Disusun Oleh :
XI IPA 4
1. Annisa Nur Insani
2. Gustiyana
3. Kicky Ariesta Siwi
4. Mailina Hardiyanti
5. Maryati
6. Resti Oktafiani
7. Makhasi Aprian
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt. karena
kita telah diberi curahan nikmat dan kasih sayang yang berlimpah ruah. Tidak
lupa shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai
umatnya.
Alhamdulillah
penelitian fisika
akhirnya
kami
berhasil
menyelesaikan
proposal
fisika dikelas XI ini. Dalam penelitian fisika ini dijelaskan percobaan fisika
yang memang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, kami berharap laporan ini bisa menjadikan ilmu dan manfaat bagi kita
semua. Walaupun terdapat banyak kendala yang kami hadapi tetapi akhirnya
kami bisa menyelesaikannya. Namun, kami juga tak luput dari kesalahankesalahan karena kurangnya pengetahuan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam
penulisan atau dalam teori. Semoga karya ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya dan digunakan di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. 1
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN. 4
A. Latar Belakang.. 4
B. Masalah Penelitian. 4
C. Tujuan Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 5-7
BAB III RENCANA PENELITIAN.. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Jika suatu benda dikenai gaya, maka ada dua akibat yang
mungkin terjadi pada benda yang dikenai gaya, yaitu:
1. Benda mengalami perubahan gerak. Sesuai hukum II Newton,
jika F0, maka akan timbul percepatan = F
m
2. Benda akan mengalami perubahan bentuk (deformasi).
Berdasarkan
kemampuan
melakukan
perlawanan
terhadap
Bentuk
Volume
Padat
Cair
Gas
Tetap
Berubah-ubah
Berubah-ubah
Tetap
Tetap
Berubah-ubah
C. Tujuan penelitian:
Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah
pertambahan panjang. Benda-benda elastis juga memiliki batas elastisitas. Ada 2
macam benda yaitu: benda elastis dan benda plastis (tak elastis).
1. HUKUM HOOKE
Pertambahan panjang yang timbul berbanding lurus dengan gaya tarik yang
diberikan. Hal ini pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh seorang arsitek
berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke. Hooke menyelidiki hubungan
antara gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas dengan pertambahan panjang
pegas tersebut.
Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pegas yang timbul berbanding lurus
dengan gaya yang diberikan.
Fx
Lebih jauh lagi, Hooke juga menemukan bahwa pertambahan panjang pegas sangat
bergantung pada karakteristik dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti
karet gelang akan mengalami pertambahan panjang yang besar meskipun gaya yang
diberikan kecil. Sebaliknya pegas yang sangat sulit teregang seperti pegas baja akan
mengalami pertambahan panjang yang sedikit saja meskipun diberi gaya yang besar.
Karakteristik yang dimiliki masing-masing pegas ini dinyatakan sebagai tetapan gaya
dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang memiliki tetapan
gaya yang kecil. Sebaliknya pegas yang sulit teregang seperti pegas baja memiliki
tetapan gaya yang besar. Secara umum apa yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan
sebagai berikut:
F = k. x
Keterangan:
F = gaya yang diberikan pada pegas (N)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
3. MODULUS ELASTISITAS
Yang dimaksud dengan Mosdulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan
dan regangan. Modulus ini dapat disebut dengan sebutan Modulus Young.
Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan adalah N/m2
Secara matematis dapat dituliskan:
Tegangan = F/A
Keterangan :
Tegangan (N/m2)
F = gaya (N)
A= luas penampang (m2)
Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batang terhadap
panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya. Secara matematis dapat dituliskan:
Regangan : L/L
Keterangan :
Regangan
L = Pertambahan panjang (m)
L = panjang mula-mula (m)
Dari kedua persamaan di atas dan pengertian modulus elastisitas, kita dapat mencari
persamaan untuk menghitung besarnya modulus elastisitas, yang tidak lain adalah:
Modulus Elastisitas / YoungSatuan untuk modulus elastisitas adalah N/m2
Rumusnya :
4. RANGKAIAN PEGAS
Suatu rangakaian pegas pada dasarnya tersusun dari susunan seri dan / atau susunan
paralel.
1) Susunan Seri
6
Saat pegas dirangkai seri, gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besarnya dan gaya
tarik ini = gaya tarik yang dialami pegas pengganti ( F1 = F2 = ....Fn). Pertambahan
panjang pegas pengganti seri = total pertambahan panjang tiap tiap pegas ( = x1 +
x2 + ..... xn) maka nilai konstanta pengganti = total dari kebalikan tiap tiap tetapan
pegas ( 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + ....1/kn ).
2) Susunan Paralel
Saat pegas dirangkai paralel, gaya tarik pada pegas pengganti F = total gaya tarik pada
tiap pegas ( F = F1 + F2 + ....F ). Pertambahan panjang tiap pegas sama besarnya
( xtotal = x1 + x2 + ..... xn ) maka nilai konstanta pengganti = total dari tetapan tiap
tiap pegas (kp = k1 + k2 + .... kn).