Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN

KAP TERHADAP FEE AUDIT


(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017)

Oleh :
HESTIWI SUHARTINAH
NIM : 2015120284

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh komite audit, ukuran perusahaan dan ukuran KAP terhadap fee audit.
Komite audit diukur dari jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan logaritma natural
dari total aset. Ukuran KAP dalam penelitian ini diukur menggunakan variabel
dummy Big Four dan Non Big Four. Fee Audit diukur dengan logaritma natural
dari biaya jasa akuntan publik yang tercantum di laporan tahunan (annual report).
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
kuantitatif. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan teknik analisis data regresi berganda untuk menjawab
permasalahan pokok penelitian.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel
komite audit, ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh secara positif
signifikan terhadap fee audit. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel komite
audit, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP berpengaruh terhadap fee audit secara
simultan.
Kata kunci: Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Fee Audit
ABSTRACT

The purpose of this research is prove empirically the effect of the audit
committee, company size and KAP size on audit fees. The audit committee is
measured by the number of audit committee members in a company. The size of
the company in this researsch is measured uses the natural logarithm of total
assets. The KAP size in this research have been done measured using the Big
Four and Non Big Four dummy variables. Audit fees are measured by natural
logarithms from the costs of public accountant services listed in annual reports.
The type of research used in this research is quantitative research. The
sampling method used is purposive sampling method. The sample in this research
are 14 companies. Hypothesis testdone by multiple regression data analysis
techniques to answer the main research problems.
The results showed that the variable audit committee, company size and
KAP size had a significant positive effect on audit fees. These results indicate
audit committee, company size, and KAP size had a simultaneous effect on audit
fees.
Keywords: Audit Committee, Company Size, KAP Size, Audit Fee

PENDAHULUAN Faktor pertama yang diduga


berpengaruh terhadap penetapan fee
audit adalah komite audit. Berdasarkan
1.1. Latar Belakang Masalah surat keputusan Ketua BAPEPAM KEP
41/PM/2003, SK. Dir. BEJ Nomor
Perusahaan yang terdaftar di Bursa
315/BEJ/06-2000, pembentukan komite
Efek Indonesia (BEI) yang
audit merupakan suatu keharusan.
mencantumkan besaran fee audit yang
Dalam peraturan tersebut dinyatakan
dibayarkan kepada Kantor Akuntan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Publik (KAP) sebagai penyedia jasa
pengelolaan persuhaan yang baik,
relatif sedikit. Di Indonesia, besarnya
“perusahaan yang tercatat di Bursa
biaya audit yang dibayarkan perusahaan
Efek Jakarta (BEJ) wajib memiliki
pada akuntan publik yang melakukan
Komite Audit dan Komisaris
jasa audit masih bersifat Voluntary
Independen”. Peran komite audit sangat
Disclosure. Karena sifat Audit Fee yang
penting karena mempengaruhi kualitas
bersifat Voluntary Disclosure, tidak
laba perusahaan yang merupakan salah
semua perusahaan mencantumkan besar
satu informasi penting yang tersedia
biaya yang mereka bayarkan. Fee audit
untuk publik dan dapat digunakan
dapat dilihat dari besaran fee audit yang
investor untuk menilai perusahaan.
sebenarnya yang terdapat dalam
Komite audit berfungsi sebagai
laporan tahunan perusahaan.
penghubung antara pihak eksternal
“Perusahaan-perusahaan di luar negeri
auditor dengan pihak internal auditor
telah mencantumkan besaran fee audit
termasuk menampung segala masalah
yang dibayarkan kepada Akuntan
yang menyangkut bidang akuntansi,
Publik dalam laporan tahunan (annual
pengawasan internal, bidang auditing.
report), hal ini menimbulkan masalah
Komite audit juga sebagai mediator
mengenai transparansi dari besaran fee
dalam berkomunikasi antara dewan
audit yang masih dipertanyakan.
direksi, akuntan publik, dan internal
Transparansi merupakan salah satu
auditor (Ikatan Komite Audit Indonesia,
prinsip dari good corporate governance
2004).
yang semestinya diterapkan oleh
Penelitian Wulandari (2016)
perusahaan go public” (Prawira, 2017).
menyatakan bahwa “Ukuran
“Auditor internal perusahaan dan
Perusahaan berpengaruh positif
komite audit perusahaan merupakan
signifikan terhadap Audit Fee. Ukuran
salah satu bagian vital dalam
Komite Audit berpengaruh positif
pembuatan laporan keuangan. Pihak-
signifikan terhadap Audit Fee.
pihak tersebut seharusnya memiliki
Sedangkan, Intensitas Rapat Komite
pemahaman yang sama tentang peranan
Audit tidak berpengaruh terhadap Audit
masing-masing unit yang dijalankan
Fee”. Penelitian ini bertolak belakang
sehingga pelaksanaan good corporate
dengan penelitian Nugrahani (2013)
governance dapat berjalan dengan
yang menyatakan bahwa “internal
efektif dan efisien” (Nugrahani dan
audit, independensi dewan komisaris,
Sabeni, 2013).
jumlah pertemuan dewan komisaris, yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
independensi komite audit, dan jumlah Tahun 2013-2017.
pertemuan komite audit tidak 1.2. Rumusan Masalah
berpengaruh terhadap fee audit. Ukuran
dewan komisaris, ukuran komite audit, 1. Apakah komite audit berpengaruh
karakteristik auditor (BIG4), ukuran terhadap fee audit pada perusahaan
perusahaan, dan anak perusahaan sektor manufaktur?
mempunyai pengaruh yang signifikan 2. Apakah ukuran perusahaan
terhadap fee audit”. berpengaruh terhadap fee audit
Faktor ketiga yang diduga pada perusahaan sektor
berpengaruh terhadap fee audit adalah manufaktur?
ukuran KAP (Kantor Akuntan Publik). 3. Apakah ukuran KAP berpengaruh
Praktik akuntan publik harus dilakukan terhadap fee audit pada perusahaan
melalui suatu Kantor Akuntan Publik sektor manufaktur?
(KAP). Kualitas audit biasanya 4. Apakah komite audit, ukuran
dikaitkan dengan ukuran auditor, yaitu perusahaan, dan ukuran KAP
big four dan non big four. Auditor big berpengaruh secara simultan
four dianggap memiliki kualitas yang terhadap fee audit pada perusahaan
lebih tinggi dibandingkan dengan sektor manufaktur?
auditor non big four, sehingga lebih 1.3. Tujuan Penelitian
mampu membatasi praktek manajemen
bukti empiris mengenai:
laba. DeAngelo (1981) menyimpulkan
1. Untuk mengetahui pengaruh
bahwa “kantor akuntan publik yang
komite audit terhadap fee audit
lebih besar dapat diartikan kualitas
pada perusahaan sektor
audit yang dihasilkan pun lebih baik
manufaktur.
dibandingkan kantor akuntan kecil”.
2. Untuk mengetahui pengaruh
Oleh karena itu banyak perusahaan-
ukuran perusahaan terhadap fee
perusahaan besar yang go public
audit pada perusahaan sektor
memilih untuk menggunakan auditor
manufaktur.
yang berasal dari KAP big four untuk
3. Untuk mengetahui pengaruh
menghasilkan laporan keuangan dan
ukuran KAP terhadap fee audit
kinerja audit yang lebih baik. “Kantor
pada perusahaan sektor
Akuntan Publik atau Auditor yang
manufaktur.
berkualitas tinggi membuat sedikit
4. Untuk mengetahui pengaruh
kesalahan daripada auditor yang
simultan komite audit, ukuran
berkualitas rendah sehingga memiliki
perusahaan, dan ukuran KAP
fee audit yang lebih tinggi dari auditor
terhadap fee audit pada perusahaan
yang berkualitas rendah” (Diacon,
sektor manufaktur.
2002).
Berdasarkan uraian latar belakang
TINJAUAN PUSTAKA
di atas , peneliti mengambil judul
“Pengaruh Komite Audit, Ukuran
Perusahaan, dan Ukuran KAP
Terhadap Fee Audit”. Studi Empiris
pada Perusahaan Sektor Manufaktur
Sub Sektor Industri Dasar dan Kimia
2.1. Landasan Teori wali atau gubernur, atau badan lain
yang setara atau orang.”
2.1.1. Teori Keagenan (Agency .4 Hipotesis Penelitian
Theory)
2.41.1 Pengaruh Komite Audit
Menurut Jensen dan Meckling terhadap Fee Audit
(1976), hubungan keagenan timbul
karena ada salah satu pihak yaitu H1: Diduga komite audit akan
prinsipal menyewa pihak lain yaitu berpengaruh positif terhadap Fee Audit.
agen untuk melaksanakan suatu jasa 1.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan
atas nama prinsipal dan diberikan terhadap Fee Audit
wewenang untuk membuat keputusan
yang terbaik bagi prinsipal. Pihak yang H2: Diduga ukuran perusahaan akan
memberi wewenang yaitu pemegang berpengaruh positif terhadap Fee Audit.
saham (prinsipal), sedangkan pihak 1.4.3 Pengaruh Ukuran KAP
yang dikontrak untuk melakukan terhadap Fee Audit
pekerjaan demi kepentingan pemegang
H3: Diduga ukuran KAP akan
saham yaitu manajemen (agen)
berpengaruh positif terhadap Fee Audit.
sehingga, manajemen harus
2.4.4 Pengaruh Komite audit, ukuran
mempertanggungjawabkan semua
perusahaan, ukuran KAP secara
pekerjaannya kepada pemegang saham.
simultan terhadap fee audit.
2.1.1.3. Komite Audit
H4 : Diduga komite audit, ukuran
Menurut Hiro Tugiman (1995, 8), perusahaan, ukuran KAP
pengertian Komite Audit adalah sebagai berpengaruh secara simultan
berikut: terhadap fee audit.
“Komite Audit adalah
sekelompok orang yang dipilih oleh
kelompok yang lebih besar untuk METODOLOGI PENELITIAN
mengerjakan pekerjaan tertentu atau
untuk melakukan tugas-tugas
khusus atau sejumlah anggota 3.1 Jenis Penelitian
Dewan Komisaris perusahaan
klien yang bertanggungjawab untuk Jenis penelitian yang digunakan
membantu auditor dalam dalam skripsi ini adalah penelitian
mempertahankan independensinya dari Kuantitatif dengan tipe penelitian
manajemen.” asosiatif. Hubungan tersebut bisa
Menurut Davies 1995 simetris, kausal maupun timbal balik.
