Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ke-1

FISIKA

Disusun Oleh:
1. Desepti Tesalonica Gulo
2. Aisyatunnisa
3. Putri Madhuri Solehah
4. Firna Mauli Afriani
5. Tanri Deles Silitonga
6. Muhammad Azrad Fadillah

Kelas XI MIPA 6
Semester I
HUKUM HOOKE

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

1. Petunjuk
Bacalah materi hukum hooke dari buku paket dan referensi lainnya, pelajari hubungan
antara massa beban dan pertambahan panjang pegas untuk menentukan konstanta
pegas. Dan pahami konsep menentukan nilai konstanta pegas susunan seri dan
parallel.

2. Kopentensi Dasar
Siswa dapat memahami konsep hukum hooked an elastisitas pegas

3. Tujuan Praktikum
 Mencari tau hubungan antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas
 Menentukan besar konstanta pegas
 Menentukan konstanta pegas seri dan parallel
 Membuktikan kebenaran teori dan konsep konstanta pegas seri dan parallel

4. Teori Dasar

Pada saat berkendara, kita pasti pernah melewati polisi tidur di jalan. Saat melewati
polisi tidur, kendaraan pasti akan berguncang karena pengaruh dari tinggi polisi tidur
tersebut. Untungnya, setiap kendaraan memiliki alat yang berfungsi mengatasi setiap
guncangan yang terjadi di sepanjang perjalanan. Alat tersebut dinamakan peredam
kejut atau shock absorber. Alat ini akan menyerap setiap guncangan dan
mengubahnya menjadi gerakan yang elastis.

Peredam kejut sangat penting untuk keselamatan, tanpa adanya alat ini, bisa-bisa
kendaraan yang kita kendarai akan terpental saat melewati polisi tidur atau jalan yang
tidak rata permaukaannya. Seperti yang kita lihat pada gambar, bentuk peredam kejut
terlihat seperti pegas. Hal ini menyebabkan sifatnya menjadi elastis. Lalu apa yang
dimaksud dengan elastis?
Konsep elastisitas pada benda padat

Plastisin merupakan benda padat. Ketika kita menarik atau memberi gaya pada
plastisin, bentuknya akan berubah menjadi panjang. Tapi berbeda ketika kita menarik
pegas, bentuknya akan kembali lagi seperti semula. Pada dasarnya semua benda yang
ada di bumi dapat mengalami perubahan bentuk (deformasi) apabila diberikan
sejumlah gaya. Benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula saat gaya yang
diberikan dihilangkan atau benda tersebut berubah menjadi bentuk yang baru. Kalau
gaya yang di berikan pada benda terlalu besar dan benda sudah melewati titik
maksimalnya untuk merenggang, bisa jadi benda tersebut akan hancur.

Pengertian elastisitas zat padat

Kemampuan yang dimiliki benda untuk kembali ke kondisi awalnya saat gaya yang
diberikan pada benda tersebut dihilangkan disebut elastisitas atau benda tersebut
memiliki sifat yang elastis. Contohnya seperti pegas, karet gelang, per, dsb.
Sementara itu, jika benda tidak memiliki kemampuan untuk kembali lagi ke kondisi
awalnya saat gaya yang diberikan dihilangkan, maka benda tersebut memiliki
sifat plastis. Contohnya adalah plastisin, plastik, permen karet, tanah liat, dsb.

Hubungan Antara Gaya dengan Pertambahan Panjang Benda Elastis


Gaya lurus OA menunjukkan bahwa gaya F akan sebanding dengan pertambahan panjang
pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi sampai melampaui titik A, ternyata garis pada
grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan, batas linearitas pegas sudah terlampaui,
namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, daerah yang dibatasi
oleh titik O sampai B disebut daerah elastis.
Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas sudah
terlampaui. Akibatnya, setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke bentuk
semula (pegas akan bersifat plastis).
Apabila gaya F terus diperbesar sampai titik C, pegas akan patah. Itulah mengapa tidak
menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau bahkan hancur.
Balik lagi ke seberapa besar gaya yang diberikan pada benda tersebut.
Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan sebanding dengan besaran yang
disebut dengan tegangan. Sementara itu, hasil perubahan bentuk benda akibat tegangan
disebut regangan yang berupa pertambahan panjang dari benda tersebut

Modulus elastisitas (Young)


Menurut Robert Hooke, perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda disebut
dengan modulus elastisitas (young) benda tersebut. Secara matematis, modulus elastisitas
dapat dirumuskan sebagai berikut:

Konsep Hukum Hooke

“jika gaya yang diberikan pada sebuah pegas tidak melebihi batas elastisitasnya,
pertambahan panjang pegas akan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan
tersebut”.

Hubungan antara besar gaya dengan pertambahan panjang pegas pertama kali diamati oleh
Robert Hooke, seorang ahli kimia dan matematika berkebangsaan Inggris. Hooke membuat
hukum, yaitu Hukum Hooke yang menjelaskan tentang besar gaya maksimum yang dapat
diberikan pada benda elastis agar tidak melewati batas elastisitasnya dan menghilangkan
sifat elastis benda tersebut.

Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari keadaan
awalnya (ΔL). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar juga
pertambahan panjang pegasnya.

Susunan Pegas
5. Alat dan Bahan
a) Pegas
b) Statif
c) Mistar
d) Beban berbeda ukuran
e) Neraca pegas

6. Tugas Pendahuluan
1) Jelaskan Karakter benda elastis
 Bendanya lentur
 Tidak mudah patah ketika diberi gaya pada batas nilai tertentu
 Menghasilkan bentuk yang baru apabila diberi gaya
 Dapat kembali lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja
padanya dihilangkan
 Jika gaya yang diberikan melebihi batas maksimal merenggang benda
tersebut tidak akan kembali ke bentuk semula atau bahkan dapat
hancur
2) Jelaskan apa hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas
 jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah benda pegas tidak melebihi
batas elastisnya, maka pertambahan panjang benda yang terjadi
menjadi sebanding dengan gaya tarik yang diberikan

7. Prosedur praktikum
 Gantunglah pegas pada statif seperti gambar dan ukurlah panjang pegas tanpa
beban
 Ukurlah berat tiap-tiap beban menggunakan neraca pegas
 Gantungkan beban pada pegas dan ukurlah panjang pegas setelah diberi beban
 Ulangi kegiatan ini dengan merangkai pegas secara seri dan parallel
 Ukur panjang awal dan panjang akhir rangkaian pegas setelah diberi beban
 Catatlah hasil pengamatan pada tabel
 Buatlah hasil laporan praktikum, lalu sampaikan hasilnya di depan kelas
8. Hasil Pengamatan

Panjang pegas mula mula

No. Praktikum ke Berat


beban (N)
1 Pegas 1

2 Pegas 2

3 Pegas seri

4 Pegas parallel

9. Pengolahan data
a. Hitunglah nilai konstanta pegas dengan menggunakan persamaan (1) dan (2)
b. Bandingkan hasil perhitungan konstanta pegas seri dan parallel dengan
konstanta pegas seri parallel hasil pengukuran

10. Kesimpulan
11. Tugas Akhir
 Jelaskan pendapat anda tentang hasil percobaan yang dilakukan
 Jelaskan faktor-faktor yang mungkin sebagai penyebab kesalahan ataupun
perbedaan data hasil praktikum
 Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan tersebut

Anda mungkin juga menyukai