DepartemenTeknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem
Institu Teknologi Sepuluh Nopember
Klasifikasi Proses Pemesinan
Jenis Proses Mesin Perkakas yang Digunakan
Pemesinan
Bubut (Turning) Mesin Bubut (Lathe Machine)
Gurdi (Drilling) Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Sekrap (Planing, Shaping) Mesin Sekrap (Planing , Shaping Machine)
Freis (Milling) Mesin Freis (Milling Machine)
Gergaji (Sawing) Mesin Gergaji (Sawing Machine)
Pelebaran lubang (Boring) Mesin Pelubang (Boring Machine)
Parut (Broaching) Mesin Parut/Broc (Broaching Machine)
Gerinda (Grinding) Mesin Gerinda (Grinding Machine)
Asah Halus (Lapping) Mesin Asah Halus (Lapping Machine)
2
3
Elemen Dasar Pemesinan
4
Bagian-Bagian Mesin Bubut
Manufacturing Process
5
Bagian Mesin Bubut
6
Jenis Mesin Bubut
Manufacturing Process
7
Horizontal Lathe
8
Vertical Lathe
9
Copying Lathe
10
Turret Lathe
11
Capstan Lathe
12
CNC (Computer Numerical Control) Lathe
13
Macam-Macam Proses Pemotongan
dengan Mesin Bubut
Manufacturing Process
14
15
Parameter Proses Bubut
Manufacturing Process
16
Dimana:
d0 = diameter mula-mula ;mm
dm= diameter akhir ;mm
d = diameter rata-rata ; mm
lt = panjang pemesinan ; mm
f = gerak makan ; mm/rev
n = putaran poros utama ; rev/min
17
Waktu Pemotongan (tc)
𝒕
; min
𝒇
18
MRR (Material Removal Rate)
MRR : Volume material (benda kerja) yang hilang per satuan waktu.
; mm3/min
Dimana:
d = diameter rata-rata ; mm
a = depth of cut ; mm
f = gerak makan ; mm/rev
n = putaran poros utama ; rev/min
19
Gaya Potong pada Proses Bubut
Ada 3 komponen gaya potong
yaitu:
Gaya potong/ cutting force
Bertindak mengarah ke bawah pada ujung
pahat (cenderung membelokkan alat ke
bawah)
Gaya dorong/ Thrust Force
Bertindak dalam arah longitudinal dan biasa
disebut sebagai feed force karena searah
dengan gerak makan
Gaya potong radial
Bertindak dalam arah radial dan cenderung
mendorong pahat menjauhi benda kerja
20
Lingkaran Merchant
Dimana:
Fs = gaya geser
Fsn = gaya normal
Fv = gaya potong
Ff = gaya makan
Fγ = gaya gesek
o = sudut geram Fγn = gaya normal pada
Φ = sudut geser bidang gesek
21 η = sudut gesek
Gaya Potong Teoritis (Fv)
22
Gaya Potong Empiris (Fv)
Dimana:
A = penampang geram sebelum terpotong ; mm2
A = b.h = a. f
= gaya potong spesifik (specific cutting force) ; N/mm2
Dimana:
. = gaya potong spesifik referensi (dilihat di tabel 3),
z pangkat untuk tebal geram, (rata-rata 0,2)
23
Power (Daya)
Dalam proses pembentukan geram, daya pemotongan ditentukan
oleh
Gaya pemotongan dengan kecepatan pemotongan
Dimana:
Fv = Gaya potong ; N
d = diameter rata-rata ; mm
v = Kecepatan potong ; m/min f = gerak makan ; mm/rev
T = Torsi ; N.m
24 n = putaran poros utama ; rev/min
Latihan Soal
25
26
27