehingga tidak melelahkan.

c. Pegas Pada Setir Kemudi


Pada beberapa mobil, setir kemudi dirancang secara
khusus untuk menjaga keselamatan pengemudi seperti
terlihat pada gambar 8. Hal ini mengantisipasi agar
pengemudi tidak terluka parah saat kecelakaan. Kolom
setir akan memendek dan bergeser miring untuk
menghindari benturan dengan dada pengemudi. Gambar 8 Pegas pada
setir kemudi

d. Kasur Pegas
Anda akan merasa nyaman Ketika
beristirahat di atas kasur pegas.
Kasur pegas akan membentuk
permukaan sesuai bentuk tubuh
Anda. Ketika Anda berbaring di atas
Gambar 9 Kasur Pegas kasur pegas, berat badan Anda akan
menekan pegas-pegas Kasur sehingga termampatkan. Pegas-pegas di dalam
kasur akan memendek sesuai bentuk badan Anda. Kasur pegas akan kembali
ke bentuk semula setelah Anda beranjak dari kasur. Hal ini karena pegas
termasuk benda elastis seperti terlihat pada gambar 9.

e. Pegas Untuk Melatih Otot Dada

11
Pegas dapat digunakan untuk melatih otot dada seperti pada gambar 10.
Pegas ditarik sehingga bertambah panjang, kemudian dikendurkan Kembali
sehingga Kembali ke panjang semula. Kegiatan ini dilakukan secara berulang-
ulang dan teratur sehingga otot dada menjadi kuat.

f. Busur Panah
Zaman dulu, busur panah digunakan sebagai
peralatan berburu. Anak panah dapat terlempar
dan mengenai sasaran. Saati ini, panah digunakan
sebagai alat untuk berolahraga yang disebut
panahan seperti terlihat pada gambar 11.
Gambar 11 Busur panah

D. Review

Silahkan uji pemahamanmu dengan menyelesaikan persoalan awal pembelajaran


tadi!
Seorang pengrajin mebel akan membuat springbed yang lebih nyaman dari
springbed sebelumnya menggunakan bahan pegas yang sama dengan springbed
sebelumnya. Bila konstanta pegas yang digunakan adalah 50 N/m setiap baris
pegas dan banyak baris pegasnya 8 baris mampu memendek 8 cm. bila pengrajin
tersebut ingin membuat springbed yang mampu memendek 5 cm saja maka
seperti apakah rangkaian pegas springbed tersebut dan berapa jumlah baris
pegas yang harus digunakan?

E. Forum Diskusi

Dalam perkembangan teknologi, penggunaan pegas sudah sangat banyak


dikembangkan untuk memudahkan dan menjaga ketahanan suatu benda.
Diskusikan dengan temanmu penerapan pegas yang lain dalam kehidupan sehari-
hari!

12
F. Rangkuman

Adapun rangkuman hukum Hooke rangkaian pegas adalah:


Besar gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda dari titik seimbangnya.
Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan sebagai berikut:

F p=−k ∆ x

Persamaan susunan seri pegas

1 1 1
= + +…
k seri k1 k 2

Persamaan susunan paralel pegas


k p=k 1 +k 2+ …

Pemanfaatan pegas dalam produk teknologi


1. Neraca pegas
2. Sistem suspense kendaraan bermotor
3. Pegas pada setir kemudi
4. Kasur pegas
5. Pegas untuk melatih otot dada
6. Busur panah

G. Soal Formatif

Setelah mempelajari seluruh kegiatan belajar, kerjakanlah soal berikut dengan


memilih salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Perhatikan susunan pegas berikut!

13
Susunan pegas (1) dan (2) diberi beban yang sama sehingga bertambah
panjang. Perbandingan antara konstanta (1) dan (2) adalah…
A. 2 : 3
B. 2 : 9
C. 3 : 2
D. 3 : 8
E. 9 : 2
2. Dari percobaan menentukan elastisitas karet ban diperoleh data seperti
tabel berikut. Nilai konstanta terbesar diperoleh dari percobaan…
No Gaya (N) Pertambahan Panjnag
(m)
A 6 2,0 x 10-2
B 7 2,5 x 10-2
C 8 3,3 x 10-2
D 9 3,5 x 10-2
E 10 4,5 x 10-2
3. Joni melakukan percobaan menguji elastisitas pegas. Pegas bertambah
panjang 1,96 cm Ketika diberi beban 200 gram. Untuk menambah
panjang panjang karet 30 cm dari semula, diperlukan gaya sebesar …
A. 62,8 N
B. 55,2 N
C. 42,5 N
D. 30,6 N
E. 28,2 N
4. Seorang murid ingin membuat system pegas yang terdiri dari dua pegas
untuk menahan beban sebesar 4 kg. ia memiliki sebuah pegas dengan
konstanta 600 N/m dan satu pegas lagi sedang ia pilih. Jika pertambahan
panjang system pegas yang diperoleh adalah 8 cm, maka konstanta pegas
lainnya yang dibutuhkan murid tersebut adalah ….
A. 1000 N/m
B. 2000 N/m
C. 3000 N/m
D. 4000 N/m
E. 5000 N/m
5. Perhatikan gambar berikut!

Gambar A Gambar B
Pegas-pegas dalam susunan adalah identik dan masing-masing memiliki
konstanta sebesar 200 N/m. perbandingan konstanta pegas pengganti
gambar A dan B adalah….
A. 1 : 4

14
B. 2:3
C. 1:2
D. 3:2
E. 4:1

Kunci Jawaban Pilihan Ganda Soal Formatif


No Kunci
Jawaban
1 B
2 A
3 D
4 C
5 E

15
Daftar Pustaka

Josephine, Neni E. 2020. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X. Surabaya :


Direktorat SMA Kemdikbud.

Pujianto, dkk. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Klaten : Intan Pariwara

Chasanah, Risdiyani. Dkk. 2019. Fisika Untuk SMA/MA Peminatan Matematika


dan Ilmu-Ilmu Alam. Yogyakarta. Intan Pariwara

16

Anda mungkin juga menyukai