Anda di halaman 1dari 13

Dini Harminto Wijaya

XI MIPA 3
Elastisitas
Hukum Hooke & Penerapannya
Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu material untuk
kembali ke bentuk dan ukuran semulanya saat gaya eksternal atau
gaya deformasi yang diterapkan padanya dihilangkan. Hal ini
disebabkan karena kuatnya gaya tarik antarmolekul pada material
tersebut. Seluruh gaya antarmolekul yang melawan terjadinya
deformasi ini disebut dengan gaya pemulih.
Sifat Elastisitas Bahan
 Tegangan (Stress)
 Regangan (Strain)
 Modulus Elastisitas
• Modulus Young (E)
• Modulus Geser (S)
• Modulus Bulk (B)
Penejelasan Sifat Elastisitas Bahan

Tegangan (Stress) Regangan (Strain)


Tegangan atau stress adalah besarnya Regangan dalam elastisitas yaitu
gaya yang bekerja tiap satu satuan luas pertambahan panjang yang terjadi pada
penampang. benda karena pengaruh gaya luar per
panjang mula-mula benda itu sebelum gaya
luar bekerja padanya.
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan
tingkat elastisitas bahan. Modulus elastisitas disebut juga
modulus Young yang di definisikan sebagai perbandingan
Tegangan (stress) dengan Regangan (strain).
F = gaya tekan/tarik
Lo = panjang mula-mula
A = lurus penampang yang tegak lurus
Hukum Hooke
Dalam elastisitas, terdapat hukum Hooke yang menyatakan
bahwa “jika gaya yang diberikan pada sebuah pegas tidak
melebihi batas elastisitasnya, pertambahan panjang pegas
akan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan
tersebut”.
Hukum Hooke dapat dirumuskan sebagai berikut
= F~x → F = kx
F = Gaya luar yang bekerja (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertambahan panjang pegas (m)
Susunan Pegas
1. Susunan Seri
Rumusnya:
1/Ks = 1/K1 + 1/K2 + …… + 1/KN

2. Susunan Paralel
Rumusnya:
Kp = K1 + K2 + …… + KN

3. Susunan Campuran
Contoh penerapan Hukum Hooke dalam
kehidupan sehari - hari
1. Busur Panah
Busur panah adalah suatu senjata tradisional yang digunakan untuk meluncurkan anak panah dan proses panah terbantu oleh
kekuatan elastisitas. Pada jaman dulu panah adalah senjata yang digunakan untuk berburu dan pada masa kerajaan sering digunakan
untuk peralatan perang. Panahan kini menjadi salah satu cabang olahraga yang populer di seluruh dunia dan ketepatan menembak
menjadi kunci utama olahraga panahan. Saat tali busur panah ditarik, maka akan menghasilkan tegangan dan akan menghasilkan
energi potensial yang sangat elastis. Setelah anak panah dilepaskan dari tegangannya, maka akan membuat anak panah melaju
dengan sangat cepat.
2. Pegas Mobil
Mobil adalah kendaraan yang banyak digunakan manusia diseluruh dunia, karena mobil memiliki efektivitas yang sangat tinggi dan
mobil bisa menghadapi berbagai medan perjalanan berat. Pegas mobil menjadi benda yang memiliki sifat yang elastis dan pegas
mobil biasanya terbuat dari bahan baja. Pemanfaatan pegas mobil dilakukan untuk meredam guncangan kecepatan kendaraan dan
pegas menambah kenyamanan dalam mobil. Dalam cabang ilmu fisika, mobil memiliki elastisitas yang sangat baik dan adanya pegas
mobil membuat pengendara menjadi aman. Kini banyak sekali jenis kendaraan atau mobil yang ada di Indonesia dan setiap mobil
memiliki kegunaan yang bervariasi.
Contoh penerapan Hukum Hooke dalam
kehidupan sehari - hari
3. Ketapel
Ketapel adalah alat sederhana yang sudah ada sejak jaman dulu dan digunakan untuk menembak sesuatu seperti burung. Ketapel
terbuat dari bagian pohon yang memiliki bentuk seperti huruf Y dan cara kerja ketapel sangat mirif dengan busur panah. Untuk
membuat ketapel, tidak perlu menggunakan modal yang besar dan berdasarkan langkah-langkah penelitian yang tepat,
pembuatan ketapel hanya memerlukan peralatan yang sederhana. Tidak ada spesifikasi harga ketapel di pasaran, karena ketapel
biasanya dijual untuk mainan anak dan tngkat elastisitas ketapel anak, tidaklah terlalu besar. Untuk bisa membuat ketapel, anda
bisa mempelajarinya dengan bertanya pada orang tua atau orang-orang jaman dulu.
4. Papan Lompat
Loncat indah adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Sea Games dan banyak atlet loncat indah
keren yang berasal dari Indonesia. Dalam sejarahnya loncat indah menjadi olahraga yang berasal dari Eropa dan dari berbagai
jenis metode penelitian disebutkan bahwa lompat indah merupakan perpaduan antara loncatan dengan akrobatik. Untuk
melakukan loncat indah, tentu membutuhkan papan loncat untuk membuat tolakan melompat dan papan loncat menjadi salah
satu penerapan hukum Hooke dalam kehidupan sehari-hari. Loncat indah diawali dengan langkah pantulan dan mulai masuk ke
dalam air.
Contoh penerapan Hukum Hooke dalam
kehidupan sehari - hari
5. Alat Ukur Berat Badan
Pada dasarnya semua manusia ingin memiliki tubuh yang proporsional, karena bisa dimanfaatkan untuk berbagai
kesempatan dan banyak pihak yang menolak kelebihan berat badan. Cara mengetahui berat badan manusia bisa
menggunakan alat ukur berat badan atau timbangan dan hadirnya alat ukur berat badan sangat membantu manusia dalam
menjadi polah hidupnya. Sistem kerja alat penimbang berat badan memanfaatkan pegas untuk mengukur seberapa berat
tubuh manusia dan penggunaan timbangan sangatlah simpel, karena anda bisa langsung melihat pergerakan jarum.
6. Jembatan
Jembatan adalah alat yang dibuat khusus untuk menyambungkan jalan, agar bisa melewati berbagai lokasi yang
berbahaya seperti sungai dan pembuatan jembatan sangatlah sulit, karena perlu dilakukan dengan perhitungan yang
matang. Dalam pembuatan jembatan, biasanya menggunakan rangka yang memiliki sifat elastis dan bagian penyangganya
bisa menahan getaran yang sangat besar. Keberadaan jembatan sangatlah penting, bagi wilayah yang kesulitan akses dan
pembuatan jembatan menjadi salah satu cara meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat.
Contoh Soal Hukum Hooke &
Pembahasannya
1. Pegas dengan konstanta sebesar 200 N/m diberi gaya sebesar 50 N. Tentukan pertambahan panjang pegas!
= Δx =F/k = 50200 = 0,25 m
2. Terdapat pegas dengan panjang 25 cm dan sebuah balok bermassa 20 gram. Ketika balok digantungkan pada
pegas, maka panjangnya bertambah 5 cm. Hitung besar modulus elastis benda jika diketahui penampang pegas
memiliki luas 10 cm2.
= E : σ/e
E : (F /A ) / (ΔL/Lo)
E : ( 0.2 N/ 0.01 m2) / (5 cm /25 cm )
E : (20 N /m2 )/ (0.2)
E : 100 N/m2

Anda mungkin juga menyukai