A. Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang
efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan
menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
Proses penyusunan anggaran harus dibedakan dari (a) perencanaan strategis dan (b) prediksi.
C. Anggaran-anggaran Lain
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran ya lengkap juga
meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan kas. Beberapa perusahaan juga
menyusun laporan untuk tujuan-tujuan nonkeuangan
1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui ditambah jumlah
sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetu tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dan angga operasi dan oleh orang
yang berbeda. Selama tahun tersebut, usulan-usa pengeluaran modal dipertimbangkan di
berbagai tingkatan dalam organisasi d beberapa di antaranya akhimya disetujai. Ini
merupakan bagian dari pro perencanaan strategis
Pada waktu anggaran, proyek yang telah dirangkai menjadi satu paket secara keseluruhan
dan diperiksa secara total. Mungkin saja ternyata jumlah totalnya melampaui jumlah yang
ingin dikeluarkan oleh perusahaan untuk pengeluaran modal. Jika demikian halnya, maka
beberapa proyek dihapus dari anggaran, beberapa lagi dikurangi ukurannya, dan lainnya
ditunda. Untuk proyek-proyek yang masih dipertahankan, suatu estimasi kas yang akan
dikeluarkan setiap kuartalnya disusun. Hal ini adalah penting untuk mempersiapkan
laporan arus kas
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup
dalam anggaran operasi maupum anggaran modal, Secara keseluruhan. anggaran neraca
bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang bermanfaat
untuk pengendalian Manajer operasi yang dapat memengaruhi tingkat persediaan, piutang
usaha, ataupun utang usaha sering kali dianggap bertanggung jawab atas tingkat dari pos-
pos tersebut.
3. Anggaran Laporan Arus Kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan selama
tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan berapa banyak jika ada, yang
harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya Hal ini, tentunya.
adalah penting untuk perencanaan keuangan Sebagaimana diindikasikan oleh namanya,
laporan arus kas menunjukkan anis kas masuk dan keluar selama tahun itu. biasanya
dibuat per kuartal Selain itu, bendaharawan memerlukan estimasi atas kebutuhan kas
bulanan (atau bahkan lebih pendek lagi) sebagai dasar untuk merencanakan jenis kredit
dan pinjaman jangka pendek.
4. Manajemen Berdasarkan Tujuan
Tujuan keuangan di mana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun
anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah
anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem
komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi
eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen berdasarkan
tujuan (management by objective-MBO) dalam literatur. Tujuan dari setiap pusat
tanggung jawab dinyatakan dalam istilah kuantitatif di mana mungkin, dan, seperti dalam
kasus dengan jumlah yang dianggarkan, diterima oleh manajer pusat tanggung jawab.
Jika tujuan nonkeuangan dapat dinyatakan dalam angka, maka tujuan tersebut dapat
berguna untuk memotivasi manajer dan dalam menilai kinerja mereka.
Sayangnya, beberapa sistem manajemen berdasarkan tujuan dipisatún dari proses
penyusunan anggaran. Hal ini sebagian disebabkan karena MBO pada awalnya diusulkan
oleh penulis buku teks atau artikel di bidang personalia, sedangkan anggaran keuangan
merupakan bidang dari buku teks akuntansi manajemen, MBO dan penyusunan anggaran
seyogyanya merupakan dua bagian yang sama.
Contoh. Lee Iacocca menggunakan MBO di Ford Motor Company dan kemudian a
Chrysler Corporation. Kutipan Jacocca: "Selama bertahun-tahun, saya secara teratur dari
proses perencanaan menanyakan kepada orang-orang kepercayaan saya dan saya
meminta mereky untuk bertanya kepada orang-orang kepercayaan mereka, dan demikian
seterusnya ke bawah beberapa pertanyaan dasar: "Apa yang menjadi tujuan dasar Anda
untuk 90 hari ke depan? Apa rencana Anda, prioritas Anda, dan harapan Anda? Dan
bagaimana cara Anda mencapainya?" Sistem tinjauan kuartalan [ini] membuat para
karyawan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri. Hal ini tidak hanya memaksa
setiap manajer untuk memikirkan cita-citanya sendiri, tetapi juga merupakan cara yang
efektif untuk mengingatkan orang-orang untuk tidak kehilangan mimpi mereka
D. Keuntungan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat dalam perusahaan. kegunaan pokok
anggaran menurut Supriyono (2014: 18), yaitu:
finansial.
kegiatan produksi.
meningkatkan laba.
f. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai
perusahaan.
sebagainya.
E. Keterbatasan Anggaran
Terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Menurut Supriyono
a. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang,
ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari
b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran
disusun atas dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh karena itu perubahan kondisi
Perubahan kondisi dan asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau kebijakan
c. Anggaran dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya hanya apabila semua pihak,
dalam anggaran.
d. Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk
mengendalikan biaya, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan
pengalamannya.
1. Organisasi
1) Departemen Anggaran
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada kontroler
korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian anggaran. Departemen
anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat
korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran (misalnya: asumsi-asumsi
mengenai perekonomian).
Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antarunit
organisasi yang saling terkait.
Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran
mereka.
Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama
kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen senior.
Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
Mengoordinasikan pekerjaan dari departemen anggaran di eselon-eselon yang
lebih rendah (misalnya: unit bisnis dari departemen anggaran).
Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran, menginterpretasikan
hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senior.
Dengan komputer, dan terutama Internet, fungsi-fungsi ini dapat dilakukan dengan
lebih akurat, dengan lebih sedikit penyalinan dan kesalahan penghitungan, dan jauh
lebih cepat. Tetapi, kebutuhan akan keputusan dan interaksi antara individu-individu
yang terlibat tidak berubah.
2) Komite Anggaran
Komite anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen senior, seperti Chief Execu
tive Officer (CEO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer
(CFO). Di beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite
anggaran melaksanakan suatu peranan yang penting Komite tersebut meninjau dan
menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran. Dalam perusahaan besar
yang terdiversifikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan eksekutif
operasi senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit
bisnis. Tetapi, di beberapa perusahaan, masing-masing manajer unit bisnis bertemu
dengan komite anggaran dan mempresentasikan usulan anggarannya. Biasanya,
komite anggaran harus menyetujui revisi anggaran besar yang dibuat selama tahun
tersebut.
2. Penerbitan Pedoman
Jika suatu perusahaan memiliki proses perencanaan strategis, tahun pertama dari rencana
strategis tersebut (yang biasanya disetujui pada musim panas) adalah permulaan dari
proses penyusunan anggaran.
Tidak seperti penyusunan anggaran, pengembangan rencana strategis biasanya tidak
melibatkan manajer pusat tanggung jawab di tingkat yang lebih rendah. Dengan
demikian, ada atau tidak ada rencana strategis, langkah pertama dalam proses
penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan
anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan
secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan
yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal
tersebut dan prediksi terakhir. Semua pusat tanggung jawab harus mengikuti sebagian
dari pedoman ini, seperti asumsi inflasi secara umum dan inflasi untuk pos-pos tertentu
seperti upah; kebijakan korporal mengenai berapa banyak karyawan yang dapat
dipromosikan, kompensasi di tiap tingkat upah dan gaji, termasuk) tunjangan; dan
kemungkinan untuk membekukan perekrutan. Pedoman lainnya adalah spesifik untuk
pusat tanggung jawab tertentu.
Staf anggaran mengembangkan pedoman dan manajemen senior menyetujuinya. Pada
beberapa kasus, manajer di tingkat yang lebih rendah dapat mendiskusikan pedoman
tersebut sebelum disetujui. Staf juga mengembangkan jadwal untuk langkah langkah
dalam proses penyusunan anggaran. Departemen anggaran kemudian menyebarkan bahan
ini ke seluruh organisasi.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya,
mengembangkan permintaan anggaran. Karena sebagian besar pusat tanggung jawab
akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang
sama seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan
yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman. Perubahan dari tingkat
kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai (a) perubahan dalam kekuatan eksternal
dan (b) perubahan dalam kebijakan dan praktik internal Perubahan-perubahan tersebut
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikat ini volume
a. Perubahan dalam Kekuatan Eksternal
Perubahan dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang memengaruhi volume
penjualan (misalnya: perkiraan pertumbuhan dalam permintaan suatu lini produk)
Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa. Perkiraan perubahan
dalam tarif upah tenaga kerja.
Perkiraan perubahan biaya dari aktivitas diskresioner (misalnya: pemasaran,
litbang, dan administrasi).
Perubahan dalam harga jual. Hal ini biasanya setara dengan jumlah perubahan
dalam pengeluaran terkait, yang mengasumsikan bahwa perubahan dalam biaya
dapat ditutup dalam harga jual karena perubahan-perubahan yang serupa akan
dialami oleh para pesaing
b. Perubahan dalam Kebijakan dan Praktik Internal
Perubahan dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru.
Perubahan dalam biaya diskresioner, berdasarkan pada antisipasi perubahan
dalam beban kerja.
Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran produksi.
Beberapa perusahaan mengharuskan agar perubahan-perubahan spesifik dari tingkat
pengeluaran saat ini diklasifikasikan berdasarkan penyebab-penyebab di atas Walaupun
hal ini melibatkan pekerjaan ekstra, hal tersebut merupakan alat yang berguna untuk
menganalisis validitas usulan perubahan.
4. Negosiasi
Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya, Ini merupakan inti
dari proses tersebut. Atasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap penyesuaian.
Biasanya, pertimbangan yang memengaruhi adalah bahwa kinerja di tahun anggaran
sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan. Atasan tersebut menyadari
bahwa ia akan menjadi pembuat anggaran di tingkat berikutnya dari proses anggaran dan,
oleh karena itu harus siap untuk mempertahankan anggaran yang pada akhirnya disetujui
Slack
Banyak pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih
rendah dan pengeluaran agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenal jumlah
jumlah tersebut. Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih
mudah bagi mereka untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi
terbaik disebut slack Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan
menghilangkan slack, tetapi ini merupakan tugas yang berat
5. Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi.
Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan potongan-
potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya. Sebagian, analis mempelajari
konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi konsisten dengan rencana volume
penjualan? Apakah pusat layanan dan dukungan merencanakan pelayanan yang diminta
dari mereka? Sebagian lagi, pemeriksaan tersebut mempertanyakan apakah anggaran
tersebut akan menghasilkan laba yang memuaskan. Jika tidak, maka usulan anggaran
akan dikirim kembali untuk dikerjakan ulang Jenis analisis yang sama juga terjadi di
kantor pusat.
Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga
menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini
terjadi pada bulan Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran
6. Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk
merevisi anggaran setelah disetujui. Jelasnya, jika dapat direvisi sesuai dengan keinginan
pembuat anggaran, maka tidak ada gunanya meninjau dan menyetujui anggaran di awal.
Di lain pihak, jika asumsi anggaran ternyata menjadi tidak realistis sehingga
perbandingan angka aktual terhadap anggaran adalah tidak berarti, maka revisi anggaran
mungkin diinginkan.
Ada dua jenis umum revisi anggaran:
1) Prosedur yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis (katakanlah,
kuartalan)
2) Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka revisi
semacam itu harus ditinjau dengan memadai Secara umum, izin untuk membuat revisi
sebaiknya sulit untuk didapat Revist anggaran harus dibatasi keadaan-keadaan di mana
anggaran yang disetujui sedemikian tidak relistisnya sehingga tidak lagi menjadi alat
pengendalian yang berguna. Bisa dikatakan, revisi anggaran harus dipastifikat
berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli
disetujui
Contoh. Pada tahun 1995, bea pos meningkat permintaan akan pakaian jadi menurun, dan
harga kattas naik dua kali lipat: Lands End, perusahaan penalan katalog senilai $1 miliar,
memilih untuk memotong jumlah pengiriman untuk menurunkan biaya, dan bukan
meneruskannya dengan jumlah pengiriman yang dianggarkan Perubahan dramatis dalam
kondisi bisnis membuat Lands End mengubah rencistatys
Suatu pertimbangan penting adalah bahwa manajer sebaiknya tidak diharuskan untuk
bertahan dengan rencana-rencana, yang karena kejadian-kejadian selanjutnya menjadi
suboptimal. Hal ini bisa menjadi masalah yang serius dalam penyusunan anggaran.
Karena waktu yang diperlukan untuk penyusunan dan peninjauan anggaran, maka
anggaran harus menyediakan tindakan-tindakan yang direncanakan berbulan-bulan di
muka dari waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu, adalah penting bahwa tindakan-
tindakan manajemen didasarkan pada informasi terkini yang tersedia. Konsekuensinya,
manajer sebaiknya bertindak sesuai dengan informasi paling akhir. Kinerja terus akan
diukur terhadap anggaran yang asli, tetapi penjelasan untuk varians yang wajar dapat
diterima.
7. Anggaran Kontinjensi
Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran kontinjensi yang
mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan
yang signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika
mengembangkan anggaran (misalnya: tindakan yang akan diambil berdasarkan
penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume penjualan). Anggaran kontinjensi
menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyesuaikan dengan kondisi yang berubah
jika situasinya telah tiba. Jika volume penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapa!
memutuskan sendiri, sesuai dengan anggaran kontinjensi yang telah ditentukan
sebelumnya, tindakan harus dilakukan.
Contoh. Suatu perusahaan besar yang terdiversifikasi memerlukan anggaran kontinjensi
dari unit bisnisnya. Anggaran untuk unit bisnis ditutup dengan serangkaian laporan
keuangan komparatif, yang menggambarkan estimasi dampak per pos jika penjualan
turun sampai 60 persen atau 80 persen dari prediksi atau meningkat menjadi 120 persen
dari prediksi. Untuk masing-masing dari tingkat penjualan yang mungkin, biaya dibagi
jadi tiga kategori: biaya tetap, biaya variabel yang tidak dapat dihindari, dan biaya
diskresioner manajemen. Manajer unit bisnis menggambarkan tindakan khusus yang akan
mereka ambil untuk mengendalikan pekerja, total aktiva, dan pengeluaran kapital jika ada
penurunan penjualan, dan ketika tindakan-tindakan ini akan dilaksanakan.
h. Memahami SWOT
strategi yaitu proses penentuan tujuan dan strategi pokok yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
strategi, dan program yang telah ditetapkan kepada komite anggaran, para
manajer divisi, dan para manajer di bawahnya agar mereka mengetahui dan
memahami lingkungan yang akan dihadapi, tujuan yang akan dicapai, strategi
Manajer divisi atas dasar SWOT, tujuan, strategi, dan program yang telah
ditetapkan selanjutnya memilih taktik yang akan digunakan. Taktik adalah cara-
agar terdapat penyelarasan dengan anggaran divisi yang lain dan sesuai dengan
rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh
manajemen puncak.
Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang bersangkutan dan
revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite merakit usulan
H. Aspek-aspek Keperilakuan
Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk mendorong manajer agar
lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa pertimbangan
motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut ini.
I. Teknik-teknik Kuantitatif
1. Simulasi
Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian
memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang situasi
riil. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi. Dengan simulasi
komputer, manajemen senior dapat menanyakan dampak dari berbagai jerus perubahan
yang berbeda dan menerima jawabannya seketika. Hal ini memberikan peluang kepada
manajemen senior untuk berpartisipasi lebih penuh dalam proses penyusunan anggaran
Beberapa paket software komputer telah tersedia. Beberapa adalah spesifik untuk industri
tertentu, yang lainnya bersifat umum. Hampir semua memerlukan adaptasi terhadap cara
perusahaan melakukan segala sesuatu, dan proses ini mungkin memakan waktu setahun,
atau bertahun-tahun, usaha yang intensif dari sisi para karyawan
perusahaan atau konsultan. Dalam kasus tertentu, program dihasilkan telah terbukti lebih
rumit dari apa yang dapat diterima oleh para manajer. Tetapi jika kebutuhan para
manajer, baik pembuat anggaran maupun manajemen senior, diperhatikan dengan
selayaknya, maka program yang dihasilkan dapat memiliki manfaat yang besar.
2. Estimasi Probabilitas
Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik (point estimate)-yaitu, jumlah tunggal
"yang paling mungkin "Sebagai contoh, estimasi penjualan dinyatakan dalam sejumlah
tertentu unit dari setiap jenis produk yang akan dijual. Estimasi titik adalah perlu untuk
tujuan pengendalian. Tetapi, untuk tujuan perencanaan, suatu rentang dari hasil-hasil
yang mungkin bisa lebih menolong. Setelah anggaran disetujui secara tentatit, adalah
mungkin dengan menggunakan model komputer untuk mensubstitusi distribusi
probabilitas untuk setiap estimasi titik penting. Model ini kemudian dijalankan beberapa
kali, dan distribusi probabilitas dari perkiraan laba dapat dihitung dan digunakan untuk
tujuan perencanaan. Ini disebut proses Monte Carlo.
Beberapa penulis telah mengusulkan bahwa anggaran pada awalnya disusun
menggunakan distribusi probabilitas dan bukannya estimasi titik; yaitu, komite anggaran
akan menyetujui sejumlah distribusi probabilitas, dan bukannya angka tertentu. Analisis
varians berikutnya akan didasarkan pada distribusi probabilitas ini. Tetapi, pekerjaan
yang terlibat guna membuat estimasi-estimasi tersebut adalah besar Juga, jika prosedur
tersebut adalah meminta 3 angka-pesimistis, paling mungkin terjadi, dan optimistis-
hasilnya kemungkinan akan berupa kurva normal, dengan nilai yang diperkirakan
(expected value) setara dengan angka yang paling mungkin terjadi. Ini tidak lebih baik
daripada mengestimasikan angka yang paling mungkin pertama kali, kecuali bahwa,
secara teoretis, suatu ukuran penyebaran dilaporkan.. Dalam kasus mana pun, anggaran
probabilitas jarang ditemukan pada praktiknya.
J. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
lain:
a) Data dan informasi internal, yaitu data dan informasi yang terdapat di dalam
b) Data dan informasi eksternal, yaitu data dan informasi yang terdapat di luar
1. Keadaan persaingan.
3. Jumlah penduduk.
Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan PTPN V pada tahun 2005 diasumsikan
bahwa penyusunan anggaran terdapat porsi volume penjualan, produksi epo dijual secara
langsung melalui kpb tanpa olah lanjut, hasil produksi baik epo, kernel maupun karet pada tahun
2005 terjual seluruhnya, harga jual tidak termasuk ppn perjenis komoditi, bunga pinjaman, bunga
deposito dan bunga jasa giro, dividen untuk pemegang saham sebesar 50% dari laba bersih,
tingkat inflasi untuk tahun 2005 sebesar 7%, kenaikan upah secara umum sebesar 10%,
operasional perusahaan menyangkut areal, produksi. biaya produksi dan penjualan, dan laporan
bidang keuangan menyangkut perhitungan Ir, neraca, sumber pengguna dana dan kinerja
perusahaan.