Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyususnan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dan atasannya. Hasil akhir proses negosiasi adalah persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk pusat biaya), atau anggaran laba atau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba atau pusat investasi).Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyususnan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dan atasannya. Hasil akhir proses negosiasi adalah persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk pusat biaya), atau anggaran laba atau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba atau pusat investasi).
II. Karakteristik Anggaran
Anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha. b. Anggaran dinyatakan dalam setahun keuangan, walaupun suatu keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi). c. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun. d. Anggaran merupakan komitmen manajemen, yang berarti bahwa manajer mau menerima tanggung jawab untuk mencapai target yang dianggarkan. e. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dan penyusunan anggaran. f. Anggaran yang telah disetujui diubah hanya jika terjadi kondisi khusus. g. Secara periodik, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran kemudian selisihnya di analisis dan dijelaskan. 1. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan Strategi Anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasi,biasanya dalam unit moneter,untuk kunrun waktu tertentu. Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun. Perencanaan strategi mendahului penyususnan anggaran dimana nantinya merupakan kerangkan acuan untuk penyusunan anggaran. Perbedaan mendasar lainnya adalah rencana strategi terstruktur menurut lini produk ataupun program lain, sementara penyusunan anggaran terstruktur menurut pusat pertanggungjawaban. Kegunaan anggaran: a. Memperjelas rencana strategi b. Membantu koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi. c. Melimpah tanggung jawab kepada manajer,untuk memberikan otorisasi jumlah yang diizinkan untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja yang diharapkan. d. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penelitian kinerja manajer. 2. Perbedaan Anggaran dengan Forecasting Anggaran merupakan rencana manajemen dengan asumsi implisit dan langkah-langkah yang akan dijalankan oleh manajer yang menyiapkan manajemen, sementara forecast merupakan prediksi atas apa yang akan terjadi, dimana forecaster-nya sendiri tidak akan merasakan akibatnya atas apa yang menjadi prakiraannya. Berbeda dengan anggaran, karakteristik dari forecast adalah: a. Forecast bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang. b. Bisa berlaku untuk beberapa metode. c. Forecasternya sendiri tidak bertanggungjawab terhadap hasil prakiraannya. d. Prakiraan biasanya tidak perlu disetujui oleh atasan. e. Prakiraan akan selalu disesuaikan jika ada informasi baru yang mengubah kondisi. f. Selisih antara ramalan dan kenyataan tidak perlus dianalisis secara formal dan secara periodik.
III. Kegunaan Anggaran
Penyususnan anggaran mempunyai 4 sasaran pokok, yaitu anggaran berguna untuk: a. Memperjelas rencana strategi. b. Membantu koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi. c. Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer, untuk memberikan otorisasi jumlah yang diizinkan untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja yang diharapkan. d. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer
IV. Isi Anggaran
1. Kategori Anggaran Operasional Dalam organisasi yang besar, keseluruhan anggaran dapat berupa beberapa halaman, diantaranya halaman ringkasan dan halaman lain yang berisi rincian dari unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan administratif. Pos-pos pendapatan disusun pertama kali. Isi anggaran tersebut adalah: a. Anggaran Pendapatan. Anggaran pendapatan terdiri dari proyeksi jumlah unit penjualan dikalikan dengan harga jual yang di harapkan. Anggaran pendapatan didasarkan atas perkiraan beberapa keadaan dimana manajer tidak bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya keadaan ekonomi. Pendapatan tergantung dari biaya iklan, pelayanan, mutu, kemampuan individu. b. Anggaran Biaya Produksi Dan Biaya Penjualan. Biaya bahan bakudan tenaga kerja standar dari tingkat volume yang direncanakan dari standar campuran produk ditunjukkan dalam anggaran. Manajer produksi dalam hal ini membuat perencanaan untuk memenuhi jumlah bahan baku dan tenaga kerja, dan menyiapkan anggaran tsb untuk lead time yang cukup. c. Biaya Pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang teradi untuk memperoleh penjualan. Jumlah yang dimasukkan dalam anggaran harus disetujui sebelum tahun anggaran dimulai. Biaya tersebut terdiri dari biaya iklan, biaya logistik (perolehan order penjualan), biaya pesanan, transport dari gudang ke pelanggan, biaya angkut gudang, dan biaya penagihan piutang. d. Biaya Administrasi Dan Umum. Biaya ini adalah biaya staf baik di kantor pusat maupun unit usaha. Semua biaya tersebut merupakan biaya kebijakan, walaupun beberapa bagian (seperti biaya pembukuan pada bagian akuntansi) merupakan biaya teknik. e. Biaya Penelitian Dan Pengembangan. Ada dua pendekatan untuk biaya ini. Pertama, fokus biayanya pada jumlah keseluruhan saja Pendekatan ini merupakan tingkat pengeluaran saat ini, atau bisa juga biaya tersebut meningkat jika terjadi peningkatan penjualan dengan keyakinan bahwa perusahaan akan meningkatkan pengeluarannya, atau bisa juga biaya tersebut jika ada kesempatan untuk mengembangkan produk baru. Kedua adalah memenuhi total biayanya dengan mengumpulkan rencana pengeluaran untuk masing-masing proyek yang disetujui ditambah cadangan untuk pekerjaan lain yang belum teridentifikasi saat ini f. Pajak Penghasilan. Walaupun anggaran biasanya didasarkan pada laba setelah pajak, beberapa perusahaan tidak memasukkan unsur pajak penghasilan karena kebijakan pajak penghasilan merupakan kebijakan kantor pusat. V. Anggaran Lainnya a. Anggaran modal. Anggaran modal menyebutkan proyek modal yang disetujui, ditambah lump sum untuk proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh orang yang berbeda dan terpisah dari anggaran operasional. b. Anggaran Neraca. Anggaran neraca menunjukkan pengaruh terhadap neraca atas keputusan dimasukkan dalam anggaran operasional dan anggaran niodal. yang unsur neraca merupakan alat kontrol Walaupun tidak semua tapi sebagian bisa digunakan misalnya persediaan, piutang atau hutang dagang dimana biaya ini bisa dipengaruhi oleh biaya operasional. c. Anggaran Aliran Kas. Anggaran kas menunjukkan jumlah kas yang dibutuhkan selama tahun bersangkutan. Biaya tersebut bisa diperoleh dari laba yang ditahan, bisa dari pinjaman pihak luar, sehingga anggaran ini penting untuk perencanaan keuangan. d. Management By Objectives. Secara implicit dalam jumlah anggaran yang disusun juga memuat tujuan khusus : membuka kantor penjualan yang baru, memperkenalkan satu lini produk yang baru, pelayihan pegawai, pemasangan jaringan computer yang baru, da lain-lain.
VI. Proses Penyusunan Anggaran
1. Organisasi Departemen Anggaran. Informasi sistem pengendalian terhadap anggaran biasanya dijalankan oleh bagian anggaran yang melaporkannya ke controller kantor pusat. Fungsinya adalah: a. Menerbitkan prosedur dan formulir penyusunan anggaran. b. Mengkoordinasi dan menerbitkan setiap tahun asumsi perusahaan secara umum yang menjadi dasar penyusunan anggaran (misalnya keadaan ekonomi). c. Menjamin informasi tersebut lengkap dan dikomunikasikan antar bagian organisasi. d. Menyediakan pembantu untuk menyusun anggaran e. Menganalisis anggaran yang diusulkan dan memberi rekomendasi, selain kepada yang membuat anggaran juga ke pimpinan puncak. f. Menganalisis laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran, menginterpretasi hasil dan menyiapkan laporan kesimpulan untuk manajer puncak. g. Membuat administrasi proses revisi anggaran yang diusulkan. h. Mengkoordinasi pekerjaan departemen anggaran dengan bagian yang lebih rendah. Komite Anggaran. Komite ini terdiri dari anggota manajer muncak seperti CEO, kepala operasional, dan kepala keuangan. Komite ini me-review dan menyetujui ataupun menyesesuaikan anggaran tersebut. 2. Menerbitkan Pedoman Pedoman ini secara implisit menyebutkan rencana strateginya, dimodifikasikan sesuai perkembangan yang terjadi sejak disetujui, khususnya prestasi perusahaan hingga saat itu. Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui oleh manager puncak. Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui oleh manajer puncak. 3. Proposal Anggaran Pemulaan Karena tahun anggaran dimulai dengan fasilitas, personil, dan sumber daya yang sama pada saat tersebut, anggaran dibuat berdasarkan kondisi yang ada dengan perubahan dimana perlu. 4. Perubahan bisa berbentuk: Perubahan Karena Kekuatan Eksternal. Termasuk didalamnya: a. Perubahan tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh terhadap penjualan. b. Perubahan yang diharapkan tentang harga bahan baku dan jasa yang dibeli. c. Perubahan upah tenaga kerja. d. Perubahan pada biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan administrasi). e. Perubahan harga jual. 5. Perubahan Karena Kebijakan Dan Praktik Internal. Termasuk didalamnya adalah: a. Perubahan biaya produksi b. Perubahan biaya kebijakan c. Perubahan dalam hal pangsa pasar dan bauran produk 6. Negosiasi Inilah inti dari proses penyusunan anggaran. Atasan berupaya mempertimbangkan validasi masing-masing penyesuaian. a. Slack. Banyak bagian yang menyusun anggaran cenderung menurunkan tingkat penjualan dan menaikkan biaya dari perkiraan penjualan dan biaya yang seharusnya dicapai, sehingga anggaran yang dihasilkan lebih mudah dicapai. Usaha untuk mengawasi kegiatan seperti ini biasanya cukup sulit tapi usaha yang dapat dilakukan dengan penentuan bonus secara proporsional untuk manajer yang bisa berprestasi melebihi anggarannya. b. Review Dan Persetujuan. Persetujuan akhir direkomendaskan oleh panitia anggaran untuk CEO. CEO kemudian menyerahkan anggaran yang disetujui ke dewan direktur untuk disyahkan. c. Revisi Anggaran Satu pertimbangan penting dalam administrasi anggaran adalah prosedur revisi anggaran yang telah disetujui. Ada dua macam prosedur revisi, yakni: 1) Prosedur yang memungkinkan mengubah anggaran secara sistematis (misalnya secara kuartalan). 2) Prosedur untuk kedaan khusus.
VII. Aspek Perilaku Dalam Anggaran
1. Partisipasi Dalam Proses Penyusunan Anggaran Dengan cara dari atas ke bawah, memang lebih sedikit pekerjaan, tapi komitmen dari bawahan akan berkurang. Dari bawah ke atas akan menghasilkan komitmen untuk mencapai target yang ditetapkan kepada bawahan. Sebenarnya proses penyusunan anggaran yang efektif tergantung dari dua pendekatan tersebut di atas. Bagian anggaran menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke atas. Namun anggaran yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan. Penelitian menunjukkan partispasi bawahan dalam penyusunan anggaran lebih menghasilakan efek positif, yaitu: a. Ada semacam kemauan menerima yang lebih besar terhadap target yang ditetapkan jika melibatkan bawahan. b. Efektivitas dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui diperoleh dari orang yang benar-benar menguasai permasalahan dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap pekerjaannya melalui interaksi dengan atasan selama proses penyusunan anggaran. 2. Tingkat Kesulitan Mencapai Target Dalam Anggaran Idealnya suatu anggaran adalah menantang tapi bisa dicapai. Beberapa alasan kenapa anggaran harus bisa dicapai adalah: a. Jika target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer hanya termotivasi untuk mengambil tindakan jangka pendek saja. b. Target yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer memanipulasi data. c. Dengan target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi target pada pihak luar. d. Anggaran yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan yang terlalu optimistik. Hal ini akan berakibat terlalu menekan pada kegiatan penjualan. 3. Keterlibatan Manajer Puncak Keterlibatan manajer puncak diperlukan untuk memotivasi bawahan. Tanpa partisipasi review dan persetujuan anggaran, akan menyebabkan bawahan bermain-main dengan target yang telah ditetapkan.Jika tidak ada umpan balik dari manajer puncak maka sistem anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara efektif. Departemen Anggaran Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara detail, dan memastikan anggaran tersebut disusun secara sempurna dan informasinya haruslah akurat. Untuk menjalankan fungsinya secara efektif, anggota dari departemen anggaran haruslah memiliki reputasi jujur dan tidak memihak. VIII. Teknik Kuantitatif Ada beberapa teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni: a. Simulasi. Simulasi merupakan metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah model tersebut untuk mengembangkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut. Persiapan dan review anggaran merupakan proses simulasi. b. Estimasi Probabilitas Setiap jumlah dari anggaran merupakan suatu estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan dengan jumlah tertentu dari masing-masing jenis produk yang dijual. Estimasi titik ini perlu untuk pengawasan. c. Anggaran Tak Terduga (Contingency Bugdets) Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran tak terduga jiga terjadi penurunan tingkat penjualan secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya.