Seperti yang telah disebutkan pada pertemuan sebelumnya bila unit generator
digunakan sebagai sumber tenaga listrik untuk melayani kebutuhan tenaga listrik,
biasanya sering digunakan dua atau lebih unit generator yang bekerja pararel. Hal
ini selain bertujuan untuk memperbesar kapasitas daya, juga dimaksudkan untuk
menjaga kontinuitas pelayanan, bila ada salah satu unit generator harus direparasi
atau diistirahatkan. Kerja paralel unit pembangkit listrik dapat dilakukan antara unit
genset dengan jala-jala PLN, antara unit genset dengan unit genset (dua unit
genset), dan paralel lebih dari dua unit genset.
Sinkronoskop yang digunakan yakni lampu hubung gelap. Hanya saja lampu-
lampu yang akan dipergunakan diganti volt meter. Dalam hal ini hanya digunakan
sebuah volt meter saja, yang dipasang antara hantaran phase kedua generator yang
senama pada salah satu phasenya. Volt meter tersebut tidak hanya mendeteksi
kondisi salah satu phase dari kedua generator, tetapi otomatis akan ikut mendeteksi
pula kondisi phase-phase lain dari kedua generator tiga phase tersebut. Sebab
belitan-belitan phase pada generator tiga phase saling berjarak tetap 1200 yang
selanjutnya akan mengakibatkan gelombang tegangan yang dihasilkannya akan
saling bergeser dengan jarak tetap pula sebesar 1200. Dengan demikian kondisi
sinkron salah satu phase dari kedua generator otomatis akan diikuti pula kondisi
sinkron phase-phase lain dari kedua generator.
Bilamana kesamaan tegangan, kesamaan frekuensi dan kesamaan phase
belum tercapai, maka antara kedua generator akan timbul selisih-selisih tegangan
seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Selisih tegangan itu akan ditunjukkan oleh
sikronoskop pengukur volt nol sebesar V = V2 – V3. Dalam keadaan seperti ini
kedua generator belum boleh diparalelkan, seandainya pada saat itu kedua generator
diparalelkan, adanya selisih tegangan ( V) akan mengakibatkan mengalirnya arus
penyesuaian dalam sirkuit generator G2 dan G3, yang dapat membahayakan kedua
generator tersebut.
Gambar 1.1 Gelombang dua genset 3 phase dalam kondisi belum sinkron
Gambar 1.2 Vektor tegangan dua genset dalam kondisi sinkron
Langkah Kerja
1. Kondisi OFF
Semua kontaktor belum aktif dan anak kontaknya masih di posisi
normalnya.
2. Kondisi bintang
Kontaktor Utama K3 dan bintang K1 akan aktif dengan kontaktor
delta tidak aktif. Belitan motor akan terhubung bintang dengan konsumsi
arus sekitar 1/3 dari arus DOL.
3. Kondisi terbuka
Kontaktor utama masih tertutup sedangkan kontaktor delta dan
bintang terbuka. Tegangan sudah ada di salah satu ujung belitan motor
(misal: U1, V1, W1) sementara yang lain masih terbuka sehingga belum ada
aliran arus. Motor telah berputar dan beraksi sebagai generator.
4. Kondisi delta
Kontaktor Utama K1 dan delta K2 aktif sementara kontaktor K1
tidak aktif. Motor akan terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya
serta torsi penuh dari supply.
Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup
digemari sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil
beberapa saat awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang
membuatnya kurang menjadi pilihan setelah adanya pengembangan reduced
voltage starter yang leibh lebih baik seperti soft starter. Satu-satunya alasan
pemilihan jenis starter ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan reduced
voltage starter lainnya.
Daftar Pustaka
http://www.hoo-tronik.com/2017/08/pengertian-rangkaian-star-delta-dan.html
http://anang-wahyudi.blogspot.com/2012/01/prinsip-kerja-rangkaian-star-
delta.html
http://margionoabdil.blogspot.com/2013/07/syarat-syarat-paralel-generator-3-
phase.html