PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui tentang saluran
distribusi tersebut.
Manfaat dari peulisan makalah ini adalah kita dapat memahami mengenai saluran
distribusi internasional tersebut.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual
barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara
untuk membawa produk mereka ke pasar. Perantara pemasaran membentuk suatu
saluran distribusi. Perusahaan perlu menerapkan saluran distribusi yang baik dan
benar supaya produk perusahaan bisa sampai ke tangan konsumen dengan tepat
sasaran. Perusahaan membutuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai
saluran distribusi untuk dapat dengan sukses membawa produknya ke pasar.
1. Menurut Lamb (2001), istilah saluran (channel) berasal dari bahasa latin
canalis, yang berarti kanal. Saluran distribusi adalah serangkaian dari organisasi
yang saling bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan
sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau
pelanggan.
2
5. Saluran distribusi adalah struktur unit organisasi antar perusahaan dan agen
serta penyalur, penjual grosiran dan eceran diluar perusahaan melaluinya sebuah
komoditas, produk atau jasa dipasarkan (Simamora, 2000).
6. Menurut Stanton (1993), saluran distribusi selalu terdiri dari produsen dan
konsumen akhir. Saluran distribusi hanya berlaku bagi orang terakhir yang
membelinya tanpa mengadakan perubahan penting dalam bentuk barang. Bila
bentuknya diubah dan muncul sebuah produk baru maka sebuah saluran baru
akan terbentuk.
Menurut Gitosudarmo (1999), secara luas terdapat tiga golongan besar pribadi atau
lembaga atau perusahaan yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam pemasaran
yang mengambil bagian dalam saluran distribusi. Mereka ini disebut:
1. Pedagang Perantara
2. Agen Perantara
3. Lembaga Pelayanan
3
jasa tertentu. Contohnya adalah lembaga keuangan, biro perjalanan dan
pengiriman barang, perusahaan pergudangan.
Menurut Simamora (2000), fungsi pokok saluran distribusi dapat dibagi ke dalam
lima kelompok, yakni:
Hal itu akan meningkatkan efisiensi biaya karena setiap pemain dapat melakukan
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomi.
2. Mengurangi Ketidakcocokan
3. Standardisasi Transaksi
4
mempertemukan ini, produsen mampu mengkonsentrasikan diri pada penciptaan
produk.
1. Fungsi Transaksi
2. Fungsi Logistik
3. Fungsi Fasilitas
Menurut Kotler (2008), tingkat saluran adalah lapisan perantara yang melakukan
sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat
dengan pembeli akhir. Jumlah tingkat perantara mengindikasikan panjang saluran.
Ada beberapa saluran distribusi dengan panjang yang berbeda, yaitu: (1) Saluran
pemasaran langsung
5
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi
1. Faktor Pasar
Diantara faktor pasar yang paling penting dalam mempengaruhi pilihan saluran
distribusi adalah pertimbangan sasaran pelanggan, lokasi geografis dan ukuran
pasar.
2. Faktor Produk
Produk yang lebih kompleks, dibuat khusus dan mahal cenderung mendapatkan
manfaat dari saluran pemasaran yang lebih pendek dan langsung.
3. Faktor Produsen
1. Pertimbangan Pasar
Pasar merupakan faktor penentu atau faktor kunci yang mempengaruhi dalam
pemilihan saluran oleh manajemen karena saluran distribusi ditentukan oleh pola
pembelian konsumen. Pertimbangan pasar meliputi:
Jika pasarnya berupa pasar industri maka pengecer jarang atau bahkan tidak
pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen akhir dan
pasar industri maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
6
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya maka perusahaan dapat
mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c. Konsentrasi geografis
Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka
perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
d. Ukuran pesanan
Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri adalah kecil, maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri.
2. Pertimbangan Produk
a. Nilai unit
Apabila nilai unit daripada produk makin rendah maka saluran distribusinya juga
makin panjang. Sedangkan apabila nilai unitnya relatif tinggi maka saluran
distribusinya pendek atau langsung.
c. Mudahnya rusak
Apabila produk yang dijual mudah rusak maka produsen tidak perlu
menggunakan perantara dalam saluran distribusinya atau kalau ingin
menggunakannya maka harus dipilih perantara yang mempunyai fasilitas
penyimpanan yang baik.
7
d. Sifat teknis
Pada hal ini produsen atau penyedianya harus mempunyai penjual yang dapat
menerangkan masalah teknis penggunaan dan pemeliharaan, serta memberikan
servis baik sebelum maupun sesudah penjualan.
Jika produk yang dijual berupa produk standar maka perlu diadakan persediaan
pada penyalur dan sebaliknya jika produk yang dijual atas dasar pesanan maka
penyalur tidak perlu mengadakan persediaan.
Jika produsen hanya membuat satu produk maka dapat menggunakan pedagang
besar sebagai penyalurnya. Jika macam produknya banyak maka perusahaan
bisa menjual langsung ke pengecer.
3. Pertimbangan Perusahaan
a. Ukuran perusahaan
b. Sumber keuangan
Sebuah perusahaan yang menjual produk baru atau ingin memasukkan pasar
baru lebih suka menggunakan perantara agar memperoleh pengalaman dibidang
baru tersebut.
d. Pengawasan saluran
8
melakukan pengawasan atas saluran distribusinya, produsen akan lebih agresif
dalam promosinya.
Apabila produsen bersedia memberikan pelayanan yang lebih baik maka akan
banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan Perantara
Jika perantara mau memberikan pelayanan lebih baik maka produsen akan
bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kesediaan perantara
Jika perantara bersedia menerima risiko yang dibebankan oleh produsen maka
produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini akan menyebabkan
tanggung jawab produsen menjadi lebih ringan dalam menghadapi berbagai
macam risiko.
d. Volume penjualan
e. Biaya
9
2.6 Jenis-Jenis Saluran Distribusi
1. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini mencakup jumlah perantara yang sangat terbatas yang
menangani barang atau jasa perusahaan. Hal ini akan dilakukan bila produsen
ingin mempertahankan besarnya kontrol terhadap tingkat jasa dan hasil
pelayanan yang ditawarkan oleh perantara itu. Strategi ini membutuhkan
persekutuan yang lebih kuat antara penjual dan perantara. Distribusi eksklusif
cenderung mempertinggi kesan produk dan memungkinkan marjin laba yang lebih
besar.
2. Distribusi Selektif
Distribusi selektif mencakup penggunaan lebih dari beberapa tetapi juga kurang
dari semua perantara yang bersedia menjual produk tertentu. Distribusi selektif
memungkinkan produsen memperoleh cukup banyak cakupan pasar dengan
kontrol yang lebih besar dan biaya yang lebih sedikit dari distribusi intensif.
3. Distribusi Intensif
Strategi distribusi intensif memiliki ciri penempatan barang dan jasa di sebanyak
mungkin toko. Bila konsumen membutuhkan banyak kemudahan lokasi maka
penting sekali untuk menawarkan intensitas distribusinya yang lebih besar.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat
dalam proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari 'point of
origin' ke 'point of consumption' guna memenuhi kebutuhan pelanggan secara
menguntungkan. Dalam konteks pemasaran global, manajemen saluran distribusi
internasional mengacu pada proses menjalin dan mengembangkan relasi dengan
berbagai pihak yang memfasili-tasi transfer produk dan jasa dari produsen di suatu
negara kepada konsumen di negara lainnya.
Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan.
Utilitas tersebut terdiri atas 5 kategori:
11
2. Utilitas waktu (time utility), yakni ketersediaan produk atau jasa pada saat
yang diinginkan oleh pelanggan tertentu.
3. Utilitas bentuk (form utility), yaitu produk diproses, disiapkan dan siap
dimanfaatkan (ready to use), serta dalam kondisi yang tepat.
4. Utilitas informasi (information utility), yakni jawaban atas per-tanyaan dan
komunikasi umum mengenai fitur dan manfaat produk yang tersedia.
5. Utilitas kepemilikan (ownership utility), menyangkut negosiasi dan peralihan
hak milik atas produk atau jasa yang dipasafkan dari produsen ke konsumen.
Kelima Utilitas dasar ini bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif dan nilai
produk (product value). Karena itu, pemilihan strategi distribusi merupakan salah
satu keputusan kunci dalam manajemen pemasaran global. Keputusan saluran
distribusi merupakan keputusan strategik karena menyangkut jumlah, karakteristik,
dan kompleksitas hubungan yang harus dibina dengan berbagai pihak. Selain itu,
keputusan semacam ini juga melibatkan itikad baik, sikap saling percaya, dan
komitmen serta kewajiban hukum berjangka panjang terhadap perusahaan dan
individu lain.
3.3 Strategi Distribusi Internasional
Ada tiga pilihan strategi distribusi internasional (dalam arti luas) yaitu:
12
3.4 Lembaga – lembaga Distribusi Pemasaran Internasional
Proses pembentukan saluran distribusi global agar bisa sesuai dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh 4 faktor utama:
Dalam memilih anggota saluran distribusi, berhati – hatilah dengan para pedagang
perantara yang hanya mencari keuntungan maksimal bagi mereka yang sering kali
menerima pesanan – pesanan hanya dari para produsen dengan permintaan yang
sudah mapan akan produk dan merek mereka. Salah satu rerangka yang terbukti
efektif untuk menganalisis situasi ini adalah kerangka 5C: Coverage, Character,
13
Continuity, Control, dan Cost. Kerangka ini memungkinkan perusahaan menyusun
tujuan strategiknya dengan mempertimbangkan pula manajemen saluran distribusi.
FAKTOR DESKRIPSI
14
jumlah dan lokasi produksi, fasilitas-fasilitas persediaan, jadwal produksi,
manajemen persediaan dan bahkan tingkat keterlibatan perusahaan dalam pasar-
pasar luar negeri.
Menurut Kotabe dan Helsen (2004: 481) logistic global sebagai desain dan
manajemen dari sebuah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan arus
pergerakan material-material ke dalam, melalui, dan keluar perusahaan melintasi
batas-batas nasional untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan pada sebuah
total biaya yang minimum. Logistic domestic mencangkup manajemen material-
material dan distribusi fisik. Manajemen material mengacu pada arus masuk bahan-
bahan baku, part dan supplies ke dalam melalui perusahaan. Sedangkan distribusi
fisik mengacu pada pergerakan produk-produk akhir perusahaan kepada para
pelanggan, terdiri dari trasportasi, pergudangan, persediaan, pelayanan pelanggan
atau pesanan dan administrasi.
15
Kotabe dan Helsen (2004: 484-5) mengemukakan sejumlah faktor-faktor yang
menyebabkan meningkatnya kerumitan dan biaya logistic global, dibandingkan
dengan logistic domestic yaitu:
1. Jarak
Semakin jauh letak Negara tujuan dari Negara pengekspor, maka biasanya
akan semakin tinggi biaya transportasi dan asuransi untuk kerusakan,
penurunan kualitas dan pencurian produk dalam perjalanan serta semakin
tinggi biaya-biaya tidak langsung untuk pergudangan dan persediaan.
2. Fluktuasi nilai tukar
Perusahaan harus menyesuaikan perencanaanya berkaitan dengan
keberadaan mata uang dan perubahan nilai tukarnya.
3. Para pedagang perantara
Diperlukan tambahan pedagang-pedagang perantara dalam proses logistic
global karena kebutuhan untuk menegoisiasikan batas peraturan-peraturan
Negara dan berhubungan dengan para pejabat pemerintahan setempat
serta para distributor. Bekerja dengan para distributor local telah terbukti
sangat penting dalam membangun koneksi-koneksi awal dengan
komunitas bisnis dan juga para pejabat pemerintahan setempat. Seperti di
Negara Asia seperti jepang, korea dan Cina.
4. Peraturan
Setiap Negara memiliki peraturan-peraturan yang mengatur mengenai
transportasi, kepabeanan dan kepelabuhan.
5. Keamanan Isu mengenai factor
Keamanan ini muncul setelah kejadian “11 September 2001” di Amerika
Serikat dan menyentak serta menyandarkan dunia akan pentingnya
ukuran-ukuran keamanan nasional dan internasional. biaya-biaya
transportasi bagi para eksportir meningkat karena ukuran-ukuran
keamanan yang ekstra yang dihadapi oleh para perusahaan pelayaran dan
operator terminal/pelabuhan.
16
memperpanjang jarak angkutannya. Misalnya, perusahaan harus menentukan
bagaimana barang – barang dikapalkan ke luar negeri. Pertanyaan lain
adalah apakah perusahaan sendiri akan menjadi aktif secara internasional
atau apakah menggunakan sebuah jasa eksternal yang ahli. Pada akhirnya,
semua pertanyaan – pertanyaan dapat dijawab hanya dalam konteks strategi
overarching perusahaan untuk kegiatan – kegiatan internasionalnya. Sebuah
strategi dapat dikembangkan hanya dengan mempertimbangkan semua faktor
– faktor.
17
atau sebuah perusahaan impor Perusahaan hanya mengelola arus
internasional barang dan informasi dengan system
logistik nasionalnya atau dengan
system logistik eksternal.
18
– Negara tertentu untuk dirakit.
Operasi pasokan untuk pabrik –
pabrik perakitan CKD menempatkan
permintaan – permintaan khusus
untuk kemasan, baiaya – biaya
angkut dan jadwal pengiriman. Jika
operasi internasional terdiri dari
produksi yang dilakukan di Negara
pelanggan untuk Negara tersebut
maka perusahaan yang melakukan
investasi tidak akan menghadapi
masalah – masalah logistic baru.
Menurut Kotabe dan Helsen (2004: 485-6), ada tiga factor yang paling penting dalam
menentukan sebuah moda transportasi yang optimal: (1)Value-to-volume ratio yaitu
seberapa banyak nilai yang ditambahkan pada material-material yang digunakan
dalam produk,. (2) tingkat dapat musnah (perishability) sebuah produk yaitu
menurunnya kualitas dengan berjalannya waktu dan atau keusangan produk
19
sepanjang siklus hidup produk, dan (3) biaya transportasi yang harus
dipertimbangkan berkaitan dengan kedua faktor tersebut.
Moda transportasi yang paling umum dalam logistik internasional, dan juga
domestic, yaitu transportasi melalui laut (ocean shipping), melalui udara (air freight)
dan melalui darat (land transportation). Pilihan – pilihan mode transportasi tersebut
dapat dikombinasikan menjasi intermodal transportation.
Menurut kotabe dan Helsen, ada tiga pilihan transportasi laut yaitu (1) liner service
yang menawarkan jadwal pelayaran yang regular pada rute yang ditetapkan, (2) bulk
shipping yang biasanya menawarkan jasa pengiriman berdasarkan kontrak untuk
jangka waktu tertentu, dan (3) irregular runs. Pilihan transportasi laut banyak
diguanakan untuk produk – produk yang berat, dalam jumlah besar dan tahan lama.
Contoh produk – produk tersebut adalah minyak mentah, baja dan mobil.
Kotabe dan Helsen juga menyebutkan bahwa barang – barang yang bernilai tinggi
dikirim dengan pesawat udara terutama jika memiliki sebuah rasio nilai-terhadap-
volume yang tinggi. Barang – barang yang mudah rusak (misalnya bunga) juga
dikirim melalui transportasi udara.
20
BAB IV
KESIMPULAN
Pada dasarnya, sasaran distribusi internasional (dalam arti luas) sama
seperti pada pasar domestik yaitu menyediakan produk sesuai dengan item produk
yang dibutuhkan oleh para pembeli dalam jumlah, pada waktu dan keadaan yang
dibutuhkan dengan biaya seefisien mungkin. Sasaran ini dapat dicapai melalui
pemanfaatan saluran – saluran distribusi dan kegiatan pengelolaan distribusi fisik
atau logistic produk – produk perusahaan.
Namun, sasaran ini lebih sulit dicapai terutama oleh perusahaan –
perusahaan global karena perkembangan perekonomian yang berbeda – beda di
setiap Negara yang akan mempengaruhi keberadaan lembaga – lembaga dan
system distribusi di masing – masing Negara tersebut. Selanjutnya hal inij akan
berdampak pada strategi distribusi dan biaya – biaya yang ditimbulkan, perilaku –
perilaku konsumen yang berbeda – beda di setiap Negara terutama perilaku
berbelanja, perbedaan jarak anatara satu Negara dengan Negara lainnya yang akan
mempengaruhi biaya logistik dan undang – undang serta peraturan terutama yang
berkaitan dengan arus lalu-lintas barang – barang yang mungkin berbeda – beda
antara satu Negara dengan dengan Negara lainnya.
21