JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Abstrak / Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance dan ukuran
perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Indikator yang digunakan untuk menjelaskan good corporate governance dalam penelitian ini terdiri
dari ukuran dewan direksi dan ukuran dewan komisaris. Untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan digunakan Cash Flow Return On Asset (CFROA). Populasi penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014. Sampel dipilih
menggunakan metode purposive sampling dan sebanyak 86 perusahaan digunakan sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dewan direksi dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, dewan komisaris secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan secara simultan good corporate governance dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014.
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Ukuran perusahaan, Cash Flow Return On Asset
(CFROA)
This study aimed to examine the effect of good corporate governance and company size on the
financial performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The indicators used to
describe good corporate governance in this study consisted of the size of the board of directors and
board size. To measure the financial performance of companies use Cash Flow Return On Asset
(CFROA). The population of this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock
Exchange 2013-2014. Samples were selected using purposive sampling method and as many as 86
companies are used as a sample. The results showed that the partial board of directors and company
size does not affect the company's financial performance, the board is partially affect the company's
financial performance. While simultaneously good corporate governance and firm size affect the
financial performance of the companies listed in Indonesia Stock Exchange 2013-2014 period.
Keywords : Good Corporate Governance, company size, Cash Flow Return On Asset (CFROA)
Mengingat bahwa penelitian dalam 10 sebagai ukuran dewan direksi dan ukuran
tahun terakhir belum ada batasan yang jelas dewan komisaris) dan ukuran perusahaan.
mengenai variabel kinerja perusahaan non 2. Terdapat identifikasi bahwa kinerja
keuangan, maka penelitian ini mencoba untuk keuangan perusahaan dipengaruhi oleh
meneliti kembali lebih dalam pengaruh Good
Corporate Governance dan ukuran perusahaan jumlah dewan direksi dalam pengambilan
terhadap kinerja keuangan perusahaan pada keputusan dan menentukan arah
Perusahaan Manufaktur yang diukur dengan kebijakan dan strategi baik jangka pendek
Cash Flow Return on Asset (CFROA). maupun jangka panjang perusahaan.
Dalam penelitian ini Good Corporate 3. Terdapat identifikasi bahwa kinerja
Governance di proksi dengan Ukuran Dewan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh
Direksi dan Ukuran dewan Komisaris yang
jumlah dewan komisaris dalam
merupakan struktur pengendalian internal
perusahaan. Dengan melihat jumlah anggota melakukan pengawasan tehadap
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, kita kelengkapan dan kualitas informasi
dapat mengetahui kinerja keuangan laporan kinerja dewan direksi dan
perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan ketepatan dalam pengambilan keputusan
perusahaan dalam penelitian ini menggunakan didalam perusahaan.
Cash Flow Return on Asset (CFROA). 4. Terdapat identifikasi bahwa kinerja
CFROA merupakan salah satu rasio keuangan
keuangan perusahaan dipengaruhi oleh
lain yang digunakan dalam pengukuran kinerja
keuangan perusahaan yang menunjukkan ukuran perusahaan dalam menunjang
kemampuan aktiva perusahaan untuk perkembangan perusahaan.
menghasilkan laba dan tidak terikat dengan
harga saham. (Cornett et al 2006:1776). Batasan Masalah
Metode penelitian dalam penelitian ini Agar masalah yang diteliti dalam
adalah statistik deskriptif dengan data penelitian ini terarah dan jelas, maka peneliti
kuantitatif yang berbentuk angka-angka. memberikan batasan masalah sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian ini hanya menggunakan dua
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa variabel bebas yaitu Good Corporate
Efek Indonesia periode 2013-2014 dengan Governance dan ukuran perusahaan
pemilihan sampel menggunakan purposive
2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel
sampling. Metode analasis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linier adalah perusahaan manufaktur yang
berganda. terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan
Berdasarkan latar belakang dan uraian ini, keuangan tahunan yang telah diaudit
maka penelitian ini mengambil judul selama periode pengamatan, yaitu tahun
“Pengaruh Good Corporate Governance 2013 sampai dengan 2014.
(GCG) Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Rumusan Masalah
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan latar belakang masalah
Tahun 2013-2014”. diatas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
Identifikasi Masalah 1. Apakah Good Gorporate Governance
Berikut ini merupakan beberapa masalah
yang diproksi sebagai ukuran dewan
yang dapat penulis identifikasi adalah:
1. Terdapat indikasi bahwa kinerja keuangan direksi dan ukuran dewan komisaris
perusahaan dipengaruhi oleh Good berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Corporate Governance (yang diproksi pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2014?
informasi yang telah diperolehnya atau melaporkan kinerja, aktivitas dan sumber daya
terjadi sebagai sebuah kelalaian tugas. yang telah dipakai, dicapai dan telah
2. Moral Hazard, yaitu permasalahan yang dilakukan.
Evaluasi kinerja bisa disebut sebagai
timbul jika agent tidak dapat
penilaian prestasi kerja yang dalam hal ini
melaksanakan hal-hal yang telah merupakan bagian dari fungsi manajemen
disepakati bersama dalam kontrak kerja. yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan.
Evaluasi kinerja sekarang ini merupakan
Pengertian dan Konsep Dasar Kinerja keharusan, dan sudah terus menerus dilakukan,
Performance atau kinerja merupakan terutama dengan melibatkan para pelanggan.
suatu pola tindakan yang dilaksanakan untuk Evaluasi kinerja atau yang disebut juga
mencapai tujuan yang diukur dengan sebagai penilaian kinerja yang dilakukan
mendasarkan pada suatu perbandingan dengan dalam suatu perusahaan, mempunyai tujuan
berbagai standar. Kinerja adalah pencapaian sebagai berikut:
suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan 1. Untuk memperoleh pendapatan wajar atas
tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan penyertaan dalam suatu perusahaan atau
yang diukur dengan standar (Gozali., mewujudkan bahwa perusahaan bernilai
2012:40).
lebih dari apa yang ada didalam neraca.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
(1996), kinerja perusahaan dapat diukur 2. Untuk keperluan merger dan akuisisi yaitu
dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan untuk mengetahui berapa nilai perusahaan
keuangan. Informasi yang digunakan dalam dan nilai ekuitas dari masing-masing
mengukur kinerja keuangan adalah informasi perusahaan.
keuangan (financial information), yaitu 3. Untuk kepentingan usaha, yang bertujuan
informasi akuntansi manajemen dan informasi
untuk mengetahui apakah nilai usaha lebih
akuntansi keuangan.
Kinerja keuangan perusahaan adalah hasil besar dari pada nilai likuiditasnya.
banyak keputusan individual yang dibuat 4. Memperoleh pembelanjaan penetapan
secara terus menerus oleh manajemen besarnya pinjaman atau tambahan modal.
(Trinanda dan Mukodim., 2010:3). Oleh Karena penilaian kinerja keuangan
karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perusahaan berdasarkan laporan keuangan,
perlu melibatkan analisis dampak keuangan maka penelitian ini menggunakan rasio
kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan keuangan yaitu Cash Flow Return On Asset
mempertimbangkannya dengan menggunakan (CFROA). CFROA merupakan salah satu
ukuran komparatif. Kinerja keuangan rasio keuangan lain yang digunakan dalam
merupakan salah satu faktor yang pengukuran kinerja perusahaan yang
menunjukkan efektifitas dan efisien suatu menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan
organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. untuk menghasilkan laba operasi. CFROA
lebih memfokuskan pada pengukuran kinerja
Evaluasi Kinerja perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat
Evaluasi adalah suatu proses untuk dengan harga saham (Cornett et al.,
menyediakan informasi tentang sejauh mana 2006:1776).
suatu kegiatan tertentu telah dicapai, Penggunaan analisis rasio bertujuan untuk
bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan menentukan tingkat kinerja suatu perusahaan.
suatu standar tertentu untuk mengetahui Perhitungan rasio tersebut akan digunakan
apakah ada selisih diantara keduanya, serta untuk menilai posisi kinerja suatu perusahaan,
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu memberikan gambaran yang jelas tentang baik
bila dibandingkan dengan harapan-harapan atau tidaknya kegiatan operasional suatu
yang ingin diperoleh (Umar., 2003:36). perusahaan, yang dapat dilihat dari posisi
Evaluasi kinerja merupakan suatu bentuk keuangannya dalam neraca dan laba-rugi yang
refleksi kewajiban dan tanggung jawab untuk
perusahaan. Dewan direksi memiliki tugas penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
untuk menentukan arah kebijakan dan strategi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, 2013-2014 yang berjumlah 143 perusahaan.
baik untuk jangka pendek maupun untuk Metode pemilihan sampel menggunakan
jangka panjang. purposive sampling dengan beberapa kriteria,
Dewan komisaris bertugas melakukan dan sebanyak 86 perusahaan terpilih menjadi
pengawasan terhadap kelengkapan dan sampel.
kualitas informasi laporan atas kinerja dewan Teknik analisis data yang digunakan
direksi. Ukuran dewan komisaris juga dalam penelitian ini yaitu regresi linier
berpengaruh terhadap kinerja keuangan berganda (multiple linier regression) dengan
perusahaan. Semakin banyak jumlah dewan persamaan regresi sebagai berikut :
komisaris didalam perusahaan, menyebabkan Y = B0 + B1X1 + B2X2+ B3X3 + e
pengambilan buruknya kinerja perusahaaan. Dimana :
Hal ini terjadi karena kesulitan komunikasi Y : Kinerja Keuangan Perusahaan
dan koordinasi antar anggota dewan komisaris.
(Cash Flow Return on Asset)
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan. Semakin Β0 :Konstanta
besar perusahaan maka semakin besar pua B1, B2, B3 : Koefisisen Regresi
total asset yang dimilikinya dalam menunjang X1 : Dewan Direksi
kinerja keuangan perusahaan. Dalam X2 : Dewan Komisaris
penelitian ini ukuran perusahaan diukur X3 : Ukuran Perusahaan
dengan melihat seberapa besar asset yang e : Error
dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan dengan
Analisis data dilakukan setelah memenuhi
jumlah aset lebih besar biasanya memiliki
asumsi klasik berupa uji normalitas, uji
perhatian lebih dan diharapkan perusahaan
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan
lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan
uji autokorelasi. Penarikan kesimpulan atas
keuangannya.
hipotesis dilakukan dengan cara uji t, uji F
pada level signifikan 5% dan uji koefisien
4. METODOLOGI PENELITIAN
determinasi (R2). Keseluruhan tabulasi dan
Metode yang digunakan dalam penelitian
pengolahan data menggunaka SPSS versi 18.
ini adalah statistik deskriptif. Dalam penelitian
ini variabel dependen yang digunakan adalah
5. HASIL PENELITIAN
kinerja keuangan. Kinerja keuangan dalam
Hasil Statistik Deskriptif
penelitian ini diukur dari laporan keuangan
Analisis statistik deskriptif ini bertujuan
dengan menggunakan rasio keuangan yaitu
untuk mencari kecendrungan terpusat (central
Cash Flow Return On Asset (CFROA).
tendency) seperti, nilai minimum, nilai
CFROA dihitung dari laba sebelum bunga
maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar
dan pajak ditambah depresiasi dibagi dengan
deviasi dari variabel-variabel independen dan
total aktiva. Pengukuran CFROA dilakukan
variabel dependen. Dari hasil pengujian dapat
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
+ disimpulkan sebagai berikut :
= 1. Varibel Dewan Direksi (X1) memiliki nilai
Variabel independen dalam penelitian ini minimum sebesar 0,69 pada tahun 2013-
yaitu good corporate governance (yang 2014 yaitu PT Ever Shine Textile Industry
diproksi dengan ukuran dewan direksi dan Tbk, PT Indorama Synthethics Tbk, PT
ukuran dewan komisaris) dan ukuran Pelangi Indah Canindo Tbk, PT Star
perusahaan yang diukur dengan menggunakan Petrochem Tbk, dan PT Nusantara Inti
jumlah total asset yang ada didalam Corpora Tbk. Nilai maksimum sebesar 2,64
perusahaan. yaitu PT Mandom Indonesia Tbk pada
Data yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2014. Nilai rata-rata (mean) sebesar
adalah data kuantitatif. Populasi pada 1,5740 dan standar deviasi sebesar 0,45661
dengan kinerja keuangan yang artinya jika 3. Berdasarkan tabel 1.5 variabel ukuran
dewan direksi naik sebesar satu dan perusahaan memiliki nilai thitung sebesar -
variabel lain dianggap nol, maka kinerja 1,678, dengan menggunakan uji t diperoleh
keuangan akan mengalami penurunan
nilai ttabel sebesar 1.653. Hal ini
sebesar 0,118.
3. Nilai dewan komisaris (X2) sebesar 0,438 menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil
Nilai tersebut menunjukkan adanya dari nilai ttabel sehingga hipotesis ditolak
hubungan positif antara dewan komisaris karena tidak ada pengaruh yang signifikan
dengan kinerja keuangan yang artinya jika antara ukuran perusahaan terhadap kinerja
dewan komisaris naik sebesar satu dan keuangan perusahaan.
variabel lain dianggap nol, maka kinerja
keuangan akan mengalami kenaikan Hasil Uji Regresi Simultan (Uji F)
sebesar 0,438 yang akan meningkatkan Berdasarkan hasil pengujian statistik F
kualitas perusahaan. diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,012.
4. Nilai Ukuran Perusahaan (X3) sebesar - Nilai tersebut lebih kecil dari tingkat
0,057 signifikan yang telah ditetapkan yaitu α0,05.
Nilai tersebut menunjukkan adanya Selain itu dapat dilihat nilai Fhitung sebesar
hubungan negatif antara ukuran perusahaan 3,753 lebih besar dari nilai Ftabel yaitu sebesar
dengan kinerja keuangan yang artinya jika 2,66 (dapat dilihat pada lampiran 14) yang
ukuran perusahaan naik sebesar satu dan artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
variabel lain dianggap nol, maka kinerja disimpulkan bahwa dewan direksi, dewan
keuangan akan mengalami penurunan komisaris, dan ukuran perusahaan secara
sebesar 0,057 yang akan menurunkan simultan atau bersama-sama mempunyai
kualitas perusahaan. pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan pada perusahaan manufaktur.
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Berdasarkan hasil pengujian statistik t Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
dapat dijelaskan pengaruh variabel independen Nilai koefisien determinasi berkisar
terhadap variabel dependen secara parsial antara nol sampai dengan satu. Nilai yang
sebagai berikut: mendekati satu berarti variabel-variabel
1. Berdasarkan tabel 1.5 variabel dewan independen memberikan hampir semua
direksi memiliki nilai thitung sebesar −0,960, informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
dengan menggunakan uji t diperoleh nilai variabel dependen. Berdasarkan hasil
pengujian diperoleh nilai R2 sebesar 0,063
ttabel sebesar 1.653 (dapat dilihat pada
menunjukan bahwa korelasi dewan direksi,
lampiran 13). Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris, dan ukuran perusahaan
nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel dengan kinerja keuangan perusahaan
sehingga hipotesis ditolak karena tidak ada mempunyai hubungan yang lemah yaitu
pengaruh yang signifikan antara dewan sebesar 6,3%. Nilai Adjusted R Square sebesar
direksi terhadap kinerja keuangan 0,046 menjelaskan bahwa variabel independen
dalam penelitian ini hanya mampu
perusahaan.
menjelaskan sebesar 4,6% mengenai variabel
2. Berbeda dengan variabel dewan direksi, dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan.
variabel dewan komisaris memiliki nilai Sisanya sebesar 95,4% dipengaruhi oleh
thitung sebesar 3,324 lebih besar dari nilai faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
ttabel yaitu 1,653 sehingga hipotesis diterima penelitian ini.
karena ada pengaruh positif antara dewan
komisaris terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
http://www.idx.co.id