Anda di halaman 1dari 13

TEORI AKUNTANSI

RISET KASUS TEORI SAPUJAGAD/TEORI KEAGENAN

DISUSUN OLEH :
TEGUH SETIAWAN C 301 17 067

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
RISET KASUS TEORI KEAGENAN
A. Landasan Teori
Teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan
kerja antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen. Manajemen adalah
AGEN. Ditunjuk oleh pemegang saham (prinsipal). Diberi tugas dan kewenangan untuk
mengelola perusahaan. Atas nama pemegang saham.
Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham mempekerjakan
pihak lain. Untuk mengelola perusahaannya. Teori agensi melakukan pemisahan terhadap
pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen). Meskipun prinsipal adalah pihak
yang memberikan wewenang kepada agen, namun prinsipal tidak boleh mencampuri
urusan teknis dalam operasi perusahaan. Urusan keduanya harus terpisah dan tidak boleh
tercampur. Teori agensi berfungsi untuk menganalisa dan menemukan solusi terhadap
masalah masalah yang ada dalam hubungan keagenan antara manajemen dan pemegang
saham.
Asimetri informasi bisa memicu masalah keagenan. Kondisi pemegang saham yang
tidak mengetahui informasi sedatail manajemen bisa dimanfaatkan oleh manajemen yang
lebih mengetahui informasi apa saja mengenai perusahaan untuk memperoleh keuntungan
pribadi.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi atau lebih tepatnya
meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi antara prinsipal dan agen, seperti yang
diutarakan oleh Bathala (1994) :
1. Menyamakan kepentingan manajemen.
2. Pengawasan Good corporate governance (GCG).
3. Pemberian reward dan punishment (penghargaan dan hukuman).
4. Utang sebagai sumber pendanaan perusahaan.
5. Intervensi langsung oleh pemegang saham.
6. Meningkatkan kepemilikan saham oleh institusi.
Biaya keagenan atau cost agency adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham
untuk memastikan manajemen berperilaku tidak merugikan pemegang saham dan
bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan prinsipal.
Jurnal pada makalah teori agensi yang berjudul Journal of Finance oleh Michael J dan
William M (1976) mengatakan setidaknya ada 3 jenis biaya agen :
1. Biaya yang dikeluarkan untuk mengawasi aktivitas manajerial, contohnya biaya audit.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk membatasi tindakan manajemen yang tidak diinginkan.
Contohnya menunjuk anggota dari luar untuk dewan direksi atau hierarki manajemen.
3. Biaya peluang (opportunity cost) ketika suara pemegang saham dibatasi. 
Pengaturan pengeluaran biaya agen harus diatur agar tidak berlebihan. Biaya
keagenan tidak boleh "besar pasak daripada tiang".  mengeluarkan banyak biaya hanya
untuk pengawasan namun dengan output yang tidak sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan. Sedangkan Jensen and Meckling [1976] membagi jenis biaya agensi ini menjadi
3 jenis :
1. Monitoring cost. Biaya yang muncul untuk mengawasi, mengukur, mengamati dan
mengontrol perilaku agen.
2. Bonding Cost. Biaya yang justru ditanggung oleh manajemen (agen) untuk bisa
mematuhi dan menetapkan mekanisme yang ingin menunjukkan bahwa agen telah
berperilaku sesuai dengan kepentingan prinsipal.
3. Residual Loss. Biaya yang berupa menurunnya kesejahteraan prinsipal sebagai akibat
dari adanya perbedaan keputusan agen dan keputusan prinsipal.
Setidaknya terdapat 2 tujuan dan manfaat dari mekanisme teori agensi, antara lain :
1) Mengevaluasi hasil dari kontrak kerja antara prinsipal dan agen. Apakah kontrak kerja
sama telah berjalan dengan apa yang telah disepakati atau tidak.
2) Meningkatkan kemampuan baik prinsipal ataupun agen dalam mengevaluasi kondisi
dimana sebuah keputusan harus diambil
Teori agensi atau teori keagenan pada dasarnya hanya menyangkut hal hal seperti dibawah
ini :
1) Kontrol pemegang saham terhadap manajemen.
2) Biaya yang menyertai hubungan keagenan.
3) Meminimalkan dan menghindari biaya agensi.

B. Kasus dan Pertanyaan


 Kasus
Pak Andi telah mendirikan usaha rumah makan sea foodnya sejak tahun 2010, pada
awalnya dia mendirikan usahanya itu dibantu oleh beberapa rekan dan anggota
keluarganya, termasuk adiknya Pak Beny dan sepupu-sepupunya yang lain. Dari tahun
2010 sampai tahun 2014, usaha Pak Andi tampak berjalan dengan baik dan sudah
menghasilkan banyak keuntungan selama beberapa tahun tersebut. Di warung makan
tersebut, Pak Andi bertindak sebagai pemilik dan juga sebagai manajernya, tetapi sejak
awal tahun 2015, Pak Andi berhenti dari posisinya sebagai manajer dan membiarkan
adiknya Pak Beny yang mengambil alih posisinya, meskipun begitu, Pak Andi tetap
bertindak sebagai pemiliknya. Dari 2015-2019 terjadi penurunan kualitas dan penurunan
keuntungan yang terjadi di warung makan tersebut sejak Pak Beny bertindak sebagai
manajer. Pak Andi tidak menyukai hal tersebut sehingga terjadilah konflik antara pemilik
dan manajernya, yaitu antara Pak Andi dan Pak Beny dikarenakan kinerja manajerial Pak
Beny dalam mengelola warung makannya dinilai sangat kurang maksimal oleh Pak Andi,
beberapa kebijakan yang dibuat oleh Pak Beny selama dia menjabat sebagai manajer
yang diduga menyebabkan terjadinya penurunan kualitas di warung makan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Pada pertengahan tahun 2015, Pak Beny memecat juru masak yang lama dan
menggantikannya dengan juru masak yang baru.
2. Pak Beny menambah menu-menu baru yang kurang disukai oleh pelanggannya.
3. Pak Beny sering menyuruh karyawannya didapur agar menggunakan bahan-bahan
yang sudah ada dari kemarin/beberapa hari yang lalu untuk dimasak dibandingkan
dengan menggunakan bahan-bahan baru yang lebih segar.

 Pertanyaan
Berdasarkan kasus diatas dimohon untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Menurut kalian, dari kebijakan-kebijakan yang telah disebutkan diatas, kenapa
kebijakan-kebijakan tersebut berdampak buruk pada usaha rumah makannya?
2. Menurut kalian, solusi-solusi apa saja yang harus diambil Pak Andi dan Pak Beny
dalam memperbaiki penurunan kualitas dari usahanya?
3. Menurut kalian, apakah perlu Pak Andi mengeluarkan biaya untuk mengawasi
kinerja dari Pak Beny?

C. Metode Penelitian
Fokus riset ini hanya dilakukan pada 10 orang responden yang telah saya pilih masing
masing, yang dimana semuanya adalah teman-teman saya pribadi. Populasi dalam riset ini
adalah seluruh teman-teman yang saya kenal selama hidup saya. Metode analisis yang
digunakan dalam riset ini adalah analisis kualitatif, analisis kualitatif digunakan untuk
menilai kualitas rata-rata dari masing-masing jawaban yang diberikan oleh responden. Data-
data jawaban dari responden tersebut saya ambil dan kumpulkan lewat aplikasi Whatsapp
di HP saya. Jadi saya mengumpulkan jawaban mereka dengan meminta pada mereka
melalui WA untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kasus yang saya buat diatas, dan
saya suruh mereka untuk menjawab lewat WA saja.

D. Hasil Wawancara Dari Kasus Yang Diberikan

No Nama Responden Jawaban Pertanyaan 1 Jawaban Pertanyaan 2 Jawaban Pertanyaan 3


1 Alsa Rahma (Teman Kenapa berdampak solusi-solusinya pak untuk mengeluarkan
Seangkatan S1 Akuntansi) buruk bagi usahanya, di beny dan pak Andi biaya mungkin tdk
situ dia mengganti juruh harus bekerja sm dlm perlu, tapi untuk
masak yg yg lama dgn yg me manajemen mengawasi itu perlu
baru.jelas sekali juruh restoran tersebut dan kayaknya
masak yg baru to lebih mengutakan rasa
tersebut blm dan bahan" yg segar
mengetahui bagaimana untuk dipakai dlm
rasa masakan yg ad di membuat mkn nya,jg
restoran tersebut jg
memakai bahan makan
yg kemarin itu mungkin
membuat mkn kurang
lebih berfokus pada
nikmat ketika di
menu mkn yg lma.
konsumsi oleh
pelanggan sehingga
membuat usahanya
menurun.
karna pak beny
merubah beberapa hal
ya pak andy harus
yg sangat berpengaruh mengembalikan koki yg
mengeluarkan biaya
Moh. Ucok (Teman didalam rumah makan lama dan
2 pengawasan untuk
Seangkatan S1 Akuntansi) trsebut.contohnya dia mengembalikan menu2
mengaudit kinerja pak
mengannti koki yg sudah favorit yg dulu
beny
menjadi favorit
pelanggan
3 Ramli Mubarach (Teman  Pak beni melakukan  Melakukan tidak perlu, karena
Seangkatan S1 Akuntansi) pemecatan pada perubahan menu pak andi perlu
karyawan tanpa baru yang kurang menggantinya dengan
melakukan diminati dengan sepupunya yang
konfirmasi pada pak mengganti kembali memiliki kemampuan
andi terlebih dahulu ke menu lama, serta yang lebih baik dari
 Melakukan menambah menu pak beny
penambahan menu yang banyak
yang tidak diminati diminati pelanggan
oleh pelanggan  Kembali
sehingga melakukan mementingkan
pengeluaran biaya kualitas makanan
yang tidak dengan memakai
perlu/menambah bahan-bahan
biaya persediaan yang
 Pak beni menyuruh baru
karyawan didapur
untik menggunakan
bahan sisa kemaren
sehingga
berpengaruh pada
kualitas masakan
 Pergantian juru  Pertama kasi pulang
masak itu salah. ulang itu juru masak
Terkadang dengan yg lama ato suruh
resep sama belum juru masak lama
tentu menghasilkan training juru masak
rasa masakan yg baru biar sama
sama. Tentu rasanya masakannya
berpengaruh pada  Menu juga, lebih
biaya untuk
pelanggan baik menu yg disukai
mengawasi pak
 Pemambahan menu pelanggan sj. Terlalu
benny???
Imam Angkasa Soekarso baru juga bukan resiko tambah2
Tidak perlu.
(Teman SMA saya dulu, keputusan yg bagus. menu baru bikin
4 Didiskusikan sj,
sekarang kuliah di STMIK Tidak semua menu sedikit pemasukan sj
mereka kan keluarga,
semester 4) bakal dibeli dan  Bahan itu utama,
tapi kalo pak benny
laku. Malah salah dalam
tidak bisa berubah
menambah biaya penggunaan bahan
lebih baik diganti
pengeluaran sj kalo bikin rasa makanan
terlalu banyak menu jadi buruk
 Kualitas bahan juga
berpengaruh. Bahan
2 3 hari dipake bikin
rasa makanan jadi
lain2. Mana minat
orang makan disitu
5 Haidir (Senior saya di Karna kebijakan Pak Andi wajib menegur Iya pak andi wajib
Prodi S1 Akuntansi) kebijakan pak andi dan Pak Beni walaupun mengeluarkan biaya
pak beni diawal posisi atau tindakan pak untuk
memang berbeda beni kurang memadai pengawasan...karna
seharusnya pak beny walaupun dia seorang semua perusahaan
tidak memecat juru manajer karna yang baik itu perusahaan
masak yang lama berkuasa diperusahaan kecil atau besar wajib
walaupun resep yang tersebut adalah Pak diawasi atau diperiksa
dipakai sama karna Andi karna dia seorang seperti layaknya
diantara skill manusia pemilik utama...sehebat seorang
itu berbeda beda apapun kita dalam auditor...tugas auditor
apalagi juru masak yang dunia usaha kalau orang adalah untuk
lama lebih banyak yang bekerja dengan mengawasi
diminati seorang
pelanggan, bahan yang /memeriksa kesalahan
kita tidak baik atau tidak
sudah lama tidak layak atau kecurangan baik
jujur baik itu disistem
untuk dimasak karna itu manajer dan
atau manajer pasti
bisa menimbulkan karyawan didalam
usaha akan bankrut
dengan rasa yang perusaan tersebut.
berbeda atau basi
6 Salwa Qatrunnada 1. Untuk kebijakan 1 - pak beni harus Untuk perkara ini
(Teman Seangkatan S1 Mengganti juru masak menyeleksi terlebih sebenarnya tidak
Akuntansi) yang lama adalah dahulu juru masak yang perlu mengeluarkan
sebuah kesalahan yang baru dengan menu lama biaya untuk
fatal karna setiap juru . Jika rasanya sudah pengawasan
masak mempunyai ciri sama seperti masakan melainkan menambah
khas masing” pada juru masak lama tugas baru pak beni
masakannya barulah bisa di terima dengan membuatkan
2. Menu menu baru juru masak baru target pelanggan, dan
berarti selera pelanggan tersebut jika pak beni dapat
yang baru sehingga - menu baru harusnya mencapai targetnya
pelanggan yang telah dilakukan survey mana barulah pak andi
terbiasa makan yang menjadi selera mengeluarkan biaya
makanan lama dengan pelanggan, salah satu untuk komisi pak beni.
cita rasa yang sudah caranya adalah jika mau Hal tersebut dinilai
berbeda akibat dari mengenalkan menu evektif dalam segi
kebijakan pertama akan baru pada pelanggan , biaya namun untuk
tidak mau lagi makan di berilah free sampel jangka panjang,
rumahmakan tersebut kpada pelanggan lalu sebenarnya pak andi
3. Kualitas bahan simpulkan berapa punya pilihan lain untk
makanan menjadi acuan banyak pelanggan yang mengawasi para
dari rasa , tidak bisa suka menu baru tsb . karyawannya dengan
sepenuhnya Setelah itu baru bisa di memasang cctv yang
menyalahkan kebijakan putuskan untuk terhubung ke layar
pertama karna sepintar mengeluarkan menu androidnya
apapun juru masak jika baru tsb Namun biaya yg
kualitas bahan sudah - menyediakan kulkas dikeluarkan akan
tidak fresh maka hasil yang memadai untuk cukup banyak namun
masakannya juga tidak menyimpan bahan” dan cctv tersebut dapat di
akan maksimal juga membeli bahan pakai untuk jangka
sesuai dengan panjang
banyaknya rata”
pelanggan perhari
7 Moh. Zaofan (Teman SMA - pertama, penggantian Ada beberapa solusi, Tidak, karena ada cara
saya dulu, sekarang di koki dapur mmbuat seperti : lain untuk mengawasi
Agrobisnis, Pertanian perbedaan kualitas - mempertahankan kinerja pegawai,
Untad, semester 6) masakan antara koki yg kepercayaan pelanggan karyawan dan
sdh d kenal sma tetap, yaitu dengan manajer, seperti jajak
planggan dngn koki mempertahankan pendapat antara
baru, shingga kualitas kualitas produk yang manajer prushaaan,
produk mnjadi berubah sudah familiar jajak pendapat pada
kpada planggan (apalagi - meningkatkan kualitas konsumen, dn tentu
planggan tetap) yang produk, hal ini saja evaluasi bulanan
mengenal dn familiar bertujuan untuk berkala mnjadi sangat
dengan kualitas produk menggait konsumen" penting dilakukan
lama baru dan memberikan untuk mengatasi
- kedua, penambahan jaminan kepuasan masalah perusahaan
menu baru akan inovasi bagi pelanggan
menambah biaya tetap
produksi, sehingga perlu - mencari kerjasama,
adanya penambahan dikarenakn poin 3
income, hal ini akan berhubungan lngsung
memicu kenaikan harga pada penekanan biaya
produk, sehingga produksi, maka perlu
pelanggan yg sdah adanya pencarian
kecewa dngn poin investor atau kerjasama
prtama, akan lebih antara usaha dn usaha
kecewa lagi dengan lainnya, seperti
kenaikan harga misalnya kerjasama
- ketiga, dikarenakan antara jasa kurir online
penambahan menu yg dngn rumah makan
mngakibatkan kenaikan
harga produk untuk
penambahan income,
maka akan merembet
pula pada penekanan
modal (khususnya
modal faktor produksi,
dalam hal ini bahan
baku makanan) , bila ini
terjadi, maka kualitas
produk akan menurun
karena membatasi atau
bahkan mengurangi
kualitas bahan baku,
sehingga produk akan
memiliki kualitas
berbeda dn tidak ramah
pada pelanggan familiar
Jika untuk mengawasi,
dr pada mngeluarkan
Kebijakan berdampak biaya, lebih baik
buruk karena kebijakan Solusinya dengan owner sndiri yg
tersebut malah mempertahankan mengwasi atau lebih
menurunkan kualitas kualitas seperti baik diberikan
Suci Widya Astuti (Teman
8 Yang ada dirumah mkan sebelumnya, atau lebih pengertian dan
Seangkatan S1 Akuntansi)
trsebut. Sehingga mningkatkan kualitas penegasan untuk
kepuasan konsumen dan kepuasaan dr para manajer dan mmberi
atau pelanggannya pelanggan pengawasan
berkurang kputusan2 apa yg
seharusnya mannajer
lakukan.
9 Nadia ( Teman SMA saya a. Pak beny tdk Pak Beny dan Pak Andi Sebagai pemilik pak
dulu, sekarang di melakukan pengelolaan harus melakukan Andi dapat secara
Manajemen, Fekon sumber daya manusia perbaikan secara langsung mengawasi
Untad, semester 6) dengan baik dibagian menyeluruh dengan kinerja pak Beny,
penempatan SDM. menggunakan konsep tanpa harus
Karyawan baru bisa saja Total Quality mengeluarkan biaya
diterima untuk menjadi Management. tambahan. Dalam hal
koki pendamping seraya Dimana perbaikan ini harus dicapai
mendapatkan pelatihan kualitas melalui TQM sebuah kesepakatan
dari koki lama, bukan tidak hanya berfokus antara pemilik dan
langsung menjabat pada kualitas produk, managet untuk
sebagai koki utama. melainkan kualitas bekerjasama dan
Right man in the right SDM, fokus pada bersinergi dalam
place pelanggan, perbaikan rangka meningkatkan
b. Pak beny tidak sistem bisnis, kualitas bisnis yang
melakukan riset
terhadap konsumen
mengenai penambahan
menu baru yang
berakibat pada
turunnya minat beli pendidikan & pelatihan,
konsumen karena tidak komitmen perusahaan,
menyukai menu tsb. perbaikan secara dijalankan
c. Pak beny tidak berkesinambungan, dan
memperhatikan kualitas kesatuan tujuan
produk atau disebut
mengabaikan Total
Quality Management
dalam pengelolaan
bisnisnya
Dengan cara membuat
Tdk prlu, dgn cara
ksepakatan brsama
mnyuruh karyawan yg
untuk mndtngkan juru
bkerja di usaha
masak yang sudah
Karena juru masak yang trsebut untk
berpengalamn di usaha
lama tersebut lebih mmprhtikan kinerja
rmh makan. Agar juru
berpengalaman pak Benny apabila
masak yg baru trsebut
dibandingkan dengan trdpat kesalahan atw
Yosua Gunawan L. bisa di didik dan
juru masak yang baru. pnyimpangan yg
10 (Teman Seangkatan S1 mmberikan pngetahuan
Ketika dipecat juru dilakukn olehnya. Jika
Akuntansi) soal layanan dan juga
masak lama, juru masak ada kslahan atw
kepada konsumen yg
baru belum memliki pnyimpangn trsebut,
ada. Dan jg kinerja pak
pngetahuan dan skill maka pak Andi harus
Benny trsebut perlu
dalam usaha trsebut. mmbimbingnya lg
diperhtikan dgn
agar dapt mnmbah
seksama dikrenakan
wawasannya kepada
msh blm brpngalaman
pak Benny.
sbgai manajer.
Jadi, berdasarkan data hasil wawancara di atas dari kasus tersebut, dapat kita tarik
kesimpulan, bahwa :
1. Untuk pertanyaan ke-1
Kenapa kebijakan-kebijakan tersebut berdampak buruk pada bisnisnya? Karena
dari kebijakan yang pertama, yaitu pada pemecatan juru masak yang lama terbukti
bukanlah tindakan yang bagus yang bisa diambil oleh Pak Beny sebagai manajer pada
waktu itu, karena setiap juru masak mempunyai ciri khas masing-masing pada
masakannya, serta penggantian koki dapur dapat membuat perbedaan kualitas masakan
antara koki yang sudah di kenal sama pelanggan dengan koki baru, sehingga kualitas
produk menjadi berubah kepada pelanggan (apalagi pelanggan tetap) yang mengenal
dengan familiar dengan kualitas produk lama. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada
penurunan kualitas produk yang dihasilkannya.
Untuk kebijakan yang kedua, penambahan menu baru juga bukanlah tindakan
yang tepat, karena tidak semua menu bakal dibeli dan laku. Sehingga melakukan
penambahan menu yang tidak diminati oleh pelanggan hanya menambah pengeluaran
biaya yang tidak perlu/menambah biaya, apalagi output yang dihasilkan juga kurang
diminati oleh pelanggan, malah hanya akan menambah biaya-biaya yang tidak perlu,
sehingga akhirnya menyebabkan menurunnya laba bisnisnya, bahkan bisa sampai
merugi karena hal tersebut.
Dan untuk kebijakan yang terakhir, menggunakan bahan-bahan yang tidak segar
dalam mengolah makanan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal yang bisa
dilakukan oleh sebuah rumah makan, karena tentu hal tersebut berpengaruh ke cita
rasa dari makanan yang dihasilkan. Tentu akan sangat berbeda rasanya, makanan yang
diolah dengan bahan-bahan yang segar dibandingkan dengan bahan-bahan yang tidak
segar, tentu makanan yang diolah dengan bahan-bahan yang fresh akan lebih enak
rasanya dibandingkan makanan yang diolah dengan bahan-bahan yang tidak fresh, hal
ini tentunya juga berpengaruh ke kualitas masakan yang dihasilkan sehingga pelanggan
jadi tidak menyukai makanan tersebut, sehingga memutuskan untuk tidak kembali ke
rumah makan tersebut dan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pelanggan yang
datang.
2. Untuk Pertanyaan ke-2
Solusi-solusi yang harus diambil oleh Pak Andi dan Pak Beny dalam memperbaiki
bisnisnya, dapat dimulai dari mengembalikan kembali juru masak yang lama, atau
menyuruh juru masak yang lama untuk melatih juru masak yang baru, karena koki yang
baru mungkin belum memiliki skill yang cukup dalam menjalankan tugasnya, atau bisa
juga Pak Andi dapat memecat juru masak yang baru tersebut dan menggantikannya
dengan juru masak yang baru. Tapi, sebelum juru masak yang baru tersebut diterima,
dia harus diseleksi dulu untuk mengetahui apakah masakannya cocok dengan menu-
menu di rumah makan tersebut? Apakah rasanya enak? Apakah kualitas masakannya
lebih bagus dibandingkan dengan juru masak yang sebelumnya? Jika semua jawabannya
adalah YA, maka Pak Andi dapat mempekerjakan calon juru masak baru tersebut
nantinya.
Serta mengenai masalah menu, Pak Andi dapat menghapus beberapa menu yang
dinilai kurang diminati oleh pelanggan dan kembali ke menu-menu yang lama, atau bisa
juga Pak Andi mengganti menu-menu tersebut dengan menu-menu yang baru, akan
tetapi sebelum diganti, Pak Andi harus melakukan survey, mengenai mana yang menjadi
selera pelanggan, salah satu caranya adalah jika mau mengenalkan menu baru pada
pelanggan , berilah free sampel kepada pelanggan lalu simpulkan berapa banyak
pelanggan yang suka menu baru tersebut . Setelah itu baru bisa di putuskan untuk
mengeluarkan menu baru tersebut.
Dan yang terakhir mengenai bahan, Pak Andi harus menggunakan bahan-bahan
yang segar dalam mengolah makanannya, agar kualitas makanannya tetap terjaga dan
semakin meningkat, kalaupun ingin menyimpan bahan agar digunakan nanti, disarankan
untuk tidak menyimpannya terlalu lama, khususnya untuk bahan-bahan makanan yang
memang seharusnya tidak boleh disimpan terlalu lama, karena kalau bahan disimpan
terlalu lama maka akan menyebabkan menurunnya kualitas bahan-bahan yang akan
diolah, serta Pak Andi harus menyediakan kulkas yang lebih memadai untuk menyimpan
bahan-bahan agar kualitasnya tetap terjaga dan tidak cepat basi.
3. Untuk Pertanyaan ke-3
Pak Andi sebenarnya tidak harus mengeluarkan biaya untuk mengawasi kinerja
dari Pak Beny, karena permasalahan tersebut seharusnya bisa dibicarakan baik-baik
antara pemilik dan manajer, lagipula mereka berdua juga kakak-adik, jadi komunikasinya
pasti akan lebih mudah karena mereka bersaudara. Dan juga Pak Andi bisa mengawasi
Pak Beny secara langsung tanpa harus melibatkan pihak luar karena struktur usahanya
hanyalah warung makan, yang dimana tidak sekompleks struktur usaha dari perusahaan
besar. Pak Andi juga harus memberikan pengertian dan penegasan untuk Pak Beny
sebagai manajer terhadap keputusan apa yang seharusnya diambil dan memberikan
pengawasan terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer.
Pak Andi juga bisa menyuruh salah satu karyawannya disana untuk mengawasi Pak
Beny secara langsung kalau misalnya Pak Andi sedang tidak bisa mengawasi Pak Beny,
tentu karyawannya tersebut juga harus diberikan sedikit bonus atas usahanya dalam
mengawasi Pak Beny, kalau misalnya Pak Beny terbukti melakukan penyimpangan dan
kecurangan dalam menjalankan usahanya, maka karyawan yang mengawasinya tersebut
wajib melaporkan masalah tersebut ke Pak Andi, agar Pak Andi dapat menyelesaikan
masalah tersebut secara cepat dengan Pak Beny.

E. Kesimpulan
Jadi, berdasarkan kasus diatas, tentu masalah hubungan antara pemilik (prinsipal) dan
agen (manajer) dalam teori keagenan/teori agensi pasti akan selalu ada dalam kehidupan
sehari-hari dan masalah ini pasti akan selalu terjadi ke semua bentuk organisasi perusahaan,
baik itu perusahaan berskala kecil, menengah, sampai perusahaan besar, masalah
hubungan ini tidak akan bisa dihindari karena antara pemilik dan agen, masing-masing juga
punya kepentingan pribadi masing-masing, dan yang bisa dilakukan oleh pemilik agar
menghindari atau mengurangi masalah keagenan tersebut adalah selalu menjaga hubungan
yang professional dengan manajer, harus menyelaraskan tujuan dengan manajer, pemilik
juga harus selalu mengawasi kinerja manajer dalam menjalankan tugasnya, meskipun
kadang hal tersebut juga akan menyebabkan timbulnya biaya keagenan, akan tetapi pemilik
juga harus mencari cara yang tepat agar dapat meminimalisir biaya keagenan tersebut.
Dari kasus tersebut, dapat kita ambil kesimpulan, bahwa semua jenis usaha pasti akan
mengalami masalah keagenan, termasuk juga rumah makan, sebagai pemilik Pak Andi harus
selalu mengawasi kinerja Pak Beny agar keputusan yang dia ambil tidak merugikan
bisnisnya, karena jenis usahanya cuma rumah makan seharusnya struktur organisasinya
tidaklah kompleks seperti di perusahaan besar, jadi Pak Andi seharusnya bisa secara
langsung mengawasi kinerja Pak Beny tanpa harus melibatkan pihak luar dan
menghilangkan biaya keagenan sehingga kegiatan operasional menjadi lebih efisien, serta
Pak Andi juga harus menyuruh Pak Beny agar mengganti kebijakan-kebijakan yang
berdampak buruk yang telah dia tetapkan agar dapat memperbaiki bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai