Anda di halaman 1dari 8

Navigation

StudioBelajar.com / Fisika / Hukum Hooke

Hukum Hooke

Hukum Hooke dan Elastisitas

Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup


untuk merubah bentuk benda tersebut maka kondisi
benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis, ataupun
hancur. Hancur merupakan kondisi kegagalan benda
karena sudah melewati titik patahnya (breaking point).
Plastis merupakan kondisi benda yang tidak dapat
kembali lagi menjadi kondisi awalnya jika gaya yang
diberikan dihilangkan. Contoh benda yang bersifat
plastis dapat kamu lihat pada plastisin, tanah liat, dan
bahkan permen karet.

Punya PR yang gak ngerti? Yuk tanya di Forum


StudioBelajar.com

Elastis atau Elastisitas (Fisika) adalah kemampuan


sebuah benda untuk kembali ke kondisi awalnya
ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Contoh benda elastis adalah pegas.
Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah
menjadi bersifat plastis jika ditarik dengan gaya yang
besar melewati batas elastisnya. Jika pegas sudah
menjadi plastis kamu pasti tahu bahwa pegas tersebut
sudah rusak.

Agar kamu memahami materi Elastisitas dan Hukum


Hooke dengan baik, kamu harus memahami terlebih
dahulu:

Hukum Newton
Hukum kesetimbangan

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kamu pasti tahu


jika suatu gaya diberikan pada suatu benda,
contohnya pada batang besi vertikal yang tergantung
seperti pada gambar dibawah, maka panjang batang
besi tersebut akan berubah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

atau seterusnya disebut merupakan pertambahan


panjang pada batang besi tersebut. Semakin besar
gaya [F] yang diberikan maka pertambahan
panjangnya () juga akan semakin besar. Dapat
disimpulkan bahwa pertambahan panjang benda
sebanding dengan besarnya gaya tarik.
Perbandingan besar gaya tarik [F] terhadap
pertambahan panjang benda () bernilai konstan.
Konstan artinya sebanding. Proporsionalitas kedua
besaran tersebut dinotasikan dengan rumus
persamaan:

Pass Your 2V0-41.19


Exam in First Attempt –
Guaranteed
Iklan PrepAway

Learn more

Dimana,

= besarnya gaya yang diberikan atau gaya tarik (N)

= pertambahan panjang benda (m)

= konstanta benda (N/m)

merupakan koefisien elastisitas benda ataupun


ukuran kelenturan pegas. Hubungan ini pertama kali
diketahui oleh Robert Hooke (1635 – 1703), oleh
karena itu dikenal juga sebagai Hukum Hooke. Hukum
Hooke hanya berlaku hingga batas elastisitas. Batas
elastisitas merupakan gaya maksimum yang dapat
diberikan pada benda sebelum benda berubah bentuk
secara tetap dan panjang benda tidak dapat kembali
seperti semula (menjadi plastis ataupun hancur).

Pass Your 2V0-41.19


Exam in First Attempt –
Guaranteed
Iklan PrepAway

Learn more

Kita akan mengamati sebuah objek yaitu pegas,


sebuah benda yang dapat menjadi elastis. Pada
kondisi pegas saat ditarik, terdapat gaya pada pegas
yang besarnya sama dengan gaya tarikan pada pegas
tetapi arahnya berlawanan (). Jika gaya tersebut
disebut dengan gaya pegas () maka gaya ini pun
sebanding dengan pertambahan panjang pegas ().
Perhatikan Gambar dibawah ini.

Dari Admin StudioBelajar.com: GRATIS Nginap


di Hotel hingga 1 Juta. Info lengkap, Klik:

[Sumber: Halliday – Resnick – Walker, 2005]

Persamaan gaya pegas dinotasikan dengan rumus:

Dimana,

= gaya pegas (N)

= pertambahan panjang pegas (m)

= konstanta pegas (N/m)

Kamu tidak perlu khawatir terhadap tanda minus (-).


Tanda tersebut hanya menyatakan arah gaya pegas
yang berlawanan dengan arah gaya tarik.
Sifat pegas yang elastis banyak digunakan dalam
kegunaan sehari-hari. Contoh penggunaan pegas
dapat kamu lihat pada kasur pegas (spring bed) atau
pada kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor
pegas digunakan sebagai peredam kejut
(shockbreaker). Penggunaan pegas biasanya dipakai
secara bersamaan dalam satu sistem pegas. Nilai
konstanta pegas tersebut akan berubah tergantung
susunannya.

Dua buah pegas atau lebih yang disusun secara seri


dinyatakan oleh rumus:

Jika pegas disusun secara paralel, maka dinyatakan


dengan rumus:

Contoh Soal Hukum Hooke

Tiga pegas identik (k = 200 N/m) dan dua beban


(massa masing-masing m = 0,5 kg) disusun seperti
pada gambar. Pertambahan panjang total pegas
adalah … (Simak UI 2014)

A. 4,0 cm
B. 5,0 cm
C. 6,0 cm
D. 7,0 cm
E. 8,0 cm

Solusi:

Kita bagi dua komponen pegas pada sistem tersebut,


pertama komponen pegas paralel yang terdiri dari dua
pegas, kedua komponen pegas paling bawah.

Untuk komponen pegas pertama:


Pertambahan panjang pada komponen pertama,
massa kedua benda dijumlahkan untuk mencari gaya
beratnya.

Untuk komponen pegas kedua:

Pertambahan panjang pada komponen kedua, gaya


berat yang mempengaruhinya hanya pada satu benda.

Jadi, total pertambahan panjang pada sistem:

Jika gaya gravitasi dianggap sebesar 10 m/s2, maka


total pertambahan panjang pada sistem tersebut
sebesar 0,05 meter atau sepanjang 5,0 cm.

Jawaban: B

Judul Artikel: Hukum Hooke


Kontributor: Ibadurrahman, S.T.
Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

1. Gerak Melingkar
2. Pengertian Listrik Statis
3. Gelombang Bunyi

Masih bingung? Yuk diskusi di Forum


StudioBelajar.com
Cari Bahan Belajar

To search type and hit enter

Kategori Pelajaran:

Matematika
Fisika
Kimia
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Ekonomi
Geografi
Penambah Wawasan

Artikel Terbaru:

If Clause
Penduduk – Pengertian, Komposisi, Piramida, Pertumbuhan,
Sensus, dsb
Teori Konsentris, Sektoral, & Inti Ganda
Hukum Dasar Kimia
Alat Optik

Informasi

Tentang StudioBelajar
Kebijakan Privasi
Kontak
Pasang Iklan

Kerjasama

Untuk penawaran kerjasama, baik berupa iklan, media partner,


atau bentuk kerjasama lainnya, silakan kirim email ke
diansinaga92@gmail.com

© Copyright 2019 StudioBelajar.com

Anda mungkin juga menyukai