MATERI ELASTISITAS
Disusun Oleh :
1. Rofita Istiqomah (4201418017)
2. Elang Fatahillah (4201418033)
KELOMPOK 2
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya.
Indikator :
3.2.1 Mengananalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan elastisitas.
3.2.2 Menganalisis hubungan antara gaya, gerak, dan getaran serta mengenalinya
pada gejala-gejala alam.
3.2.3 Memahami sifat-sifat elastisitas bahan.
3.2.4 Menerapkan hukum Hooke pada elastisitas bahan seperti pegas.
4.2.1 Mengolah data dan menganalisis hasil percobaan kedalam grafik,
menentukan persamaan, membandingkan hasil percobaan dengan bahan
pegas/karet yang berbeda.
4.2.2 Membuat laporan hasil percobaan dang mempresentasikannya.
PENGANTAR
Di alam semesta ini semua benda yang diberi gaya akan mengalami suatu
perubahan. Apabila gaya hilang maka benda mungkin akan dapat kembali ke bentuk
semula. Perubahan benda sangat dipengaruhi oleh elastisitas benda tersebut.
Banyak sekali kejadian di alam yang berkaitan dengan elastisitas. Kita dapat
melihat contoh-contoh elastisitas yang banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya sifat elastisitas, maka dapat dijelaskan ada benda-benda yang tidak
mudah patah dan benda yang mudah patah.
PETA KONSEP
Bila kalian akan menekan spring bed ke bawah, kalian akan mendapat gaya
yang membuat kalian terpental ke atas. Ada gaya yang seolah menolak kalian.
Gejala-gejala tadi menunjukan elastisitas. Elastisitas sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Perhatikan gambar penggaris di atas, penggaris mampu
melengkung tanpa patah karena penggaris memiliki elastisitas. Gaya yang kalian
keluarkan cukup besar maka penggaris akan patah.
Jembatan dari baja akan melengkung jika terbebani atau terjadi perubahan
panjang, dan akan kembali ke bentuk semula jika bebannya tidak ada. Namun jika
beban kecil seringkali kita tidak melihat perubahan panjang atau kelengkungan
jembatan. Mengapa pada jembatan bisa terjadi kelengkungan? Secara umum
mengapa suatu materi bisa meregang? Suatu materi dapat kita anggap tersusun dari
pegaspegas. Jika kita menarik pegas maka akan terjadi regangan,jika kita
menghilangkan tarikan pegas akan kembali seperti semula. Gaya yang dikerjakan
oleh pegas serupa dengan gaya antaratom dalam molekul-molekul zat padat. Atom-
atom tersebut dapat bergetar seperti gerakan massa yang terikat pada pegas.
Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke
bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan
atau tarikan) dari luar.
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan
ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi
dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada
benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul
dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk
mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.
1. Benda Elastis
Benda-benda yang memiliki elastisitas
atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas,
dan pelat logam disebut benda elastis. Pada
gambar 1.a, apabila sebuah gaya F diberikan
pada sebuah pegas panjang pegas akan
berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka
hubungan antara perpanjangan pegas dengan
Gambar 1.a Batas elastisitas pegas gaya yang diberikan dapat digambarkan
dengan grafik dibawah ini.
Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus
OA menunjukkan besarnya gaya F yang
sebanding dengan pertambahan panjang x.
Pada bagian ini pegas dikatakan meregang
secara linier. Jika F diperbesar lagi sehingga
melampaui titik A, ternyata garis pada grafik
sudah tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas
Gambar 1.b Grafik hubungan gaya linieritasnya pegas sudah terlampaui, namun
dengan pertambahan pegas
pegas masih bisa kembali ke bentuk semula.
Oleh karena itu, daerah yang dibatasi oleh titik
O sampai B disebut daerah elastis.
2. Benda Plastis
Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk
awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin
(lilin mainan).
(Sumber : ruangguru.com)
B. TEGANGAN
1 pascal = 1 m2
1 newton atau 1 Pa = 1 N/m2
Contoh Soal
1. Sebuah batang besi jari-jari 9 mm dan panjangnya 80 cm. Batang ditarik oleh
gaya sebesar 6 x 104 N. (Tegangan patah besi 4 x 108 N/m2).
a. Berapakah tegangan tarik pada batang?
b. Berapakah perubahan panjang batang? Apakah besi patah?
Penyelesaian
Diketahui : Jari-jari batang besi = 9 mm = 9 x 10-3 m
Panjang besi = L = 80 cm = 0,8m
Luas penampang besi = A= pr2 = 3,14 (9)2 m2
Jawab :
Tegangan tarik yang dialami besi:
Besi belum patah karena tegangan tarik besi masih di bawah tegangan patahnya.
2. Tulang orang dewasa memiliki diameter minimum 2,8 cm. Berapa gaya
maksimal yang boleh menekan tulang agar tidak patah?
Penyelesaian
Tegangan patah tulang adalah 270 x 106 N/m2.
Gaya yang menghasilkan tegangan tekan sebesar tegangan patah tulang adalah
F = Tegangan patah tulang x luas penampang
F = (270 x 106 N/m2)(p)(1,4 x 10-2m)2 = 1662 x 104 N
D. MODULUS YOUNG
Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah
bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah
tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan
benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young.
Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang
akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara
matematis dirumuskan:
Keterangan :
E = Y = modulus Young (N/m2)
Modulus elastisitas
F = gaya (N)
L = panjang mula-mula (m)
ΔL = pertambahan panjang (m)
A = luas penampang (m2)
= tegangan (Pa)
e = regangan
Contoh Soal
1. Sebuah kawat logam dengan diameter 1,25 mm dan panjangnya 80 cm
digantungi beban bermassa 10 kg. Ternyata kawat tersebut bertambah panjang
0,51 mm. Tentukan:
a. Tegangan (stress),
b. Regangan (strain), dan
c. Modulus Young zat yang membentuk kawat.
Penyelesaian
Diketahui: d = 1,25 mm, = 80 cm, m = 10 kg, dan = 0,51 mm
Ditanya: a. , b. e , c. E
Jawab:
a. Tegangan (
b. Regangan
c. Modulus Young
2. Andi memiliki sebatang logam besi dengan panjang 1 m dan luas permukaan 1
cm2. Kemudian, Andi menarik logam besi tersebut menggunakan mesin dengan
gaya sebesar 5.000 N. Jika panjang akhir logam besi tersebut adalah 1,1 m,
berapakah modulus elastisitas logam besi tersebut?
Penyelesaian
Jadi, besar modulus elastisitas pada logam besi adalah sebesar 5 x 108 N/m2.
E. HUKUM HOOKE
Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan
ukuran). Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula, apabila
dikenai gaya sampai batas tertentu.
Hubungan Gaya F dengan Pertambahan Panjang
dengan:
k = tetapan pegas (N/m),
ΔL= = pertambahan panjang pegas (m), dan
F = gaya yang bekerja pada pegas (N).
Tanda minus (–) menyatakan arah gaya pemulih yang selalu berlawanan dengan
pertambahan panjang pegas.
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke seorang arsitek
yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang
mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal
sebagai hukum Hooke.
Hubungan antara Hukum Hooke dengan Modulus Young
Hubungan antara tetapan/konstanta gaya (k) dengan modulus Young (E), dituliskan
sebagai berikut.
Contoh Soal
1. Sebuah pegas dengan konstanta sebesar 1.000 N/m ditarik dengan gaya sebesar
100 N. Berapakah pertambahan panjang pegas tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui:
Besar pertambahan pegas dapat kita cari menggunakan rumus Hukum Hooke
seperti berikut:
Jadi, besar pertambahan pegasnya adalah 0,1 meter.
2. Sebuah pegas memiliki panjang 20 cm. Saat ditarik dengan gaya 12,5 N panjang
pegasnya menjadi 22 cm. Berapakah panjang pegas jika ditarik gaya sebesar 37,5
N?
Penyelesaian
x0 = 20 cm
F1 = 12,5 N x1 = 22 cm
= 22 - 20 = 2 cm
F2 = 37,5 N =?
x2 = ?
Dari keadaan pertama dapat dihitung konstanta pegas sebagai berikut:
Menurut Hukum Hooke, konstanta pegas total rangkaian pegas yang di susun
seri tersebut adalah
Secara umum, konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan
persamaan
2. Susunan paralel
Susunan pegas secara paralel dapat
dilihat contohnya seperti pada Gambar 6.b.
Pada saat ditarik gaya maka pemanjangan
pegas sama dan gaya yang diberikan dibagi
sebanding konstantanya. Jika rangkaian
pegas itu ditarik dengan gaya sebesar F,
Gambar 6.b Pegas susunan paralel dengan
setiap pegas akan mengalami gaya tarik
konstanta masing-masing k1 dan k2
sebesar F1 dan F2, dengan Ftotal = F1+ F2.
Setiap pegas juga akan mendapat pertambahan panjang sebesar Δx 1 dan Δx2.
Oleh karena Δx1 dan Δx2, konstanta pegas total untuk rangkaian pegas paralel
menurut Hukum Hooke adalah
Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan dengan
persamaan :
3. Susunan campuran
Bagaimana jika beberapa pegas disusun campur? Tentu kalian sudah bisa
menjawabnya bahwa pada rangkaian itu akan berlaku sifat gabungan. Dalam
menganalisanya dapat ditent ukan dengan memilih susunan yang sudah dapat
dikategorikan seri atau paralelnya.
Gambar 6.c Pegas Susunan Campuran antara Paralel dan Seri
Contoh Soal
1. Dua buah pegas yang disusun paralel berturut-turut mempunyai konstanta sebesar
200 N/m dan 300 N/m. Jika diujungnya diberi beban sebesar 4 kg dan g=10 m/s 2,
maka hitunglah pertambahan panjang pegas!
Penyelesaian
Diketahui: k1 = 200 N/m,
k2 = 300 N/m
m = 4 kg
g = 10 m/s2
Ditanya: ?
Jawab:
kp = k1 + k2
= 200 + 300
= 500 N/m
F = kp x
2. Dua buah pegas disusun secara seri berturut-turut besar konstantanya 200 N/m
dan 100 N/m. Apabila pada pegas tersebut diberi beban 40 N, hitunglah
pertambahan panjang pegas!
Penyelesaian
Diketahui: k1 = 200 N/m
k2 = 100 N/m
F = 40 N
Ditanya: = …?
Jawab:
Cari kontanta total pegas terlebih dahulu
3. Enam pegas k1, k2, k3, k4, k5, dan k6 dususun seperti pada gambar di bawah. k 1
sampai k6 sejenis masing-masing memiliki konstanta gaya pegas 100 N/m. Jika
ujung bawah pegas dibebani 10 kg (g = 10 m/s 2), hitung berapa cm turunnya ujung
bawah pegas tersebut!
Penyelesaian
Diketahui: k1 = k2 = k3 = k4 = k5 = k6 = 100 N/m
m = 10 kg
g = 10 m/s2
Ditanya: = …?
Jawab:
· k1, k2, dan k3 disusun secara paralel
kI = k1 + k2 + k3 = 100 + 100 + 100 = 300 N/m
· k4 dan k5 disusun secara paralel
kII = 100 + 100 = 200 N/m
F=k
mg = 54,55
10 x 10 = 54,55
100 = 54,55
Jadi, turunnya ujung bawah pegas tersebut adalah 183 cm,
Karena gaya luar bekerja berlawanan arah dengan gaya pulih pegas maka, besar
usaha (Weksoleh gaya luar adalah
Weks=Epf−Epi
Usaha merupakan perubahan energi potensial, sehingga energi potensial dari
sebuah pegas yang meregang sebesar x dari kondisi setimbangnya dapat dituliskan
rumus energi potensial pegas sebagai berikut.
1
Ep= kx2
2
Jika kemudian gaya luar dihilangkan dan pegas digunakan untuk melontarkan
beban bermassa m dan beban m bergerak dengan kecepatan v maka energi potensial
pegas berubah menjadi energi kinetik.
Diasumsikan semua energi potensial berubah menjadi energi kinetik maka pada
kondisi ini berlaku hukum kekekalan energi mekanik.
ΔEp+ΔEk=0
Perlu ditekankan kembali bahwa faktor yang mempengaruhi frekeunsi dan periode
pegas adalah konstanta pegas dan massa beban yang disimpan dalam pegas.
5. Katapel
Contoh yang sangat sederhana dan mungkin sering anda temui adalah ketapel.
Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih
dahulu diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet
ketapel akan kembali seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan.
6. Dinamometer
Pernahkah dirimu melihat dinamometer ? mudah-mudahan di laboratorium
fisika sekolah anda ada. Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di
samping adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar
gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas
tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan
percobaan mengukur besar gaya gesekan.
8. Busur Panah
Busur panah adalah suatu senjata tradisional yang digunakan untuk
meluncurkan anak panah dan proses panah terbantu oleh kekuatan elastisitas. Pada
jaman dulu panah adalah senjata yang digunakan untuk berburu dan pada masa
kerajaan sering digunakan untuk peralatan perang. Panahan kini menjadi salah satu
cabang olahraga yang populer di seluruh dunia dan ketepatan menembak menjadi
kunci utama olahraga panahan. Saat tali busur panah ditarik, maka akan
menghasilkan tegangan dan akan menghasilkan energi potensial yang sangat elastis.
Setelah anak panah dilepaskan dari tegangannya, maka akan membuat anak panah
melaju dengan sangat cepat.
9. Jembatan
Jembatan adalah alat yang dibuat khusus untuk menyambungkan jalan, agar
bisa melewati berbagai lokasi yang berbahaya seperti sungai dan pembuatan
jembatan sangatlah sulit, karena perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang.
Dalam pembuatan jembatan, biasanya menggunakan rangka yang memiliki sifat
elastis dan bagian penyangganya bisa menahan getaran yang sangat besar.
Keberadaan jembatan sangatlah penting, bagi wilayah yang kesulitan akses dan
pembuatan jembatan menjadi salah satu cara meningkatkan pemerataan ekonomi
masyarakat.
LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
1. Kecendrungan pada suatu bahan untuk berubah dalam bentuk baik panjang, lebar,
maupun tinggi dengan massa yang tetap, yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
menekan atau menariknya dan akan kembali ke bentuk semula pada saat gaya
yang bekerja pada bahan ditiadakan. Pernyataan di atas merupakan pengertian
dari…
a. Elatistas
b.Sifat elastis
c. Sifat plastis
d. Modulus young
e. Tegangan dan regangan
10. Dua pegas identic dirangkai seperti pada gambar di bawah ini!
Hitunglah nilai konstanta pengganti dari
gambar dua pegas identic di atas, jika
diketahui nilai k = 400 N/m2.
a. 100N/m
b. 200N/m
c. 300N/m
d. 400N/m
e. 500N/m
Esai
1. Sebuah kawat besi dengan jari-jari 1,25 mm dan panjang 20 cm digantungi
beban bermassa 200 kg. Jika modulus Young besi adalah 1,9 × 10 11 N/m2,
tentukanlah:
a. tegangan (stress)
b. tetapan gaya kawat besi,
c. pertambahan panjang kawat, dan
d. regangan (strain).
C. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar berikut