PENYUSUNAN ANGGARAN
Kegunaan anggaran:
B. Jenis-Jenis Anggaran
1. Kategori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang besar, keseluruhan anggaran dapat berupa beberapa halaman,
diantaranya halaman ringkasan dan halaman lain yang berisi rincian dari unit bisnis,
ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan administratif. Pos-pos
pendapatan disusun pertama kali.
a. Anggaran Pendapatan
Berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang
diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba, anggaran pendapatan adalah yang
paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang dipengaruhi oleh
ketidakpastian paling besar. Anggaran pendapatan biasanya didasarkan pada
prediksi akan beberapa kondisi untuk mana manajer penjualan tidak dapat
dianggap bertanggung jawab.
b. Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang
direncanakan dari bauran standar atas produk ditampilkan di anggaran. Anggaran
biaya yang dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak saja untuk
kuantitas produk yang sama seperti yang ditunjukkan dalam anggaran penjualan.
c. Beban Pemasaran
Adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian
besar dari jumlah yang terdapat dalam anggaran mungkin telah dikomitmenkan
sebelum tahun tersebut dimulai. Iklan harus dipersiapkan berbulan-bulan di muka
sebelum diluncurkan, dan kontrak dengan media juga demikian.
d. Beban Logistik
Biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan
pesanan. Mencakup entri pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan,
transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban
ini memiliki perilaku yang serupa dengan biaya produksi daripada biaya
pemasaran.
e. Beban Umum dan Administratif
Merupakan beban dari unit-unit staf. Secara keseluruhan, bebanbeban ini
merupakan biaya diskresione, walaupun beberapa komponennya merupakan biaya
teknik (engineered). Pos ini merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat
untuk diotorisasikan sering diperdebatkan.
f. Beban Penelitian dan Pengembangan Anggaran Litbang menggunakan salah satu
dari dua pendekatan, atau kombinasi dari keduanya.
Jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat
pengeluaran saat ini yang disesuaikan dengan inflasi, ataupun julmah yang
lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang dapat dibelanjakan
pada waktu yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu peningkatan
dalam pendapatan penjualan atau pengembangan suatu produk atau proses baru
secara signifikan.
Mengagregasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek yang disetujui,
ditambah cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan
walaupun saat ini belum teridentifikasi.
g. Pajak Penghasilan
Beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam
penyusunan anggaran untuk bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak
penghasilan ditetapkan di kantor pusat.
2. Anggaran-Anggaran Lain
a. Anggaran Modal
Menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah
sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat
yang lebih tinggi. Pada waktu anggaran, proyek yang telah dirangkai menjadi satu
paket secara keselurujan dan diperiksa secara total. Untuk proyek-proyek yang
dipertahankan (tidak dihapus atau dikurangi ukurannya), suatu estimasi kas yang
akan dikeluarkan setiap kuartalnya disusun. Hal ini penting untuk mempersiapkan
laporan arus kas.
b. Anggaran Neraca
Menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup
dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Beberapa bagian neraca
bermanfaat untuk pengendalian.
c. Anggaran Laporan Arus Kas
Menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut
yang akan dipasok oleh laba ditahan dan yang harus dipinjam dari sumber-sumber
luar lainnya, jika ada. Hal tersebut penting untuk perencanaan keuangan.
Bendahara pun memerlukan estimasi atas kebutuhan kas bulanan sebagai dasar
untuk merencanakan jenis kredit dan pinjaman jangka pendek.
D. Aspek-Aspek Keperilakuan