menyatakan bahwa : Penelitian ini menggunakan hubungan
“Audit komite adalah sebuah simetris yaitu hubungan antara dua
komite yang terdiri dari anggota non- variabel atau lebih yang kebetulan
eksekutif indenpenden dari suatu munculnya bersamaan. Menurut
perusahaan yang telah ditetapkan, Sugiyono (2015 : 13) “Metode
fungsinya antara lain : pengawasan kuantitatif dapat diartikan sebagai
pelaporan keuangan dan proses audit ; metode penelitian yang berlandaskan
“badan” berarti dewan entitas direksi, pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data 2. Perusahaan yang konsisten
menggunakan instrumen penelitian, menerbitkan laporan tahunan
analisis data bersifat kuantitaif/statistik, (Annual Report) dari tahun
dengan tujuan untuk menguji hipotesis 2013-2017 dan Perusahaan
yang ditetapkan”. tidak delisting/keluar dari Bursa
3.2 Lokasi Penelitian Efek selama periode
pengamatan.
Penelitian ini dilakukan di Bursa 3. Perusahaan mengungkapkan fee
Efek Indonesia yang dianggap memiliki audit (honorarium/imbalan jasa
data yang lengkap dan telah fee audit), anggota komite audit,
terorganisasi dengan baik dalam total aset perusahaan, dan
menyediakan laporan keuangan dan kantor akuntan publik yang
laporan tahunan yang telah diaudit mengaudit laporan keuangan
dengan mengunduh situs resmi BEI perusahaan tersebut secara
melalui website www.idx.co.id. Objek lengkap dari tahun 2013 -2017.
penelitian ini adalah perusahaan .5 Teknik Pengumpulan Data
manufaktur sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Untuk memperoleh data dan informasi
Indonesia dengan tahun pengamatan yang dapat menunjang penelitian ini,
2013-2017. penulis menggunakan teknik-teknik
3.4 Populasi dan Sampel dalam pengumpulan data sebagai
berikut:
Populasi adalah wilayah 1. Metode Dokumentasi
generelisasi yang terdiri atas obyek atau Metode dokumentasi adalah
subyek yang mempunyai kualitas dan mencari data mengenai hal-hal
karakteristik tertentu yang ditetapkan atau variable yang berupa catatan,
oleh peneliti untuk dipelajari dan transkrip, buku, surat kabar,
kemudian ditarik kesimpulannya majalah, notulen rapat, agenda,
(Sugiono, 2015:80). Variabel penelitian dan sebagainya. Dokumen yang
adalah objek penelitian. Populasi dalam dimaksud dalam penelitian ini
penelitian ini adalah perusahaan adalah dengan melakukan
manufaktur sektor industri dasar dan penelusuran menggunakan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek komputer untuk data dalam
Indonesia (BEI). Jumlah populasi format elektronik. Data yang
dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 69 disajikan dalam format elektronik
perusahaan. ini yaitu laporan tahunan
Adapun teknik yang digunakan perusahaan manufaktur sektor
untuk memilih anggota sampel secara industri dasar dan kimia yang
khusus berdasarkan tujuan penelitian tercatat di Bursa Efek Indonesia.
dan kesesuaian kriteria yang telah 2. Metode Studi Pustaka
ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai Penelitian ini dilakukan dengan
berikut: tujuan untuk memperoleh teori-
1. Perusahaan manufaktur sektor teori yang mendukung penelitian
indusri dasar dan kimia yang dengan mempelajari, meneliti,
terdaftar di Bursa Efek mengkaji, serta menelaah
Indonesia (BEI) dari tahun literature teoritis berupa bukti,
2013-2017.
makalah, jurnal yang HASIL PENELITIAN DAN
berhubungan dengan topik PEMBAHASAN
penelitian.
3.6 Teknik Analisis 4.1. Gambaran Umum Objek
Penelitian
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
4.3 Analisis Statistik Deskriptif
3.6.1.1 Uji Normalitas
Hasil Uji Statistik Deskriptif
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas Descriptive Statistics

Minim Maximu Me Std.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas KA


N
7
um m an
3,0
Deviation
2,00 5,00 0,41
0 6
SIZE 7 28,
3.6.1.4 Uji Autokorelasi 0
25,88 29,59
14
1,00
KAP 7 0,3
0,00 1,00 0,47
0 1
3.6.1.5 Analisis Regresi Berganda FEE 7
0
17,99 21,37
19,
66
0,78
Valid N 7
(listwise)
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e 0

Dari persamaan regresi di atas dapat Keterangan :


diperoleh rumus : KA = Komite Audit
FEE = a + b1(KA) + b2(Size) + b3(KAP) + e SIZE = Total Aset
KAP = Ukuran KAP
Keterangan : FEE = Fee Audit
FEE = AuditFee
a = Kontanta .4. Hasil Penelitian
KA = Komite Audit 4.4.1. Uji Asumsi Klasik
Size = Ukuran Perusahaan
KAP = Ukuran KAP 4.4.1.1. Uji Normalitas
e = Sample Error
b1 = Koefisien persamaan regresi
predikator KA
b2 = Koefisien persamaan regresi
predikator Size
b3 = Koefisien persamaan regresi
predikator KAP
X1 = Variabel Komite Audit
X2 = Variabel Ukuran Perusahaan
X3 = Variabel Ukuran KAP
Pengujian Hipotesis (Uji Residul)
3.6.3 Koefisien Determinasi
3.6.4 Uji Statistik t (test)
3.6.5 Uji Statistik F (F-test)

Grafik P-Plot
Hasil Uji Kolmogorov - Smirnov Test k=3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Dl Du 4-dl 4-du D
Unstandardized Residual
7 1,52 1,70 2,47 2,29
N 0 45 28 55 72 1,8135
70
Normal Mean Du < D < 4-du
Parameters ,000
a,b 1,70 1,81
Std. 28 < 35 < 2,2972
Deviati
,301
on Keterangan :
Most Absolut D = durbin watson
Extreme e ,091
Difference Dl = batas bawah d
Positive
s ,046 D
Negativ u = batas atas d

Berdasarkan output SPSS


e -,091

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed)


,091
terlihat bahwa nilai Durbin-Watson
,200c,d
(DW) sebesar 1,8135 dengan jumlah
a. Test distribution is Normal. c. Lilliefors Significance Correction.
b. Calculated from data. d. This is a lower bound of the true significance. observasi (n)= 70 dan jumlah variabel
4.4.1.1.2. Uji Multikolonieritas independen 3 (k=3) diperoleh nilai
table dl=1,5245 dan du=1,7028. Nilai
Hasil Uji Multikolonieritas du sebesar 1,7028 lebih kecil dari nilai
d sebesar 1,8135 dan nilai d lebih kecil
Coefficientsa

Standardiz

Model
Unstandardized
Coefficients
ed
Coefficien
ts
Collinearity
Statistics
dari nilai 4-du yaitu sebesar 2,2972
Std. Si Toleran maka dapat disimpulkan bahwa tidak
B Error Beta T g. ce VIF
1 (Consta
nt)
9,12
9
1,125 8,116 00
, terdapat autokorelasi.
4.4.1.1.5. Uji Regresi Linier
0
KA ,
1,0
,278 ,094 ,147 2,968 00 ,921

Berganda
86
4
SIZE ,
1,1
,332 ,039 ,425 8,460 00 ,893
19
0

Hasil Uji Linier Berganda


KAP ,
1,06 12,22 1,1
,087 ,636 00 ,834
3 6 99
0
Keterangan :
KA = Komite Audit
SIZE = Total Aset Unstandardized Coefficients
KAP = Ukuran KAP
Model
4.3.1.1.3. Uji Heteroskedastisitas
B
1 (Con
9,129
stant)
KA ,278
SIZE ,332
KAP 1,063

FEE = 9,129 + 0,278X1 + 0,332X2 +


1,063X3 + e
Interprestasi atas persamaan regresi
tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Hasil Uji Heteroskedastisitas 1. Nilai konstanta sebesar 9,129
4.4.1.1.4. Uji Autokorelasi menunjukkan konstanta dari
fee audit (Y) dengan asumsi
Hasil Uji Autokorelasi jika variabel proporsi komite
Model Summaryb
Durbi
audit (X1), ukuran perusahaan
Mo R Adjusted R Std. Error of
n-
Watso
(X2) dan ukuran KAP (X3)
del R Square Square the Estimate n sama dengan nol atau konstan
1 ,
922
a
,851 ,844 ,30850 1,814 maka nilai perusahaan (Y)
a. Predictors: (Constant), KA, SIZE, KAP adalah 9,129.
b. Dependent Variable: FEE
2. Koefisien regresi komite audit Sehingga thitung > ttabel dengan
(X1) sebesar 0,278 tingkat signifikansi sebesar
menyatakan bahwa setiap 0,004. Oleh karena nilai
perubahan komite audit koefisien positif dan nilai
sebesar 1 satuan maka fee signifikansi lebih kecil dari
audit akan cenderung naik 0,05, yang menunjukan bahwa
sebesar 0,278 (2,78%). hipotesa H1 diterima.
3. Koefisien regresi ukuran Sedangkan koefisien beta
perusahaan (X2) sebesar 0,332 menunjukan nilai yang positif
menyatakan bahwa setiap yaitu sebesar 0,278 hal
perubahan ukuran perusahaan tersebut berarti bahwa variabel
sebesar 1 satuan maka fee komite audit memiliki
audit akan cenderung naik pengaruh yang positif terhadap
sebesar 0,332 (3,32%). fee audit.
4. Koefisien regresi ukuran KAP 2. Variabel ukuran perusahaan
(X3) sebesar 1,063 (X2) mempunyai thitung sebesar
menyatakan bahwa setiap 8,460 sedangkan besar ttabel
perubahan ukuran KAP dengan tingkat keyakinan 95%
sebesar 1 satuan maka fee atau (α : 0,05) adalah 1,997.
audit akan cenderung naik Sehingga thitung > ttabel dengan
sebesar 1,063 (10,63%). tingkat signifikansi sebesar
.4.2. Uji Hipotesis 0,000. Oleh karena nilai
koefisien positif dan nilai
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi signifikansi lebih kecil dari
2)
(R 0,05, yang menunjukan bahwa
Hasil Uji Koefisien Determinasi hipotesa H2 diterima.
Model Summary
Sedangkan koefisien beta
R
Mo Squa Adjusted R Std. Error of
menunjukan nilai yang positif
del R re Square the Estimate yaitu sebesar 0,332 hal
1
92
,
,
,8440 ,3085
tersebut berarti bahwa variabel
20a
8510 ukuran perusahaan memiliki
a. Predictors: (Constant), KA, SIZE, KAP pengaruh yang positif terhadap
fee audit.
4.4.4 Uji Hipotesis (Uji – t) 3. Variabel ukuran KAP (X3)
Hasil Uji Hipotesis (Uji - t) mempunyai nilai thitung sebesar
Coefficientsa
Standardize 12,226 sedangkan besar ttabel
Unstandardized d
Coefficients Coefficients dengan tingkat keyakinan 95%
Std.
Model
1 (Constant
B Error Beta T Sig. atau (α : 0,05) adalah 1,997.
)
KA
9,129 1,125 8,116 ,000
Sehingga thitung > ttabel dengan
,278 ,094 ,147 2,968 ,004
SIZE ,332 ,039 ,425 8,460 ,000 tingkat signifikansi sebesar
KAP
1,063 ,087 ,636
12,22
6
,000 0,000 (di bawah 0,05)
1. Variabel komite audit (X1) menunjukkan bahwa hipotesa
memiliki nilai thitung sebesar H3 diterima. Sedangkan
2,968 sedangkan besar ttabel koefisien beta menunjukan
dengan tingkat keyakinan 95% nilai yang positif yaitu sebesar
atau (α : 0,05) adalah 1,997. 1,063 hal tersebut berarti
bahwa variabel ukuran KAP 2. Berdasarkan hasil pengujian pada
memiliki pengaruh yang hipotesis kedua (H2) diketahui
positif terhadap fee audit. bahwa variabel ukuran
4.4.5 Uji Hipotesis (Uji – f) perusahaan memiliki pengaruh
Hasil Uji Hipotesis (Uji - f) yang signifikan terhadap fee audit
ANOVAa dengan arah positif. Ukuran
Model Sum of Squares Df perusahaan yang besar dengan
1 Regression jumlah asset (kekayaan) yang
35,842
tinggi membuat proses audit yang
Residual 6,281 dilakukan oleh auditor eksternal
Total 42,123 akan semakin sulit dan memakan
a. Dependent Variable: FEE waktu yang lama. Hal tersebut
b. Predictors: (Constant), KA, SIZE, KAP akan mengakibatkan peningkatan
besar fee audit yang dibebankan
Hasil dari tabel 4.11 kepada perusahaan.
menunjukkan bahwa Fhitung adalah 3. Berdasarkan hasil pengujian pada
sebesar 125,534 > Ftabel sebesar 2,740 hipotesis ketiga (H3) diketahui
dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 bahwa variabel ukuran KAP
(< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan memiliki pengaruh secara yang
bahwa H4 secara simultan dalam signifikan terhadap fee audit
penelitian ini memiliki pengaruh dengan arah positif. Hal ini
terhadap fee audit. disebabkan karena KAP big four
mempunyai kualitas tinggi,
sehingga dipercaya akan sedikit
membuat kesalahan maka biaya
yang dibayarkan lebih tinggi dari
KAP non big four.
PENUTUP 4. Hasil analisis statistik untuk
variabel komite audit, ukuran
perusahaan, dan ukuran KAP
5.1. Kesimpulan terhadap fee audit menunjukkan
1. Berdasarkan hasil pengujian pada bahwa H4 secara simultan dalam
hipotesis pertama (H1) diketahui penelitian ini memiliki pengaruh
bahwa variabel komite audit terhadap fee audit.
memiliki pengaruh yang 5.2. Saran
signifikan terhadap fee audit 1. Penelitian selanjutnya diharapkan
dengan arah positif. Hal ini menggunakan proksi lain untuk
disebabkan karena perusahaan mengukur karakteristik komite
dengan ukuran komite yang besar audit seperti kompetensi komite
akan merekomendasikan untuk audit, independensi komite audit,
memilih auditor eksternal yang frekuensi rapat.
berkualitas dan membayar biaya 2. Penelitian selanjutnya diharapkan
audit yang lebih besar untuk para memasukkan variabel – variabel
auditor agar dapat memberikan lain yang erat kaitannya dengan
pengawasan yang lebih efektif fee audit, seperti risiko audit,
terhadap kinerja perusahaan. anak perusahaan.
3. Penelitian selanjutnya disarankan Pembentukan dan Pedoman
untuk menggunakan sektor Kerja Komite Audit. Jakarta.
perusahaan yang lain sehingga BAPEPAM. 2004. Keputusan Ketua
memperoleh sampel yang lebih Badan Pengawas Pasar Modal
besar dan dapat menggambarkan No.KEP-29/PM/2004
hasil yang sesuai, seperti (Peraturan No.IX.1.5) Tentang
perusahaan pertambangan, Pembentukan dan Pedoman
perbankan. Kerja Komite Audit. Jakarta.
4. Penelitian selanjutnya disarankan Bapepam, 2011. Kewajiban
untuk mencoba menambahkan Penyampaian Laporan
variabel moderasi agar fee audit Keuangan Berkala yang
dapat dijelaskan dengan lebih Disusun Berdasarkan Standar
baik, seperti tenur audit. Akuntansi Keuangan (SAK)
5. Bagi perusahaan, sebaiknya dari Ikatan Akuntansi Indonesia.
memiliki jumlah anggota komite KEP-346/BL/2011 No. X.K.2.
audit yang sesuai dan juga BUMN. 2002. Surat Keputusan Menteri
kompeten agar dapat BUMN No.KEP-
merekomendasikan untuk 100/MBUMN/2002. Jakarta.
memilih kantor akuntan publik Bursa Efek Jakarta, (2000). Peraturan
yang berkualitas tinggi dalam Pencatatan Efek Nomor I-A:
menyajikan laporan keuangan Tentang Ketentuan Umum
auditan. Pencatatan Efek Bersifat
6. Bagi regulator, hasil penelitian Ekuitas di Bursa. Keputusan
ini diharapkan dapat dijadikan Direksi PT. BEJ No.
pertimbangan dalam 315/BEJ/06/2000.
menentukan kebijakan terkait DeAnggelo, L.E. 1981. ”Auditor Size
penetapan fee audit bagi Ikatan and audit Quality”. Journal of
Akuntan Publik Indonesia. Accounting and Economic
Research. Pp. 183-1999.
DAFTAR PUSTAKA Diacon, S., Fenn, P., O’Sullivan, N.
2002. “Highballing and
Agnes, Sawir. 2004. Analisis Kinerja Lowballing in Audit Pricing :
Keuangan dan Perencanaan The Impact of Audit Error,
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Centre for Risk and Insurance
Gramedia. Studies.” Discussion Paper
Ariyanti, Fitri. 2007. Analisis No.2002/II.
Hubungan Antara Laba Eisenhardt, K.M. 1989. “Agency
Akuntansi dan Laba Tunai, Theory: An Assesment and
Dengan Deviden Kas Pada Review”. Academy of
Industri Barang Konsumsi di Management Review. January.
Indonesia. Skripsi. Fakultas Pp.: 57 – 74.
Ekonomi, Universitas Islam Hapsari, Venantia Anitya. 2012.
Indonesia. Yogyakarta. “Analisis Faktor-Faktor yang
BAPEPAM. 2003. Keputusan Ketua Mempengaruhi Underpricing
Badan Pengawas Pasar Modal Saham pada Penawaran Umum
No.KEP-41/PM/2003 Tentang Perdana di BEI Periode 2008-
2010”. Skripsi. Program Sarjana Diponegoro Volume 2 Nomor 2
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Tahun 2013.
Universitas Diponegoro Prawira, 2017. Pengaruh Karakteristik
Semarang. Dewan Komisaris, Komite
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Audit Dan Kesulitan Keuangan
Akuntansi Keuangan, Jakarta, Terhadap Fee Audit Pada
IAI, 2009. Perusahaan Manufaktur Yang
Immanuel, 2014. Analisis Faktor – Terdaftar Di Bursa Efek
Faktor yang Mempengaruhi Indonesia (BEI) Tahun 2010-
Penetapan Audit Fee (Studi 2014. Jurnal Akuntansi. Vol. 4
Empirik Pada Perusahaan No. 1, Februari 2017.
Manufaktur di BEI. Skripsi Surat keputusan Institut Akuntan Publik
Universitas Diponegoro. Indonesia (IAPI). 2008. No.
Jensen, M., dan Meckling, W. 1976. KEP.024/IAPI/VII/2008.
“Theory of the firm: managerial Surat Keputusan Menteri BUMN
behavior, agency costs and No.KEP-103/MBU/2002
ownership structure”, Journal of Tentang Komite Audit. Jakarta
Financial Economics, Vol.3 No. Toha, Akhmad. 2004. “Efektivitas
3, pp. 305-60.Tugiman H. 1995. Peranan Komite Audit Dalam
Standar Profesional Internal Mewujudkan Good Corporate
Audit. Bandung: Eresco. Governance Studi Kasus Pada
Kursharyanti, 2013. Analysis of The PT. Bank Negara Indonesia
Factors Determining The Audit (Persero) Tbk.” Kajian Ekonomi
fee, Journal of Economics, dan Keuangan, Vol. 8, h. 17-41.
Business, and Accountancy
Ventura. Volume 16, No. 1,
April 2013, pages 147 – 160
Machfoedz, Mas’ud. 1994. Financial
Ratio Analysis and The
Prediction of Earnings Changes
in Indonesia, Kelola No.7/III.
Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Naser, Kamal; Nuseibeh, Rana. (2007).
Determinants of Audit Fees :
Empirical evidence from an
emerging economy.
International Journal Of
Commerce & Management :
239-254.
Nugrahani, N. R., & Sabeni, Arifin.
(2013). Faktor - faktor Yang
Mempengaruhi Penetapan Fee
Audit Eksternal pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di
BEI, Jurnal Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai