Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR

MODUL KE-07

BAND SAW

Oleh

Nama : Muhammad Lasin

NIM : 118170025

Assisten : Masdar Farid

NIM : 17117062

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR DAN MINERAL KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gergaji adalah salah satu perkakas yang berguna untuk memotong


benda kerja. (Mohammad Abim Subijantoro . 2015).

Mesin gergaji merupakan gergaji yang menggunakan mesin untuk


menggerakkannya.Mesin gergajii memiliki kepadatan operasi yang relatif
tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Mesin-mesin gergaji memiliki
konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material
benda kerja yang akan dipotong,sehingga dibutuhkan aturan aturan atau
standar dan ketelitian dalam mengoperasikannya. Kelebihan dari band saw
dari alat potong lainnya adalah mata potong nya yang kecil dan fleksibel
sehingga memungkinkan untuk membuat potongan yang berkelok kelok,
selain itu, Keunikan dari gergaji adalah mampu memotong benda dalam
bentuk bentuk yang tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan,sehingga
memang menggunakan gerjaji mesin(band saw) ini sangat penting dikuasai
oleh para pekerja terutama dalam industri.

Mesin gergaji pita (Band Saw) merupakan salah satu bentuk kemajuan
teknologi di bidang pemotongan menggunakan gergaji. Mesin bandsaw
adalah jenis mesin gergaji yang ditujukan untuk memudahkan dalam
kegiatan pemotongan benda keras melalui gesekan terus menerus secara
berputar dari mata besi yang tajam . Apabila dibandingkan dengan gergaji
manual, pekerjaan pemotongan dapat menjadi lebih lama ketimbang
menggunakan bandsaw, serta mengeluarkan lebih banyak tenaga. Hasilnya,
proses pemotongan benda besar menjadi kurang efektif karena kesulitan
tersebut.Namun,band saw tidak dapat digunakant sembarangan digunakan
dimanapun, terlebih karena bentuknya yang besar sehingga tidak mudah
untuk dibawa-bawa. Gegraji bandsaw juga memerlukan sumber listrik
sebagai tenaga operasionalnya, yang cukup sulit ditemukan apabila
melakukan pemotongan di daerah yang belumberkembang.Oleh karena
itulah perlu adanya pembelajaran maupun praktikum tentang band saw ini

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah :


a. Tujuan umum
1. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
2. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin mesin
perkakas.
b. Tujuan khusus
1. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw.
2. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Proses Gergraji (Sawing)

Mesin gergaji adalah mesin perkakas yang dirancang untuk memotong


benda kerja sesuai dengan panjang atau kontur yang diinginkan. Mekanisme
kerja proses gergaji adalah dengan cara menarik (drawing) bilah gergaji yang
memiliki mata potong ke dalam benda kerja. Mesin hacksaw dan bandsaw adalah
dua jenis mesin gergaji yang digunakan untuk memotong logam. Hacksaw
memotong benda kerja dengan mekanisme bolak-balik (maju-mundur) seperti
gergaji tangan. Hacksaw digunakan untuk memotong bentuk persegi atau yang
memiliki sudut. Bandsaw menggunakan pita gergaji yang kontinyu. Pita gergaji
yang kontinyu ini terpasang pada roda penggerak dan roda idler.

a. Mesin Hacksaw

Mesin gergaji bolak-balik (HacksawingMachine) Mesin gergaji ini


umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900
mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi ratarata
antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang
bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.
(Mohd. Syaryadhi et al,. 2007)

Semua mesin gergaji hacksaw secara memiliki dasar rancangan yang


sama, seperti yang terlihat dalam gambar 2.1
Gambar 2.1 : mesin hacksaw

(Sumber Moga Maulana Munbais, 2019)

Dasar (b a s e ) Dasar mesin hacksaw biasanya berfungsi juga


sebagai wadah cairan pendingin (coolant). Wadah cairan pendingin memiliki
baffle yang berfungsi untuk memisahkan geram sisa pemotongan dengan
cairan pendingin. Meja yang menumpu ragum dan benda kerja terletak di
bagian atas dari dasar mesin.

Ragum (V i s e ) Ragum terlatak di bagian atas dasar mesin. Ragum


dapat diatur untuk variasi dimensi dan bentuk benda kerja. Pada sebagian
mesin gergaji, ragum dapat diputar pada sudut tertentu. Besar daya mesin
disesuaikan dengan ukuran benda kerja yang dapat dipegang pada ragum.

Bingkai gergaji (f r a m e ) Bingkai gergaji berfungsi untuk memegang


dan membawa bilah gergaji. Mesin hacksaw dirancang sedemikain hingga
bilah gergaji hanya berinteraksi dengan benda kerja pada langkah
pemotongan. Mekanisme ini bertujuan untuk

menghindari keausan yang berlebihan pada bilah gergaji. Langkah


potong terjadi pada saat bilah gergaji bergerak ke belakang atau pada langkah
mundur. Pada beberapa mesin, gerak pemakanan terjadi karena gravitasi.
Bingkai gergaji yang memiliki berat dapat bergeser untuk menghasilkan
tekanan kepada benda kerja. Pada mesin yang lain, gerak pemakanan
dilakukan dengan mekanisme pemakanan yang diambil dari putaran motor.
Pada mesin jenis ini, gerak pemakanan akan secara otomatis berhenti atau
menjadi lambat ketika mata potong bertemu dengan titik keras (hardspot)
yang ada di dalam material, sehingga gergaji dapat terus memotong bagian
yang keras tanpa menjadi patah.

Mekanisme Pengaturan Kecepatan (S p e e d Ch a n g e M e k a n i s m


) Tuas pengaturan kecepatan tersedia untuk beberapa tingkat kecepatan
langkah pemotongan. Variasi kecepatan potong diperlukan untuk
mengakomodasi variasi logam yang digergaji. Beberapa gergaji memiliki
diagram yang memperlihatkan angka kecepatan yang dinyatakan dalam
langkah/menit, sementara pada mesin yang lain tingkat kecepatan
mengunakan tanda "F," M," dan "S" (fast, medium, dan slow).

Kopling Pengatur Pemakanan (A d j u s t a b l e F e e d Cl u t c h )


Pengaturan pemakanan dioperasikan dengan mekanisme ratchet. Mekanisme
ini mengatur agar gerak pemakanan terjadi sesaat sebelum langkah
pemotongan berlangsung. Kopling juga berfungsi sebagai pengaman dengan
cara memungkinkan terjadinya slip jika tekanan pada bilah gergaji akibat
gerak pemakanan terjadi secara berlebihan. Slip juga akan terjadi pada
kopling jika mata potong gergaji telah tumpul atau terjadi pemakanan yang
terlalu besar. Mekanisme slip ini membantu menghindari terjadinya patah
pada bilah gergaji.

b. Mesin Band saw

Mesin band saw disebut juga mesin gergaji pita merupakan sebuah
mesin yang mempunyai spesifikasi tersendiri, dikarenakan kemampuan mesin
ini dapat memotong profilprofil lengkung tak tentu. Mesin gergaji pita ini
dilengkapi dengan mata gergaji yang berbentuk pita melingkar. Mata gergaji
ini diregang diantara dua rol. Rol penggerak dihubungkan dengan power
supplai motor listrik . Motor listrik ini menghasilkan putaran dan sekaligus
memutar mata gergaji yang berbentuk pita. Kedua rol ini mempunyai jarak
yang berguna untuk tempat berlangsungnya proses pemotongan.

Band saw adalah gergaji potong yang gerakannya mendapat daya dari
motor listrik. Mesin ini dapat digunakan untuk memotong benda-benda dari
logam ataupun non logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil.
Blade/pisau potong yang dapat diganti sesuai keperluan merupakan
keuntungan tersendiri dari mesin ini.

Prinsip kerja alat ini ialah gerakan putar dari motor listrik, dirubah
menjadi gerakan lurus bolakbalik oleh mekanisme yang serupa dengan mesin
skrap. Gerakan bolak-balik diteruskan pada frame yang menjepit blade
(pemotong). Karena pada frame terdapat pemberat,maka pada langkah bolak-
balik terjadi perubahan posisi titik berat frame yang mengakibatkan
penekanan pada benda kerja. Untuk menjaga posisi setelah penekanan, maka
frame ditahan oleh sebuah mekanisme hidrolis. Posisi frame akan terus turun
ke bawah sampai panjang minimum dari lengan hidrolis tercapai.

Mesin bandsaw untuk logam dibedakan menjadi dua katagori dasar, yaitu
mesin bandsaw vertical dan mesis bandsaw horizontal.Mesin bandsaw
menggunakan bilah gergaji fleksibel yang berbentuk pita yang melingkar
kontinyu. Pembuangan geram dapat dilakukan dengan cepat karena setiap
mata potong sangat presisi dan akurat, sehingga produk yang dihasilkan dapat
sangat dekat dengan rancangan atau dengan kata lain tidak memerlukan proses
pemesinan lanjutan.
2 10
13
14
4
3
5
9
8 6
11
7

12
1

Gambar 2.2 : mesin bandsaw horizontal

(Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur 2020)

Gambar 2.2 memperlihatkan salah satu tipikal mesin bandsaw


horizontal. Komponen mesin Bandsaw:
1. Dasar mesin gergaji bandsaw Dasar mesin juga berfungsi mendukung
meja kerja dan juga berfungsi sebagai Sebagai wadah cairan
pendingin, Wadah cairan pendingin memiliki baffle yang berfungsi
untuk memisahkan geram sisa pemotongan dengan cairan pendingin.
2. Frame berada di bagian atas mesin,berfungsi untuk memegang dan
menahan bilah gergraji
3. Bilah Gergraji(Blade) berfungsi untuk memotong benda kerja yang
akan dipotong
4. Transmisi berfungsi serbagai meneruskan gerak dari motor listrik dan
pengatur kecepatan bilah gergraji.
5. Motor Listrik berfungsi sebagai mesin penggerak gergraji
6. Hydraulic mechanism berfungsi sebagai penegak otomatis pada mesin
bandsaw dan dapat turun dengan perlahan sesuai dengan keinginan
kita saat melakuan pemotongan
7. Ragum Berfungsi untuk mengatur variasi dimensi dan bentuk benda
kerja
8. Rahang penjepit benda kerja ini berfungsi sebagai penjepit benda kerja
yang akan dipotong dan terbagi atas 2 bagian,yaitu rahang bergerak
(Movable Jaw) dan rahang tetap (Fixed Jaw).
9. Sikat kawat berfungsi membersihan bilah gergraji sebelum masuk ke
dalam head
10. Lengan berfungsi untuk menopang frame
11. Hand Wheel pengatur rahang penjepit berfungsi untuk mengatur dan
menjepit benda kerja agar tidak goyang dan bergerak saat proses
pemotongan terjadi demi hasil yang maksimal
12. Pengatur sudut berfungsi untuk memberikan variasi sudut yang
beragam ketika akan memotong benda kerja yang berfariasi
13. Switch on/off berfungsi untuk mematikan dan menyalakan mesin serta
coolant
14. Kran coolant berfungsi untuk menutup dan mengalirkan coolant

15

16 17
Gambar 2.3 : mesin bandsaw horizontal

(Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur 2020)

15. Safety berfungsi untuk pengaman


16. Coolant berfungsi sebagai cairan pendingin pada bilah gergraji
17. Coolant Pump berfungsi sebagai pompa untuk fluida pendingin

Mesin bandsaw horizontal dapat bekerja dengan lebih efisien


dibanding mesin hacksaw. Bilah Gergaji bandsaw berbentuk pita yang
melingkar kontinyu dan berputar pada roda penggerak dan roda idler dalam
bingkai penyangga pita. Kedua pemandu pita gergaji menggunakan roller
untuk mengatur agar mata potongnya terarah dengan benar sehingga dapat
memotong dengan baik.
Ragum pada mesin ini serupa dengan ragum yang digunakan pada
mesin gergaji hacksaw. Mesin bandsaw horizontal memiliki kapasitas yang
jauh lebih besar untuk benda kerja yang besar daripada yang dimiliki mesin
gergaji hacksaw. Pencekaman rahang ragum dapat diatur dalam beberapa
variasi sudut.
Mekanisme pemakanan pada mesin bandsaw horizontal beroperasi
secara hidrolik dengan kendali pada kotak kontrol yang terletak di bagian
depan mesin. Motor penggerak akan memutar pompa hidrolik untuk
menyuplai minyak hidrolik dari reservoir yang berada di bagian dasar
mesin kepada silinder hidrolik. Silinder hidrolik akan mengangkat atau
menurunkan lengan penumpu serta mengatur tekanan pemakanan dan
tegangan pita gergaji.
Pompa cairan pendingin berada di salah satu kaki mesin yang
menyuplai cairan pendingin (coolant) dari wadah. Cairan pendingin
mendinginkan pita gergaji dan sekaligus membuang geram dari
pemotongan sebelum pita gergaji terjepit atau macet (clog).
c. Persyaratan Keamanan

Mesin gergaji memiliki persyaratan keamanan yang khusus dan harus


diperhatikan. Berikut ini adalah persyaratan keamanan yang harus diikuti:
1. Jauhkan tangan dari bilah gergaji pada saat bekerja.
2. Pastikan bahwa power supply tidak terhubung pada saat melakukan
penggantian maupun pemasangan bilah gergaji.
3. Gunakan miter guide, perangkat pemegang benda kerja, atau balok
kayu untuk mendorong benda kerja logam kepada bilah gergaji.
Jauhkan jari tangan dari bilah gergaji selama bekerja.
4. Ketika melepas dan memasang bilah gergaji bandsaw, peganglah bilah
gergaji tersebut dengan hati-hati. Bilah yang memegas dapat
membahayakan jika operator tidak terlatih.

d. Bilah Gergraji Bandsaw

Bilah gergaji bandsaw dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk
roll 50 sampai dengan 500 feet untuk digunakan pada mesin yang
memiliki butt welder untuk menyambung pita gergaji sendiri. Bilah
bandsaw juga dapat berbentuk pita kontinyu yang sudah tersambung
dengan lasan untuk mesin yang tidak memiliki kelengkapan untuk
mengelas.

Bilah gergaji bandsaw dibuat dari baja paduan khusus yang dibentuk
agar memiliki sifat lentur dengan proses annealing pada badan bilahnya
dan proses hardening hanya pada mata potongnya.. Pitch gergaji berkisar
antara 6 sampai dengan 32 gigi per inch. Gigi yang lebih kasar digunakan
untuk memotong logam yang besar dan lunak.
1. Pemilihan bilah Bandsaw

Bilah bandsaw dipilih berdasarkan tipe material yang akan


dipotong, ketebalan dan jenis operasi penggergajian yang akan dipakai.
Gunakanlah pita gergaji yang lebih lebar dan lebih tebal. Tapi
pertimbangakan juga bentuk kurva yang akan dipotong, karena bilah
gergaji yang lebih lebar lebih sulit digunakan untuk membentuk kurva.
Gambar 2.4 memperlihatkan pemilihan pita gergaji untuk variasi
pemotongan lengkungan/radius.

Gambar 2.4 :Pemilihan pita Gergraji

(Sumber : vdoukumen.net BAB VI Proses gergraji dan parut 2015)

Pola penggaruk (raker) digunakan untuk penggergajian umum.


Pola gelombang (wave) digunakan untuk memotong bagian-bagian
benda kerja yang tipis, seperti pipa, sudut dan kanal.

Setidaknya tiga mata potong gergaji harus selalu kontak


dengan benda kerja selama proses penggergajian untuk mencegah
getaran (chatter) dan geseran (shearing) pada gigi mata potong.
Gergaji dengan mata potong yang halus digunakan untuk memotong
pelat logam dan pipa. Jika pelat logam terlalu tipis sehingga tidak
memenuhi persayaratan kerapatan mata potong, letakkan pelat logam
tersebut diantara kayu, fiberboard, atau logam yang lebih tebal. Tabel
2.1 adalah panduan untuk memilih pitch bandsaw yang cocok untuk
beberapa logam dengan beberapa variasi ketebalan

Tabel 2.1 : Tabel Pemilihan Bilah Bandsaw

(Sumber : vdoukumen.net BAB VI Proses gergraji dan parut 2015)

Kecepatan penggergajian yang lebih tinggi yang dilakukan dengan


picth gergaji yang lebih halus dan pemakanan yang lebih ringan akan
menghasilkan hasil akhir yang lebih baik. Pelumasan akan membantu
meningkatkan penghalusan.

2. Keausan bilah bandsaw

Bilah Bandsaw secara alamiah akan menjadi tumpul karena


penggunaan, tetapi pada beberapa kasus akan terjadi keausan yang
lebih besar. Bilah gergaji dapat aus lebih cepat jika digunakan pada
kecepatan yang terlalu tinggi. Juga apabila material yang dipotong
terlalu keras untuk pitch gergaji tertentu. Penyebab yang paling umum
terjadinya penumpulan prematur adalah penggunaan pitch blade yang
tidak sesuai dan pemakanan yang terlalu besar.

Bilah bandsaw yang sudah tumpul akan menunjukkan ciri-ciri


sebagai berikut :

a) Sulit mengikuti garis pemotongan, bilah gergaji terdorong ke kiri


dan ke kanan.
b) Geram berbentuk granular (kecuali untuk besi cor yang selalu
menghasilkan geram yang granular baik ketika gergaji masih tajam
maupun telah tumpul).
c) Pemotongan berlangsung lambat atau terpotong sebagian ketika
benda kerja diumpankan.
d) Sentuhkan jari dengan perlahan kepada mata potong pada arah
pemotongan. Jika sudut tajam mata potong gergaji tidak terasa
maka bilah gergaji telah menjadi tumpul. Jika cirri-ciri tersebut
telah terlihat, maka bilah gergaji harus diganti.

3. Sisipan mata potong untuk pita gergraji ( File Bands )


Pita gergaji bandsaw dapat tersusun dari bagian-bagian mata
potong (file-band) yang dipasangkan pada pita baja yang lentur dengan
cara dikeling (riveted). Bagian file band yang dikeling pada pita baja
adalah pada bagian ujung depannya (leading end). Ujung trailing dari
setiap segmen dirancang dapat terangkat bebas, sehingga pita gergaji
dapat tertekuk pada saat melalui roda penggerak ataupun roda idler.
Pada posisi yang lurus, segmen-segmen pita gergaji akan terkunci satu
dengan yang lain. Gambar 2.5. memperlihatkan konstruksi file band.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa Gate segmen
memiliki lengan rivet (shoulder) dan dowel rivet yang menonjol keluar
di bagian bawah pita. (salah satu ujung segmen file-band dirancang
khusus agar ujung-ujung file band dapat terkunci satu dengan yang
lainnya). lengan rivet akan terkunci pada ujung file band yang lain,
sedangkan dowel rivet akan mengatur posisi kedua ujung segmen pita
gergaji dan mencegah agar tidak tergelincir keluar dari posisi kunci
saat dilakukan pemasangan file-band.

Gambar 2.5 : kontruksi dan bagian dari File Band

(Sumber: http://visikomp.blogspot.com/2017/08/mengoperasikan-
mesin-gergaji-pita-band.html)

a) Gigi Band File


Gigi File Band normal pitch antara 10 - 20 gigi/inch. Pitch
kasar 10 gigi/inch digunakan untuk memotong material yang lebih
lunak seperti aluminium, kuningan, tembaga dan besi cor. Pita
untuk pemotongan campuran dengan pitch 14 gigi/inci adalah
pilihan yang baik untuk pemotongan baja, sedangkan pitch bastard
16-20 direkomendasikan untuk memotong baja perkakas.
b) Pemilihan Band Files
Pemilihan band-files didasarkan kepada ketebalan benda
kerja dan tipe material. Secara umum, semakin tebal benda kerja,
band-file yang digunkan harus lebih kasar. Hal ini disebabkan
karena geram yang lebih besar akan terakumulasi dari area benda
kerja yang lebih besar, sehingga diperlukan ruang tambahan di
antara mata potong. Pada material yang berbentuk pelat,
diperlukan pitch gigi yang lebih halus untuk mencegah getaran.
Gunakan pitch files yang lebih halus untuk memotong baja paduan
karbon yang tangguh. Gunakan pitch files yang lebih kasar untuk
memotong logam yang lebih lunak.
Tabel 2.2 disediakan untuk membantu memilih pitch file
yang sesuai untuk pemotongan berbagai material.

Tabel 2.2 : Pemilihan file band

(Sumber : vdoukumen.net BAB VI Proses gergraji dan parut 2015)

c) Perwatan dan pembersihan


Band Files Band file harus dibersihkan sesering mungkin
dengan menggunakan sikat kasar. Gerakan sikat harus terarah pada
setiap mata potong untuk membersihkan partikel yang tersembunyi
di antara gigi. File band tidak boleh digulung ke dalam lebih dari
tiga gulungan. Cara terbaik menyimpan file band adalah di dalam
lemari dengan lengkungan lebih dari 16-inci dan digantung dengan
ujung yang tergantung bebas.

e. Kecepatan Gergaji Bandsaw

Kecepatan potong untuk mesin bandsaw adalah kecepatan bilah


bandsaw melewati meja kerja, yang diukur dalam feet/minute. Kecepatan
pemakanan mesin bandsaw horizontal terjadi karena tekanan bilah gergaji
kearah bawah menekan material. Kecepatan potong mesin bandsaw
vertikal terjadi karena tekanan benda kerja kepada pita gergaji bandsaw

Kecepatan bandsaw yang sesuai sangat penting dipilih untuk menjaga


keawetan gergaji. Kecepatan yang terlalu tinggi untuk suatu material akan
mengakibatkan keausan bilah gergaji terjadi lebih cepat dan jika terlalu
rendah akan mengakibatkan efisiensi produksi yang rendah. Table 2.3
hanya memberikan perkiraan pendekatan untuk pemilihan kecepatan pada
mesin bandsaw yang direkomendasikan. Keceptan potong akan selalu
bergantung kepada tipe mesin dan rekomendasi dari pembuat mesin.

Dalam konsep gerak ada beberapa hal yang terkait antara lain
kedudukan, waktu, kecepatan dan percepatan benda tersebut. Jika suatu
benda bergerak , maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki
kecepatan, yaitu seberapa cepat kedudukan benda tersebut berubah.
Definisi kecepatan adalah perubahan kedudukan / perpindahan yang
ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai
beriku
( )
( ) ( )
( )

Dimana

V = kecepatan (meter/detik)

dx = jarak perpindahan (meter)

dt = selang waktu (detik)

Gerak suatu benda menurut lintasannya dibagi menjadi gerak lurus,


gerak melingkar, dan gerak parabola. Dalam penelitian ini akan dibahas
lebih lanjut tentang gerak lurus. Suatu benda yang bergerak dalam
lintasan lurus disebut gerak lurus. Beberapa contoh dari gerak lurus
misalnya: Kereta api yang bergerak pada lintasannya dan buah kelapa
yang jatuh dari pohonnya. Gerak lurus dibagi menjadi dua, yaitu gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

Semua mesin bandsaw memiliki beberapa kecepatan potong. Diameter


roda pengggerak memiliki rasio yang tetap di antara motor atau kecepatan
putar transmisi (RPM) dan kecepatan bilah gergaji (FPM), sehingga
putaran motor tidak perlu dikonversi dari RPM ke FPM seperti pada
umumnya mesin perkakas. Keceptaan potong telah diidentifikasi dalam
FPM dan tertera pada kontrol pemilihan kecepatan mesin. Sebagian mesin
memiliki indikator kecepatan sehingga pemeriksaan keceptan
penggergajian bisa dilakukan dengan lebih teliti.
Tabel 2.3 : Tabel kecepatan penggergrajian dalam mesin bandsaw

(Sumber : vdoukumen.net BAB VI Proses gergraji dan parut 2015)

Secara umum, pemilihan kecepatan didasarkan kepada aturan :

1. Makin keras material, kecepatan potong makin rendah , sebaliknya


makin lunak material, makin tinggi kecepatan potongnya.
2. Makin tinggi kecepatan potong, makin halus permukaan yang
dihasilkan. Prinsip ini diterapkan untuk pemakanan yang ringan
dengan kecepatan tinggi.

f. Pemakanan pada mesin Bandsaw

1. Pemakanan pada mesin Bandsaw Horizontal

Pengaturan kecepatan pemakanan pada mesin bandsaw


horizontal dilakukan dengan cara mengatur tekanan yang diberikan
oleh bilah gergaji kepada material (seperti yang terjadi pada mesin
hacksaw). Mesin bandsaw horizontal memiliki pegas penyeimbang
dan bandul penyeimbang untuk mengatur tekanan bilah gergaji. Ketika
bandul digeser mendekati titik putar bingkai gergaji, tekanan gergaji
akan berkurang, sebaliknya jika bandul digeser menjauhi titik putar
bingkai gergaji maka tekanan gergaji akan bertambah.
Prinsip umum di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan
pemakanan pada mesin bandsaw horizontal :

a) Pemakanan harus sangat kecil pada saat memulai pemotongan dan


dapat ditingkatkan setelah bilah gergaji telah masuk ke dalam
material.
b) Material yang lebih lebar membutuhkan pemakanan lebih berat
daripada material yang lebih kecil (ramping).
c) Bilah gergaji yang lebih lebar akan lebih kuat menahan tekanan
daripada bilah yang lebih ramping dan dapat digunakan untuk
pemakanan yang lebih besar.
d) Pemakanan yang lebih ringan dibutuhkan untuk material yang
keras sedangkan pemakanan yang lebih berat dibutuhkan untuk
material lunak.
e) Kecepatan pemakanan harus diturunkan jika bertemu dengan
hardspot yang ada di dalam material seperti chilled spots dalam
besi cor dan sambungan las.

2. Pemakanan pada Mesin Bandsaw Vertikal


Pada mesin bandsaw vertikal, gerak pemakanan terjadi karena
tekanan dari benda kerja kepada bilah gergaji. Gerak pemakanan dapat
dilakukan dengan tangan ataupun dengan tenaga mesin. Pada
pemotongan kurva atau kontur yang khusus, benda kerja harus
dipandu saat berinteraksi dengan bilah gergaji.
Pengaturan daya pemakanan pada mesin bandsaw dilakukan
dengan mengatur beban (tekanan) pada pedal pedestal mesin. Berat
beban ini akan terhubung dengan kabel ke salah satu perangkat
pemegang benda kerja hingga menarik benda kerja ker arah bilah
gergaji. Untuk mengoperasikan daya pemakanan, beban dapat
ditambah dengan melepaskan tekanan pada pedal dan kabel
penghubung akan menjaga perangkat pemegang benda kerja tetap
terkunci pada tempatnya. Ketika pedal dilepaskan, benda kerja akan
ditarik mendekati bilah gergaji.
Aturan umum berikut ini dapat dipakai untuk memilih kecepatan
pemakanan pada mesin bandsaw:
a) Pemotongan diawali dengan pemakanan ringan dan setelah
pemotongan berjalan stabil, tekanan pemakanan dapat
ditingkatkan.
b) Material yang lebih keras meembutuhkan pemakanan lebih ringan
dibandingkan materila yang lebih lunak
c) Bilah gergaji yang lebih lebar lebih kuat menahan tekanan
daripada bilah yang lebih ramping dan akan lebih kuat untuk
pemakanan yang lebih besar.
d) Ketika bertemu dengan hard spot yang ada di dalam material,
pemakanan harus diperkecil sampai hardspot tersebut terpotong.
e) Gunakan pemakanan ringan ketika memotong bentuk kurva dan
gunakan pemakanan yang lebih besar untuk memotong garis lurus.

g. Cairan Pendingin (Coolants )

Mesin gergaji pada umumnya menggunakan standar operasi


militer, yaitu operasi pemotongan dilakukan secara kering tanpa
penggunaan cairan pendingin (coolant). Walaupun demikian, beberapa
mesin hacksaw dan mesin bandsaw horizontal dilengkapi dengan
kelengkapan pendingin. Campuran soluble-oil dengan air akan
membentuk emulsi yang baik digunakan untuk cairan pendingin mesin
gergaji. Cairan pendingin tipe ini telah terbukti memberikan kepuasan
untuk proses gergaji dimana pendinginan adalah faktor yang penting.
Hampir semua pembuat coolant menambahkan anti karat untuk
menghindari terjadinya perkaratan akibat adanya air di dalam campuran
cairan pendingin.

h. Band Filing

Filing digunakan pada mesin bandsaw vertical dengan bantuan


band-file dan kelengkapan untuk band-file. Seperti penggunaan gergaji
yang lain, kualitas filing dan keausan ekonomis band-file bergantung
pada pemilihan kecepatan files dan filing untuk berbagai material dan
kondisi proses. Kecepatan band-Filing harus lebih rendah daripada
kecepatan band. Tabel 2.4 memperlihatkan daftar kecepatan pemotongan
dengan band-file yang direkomendasikan. Secara umum, kecepatan yang
lebih rendah digunakan untuk memotong logam yang lebih keras dan
kecepatan yang lebih tingi digunakan untuk material yang lebih lunak.
Pemakanan Band Filing yang dilakukan dengan tekanan pada band file
tidak boleh berlebihan. Tekanan yang sedang yang diaplikasikan kepada
band file bergerak dengan kecepatan yang sesuai akan menghasilkan
geram yang mengeriting yang tidak akan menyebabkan macet atau
terjepit (clog) pada band file. Tekanan besar akan berdampak kepada clog
dan akan berakibat kepada patahnya file atau mesin akan stall. Tekanan
yang ringan digunakan untuk penghalusan, dengan gerakan ke samping
yang lambat. Gerak ke samping tidak akan meninggalkan bekas pada arah
vertikal pada permukaan benda kerja.
Tabel 2.4 : Tabel band filling speed

(Sumber : vdoukumen.net BAB VI Proses gergraji dan parut 2015)

i. Polishing
Pita poles dan kelengkapan alat poles dipersiapkan untuk mesin
bandsaw vertikal berada pada kisaran 75 dan 260 RPM, kecepatan yang
lebih tinggi digunakan untuk material yang lebih lunak dan kecepatan
yang lebih rendah digunakan untuk material yang lebih keras. Kecepatan
pemakan sebaiknya diatur rendah untuk proses poles. Gunakan kecepatan
rendah ke arah samping untuk menghindari bekas-bekas polesan pada
benda kerja. Jika pita poles yang dipakai tidak dapat menghilangkan
bekas-bekas pahat secara cepat, gunakannlah pita poles yang lebih kasar.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang akan digunakan adalah

a. Mesin Bandsaw
Mesin Band saw berfungsi untuk memotong benda kerja dengan sudut
yang beragam. Dengan menggunaan bilah gergraji berputar yang
digerakan oleh motor listrik

Gambar 3.1 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)


b. Kaca mata safety
Kaca mata safety berfungsi untuk melindungi mata praktikan dari gram
yang terpental saat pemotongan berlangsung

Gambar 3.2 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)

c. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda kerja yang
tajam dan kotor

Gambar 3.3 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)

d. Sepatu safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki saat praktikum dari
kemungkinan benda kerja yang jatuh ke kaki atau gram yang berserakan
Gambar 3.4 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)

e. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi praktikan dari debu-debu yang
berterbangan

Gambar 3.5: Masker

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)

f. Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk mecatat waktu pemotongan dari mesin band
saw tersebut, untuk keperluan data data praktikum
Gambar 3.2 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)

Bahan material : As S45C ST60 AISI 1045 CARBON STEEL ,ASTM A2


ASSENTAL Diameter 30 mm

Gambar 3.3 : Mesin Band Saw

(Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur,2020)


3.2. Prosedur pratikum

Adapun prosedur pratikum pada kali ini addalah

a. Menyiapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan dipotong.
b. Mengecek keadaan mesin
c. Meletakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya. Pastikan
kedudukan blade tepat pada bagian yang akan dipotong. Kemudian
kencangkan vise dangan memutar handle-nya kemudian kunci dengan
menggunakan Tuas Pegunci sehingga benda kerja tercengkeram dengan
baik.
d. Mengangkat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang akan
dipotong pada sudut yang telah disesuaikan, hidupkan coolant ( jika
pemotongan memerlukan coolant) pada bagian yang akan dipotong,
kemudian ppastikan kran dalam posisi terbuka jika coolant akandigunakan.
e. Mengatur posisi blade pada permukaan benda kerja , kemudian hidupkan
mesinnya.
f. Setelah benda kerja terpotong, mesin akan mati secara otomatis jika sudah
dalam posisi 0 (nol), kemudian mengendorkan vise dan ambil benda kerja
yang telah terpotong.
g. Setelah selesai kemudian membersihkan mesin dari chip (geram)
menggunakan kuas sampai bersih.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Praktikum

Pemotongan Jarak pemotongan Waktu Pemotongan


1 28 mm 3 menit 07 detik

Dengan menggunakan rumus :


( )
( )
Dimana :
v = kecepatan (m/s)
dx = jarak (m)
dt = waktu (s)

Maka Perhitungan :
( )
( )
( )
( )
V = 0,000149 m/s.
Jadi kecepatan bilah band saw tersebut 0,000149 m/s.

4.2. Pembahasan

Dari pratikum tentang band saw ini didapatan hasil lama pemotongan dari
benda kerja berbentuk silinder pejal dengan diameter atau dapat disebut jarak
pemotongan benda kerja tersebut adalah 28 mm yaitu selama 3 menit 7 detik.
Dari data tersebut kita dapat mencari berapakah kecepatan gera dari bilah
gergraji atau kecepatan pemotongan dari bilah gergraji tersebut dengan
menggunakan rumus V= dx/dt Dimana v adalah kecepatan (m/s),dx adalah
jarak pemotongan (m) dan dt adalah waktu pemotongan (s). Setelah melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut didapatkan hasil dari
besarnya nilai kecepatan pemotongan tersebut yaitu sebesar 0,000149 m/s.
Kecepatan tersebut di hasilkan dari gerak putar dari bilah gergaji yang berputar
dan mengikis permukaan benda kerja setebal 28 mm tersebut hingga terpotong.
Pemotongan ini dilakukan dengan bilah band saw yang diberi cairan fluida
yang berfungsi agar bilah gergraji tidak panas atau sebagai cairan pendingin
dari bilah gergraji tersebut dan berfungsi juga sebagi fluida pelumas. Fluida ini
besifat licin dan kental seperti oli. Mesin band saw tida hanya memotong benda
dengan sudut 90 derajat saja tetapi juga bisa memotong benda kerja dengan
sudut yang lebih beragam.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum tentang band saw maka dapat ditarik


kesimpulan

a. Dapat mengetahui secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara


pengoperasiannya.
b. Mendapatkan pengetahuan lebih serta ketrampilan tentang mesin mesin
perkakas beserta cara kerjanya.
c. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw secara
mandiri.
d. Dapat memahami proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.

5.2. Kritik dan Saran

Setelah melakukan praktikum tentang band saw maka dapat


memberikan kritik dan saran:

a. Dalam Pemotongan besi yang dilakuan diharapkan dapat memotong benda


kerja dengan bentuk yang lebih beragam
b. Di harapkan dapat mengetahui kerusakan yang biasa terjadi pada mesin
bandsaw dan cara penanganan atau perawatan dari mesin bandsaw tersebut
c. Selalu menjaga dan merawat alat-alat lab manufatur
DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pemotong Plat, 2019..

Modul BAB VI Proses gergraji dan parut. 2017.VdoKumen.net;1-28.

Modul proses manufaktur. 2020.Laboratorium proses manufaktur Institut Tenknologi


Sumatera. 02 Agustus.1-66.

Nisa,Choirun;DKK. Juni 2014 ISSN. PERANCANGAN INSTRUMENTASI


PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE
INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK
LURUS BERATURAN. Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (JPFA).
Vol 4 No 1.

Silviana. Ismail, , Nova Risdiyanto. 2017. PENINGKATAN PRODUKTIFITAS


PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS
MESIN BAND SAW. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO.
Malang, 17-18 oktober. SENASPRO

Widarto .Dkk. 2008.Teknik Pemesinan; Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan


Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai