Anda di halaman 1dari 9

Oleh:

Ravaellino Dwisetiara/3203019121

BAB 8
PENYUSUNAN ANGGARAN

I. Definisi dan Peran Anggran


Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu
tertentu. Hasil dari penyususnan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan
rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode
satu tahun. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan suatu proses
negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dan atasannya. Hasil akhir
proses negosiasi adalah persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi
selama satu tahun (untuk pusat biaya), atau anggaran laba atau ROI yang
disyaratkan (untuk pusat laba atau pusat investasi).Penyusunan anggaran adalah
proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya
dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyususnan anggaran
adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara
kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun. Proses penyusunan
anggaran pada dasarnya merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat
pertanggungjawaban dan atasannya. Hasil akhir proses negosiasi adalah
persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk
pusat biaya), atau anggaran laba atau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba atau
pusat investasi).

II. Karakteristik Anggaran


Anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha.
b. Anggaran dinyatakan dalam setahun keuangan, walaupun suatu keuangan
tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual
atau diproduksi).
c. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun.
d. Anggaran merupakan komitmen manajemen, yang berarti bahwa manajer
mau menerima tanggung jawab untuk mencapai target yang dianggarkan.
e. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dan
penyusunan anggaran.
f. Anggaran yang telah disetujui diubah hanya jika terjadi kondisi khusus.
g. Secara periodik, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran kemudian selisihnya di analisis dan dijelaskan.
1. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan Strategi
Anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasi,biasanya dalam unit moneter,untuk kunrun waktu tertentu.
Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan
rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk
periode satu tahun. Perencanaan strategi mendahului penyususnan anggaran
dimana nantinya merupakan kerangkan acuan untuk penyusunan anggaran.
Perbedaan mendasar lainnya adalah rencana strategi terstruktur menurut lini
produk ataupun program lain, sementara penyusunan anggaran terstruktur
menurut pusat pertanggungjawaban. Kegunaan anggaran:
a. Memperjelas rencana strategi
b. Membantu koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi.
c. Melimpah tanggung jawab kepada manajer,untuk memberikan otorisasi
jumlah yang diizinkan untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja
yang diharapkan.
d. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penelitian
kinerja manajer.
2. Perbedaan Anggaran dengan Forecasting
Anggaran merupakan rencana manajemen dengan asumsi implisit dan
langkah-langkah yang akan dijalankan oleh manajer yang menyiapkan
manajemen, sementara forecast merupakan prediksi atas apa yang akan
terjadi, dimana forecaster-nya sendiri tidak akan merasakan akibatnya atas
apa yang menjadi prakiraannya. Berbeda dengan anggaran, karakteristik dari
forecast adalah:
a. Forecast bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang.
b. Bisa berlaku untuk beberapa metode.
c. Forecasternya sendiri tidak bertanggungjawab terhadap hasil
prakiraannya.
d. Prakiraan biasanya tidak perlu disetujui oleh atasan.
e. Prakiraan akan selalu disesuaikan jika ada informasi baru yang
mengubah kondisi.
f. Selisih antara ramalan dan kenyataan tidak perlus dianalisis secara formal
dan secara periodik.

III. Kegunaan Anggaran


Penyususnan anggaran mempunyai 4 sasaran pokok, yaitu anggaran
berguna untuk:
a. Memperjelas rencana strategi.
b. Membantu koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi.
c. Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer, untuk memberikan otorisasi
jumlah yang diizinkan untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja yang
diharapkan.
d. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja
manajer

IV. Isi Anggaran


1. Kategori Anggaran Operasional
Dalam organisasi yang besar, keseluruhan anggaran dapat berupa beberapa
halaman, diantaranya halaman ringkasan dan halaman lain yang berisi rincian dari
unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan
administratif. Pos-pos pendapatan disusun pertama kali. Isi anggaran tersebut
adalah:
a. Anggaran Pendapatan. Anggaran pendapatan terdiri dari proyeksi jumlah
unit penjualan dikalikan dengan harga jual yang di harapkan. Anggaran
pendapatan didasarkan atas perkiraan beberapa keadaan dimana manajer
tidak bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya keadaan ekonomi.
Pendapatan tergantung dari biaya iklan, pelayanan, mutu, kemampuan
individu.
b. Anggaran Biaya Produksi Dan Biaya Penjualan. Biaya bahan bakudan
tenaga kerja standar dari tingkat volume yang direncanakan dari standar
campuran produk ditunjukkan dalam anggaran. Manajer produksi dalam
hal ini membuat perencanaan untuk memenuhi jumlah bahan baku dan
tenaga kerja, dan menyiapkan anggaran tsb untuk lead time yang cukup.
c. Biaya Pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang teradi untuk
memperoleh penjualan. Jumlah yang dimasukkan dalam anggaran harus
disetujui sebelum tahun anggaran dimulai. Biaya tersebut terdiri dari
biaya iklan, biaya logistik (perolehan order penjualan), biaya pesanan,
transport dari gudang ke pelanggan, biaya angkut gudang, dan biaya
penagihan piutang.
d. Biaya Administrasi Dan Umum. Biaya ini adalah biaya staf baik di
kantor pusat maupun unit usaha. Semua biaya tersebut merupakan biaya
kebijakan, walaupun beberapa bagian (seperti biaya pembukuan pada
bagian akuntansi) merupakan biaya teknik.
e. Biaya Penelitian Dan Pengembangan. Ada dua pendekatan untuk biaya
ini. Pertama, fokus biayanya pada jumlah keseluruhan saja Pendekatan
ini merupakan tingkat pengeluaran saat ini, atau bisa juga biaya tersebut
meningkat jika terjadi peningkatan penjualan dengan keyakinan bahwa
perusahaan akan meningkatkan pengeluarannya, atau bisa juga biaya
tersebut jika ada kesempatan untuk mengembangkan produk baru. Kedua
adalah memenuhi total biayanya dengan mengumpulkan rencana
pengeluaran untuk masing-masing proyek yang disetujui ditambah
cadangan untuk pekerjaan lain yang belum teridentifikasi saat ini
f. Pajak Penghasilan. Walaupun anggaran biasanya didasarkan pada laba
setelah pajak, beberapa perusahaan tidak memasukkan unsur pajak
penghasilan karena kebijakan pajak penghasilan merupakan kebijakan
kantor pusat.
V. Anggaran Lainnya
a. Anggaran modal. Anggaran modal menyebutkan proyek modal yang
disetujui, ditambah lump sum untuk proyek kecil yang tidak memerlukan
persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh orang yang berbeda dan
terpisah dari anggaran operasional.
b. Anggaran Neraca. Anggaran neraca menunjukkan pengaruh terhadap
neraca atas keputusan dimasukkan dalam anggaran operasional dan
anggaran niodal. yang unsur neraca merupakan alat kontrol Walaupun
tidak semua tapi sebagian bisa digunakan misalnya persediaan, piutang
atau hutang dagang dimana biaya ini bisa dipengaruhi oleh biaya
operasional.
c. Anggaran Aliran Kas. Anggaran kas menunjukkan jumlah kas yang
dibutuhkan selama tahun bersangkutan. Biaya tersebut bisa diperoleh dari
laba yang ditahan, bisa dari pinjaman pihak luar, sehingga anggaran ini
penting untuk perencanaan keuangan.
d. Management By Objectives. Secara implicit dalam jumlah anggaran yang
disusun juga memuat tujuan khusus : membuka kantor penjualan yang
baru, memperkenalkan satu lini produk yang baru, pelayihan pegawai,
pemasangan jaringan computer yang baru, da lain-lain.

VI. Proses Penyusunan Anggaran


1. Organisasi
Departemen Anggaran. Informasi sistem pengendalian terhadap anggaran
biasanya dijalankan oleh bagian anggaran yang melaporkannya ke controller
kantor pusat. Fungsinya adalah:
a. Menerbitkan prosedur dan formulir penyusunan anggaran.
b. Mengkoordinasi dan menerbitkan setiap tahun asumsi perusahaan secara
umum yang menjadi dasar penyusunan anggaran (misalnya keadaan
ekonomi).
c. Menjamin informasi tersebut lengkap dan dikomunikasikan antar bagian
organisasi.
d. Menyediakan pembantu untuk menyusun anggaran
e. Menganalisis anggaran yang diusulkan dan memberi rekomendasi, selain
kepada yang membuat anggaran juga ke pimpinan puncak.
f. Menganalisis laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran,
menginterpretasi hasil dan menyiapkan laporan kesimpulan untuk
manajer puncak.
g. Membuat administrasi proses revisi anggaran yang diusulkan.
h. Mengkoordinasi pekerjaan departemen anggaran dengan bagian yang
lebih rendah.
Komite Anggaran. Komite ini terdiri dari anggota manajer muncak seperti CEO,
kepala operasional, dan kepala keuangan. Komite ini me-review dan menyetujui
ataupun menyesesuaikan anggaran tersebut.
2. Menerbitkan Pedoman Pedoman ini secara implisit menyebutkan rencana
strateginya, dimodifikasikan sesuai perkembangan yang terjadi sejak disetujui,
khususnya prestasi perusahaan hingga saat itu. Pedoman ini dibuat oleh staf
anggaran dan disetujui oleh manager puncak. Pedoman ini dibuat oleh staf
anggaran dan disetujui oleh manajer puncak.
3. Proposal Anggaran Pemulaan Karena tahun anggaran dimulai dengan fasilitas,
personil, dan sumber daya yang sama pada saat tersebut, anggaran dibuat
berdasarkan kondisi yang ada dengan perubahan dimana perlu.
4. Perubahan bisa berbentuk: Perubahan Karena Kekuatan Eksternal. Termasuk
didalamnya:
a. Perubahan tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh
terhadap penjualan.
b. Perubahan yang diharapkan tentang harga bahan baku dan jasa yang
dibeli.
c. Perubahan upah tenaga kerja.
d. Perubahan pada biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan
administrasi).
e. Perubahan harga jual.
5. Perubahan Karena Kebijakan Dan Praktik Internal. Termasuk didalamnya
adalah:
a. Perubahan biaya produksi
b. Perubahan biaya kebijakan
c. Perubahan dalam hal pangsa pasar dan bauran produk
6. Negosiasi Inilah inti dari proses penyusunan anggaran. Atasan berupaya
mempertimbangkan validasi masing-masing penyesuaian.
a. Slack. Banyak bagian yang menyusun anggaran cenderung
menurunkan tingkat penjualan dan menaikkan biaya dari perkiraan
penjualan dan biaya yang seharusnya dicapai, sehingga anggaran
yang dihasilkan lebih mudah dicapai. Usaha untuk mengawasi
kegiatan seperti ini biasanya cukup sulit tapi usaha yang dapat
dilakukan dengan penentuan bonus secara proporsional untuk
manajer yang bisa berprestasi melebihi anggarannya.
b. Review Dan Persetujuan. Persetujuan akhir direkomendaskan oleh
panitia anggaran untuk CEO. CEO kemudian menyerahkan anggaran
yang disetujui ke dewan direktur untuk disyahkan.
c. Revisi Anggaran Satu pertimbangan penting dalam administrasi
anggaran adalah prosedur revisi anggaran yang telah disetujui. Ada
dua macam prosedur revisi, yakni: 1) Prosedur yang memungkinkan
mengubah anggaran secara sistematis (misalnya secara kuartalan). 2)
Prosedur untuk kedaan khusus.

VII. Aspek Perilaku Dalam Anggaran


1. Partisipasi Dalam Proses Penyusunan Anggaran
Dengan cara dari atas ke bawah, memang lebih sedikit pekerjaan, tapi
komitmen dari bawahan akan berkurang. Dari bawah ke atas akan menghasilkan
komitmen untuk mencapai target yang ditetapkan kepada bawahan. Sebenarnya
proses penyusunan anggaran yang efektif tergantung dari dua pendekatan tersebut
di atas. Bagian anggaran menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke atas.
Namun anggaran yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan.
Penelitian menunjukkan partispasi bawahan dalam penyusunan anggaran lebih
menghasilakan efek positif, yaitu:
a. Ada semacam kemauan menerima yang lebih besar terhadap target yang
ditetapkan jika melibatkan bawahan.
b. Efektivitas dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui
diperoleh dari orang yang benar-benar menguasai permasalahan dan
mempunyai pemahaman yang lebih terhadap pekerjaannya melalui
interaksi dengan atasan selama proses penyusunan anggaran.
2. Tingkat Kesulitan Mencapai Target Dalam Anggaran Idealnya suatu
anggaran adalah menantang tapi bisa dicapai. Beberapa alasan kenapa
anggaran harus bisa dicapai adalah:
a. Jika target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer hanya termotivasi
untuk mengambil tindakan jangka pendek saja.
b. Target yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer memanipulasi
data.
c. Dengan target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi
target pada pihak luar.
d. Anggaran yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan
yang terlalu optimistik. Hal ini akan berakibat terlalu menekan pada
kegiatan penjualan.
3. Keterlibatan Manajer Puncak Keterlibatan manajer puncak diperlukan untuk
memotivasi bawahan. Tanpa partisipasi review dan persetujuan anggaran,
akan menyebabkan bawahan bermain-main dengan target yang telah
ditetapkan.Jika tidak ada umpan balik dari manajer puncak maka sistem
anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara efektif.
Departemen Anggaran Departemen anggaran harus menganalisis anggaran
secara detail, dan memastikan anggaran tersebut disusun secara sempurna dan
informasinya haruslah akurat. Untuk menjalankan fungsinya secara efektif,
anggota dari departemen anggaran haruslah memiliki reputasi jujur dan tidak
memihak.
VIII. Teknik Kuantitatif
Ada beberapa teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni:
a. Simulasi. Simulasi merupakan metode yang membuat suatu model sesuai
kondisi sebenarnya, dan mengubah model tersebut untuk mengembangkan
beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut. Persiapan dan review
anggaran merupakan proses simulasi.
b. Estimasi Probabilitas Setiap jumlah dari anggaran merupakan suatu estimasi
titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan dengan jumlah tertentu dari
masing-masing jenis produk yang dijual. Estimasi titik ini perlu untuk
pengawasan.
c. Anggaran Tak Terduga (Contingency Bugdets) Beberapa perusahaan secara
rutin menyusun anggaran tak terduga jiga terjadi penurunan tingkat penjualan
secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai