Disusun Oleh :
Teguh Setiawan C 301 17 067
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
RESUME MATERI PERTEMUAN KE-9 : PENYUSUNAN ANGGARAN
A. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan alat untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif
dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan
pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2. Dinyatakan dalam istilah moneter.
3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
4. Merupakan komitmen manajemen.
5. Anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat
wewenangnya.
6. Anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7. Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan variansi
dianalisis serta dijelaskan.
B. Jenis-Jenis Anggaran
Menurut Rudianto (2009), anggaran dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu :
a. Anggaran operasional
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode
tertentu. Anggaran operasional terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Anggaran pendapatan. Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat
perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran
pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok
konsumen atau kelompok wiraniaga. Di dalam kelompok anggaran ini biasanya
terkandung pula ramalan tentang beberapa kondisi tertentu yang berada di luar
kendali manajemen penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan dunia,
perubahan harga jual pesaing, dsb, sehingga manajer pemasaran tidak dapat dituntut
untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran yang dianggarkan.
2. Anggaran biaya. Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya
biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Di dalam kelompok
anggaran ini, dibedakan menjadi anggaran biaya terukur dan anggaran biaya
diskresioner. Anggaran biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan
manajer operasional memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang
dianggarkan. Sedangkan anggaran biaya diskresioner tidak dirancang untuk
mengukur efisiensi dan penyusunan anggaran bertanggung jawab untuk
membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan.
3. Anggaran laba. Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan
di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba sebenarnya
merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran laba
merupakan rangkuman dari keseluruhan anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
b. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung
aktivitas operasi perusahaan. Anggaran ini tidak berkaitan secara langsung dengan
aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk. Anggaran ini merupakan
pendukung upaya perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan.
Anggaran keuangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Anggaran investasi. Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli
barang-barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan
produk perusahaan di masa mendatang dalam jangka panjang, seperti pembelian dan
pembangunan gedung kantor, bangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian tanah,
dan sebagainya.
2. Anggaran kas. Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan kas dan
pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan
tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
3. Proyeksi neraca. Proyeksi neraca adalah keuangan yang diinginkan perusahaan di
dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam proyeksi neraca
tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki perusahaan beserta kewajiban-
kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan di masa mendatang.
D. Aspek-Aspek Keperilakuan
Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk mendorong manajer
agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa pertimbangan
motivasional dalam penyususnan anggaran operasi, sebagai berikut :
1. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses dimana
pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran)
mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial, karena dua alasan :
a. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran
dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan
secara eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen pribadi yang lebih besar untuk
mencapai cita-cita tersebut.
b. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan
pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dekat dengan lingkungan
produk/pasar. Lebih lanjut lagi, pembuat anggaran mempunyai pemahaman yang
lebih jelas mengenai pekerjaan mereka melalui transaksi dengan atasan selama fase
peninjauan dan persetujuan.
2. Tingkat kesulitan dari target anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam
istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja dengan
cukup baik mempunyai kesempatan paling tidak sebesar 50% untuk mencapai jumlah
anggaran. Salah satu keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan
bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketikan anggaran
tercapai. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus untuk
kinerja aktual yang melebihi anggaran.
3. Keterlibatan manajemen senior
Keterlibatan manajemen senior sangat perlu supaya sistem anggaran mana yang
menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi
dalam peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai
stempel, manajemen juga harus menindaklanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada umpan
balik dari manajemen puncak dalam hal ini hasil anggaran, sistem anggaran tersebut tidak
akan efektif dalam memotivasi pembuat anggaran.
E. Teknik-Teknik Kuantitatif
Walaupun teknik matematika dan komputer meningkatkan proses penyusunan anggaran,
keduanya tidak memecahkan masalah kritis mengenai pengendalian anggaran. Masalah–masalah
kritis dalam penyusunan anggaran cenderung berada dalam area keperilakuan. Oleh karena itu,
dibutuhkan juga langkah-langkah sebagai berikut :
1. Simulasi
Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian
memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang situasi
riil. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi.
2. Estimasi probabilitas
Setelah anggaran disetujui secara tentatif, adalah mungkin dengan menggunakan
model komputer untuk mensubtitusikan distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik
penting. Model ini kemudian dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari
perkiraan laba dapat dihitung dan digunakan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut
metode Monte Carlo.
RESUME MATERI PERTEMUAN KE-10 : ANALISIS KINERJA LAPORAN
KEUANGAN DAN PENGUKURAN
A. Menghitung Varians
Analisis yang seksama mengidentfikasikan penyebab dari varians tersebut dan unit
organisasi yang bertanggung jawab untuk itu. Sistem yang efektif mengidentifikasikan varians
yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan
kinerja unit bisnis keseluruhan yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban.
Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit
bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut.Varians
tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.
1. Varians Pendapatan
Dalam bagian ini dijelaskan bagaimana menghitung varians harga, volume dan
bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini
produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif
adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi
laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif tidak menguntungkan.
Varians Harga Penjualan
Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual
dan harga standar dengan volume aktual.
Varians Bauran dan Volume
Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan untuk
gabungan dari varians bauran dan volume adalah :
Varians bauran dari volume = (Volume aktual-Volume yang dianggarkan) ×
Kontribusi per unit dianggarkan.
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda
dari yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi
per unit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang
dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.
Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini :
Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual × Proporsi yang dianggarkan) –
(Volume penjualan aktual)] × Kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume = [(Total volume penjualan aktual) × (Persentase yang dianggarkan)]
–[(Penjualan yang dianggarkan) × (Kontribusi per unit yang dianggarkan)]
Penetrisi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran
dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan
jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah
bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak
bertanggung jawab atas volume industri karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
kondisis ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak
penetris pasar dari volume industri untuk varians bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(Penjualan aktual) - (Volume industri) ×Penetrisi pasar yang
dianggarkan × Kotribusi per unit yang dianggarkan
2. Varians Beban
Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari
pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik volume penjualan maupun
volume produksi.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan
volume produksi aktual.
Standar Historis
Ini merupakan catatan dari kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan
berjalan dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari
bulan yang sama di tahun sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan
yang serius: (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja
periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
Standar Eksternal
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor
cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Beberapa perusahaan mengidentifikasi perusahaan yang diyakini merupakan
perusahaan yang dikelola paling baik dalam industri tersebut dan menggunakan
angka-angka dari perusahaan tersebut—baik melalui kerjasama dengan perusahaan
tersebut atau dari materi yang diterbitkan sebagai dasar perbandingan. Proses ini
disebut benchmarking.
Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians dalam biaya teknik dipandang dengan cara yang berbeda secara mendasar
dari varians dalam biaya kebijakan. Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik
biasanya merupakan indikasi dari kinerja yang baik; yaitu, semakin rendah biayanya
maka semakin baik kinerjanya. Hal ini bergantung pada kualifikasi bahwa kualitas dan
pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.
C. Pertimbangan Umum
Membandingkan sistem ukuran kinerja dengan panel instrument pada dashboard
memberikan wawasan penting mengenai bauran dari ukuran keuangan dan nonkeuangan yang
diperlukan dalam suatu sistem pengendalian manajemen: satu ukuran tidak dapat mengendalikan
sistem yang kompleks, dan terlalu banyak ukuran penting membuat sistem tersebut menjadi
terlalu kompleks.
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja. Empat perspektif
yang diukur :
1. Keuangan (contoh: margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas).
2. Pelanggan (contoh: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan).
3. Bisnis internal (contoh: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus).
4. Inovasi dan pembelajaran (contoh: persentase penjualan dari proyek baru).
Dalam menciptakan balanced scorecard, eksekutif harus memilih bauran dari
ukuran yang (1) secara akurat mencerminkan faktor kunci yang akan menentukan
keberhasilan strategi perusahaan; (2) menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran
individual dalam hubungan sebab-akibat, mengindikasikan bagaimana ukuran-ukuran
nonkeuangan mempengaruhi hasil keuangan jangka panjang; dan (3) memberikan
pandangan luas mengenai kondisi perusahaan saat ini.
D. Informasi Yang Digunakan Dalam Pengendalian Sistem Penilaian Kinerja:
Pertimbangan Tambahan
Ukuran Hasil (A Result Measure) adalah ukuran output yang menurut dugaan
berhubungan dengan tujuan organisasi.
Ukuran Proses (A Proces Measure) adalah ukuran yang berkaitan dengan kegiatan
yang dijalankan oleh pemerintah.
Indikator Sosial adalah ukuran yang lebih luas dimana output yang dihasilkan
menunjukkan hasil kerja dari organisasi pemerintah tersebut.
F. Organisasi Usaha Dagang
Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada perusahaan
dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut “pembeli”, tidak
hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya fungsi pengadaan. Alat pengawasan yang
prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah maksimum yang boleh dibeli oleh
pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan faktor penting dalam perusahaan
dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta telah mengembangkan sistem informasi
yang memungkinkan satu perusahaan membandingkan pendapatan, biaya dan elemen lainnya
dengan perusahaan lainnya.
G. Organisasi Jasa Keuangan
Organisasi jasa keuangan meliputi bank komersial dan institusi penghematan, perusahaan
asuransi, dan perusahaan efek. Perusahaan-perusahaan ini berada dalam bisnis yang terutama
bertujuan untuk mengelola uang. Beberapa dari perusahaan tersebut bertindak sebagai perantara,
yang lain bertindak sebagai pemindah risiko dan yang lainnya lagi adalah pedagang.
Karakteristik Khusus
1. Aktiva Moneter
Kebanyakan aktiva dari perusahaan jasa keuangan bersifat moneter. Nilai sekarang
dari aktiva moneter adalah jauh lebih mudah untuk diukur dibandingkan dengan nilai
pabrik dan aktiva fisik lainnya, atau paten dan aktiva tidak berwujud lainnya. Dalam
industri jasa keuangan, kualitas mengacu pada kualitas jasa yang diberikan dan pada
kualitas instrumen keuangan selain uang; tidak ada kebutuhan akan pengendalian kualitas
atas uang.Aktìva finansial dapat juga dipindahkan dari satu pemilik ke pemilik lainnya
dengan mudah dan cepat. Dalam pemindahan dana secara elektronik, uang berpidah
hampir seketika. Perusahaan yang menangani aktiva keuangan, terutama uang, harus
mengambil tindakan-tindakan yang ketat guna melindunginya. Hal ini tidak hanya
melibatkan tindakan-tindakan fisik untuk melindungi mata uang dan dokumen, melainkan
juga tindakan-tindakan yang dirancang untuk memelihara integritas dan sistem untuk
mentransfer uang dari satu pihak ke pihak lain.
2. Jangka Waktu Transaksi
Pengendalian memerlukan adanya suatu cara pengawasan yang berkelanjutan atas
kelayakan dari suatu transaksi selama jangka waktu tertentu, termasuk audit periodik atas
semua pinjaman yang beredar.
3. Imbalan dan Risiko
Banyak perusahaan jasa keuangan bergerak dalam bisnis yang menerima risiko
sebagai ganti atas imbalan yang diperoleh. Kebanyakan keputusan bisnis melibatkan
trade-off antara risiko dan imbalan. Semakin besar risikonya, sebaiknya semakin besar
pula imbalan yang diantisipasi. Di dalam perusahaan jasa keuangan, trade-off ini lebih
eksplisit dibandingkan dengan di dalam investasi bisnis seperti keputusan pembelian
suatu mesin atau pengenalan suatu produk baru. Tingkat bunga pinjaman dan premi polis
asuransi didasarkan pada asumsi tentang risiko, yang mungkin terbukti akurat atau tidak.
4. Teknologi
Teknologi telah merevolusi industri jasa keuangan. Perusahaan jasa keuangan telah
menggunakan teknologi informasi sebagai suatu cara untuk menawarkan layanan yang
inovatif. ATM bank merupakan salah satu contohnya. Layanan broker secara online
merupakan segmen dengan pertumbuhan yang cepat.
Fungsi Pegadaian
Tujuan Pegadaian
1) Tujuan pertama dari adanya pegadaian tentu saja untuk melaksanakan dan
menunjang sebuah program pemerintah dalam bidang pembangunan nasional
dengan cara memberikan pinjaman ataupun memberikan kredit dengan dengan
hukum gadai atau memberikan jaminan atas barang yang dimiliki.
2) Untuk meminimalisir terjadinya masalah yang semakin besar seperti timbulnya
praktik ijon, penggadaian dalam system gelap, riba dan pinjaman dengan bunga
yang tidak wajar dan justru memberatkan masyarakat umum.
3) Untuk menyediakan dana dengan cara yang mudah dan sederhana tanpa perlu
kerepotan lagi.
C. Surat Berharga
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, perseroan terbatas, saham,obligasi,
sekuritas kredit atau setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal ataupun pasar uang.
a. Fungsi Surat Berharga
1. Alat pembayaran (contoh: cek, bilyet giro, dan wesel bayar).
2. Surat bukti investasi, yang di bagi lagi dalam :
i. investasi yang berbentuk utang (contoh: promes dan obligasi).
ii. investasi yang bersifat ekuitas (contoh : surat saham).
3. Surat bukti hak tagih.
D. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi adalah suatu lembaga yang menyediakan segala macam polis asuransi
yang dapat melindungi seseorang atau nasabah yang bergabung dengannya dari berbagai macam
resiko dengan memgang sejumlah polis asuransi. Perusahaan yang merupakan perusahaan
asuransi adalah AXA Mansiri, Manulife, Sinarmas, Alianz, dan masih banyak lagi yang lainnya.
a. Jenis-Jenis Asuransi
Terdapat berbagai jenis asuransi yang di kelompokkan berdasarkan kegunaanya, berikut
adalah beberapa jenis asuransi yang diantaranya :
1. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah suatu produk dari asuransi yang menawarkan secara
khusus menangani tentang masalah yang menyangkut kesehatan yang di sebabkan
penyakit dan dapat menanggung proses perawatan yang di lakukan pihak
tertanggung. Asuransi ini pada umumnya dapat melindungi tertenggung dari berbagai
resiko seperti cedera, sakit, cacat dan juga kematian yang disebabkan oleh
kecelakaan. Asuransi dapat di beli dan di gunakan untuk diri sendiri atau untuk orang
lain seperti anggota keluarga.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah suatu produk dari asuransi yang menawarkan keuntungan
finansial bagi orang yang telah di tunjuk atas kematian dari si pihak tertanggung atau
si nasabah. Perusahaan asuransi yang menyediakan asuransi jasa akan memberikan
sejumlah uang setelah si nasabah atau pihak penganggung meninggal dunia dan
sebagai perusahaan asuransi dapat mengklaim dana yang di dapatkn pihak
penanggung sebelum dia meninggal dunia.
3. Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang dapat melindungi kendaraan kita
terhadap kerusakan yang di sebabkan oleh pihak tertanggung dan juga asuransi ini
dapat membayar kendaraan yang mengalami kehilangan atau kerusakan kendaraan
pihak tertanggung. Asuransi ini paling popular pada saat ini karena dapat
mengasuransikan berbagai jenis kendaraan seperti mobil, motor, dan lainnya yang
dapat memberi keuntungan bagi tertanggung jika kendaraan mereka mengalami suatu
hal yang tidak di inginkan.
E. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu perusahaan besar
yang biasanya berada di Negara maju dan memiliki anak perusahaan di berbagai Negara lain,
biasanya di Negara berkembang. Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya di berbagai
Negara maka sifat usahanya mendunia. Sehingga dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kondisi politik global.
a. Ciri Perusahaan Multinasional
1. Membentuk cabang-cabang di luar negeri
2. Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan melampaui
batas batas Negara.
3. Perdagangan perusahaan multinasional kebanyakan terjadi didalam ruang lingkup
mereka sendiri, walaupun antar Negara.
4. Kontrol terhadap teknologi dan modal sangat diutamakan. Karena perusahaan ini
sangat membutuhkan teknologi informasi dan modal yang kuat untuk menjalankan
bisnisnya di berbagai Negara.
5. Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi batas batas Negara,
terutama sistem modal ventura, license, dan franchise.
6. Cenderung memilih usaha tertentu, biasanya usaha manufaktur.
7. Visi dan strategi yang digunakan untuk produksi biasanya bersifat mendunia.
8. Untuk menjalankan usahanya biasanya perusahaan multinasional merekrut karyawan
dari warga Negara setempat.
b. Kelebihan perusahaan multinasional
1. Menambah devisa Negara melalui penanaman modal pada bidang ekspor.
2. Mengurangi kebutuhan devisa untuk kegiatan import pada sektor industry.
3. Memodernisir industry.
4. Ikut mendukung pembangunan nasional.
5. Dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.
6. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Kekurangan perusahaan multinasional
1. Bisa mematikan perusahaan local. Perusahaan multinasional yang ada pada suatu
Negara dapat mematikan perusahaan lokal yang sedang berkembang di Negara
tersebut.
2. Beresiko menciptakan monopoli pasar yang tidak sehat. Karena kekuatan dana atau
modal yang besar dari perusahaan multinasional, maka mereka mampu untuk
memonopoli suatu industri.
3. Ekspor keuntungan. Perusahaan multinasional akan mengembalikan keuntungan
kepada para pemilik modal di Negara asal mereka. Sehingga keuntungan bagi Negara
tuan rumah yang dijadikan tempat untuk pemasaran mereka relatif kecil.
4. Dampak terhadap budaya dan social. Kelemahan perusahaan multinasional lain
adalah banyak perusahaan asing yang dapat merusak citra budaya dan sosial
setempat. Termasuk perusahaan multinasional yang dapat merubah gaya berpakaian
dan makanan tradisional masyarakat setempat.
5. Kualitas kesehatan dan keselamatan pekerja yang rendah. Perusahaan sering dianggap
tidak begitu memikirkan keselamatan dan kesehatan pekerjanya di Negara-Negara
yang memiliki peraturan dan undang-undang yang tidak terlalu ketat. Misalnya,
keselamatan para pekerja tambang yang rendah.
6. Dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Perusahaan multinasional biasanya ingin
berproduksi dengan cara yang efisien dan dengan biaya yang sekecil mungkin. Tidak
jarang cara itu mereka lakukan dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Seperti
membuang limbah mereka tanpa mengolahnya terlebih dahulu.
7. Pekerja yang disediakan berketerampilan rendah. Pekerjaan yang disediakan oleh
perusahaan multinasional bagi pekerja lokal kebanyakan merupakan pekerjaan yang
sifatnya cenderung pekerjaan kasar dan kurang terampil, sehingga memiliki
penghasilan yang rendah. Sementara pekerja ekspatriat dari luar negeri di posisikan
untuk tingkat senior dan terampil.
RESUME MATERI PERTEMUAN KE-15 : SISTEM PENGENDALIAN PROYEK
A. Definisi Proyek
Proyek adalah suatu bentuk kegiatan yang dimulai pada tertentu dan akan berakhir pada
waktu yg telah ditentukan dgn mengalokasikan sumber daya ttt untuk melaksanakan tugas dgn
sasaran yg jelas.
Karakteristik proyek :
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal, serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah
ditentukan.
3. Bersifat sementara dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.titik awal dan titik
akhir telah ditentukan dengan jelas.
4. Non rutin, tidak berulang, jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek
berlangsung.
B. Lingkungan Pengendalian
1. Organisasi Proyek
Jenis personel dan metode manajemen yang berbeda mungin tepat dilaksanakan
pada berbagai tahapan proyek pada tahap perencanaan sebuah proyek konstruksi pada
tahap pelaksaanaan royek peran utama adalah para manjer produksi pada tahap akhir
pekerjaan sudah berkurang dan tugas utama barangkali adalah mengupayakan
penerimaan sponsor dengan ketarmpilan pemasaran yang tinggi.
Hubungan Kontraktual
Para manajer memerlukar tiga jenis laporan yang berbeda satu sama lain; laporan
kendala, laporan kemajuan pekerjaan, dan laporan keuangan. Laporan kendala
melaporkan baik masalah yang sudah terjadi (seperti keterlambatan yang disebabkan oleh
sejumlah sebab-sebab yang memungkinkan) dan masalah di kemudian hari yang sudah
diantisipasi. Masalah kritis akan ditandai. Sangat penting bahwa laporan ini segera
sampai kepada manajer yang tepat sehingga tindakan korektif dapat dilaksanakan;
laporan ini sering disampaikan melalui diskusi tatap muka, telepon, atau faksimili.
Ketepatan terpaksa dikorbankan untuk kepentingan kecepatan; angka-angka kasar sering
digunakanjumlah jam kerja, daripada biaya buruh, atau jumlah bata, daripada biaya
material- Jika persoalan yang dilaporkan adalah signifikan, laporan lisan kemudian
dikonfirmasikan dengan dokumen tertulis untuk menjadi catatan.
Kuantitas Laporan
Beberapa paket pekerjaan hanya akan selesai sebagian pada sdat tanggal pelaporan,
dan persentase penyelesaian dari setiap paket pekerjaan semacam itu harus diperkirakan
sebagai dasar untuk perbandingan waktu aktual dengan waktu yang dijadwalkan dan
biaya aktual dengan anggaran biaya. jika pencapaian dapat diukur secara fisik, seperti
jumlah pengecoran beton dalam yard kubik, persentase penyelesaian atas paket pekerjaan
tersebut dapat diukur dengan mudah. Jika pengukuran kuantitatif tidak tersedia,
sebagaimana dalam banyak kasus riset dan pengembangan dan proyek konsultasi,
persentase penyelesaian bersifat subjektif. Beberapa organisasi membandingkan jam
kerja aktual dengan jam kerja yang dianggarkan sebagai basis untuk menghitung
penyelesaian pekerjaan tetapi ini mengasumsikan bahwa upaya aktual buruh telah
menyelesaikan semua yang telahdirencanakan, di mana sebenarnya mungkin
kenyataannva tidak seperti itu Laporan naratif atas kemajuan mungkin akan membantu,
tetapi ini sering kali sulit diinterpretasi. Jika peisentase penyelesaian tidak dapat
ditentukan darl data kuantitatif manajer akan mengandalkan observasi pribadi,
pertemuan-pertemuarr dan sumber-sumber informal yang lain sebagai dasar untuk
menilai kemajuan.
Merangkum Kemajuan
Evaluasi ini dititik beratkan pada manajemen dan sisi pengelolaan proyek. Tujuan
yang pertama adalah membantu proses pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan manajer proyek. Selanjutnya, tujuan yang terakhir adalah menemukan cara yang
lebih baik untuk proyek yang selanjutnya.
2. Evaluasi hasil
Konkritnya, kegiatan ini adalah membandingkan antara hasil yang disepakati saat
awal proyek, denganhasil actual proyek yang telah dikerjakan. Evaluator hasil juga harus
mempertimbangkan kemungkinan di masa mendatang (pasca penyelesaian proyek).
Berikut adalah kriteria pemilihan proyek yang hendk dievaluasi :
1. Proyek tersebut seharusnya cukup penting untuk dapat membenarkan dilakukannnya
pengeluaran dan usaha yang cukup banyak dalam evaluasi formal.
4. Hasil dari evaluasi harus mempunyai kesempatan yang baik untuk mengarah kepada
dilakukannya suatui tindakan.