Disusun oleh :
Tar. Muhammad Azhar Rifandy
15062210018
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mekanika Teknik
Lanjutan dengan Hubungan Regangan dan Tegangan dengan tepat waktu . Makalah Mekanika
Teknik ini berisikan uraian secara tuntas tentang pengertian, kurva, dan penerapan teganagn dan
regangan dalam kehidupan sehari – hari. Semoga Makalah Mekanika Teknik Lanjutan ini bisa
menambah pengetahuan taruna-taruni Politeknik Penerbangan Indonesia Curug mengenai
hubungan tegangan dan reganagn. Dalam penyelesaian Makalah Mekanika Teknik Lanjutan ini,
saya banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.Iswadi Idris, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pengampu
2. Seluruh dosen dan staf prodi Teknik Bangunan dan Landasan PPI Curug,
Dimana:
L = Panjang melintang
A = Luas penampang melintang
P = Beban yang bekerja
δ = Perubahan Panjang
2.2 Penyebab Terjadinya Tegangan dan Regangan
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya suatu regangan, yaitu:
1. Gaya luar
2. Gravitasi
3. Gaya sentrifugal
4. Pemanasan dan Pendinginan
5. Tekanan
6. Perubahan tekanan yang mendadak
Hubungan tegangan – regangan seperti ini adalah linear, dimana regangan berbanding
lurus dengan tegangannya, Bahan benda yang memiliki bentuk diagram tegangan-regangan
seperti ini disebut bahan elastis linear, dimana bahannya memiliki modulus elastisitas yang
konstan. Hukum hooke berlaku dalam keadaan ini. Namun dalam kenyataan, tidak selalu
tegangan itu berbanding lurus dengan regangan, dimana apabila nilai dari tegangan dan
regangan apabila dipetakan dalam bentuk titik2, maka tidak terbentuk hubungan linear
didalamnya.
Hubungan tegangan – regangan seperti ini adalah non-linear, dimana regangan tidak
berbanding lurus dengan tegangannya, Bahan benda yang memiliki bentuk diagram
tegangan-regangan seperti ini disebut bahan elastis non-linear, dimana bahannya tidak
memiliki modulus elastisitas yang konstan. Hukum hooke tidak berlaku dalam keadaan ini.
Dari diagram tegangan regangan pada gambar di atas, terdapat tiga daerah kerja sebagai
berikut :
Daerah elastis merupakan daerah yang digunakan dalam desain konstruksi mesin.
Daerah plastis merupakan daerah yang digunakan untuk proses pembentukan
material. Daerah maksimummerupakan daerah yang digunakan dalam proses
pemotongan material.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai tegangan dan regangan, dapat disimpulkan
1. Regangan dapat timbul akibat adanya tegangan
2. Hukum hooke menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang linear atau
proporsional
antara tegangan dan regangan suatu material
3. Ilmu dari hubungan antara tegangan dan regangan telah banyak dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan rel kereta api dll.