PENYUSUNAN ANGGARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1.1. Mahasiswa mampu memahami Anggaran Hakikat Suatu anggaran
1.2.Mahasiswa mampu memahami Anggaran Lain
1.3. Mahasiswa mampu memahami Aspek Perilaku
1.4.Mahasiswa mampu memahami Teknik – teknik Kuantitatif
B. URAIAN MATER
Tujuan Pembelajaran 1.1:
A. Hakikat Anggaran
Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan
dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan perolehan dan
penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun. Suatu anggaran
operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan
dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki
karekteristik – karakteristik sebagai berikut:
104
• Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan
anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.
a. Hubungan dengan Perencanaan Strategi
Prencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan
ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan guna
mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik strategis
maupun anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas
perencanaannya berbeda. Perbedaannya terletak pada prosesnya,
anggaran fokus 1 tahun sedangkan strategis diatas 1 tahun.
Perencanaan strategis mendahului penganggaran dan memberikan
kerangka dalam penggunaan anggaran dan anggaran merupakan satu
potongan kerangka strategis organisasi.
105
c. Kegunaan Anggaran
106
terbaik dalam menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung
jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab organisasi.
d. Isi dari Anggaran Operasi
• Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit
bianis.
• Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab,
meliputi: Pendapatan, Biaya Produksi dan Penjualan,
Beban Pemasaran, Beban Logistik (kadang kala), umum
dan administrative Penelitian dan Pengembangan, Pajak
Penghasilan (kadang kala), laba bersih.
• Beban dapat bersifat: Fleksibel, Diskrasioner dan
Komitmen.
• Waktunya dalam satu tahub dibagi dalam bulan atau
kuartal.
• Jumlah totalnya sama dengan rencana strategis.
e. Katagori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang relative kecil, terutama yang tidak
mempunyai unit bisnis keseluruhan anggaran mungkin hanya setebal
satu halaman saja. Dalam organisasi yang lebih besar, ada halaman
ringkasan dan halaman – halaman lain yang berisi rincian dari unit
bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum da
administrative. Pos – pos pendapatan disusun pertama kali, balik
karena merupakan pos pertama dalam laporan laba rugi maupun juga
karena jumlah anggaran pendapatan memengaruhi jumlah dari banyak
pos lainnya.
• Anggaran Pendapatan
107
• Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
• Beban Pemasaran
Beban – beban ini merupakan beban dari unit – unit staf, baik di
kantor pusat maupun di unit bisnis. Secara keseluruhan, beban –
beban ini merupakan baiya diskresioner walaupun beberapa
komponennya merupakan biaya teknik. Dalam menyusun biaya
anggaran, banyak perhatian diberikan dalam kategori ini. Oleh
karena pos ini merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang
tepat untuk diotorisasikan sering diperdebatkan.
108
pada waktu yang baik, jika perusahaan meperkirakan suatu
peningkatan dalam pendapatan penjulaan atau jika terdapat
peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk atau
proses baru secara signifikan. Pendekatan alternative adalah
dengan mengagregasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek
yang disetujui, ditambah cadangan untuk pekerjaan yang
mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini belum ter
identifikasi.
• Pajak Penghasilan
b. Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi
berbagai macam anggaran pada elemen – elemen neraca yaitu aktiva,
utang, dan modal tahun yang akan datang.
109
tahun yang akan datang. Manajer keuangan menggunakan anggaran
kas untuk menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam
tahun anggaran cukup , tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
110
b. Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat
dicapai. Target tidak boleh terlalu rendah, karena akan menurunkan
semangat kerja dan tidak boleh terlalu tinggi karena akan ditentang.
Salah satu keterbatasan dari target yang dicapai adalah kemungkinan
bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan
ketika anggaran tercapai. Jika manajer unit bisnis mencapai lebih dari
laba yang dianggarkan, manajemen senior sebaiknya tidak secara
otomatis menaikkan anggaran laba untuk tahun depan. Jika hal ini
terjadi, manajer unit bisnis mungkin tidak berkinerja secara maksimal
guna menghindari menunjukkan varians menguntungkan yang terlalu
besar.
111
Tujuan Pembelajaran 1.4:
D. TEKNIK-TEKNIK KWANTITATIF
a. Simulasi
Simulasi adalah suatu metode yang membangun sebuah model dari
situasi riil dan kemudian memanipulasi model ini sedemikian rupa
untuk mengambil kesimpulan tentang situasi riil. Penyusunan dan
peninjauan anggaran adalah proses simulasi. Dengan simulasi
komputer, manajemen senior dapat menanyakan dampak dari beragai
jenis perubahan yang berbeda dan menerima jawabannya seketika. Hal
ini memberikan peluang kepada manajemen senior untuk berpartisipasi
lebih penuh dalam proses penuyusunan anggaran.
b. Estimasi Probabilitas
Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik yaitu, jumlah
tunggal “yang paling mungkin”. Sebagai contoh, estimasi penjualan
dinyatakan dalam jumlah tertentu unit dari setiap jenis produk yang
akan dijual. Estimasi titik adalah perlu untuk tujuan pengendalian.
Namun, untuk tujuan perencanaan, suatu rentang dari hasil – hasil yang
mungkin lebih bisa menolong. Setelah anggaran disetujui secara
tentatif adalah mungkin dengan menggunakan model komputer untuk
mensubtitusi distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik penting.
Model ini kemudian dijalankan untuk beberapa kali dan distribusi
probabilitas dari perkiraan laba dapat dihitung dan digunakan untuk
tujuan perencanaan.
112
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Husen, Abrar MT.2009. Manajemen Proyek.Yogyakarta: C.V Andi
Offeset
Norton M. Bedford, dkk.1996.Sistem Pengendalian
Manajemen.Jakarta: PT Erlangga Edisi Ke – 5
Soeharto,Iman.1998.Manajemen Proyek.Jakarta: Erlangga
Norton M. Bedford, dkk.Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta:
PT Erlangga Edisi Ke – 5,1996)
Istimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I,
(Yogyakarta:Kanisius,1996)
113