Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL REVIEW JURNAL

Judul Jurnal : PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, INTERNAL


AUDIT DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP AUDIT
FEE

Nama : Amelia Salsabila Ekasari

Kelas : Akuntansi REG B

NIM : 19350313

1. Pendahuluan

Akuntan publik merupakan jasa professional, oleh sebab itu merupakan


kewajiban perusahaan untuk memberikan fee kepada akuntan publik yang melakukan
jasa audit (auditor eksternal) terhadap laporan keuangannya. Bagi akuntan publik, fee
adalah sumber pendapatan bagi mereka. Masalah fee adalah suatu permasalahan yang
dilematis, dimana di satu sisi auditor harus independen memberikan opininya tapi di
sisi lain auditor juga memperoleh imbalan dari klien atas pekerjaan yang
dilakukannya.
Fee audit yang rendah akan sangat memungkinkan menerapkan prosedur yang
dibawah standar, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi kualitas jasa audit dan pada
akhirnya dapat merusak citra profesi akuntan publik itu sendiri. maka oleh karena itu
perlu dipikirkan untuk mencari alternatif formula agar fee audit yang reasonable dapat
diterapkan dengan baik.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, terdapat hal lain yang dapat memengaruhi
fee audit, yaitu corporate governance. Cadburry Committee (1992) menyatakan
bahwa adanya perbedaan kepentingan dalam perusahaan menimbulkan corporate
governance yang dinyatakan sebagai sistem pengelolaan dan pengendalian
perusahaan. Mekanisme yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah agensi atau
perbedaan kepentingan adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance). Pengelolaan perusahaan harus diawasi dan
dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh
kepatuhan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Pemeriksaan hubungan antara internal audit dan audit fee penting mengingat
saat ini fokus yang kuat pada good corporate governance harus peduli dengan
bagaimana internal dan audit eksternal meningkatkan integritas pelaporan keuangan
(Goodwin-Stewart dan Kent, 2006). Namun demikian, sebagian besar penelitian
terdahulu belum banyak yang menyinggung hubungan internal audit, struktur
governance dan audit fee, penelitian hanya fokus membahas hubungan corporate
governance terhadap audit fee eksternal dan hubungan internal audit terhadap audit
fee eksternal secara terpisah.

Alasan inilah penelitian ini menyinggung hubungani internal audit, struktur


governance dan audit fee. Diharapan penelitian ini bisa memberikan bukti empiris
keefektifitasan perusahaan terhadap hubungani nternal audit, struktur governance dan
audit fee.

2. Kajian Teori

a. Teori Agensi (Agency Theory)

Menurut Eisenhard (1989) teori agen ini meliputi : (a) asumsi sifat manusia
(mementingkan diri sendiri (self interest),(b) asumsi keorganisasian,( konflik antar
anggota dalam sebuah organisasi, dan (c) asumsi informasi keterbatasan
rasionalitas (bounded rationallity),

b. Pengaruh Corporate Governance terhadap Audit Fee


Hassan et.al (2014), meneliti bahwa pengaruh corporate score memiliki
pengaruh positif terhadap audit fee penelitian ini yang dilakukan di Karachi Stock
Exchange. Hassan et.al (2014), menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki tata
kelola perusahaan baik harus memiliki keadilan dan transparansi dalam laporan
keuangan. Maka dari itu jika tata kelola perusahaan dilaksanakan baik
mengakibatkan audit fee yang meningkat.

c. Pengaruh Internal Audit Terhadap Audit Fee


Sigh dan Newby (2009) dan Hay et.al., (2008) dalam Aryani (2011) bahwa
yang menemukan langkah-langkah audit internal, tata kelola perusahaan, dan
konsentrasi kepemilikan semua berhubungan positif dengan audit fee. Goodwin-
Stewart dan Kent (2006) menguji hubungan karakteristik komite audit dan fungsi
audit internal terhadap kenaikan audit fee eksternal. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa keberadaan komite audit, pertemuan komite audit serta
peningkatan fungsi audit internal berhubungan dengan kenaikan audit fee.

d. Pengaruh Kompensasi Insentif terhadap Audit Fee


Kompensasi yang diberikan CEO dapat berasal dari bonus. Kompensasi intensif
ini pada dasarnya dirancang untuk menyelaraskan manajer dan kepentingan
pemegang saham. Karena kesejajaran dalam kepentingan manajer dan pemegang
saham, manajer yang diharapkan akan kurang terlibat dalam manipulasi
penghasilan. Bonus ini diberikan secara insentif kepada manager untuk melakukan
kegiatan mereka dalam cara yang baik, yang mengakibatkan lebih rendah jumlah
audit fee yang dibayarkan kepada auditor eksternal untuk jasanya (Rustam Sehris,
et al. 2013).

Auditor eksternal mengharapkan bahwa manajer memiliki proporsi besar pada


kompensasi tahunan mereka dalam bentuk rencana bonus. Para manajer tergoda
untuk memanipulasi penghasilan untuk meningkatkan bonus mereka, yang
mengakibatkan peningkatan audit fee. Kemungkinan memiliki peningkatan dalam
salah saji material dari kesalahan atau penipuan karena CEO insentif membayar
skema peningkatan risiko dirasakan auditor. Auditor menuntut kompensasi
tambahan untuk meningkatkan kompleksitas dan risiko.

Sedangkan, hasil penelitian mendukung penelitian (Rustam Sehrish, 2013).


Hasil menunjukkan bahwa kompensasi insentif tidak sesuai dalam pengganti
upaya audit dalam mendisiplinkan manajemen perusahaan. Oleh karena itu,
kompensasi insentif CEO hanya menyelaraskan kepentingan manajer dan
pemegang saham dalam perusahaan tetapi tidak menyebabkan peningkatan atau
penurunan fee audit.

3. Model

Model Penelitian ini adalah model penelitian Asosiatif dengan pendekatan

kuantitatif (positivism). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur.


Sedangkan untuk variabel independen yaitu mekanisme good corporate governance,
internal audit, dan Kompensasi Insentif. Penelitian ini menggunakan analisis statistik
deskriptif memberikan deskripsi dari data-data yang ada. Dengan analisis regresi
linear berganda dan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

4. Hasil Temuan

Adapun dari penelitian yang telah di lakukan, peneliti mendapatkan beberapa


temuan yang dapat mengambarkan Pengaruh Mekanisme GCG, good corporate
governance, internal audit, dan Kompensasi Insentif Terhadap Audit Fee yaitu :
a. Pengaruh antara Corporate Governance terhadap Audit Fee

Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh, hasil pengujian variabel


corporate governance terhadap audit fee, dapat diketahui bahwa adanya pengaruh
positif antara variabel corporate governance terhadap audit fee. Hal tersebut
mengasumsikan adanya pengaruh positif signifikan antara corporate governance
terhadap audit fee. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
menerapkan corporate governance akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi,
sehingga membayar lebih tinggi untuk audit fee. Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian Boo dan Sharma (2008) bahwa tidak ada hubungan signifikan antara
corporate governance dan audit fee karena perusahaan dengan corporate
governance yang baik tidak membutuhkan assurance (keamanan) lebih dari
auditor eksternal sebab perusahaan telah diawasi berbagai regulator. Hal ini
berbeda di tiap negara tergantung regulasi dan hukum yang berlaku.

b. Pengaruh antara Internal Audit terhadap Audit Fee

Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh, hasil pengujian variabel internal


audit terhadap audit fee, dapat diketahui bahwa tidak adapengaruh antara variabel
internal audit terhadap audit fee. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah
rapat komite audit yang dilaksanakan didalam perusahaan tidak berpengaruh
terhadap audit fee, karena internal audit hanya sebatas membantu organisasi
mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan
proses tata kelola. Hal tersebut tidak ada pengaruh terhadap audit fee perusahaan.

c. Pengaruh antara Kompensasi Insentif terhadap Audit Fee

Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh, hasil pengujian variabel


kompensasi insentif terhadap audit fee, menunjukkan tingkat signifikan β3 sebesar
-0,062 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,852 berada lebih besar pada α = 0,05
dan t hitung = -0,188 lebih kecil dari t tabel = 2,0281. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa H3 ditolak. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang
di ajukan. Hal tersebut mengasumsikan tidak ada pengaruh antara pemberian
kompensasi insentif terhadap audit fee. Karena program kompensasi dimaksudkan
untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemilik dengan manajemen karena
adanya maksimisasi nilai perusahaan (melalui program kompensasi) berarti juga
meningkatkan kesejahteraan manajemen
5. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

1) Corporate governanve mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap


pemberian audit fee audit pada perusahaan emiten yang secara konsisten
mengikuti survey Corporate Governance Perception Index selama periode tahun
2011-2014. Perusahaan yang memilki skor Corporate Governance Perception
Index lebih terpercaya cenderung membayarkan audit fee yang lebih tinggi.

2) Internal audit tidak ada pengaruh terhadap audit fee perusahaan, karena
internal audit hanya sebatas membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola.
Hal tersebut tidak ada pengaruh terhadap audit fee perusahaan.

3) Pemberian kompensasi insentif kepada CEO tidak ada pengaruh antara


pemberian kompensasi insentif terhadap audit fee. Karena program kompensasi
dimaksudkan untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemilik dengan
manajemen karena adanya maksimisasi nilai perusahaan (melalui program
kompensasi) berarti juga meningkatkan kesejahteraan manajemen. Hal tersebut
tidak ada pengaruh terhadap audit fee perusahaan.

B. Saran
1) Penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel perusahaan dari jenis
industri lainnya tidak hanya emiten dalam perusahaan Corporate Governance
Perception Indeks, hal ini dapat dilakukan agar dapat diketahui apakah adanya
perbedaan pemberian audit fee disetiap jenis industri.

2) Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menganalisis audit fee dengan


menggunakan periode waktu yang lebih panjang karena periode yang lebih
panjang diharapkan dapat memungkinkan mengukur audit fee yang lebih baik.

3) Pengukuran terhadap variabel audit fee pada penelitian mendatang sebaiknya


menggunakan perusahan-perusahaan yang mencantumkan data tentang audit fee.
Pada penelitian ini data mengenai audit fee masih diproksikan menggunakan
logaritma natural dari professional fee.
4) Masih rendahnya Adjusted R2 dari model yang diuji dalam penelitian ini
menunjukan bahwa variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini
mungkin mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap audit fee perusahaan.
Sehingga penelitian selanjutnya diharapkan menambah atau mempertimbangkan
untuk menggunakan variabel lainnya, diluar variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai