Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fahrijal Endrean Noor

Nim : 161 041 003


Matkul : Transmisi Daya Listrik
Tugas : 3 (Tiga)

Syarat-Syarat Paralel Generator 3 Phase

SYARAT-SYARAT KERJA PARALEL DUA GENERATOR SET (GENSET) 3


PHASE

Seperti yang telah disebutkan pada pertemuan sebelumnya bila unit generator
digunakan sebagai sumber tenaga listrik untuk melayani kebutuhan tenaga listrik,
biasanya sering digunakan dua atau lebih unit generator yang bekerja pararel. Hal
ini selain bertujuan untuk memperbesar kapasitas daya, juga dimaksudkan untuk
menjaga kontinuitas pelayanan, bila ada salah satu unit generator harus direparasi
atau diistirahatkan. Kerja paralel unit pembangkit listrik dapat dilakukan antara unit
genset dengan jala-jala PLN, antara unit genset dengan unit genset (dua unit
genset), dan paralel lebih dari dua unit genset.

1. Syarat-Syarat Kerja Paralel

Pada gambar 1 pertemuan sebelumnya memperlihatkan dua buah generator


tiga phase yang akan bekerja secara pararel. Kedua generator itu diantaranya
generator tiga phase (G2) dari unit generator II dan generator tiga phase (G3) dari
unit generator III. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam memparalelkan
dua generator tiga phase adalah :

a. Tegangan kedua generator harus sama besar.

b. Frekuensi generator harus sama.

c. Phase kedua generator harus sama

d. Urutan phase kedua generator harus sama.


Persyaratan pertama akan terpenuhi bila gelombang tegangan yang
dihasilkan kedua generator mempunyai amplitudo yang sama. Frekuensi dikatakan
sama bila gelombang tegangan dari kedua generator mempunyai waktu yang sama
untuk menempuh satu periode. Sedangkan persyaratan ketiga akan terpenuhi, yaitu
pada saat kedua gelombang tegangan saling berimpit. Selanjutnya persyaratan
phase kedua akan generator dilakukan pada hantaran phase yang senama.

Demikian pula pemararelan generator G2 dengan generator G3, maka


dilakukan penyambungan antara hantaran phase R2 dengan R3, S2 dengan S3 serta
T2 dengan T3 melalui jaring-jaring R, S dan T.

Telah disebutkan pula pada pertemuan sebelumnya bahwa untuk mendeteksi


persyaratan-persyaratan tersebut, terutama persyaratan-persyaratan pertama, kedua,
serta ketiga, digunakan Volt meter ganda, frekuensi meter ganda dan sinkronoskop
pengukur volt nol. Volt meter ganda merupakan dua buah volt meter yang
digunakan untuk mengukur tegangan jaring-jaring yakni tegangan dari generator
yang telah memikul beban, serta mengukur tegangan rel sinkronisasi yakni
tegangan dari generator yang akan diparalelkan. Demikian pula frekuensi meter
ganda merupakan frekuensi meter ganda merupakan dua buah frekuensi meter yang
digunakan untuk mengukur frekuensi jaring-jaring serta frekuensi rel sinkronisasi.

Sinkronoskop yang digunakan yakni lampu hubung gelap. Hanya saja lampu-
lampu yang akan dipergunakan diganti volt meter. Dalam hal ini hanya digunakan
sebuah volt meter saja, yang dipasang antara hantaran phase kedua generator yang
senama pada salah satu phasenya. Volt meter tersebut tidak hanya mendeteksi
kondisi salah satu phase dari kedua generator, tetapi otomatis akan ikut mendeteksi
pula kondisi phase-phase lain dari kedua generator tiga phase tersebut. Sebab
belitan-belitan phase pada generator tiga phase saling berjarak tetap 1200 yang
selanjutnya akan mengakibatkan gelombang tegangan yang dihasilkannya akan
saling bergeser dengan jarak tetap pula sebesar 1200. Dengan demikian kondisi
sinkron salah satu phase dari kedua generator otomatis akan diikuti pula kondisi
sinkron phase-phase lain dari kedua generator.
Bilamana kesamaan tegangan, kesamaan frekuensi dan kesamaan phase
belum tercapai, maka antara kedua generator akan timbul selisih-selisih tegangan
seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Selisih tegangan itu akan ditunjukkan oleh
sikronoskop pengukur volt nol sebesar V = V2 – V3. Dalam keadaan seperti ini
kedua generator belum boleh diparalelkan, seandainya pada saat itu kedua generator
diparalelkan, adanya selisih tegangan ( V) akan mengakibatkan mengalirnya arus
penyesuaian dalam sirkuit generator G2 dan G3, yang dapat membahayakan kedua
generator tersebut.

Sedangkan bila persyaratan-persyaratan diatas telah tercapai, maka


sinkronoskop pengukur volt nol akan menunjukkan nol. Kondisi demikian dapat
digambarkan secara vektoris, seperti terlihat pada Gambar 4. Sinkronoskop
pengukur volt nol akan menunjukkan nol, sebab volt meter tersebut dihubungkan
antar dua tegangan yang sama besar dan saling berimpit. Sehingga tidak ada selisih
tegangan atau selisih tegangan sama dengan nol. Kondisi seperti inilah yang disebut
kondisi sinkron.

Gambar 1.1 Gelombang dua genset 3 phase dalam kondisi belum sinkron
Gambar 1.2 Vektor tegangan dua genset dalam kondisi sinkron

Langkah Kerja

a. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan!


b. Misalnya generator G2 telah bekerja pada jala-jala dan baru mampu
memikul sebagian beban yang ada! Tegangannya ditunjukkan oleh salah
satu volt meter dari volt meter ganda, serta besarnya frekuensi ditunjukkan
oleh salah satu frekuensi meter dari frekuensi meter ganda. Dalam hal in
saklar utama generator G2 tertutup, sedangkan saklar sinkronisasi G2
terbuka. Kemudian generator G3 akan dioperasikan pararel dengan
generator G2 untuk memikul beban lainnya yang belum terpikul oleh
generator G2. Saklar utama generator G3 masih dalam keadaan terbuka.
Sedang saklar sinkronisasi generator G3 ditutup. Hidupkan diesel
penggerak mula untuk memutar rotor generator G3, ini berarti pula akan
menentukan besarnya frekuensi.
c. Aturlah arus penguat magnit untuk menentukan besarnya tegangan
generator G3! Pemutaran rotor serta pengaturan arus penguat magnit
dilakukan sedemikian rupa sehingga kedua volt meter pada volt meter ganda
sama pula penunjukkannya, serta sinkronoskop pengukur volt nol
menunjukkan nol. Hal tersebut menunjukkan kondisi sinkron telah tercapai.
Dengan tercapainya kondisi sinkron tersebut segera saklar utama generator
G3 ditutup.
d. Generator G3 belum mengeluarkan arus atau belum ikut memikul beban
ditandai penunjukkan nol dari Amperemeter dan watt meter. Untuk itu
perbesarlah dengan memperbanyak daya penggerak!
e. Bersamaan dengan itu beban-beban yang belum terpikul oleh generator G2
tadi, segera dihubungkan dengan jala-jala! Pengaturan daya penggerak mula
tersebut disesuaikan dengan beban yang dilayaninya. Adapun besarnya
daya yang dikeluarkan oleh generator tersebut untuk memikul beban
ditunjukkan oleh watt meter.
f. Apabila beban yang dilayani berkurang karena suatu sebab, sehingga
sebagian beban dilepas dari jaring-jaring, dan diperkirakan tenaga listrik
cukup disuplai dari satu generator, maka salah satu generator perlu
diberhentikan. Misalnya generator G2 yang akan diberhentikan, daya
penggerak mula generator G2 dikurangi hingga generator tersebut tidak
mengeluarkan arus ataupun daya!
g. Sementara itu daya penggerak mula generator G3 diatur pula sesuai beban
yang masih terpasang. Setelah ampermeter dan watt mater dari generator
G2 menunjuk nol, maka saklar utama generator G2 dibuka. Selanjutnya
penggerak mula generator G2 dimatikan.

Pengertian Rangkaian Star Delta


Rangkaian star delta atau bisa juga disebut sebagai rangkaian bintang
merupakan rangkaian sirkuit yang paling banyak digunakan untuk mengoperasikan
motor tiga phase. Hal ini tidak lepas dari daya besar yang bisa dihasilkannya. Motor
tiga phase memang memerlukan daya awal yang besar untuk bisa digerakkan. Pada
rangkaian jenis ini, rangkaian star akan dipakai untuk menstabilkan. Setelah stabil,
rangkaian akan dirubah menjadi delta. Rangkaian ini memiliki banyak timer serta
komponen konektor. Timer berfungsi sebagai pengatur waktu berubahnya
rangkaian dari star menjadi rangkaian delta. Waktu yang diperlukan sekitar lima
hingga sepuluh detik. Selain timer, Anda juga perlu mengetahui komponen lain
seperti TOL. TOL sendiri merupakan singkatan dari Termal Over Load Relay. TOL
berfungsi untuk memotong rangkaian motor tersebut agar bisa berhenti apabila
terjadi kelebihan beban.
Fungsi Rangkaian star delta
Rangkaian star delta juga memiliki fungsi untuk mengurangi jumlah arus
start saat motor tersebut dihidupkan untuk pertama kalinya. Karena fungsi ini juga,
star delta banyak umumnya berfungsi sebagai rangkaian pada sistem starting di
motor-motor listrik. Lonjakan arus listrik saat melakukan starter dapat dikurangi
dengan memakai rangkaian star delta ini. Rangkaian ini memiliki prinsip kerja
dengan membuat star awal dengan tegangan kecil. Caranya yaitu dengan
menghubungkannya dengan star. Selanjutnya, setelah motor berputar dan arus
menurun, timer pun akan melakukan tugasnya yaitu memindahkan secara otomatis
rangkaian menjadi delta oleh sebab itu arus yang melalui motor sedikit demi sedikit
menjadi penuh.

Gambar 1.3 Skema Star Delta Yang Memakai Rangkaian Kontrol


Dari skema diatas, dapat diketahui komponen apa saja yang dipakai dalam
rangkaian. Untuk menyalakan rangkaian, ada PB ON. Sedangkan untuk mematikan
rangkaian, Anda bias menggunakan rangkaian PB1. Prinsip kerja dari rangkaian
tersebut cukup mudah yakni dengan menekan tombol PB ON, maka secara otomatis
K1, K3, T1 akan hidup. Nah, ketika tombol K1 otomatis terkunci mengunci maka
PO ON dimatikan dan K1, K3, T1 akan tetap bisa hidup, oleh sebab itu konfigurasi
yang demikian disebut dengan konfigurasi star.
Ketika proses konfigurasi star berjalan, biasanya nilai dari timer yang sudah
penuh secara otomatis akan dihitung oleh T1. Tombol T1 No akan hidup setelah
K1 telah mencapai targetnya. Lalu jika proses rangkaian berjalan stabil, maka K3
akan mati dan K2 akan hidup. Sistem yang seperti inilah yang disebut dengan
konfigurasi delta.
Selain itu box K2 NC dan K3 NC, masing-masing berfungsi untuk
interclock. Interclock sendiri merupakan keadaan dimana kedua kotak dapat
menginformasikan keadaan konektor star dan delta yang aktif secara bergantian.

Prinsip Kerja Rangkaian Star-Delta Motor Induksi


Seperti namanya, secara garis besar starter wye-delta bekerja dengan dua tahap:
1. Awalnya motor berjalan dengan rangkaian belitan wye (Y)
2. Setelah beberapa saat, motor melepas rangkaian belita wye dan beroperasi
dengan belitan delta Lebih Dalam
Bagaimana kontrol dari starter wye-delta? Berikut gambaran sederhananya.
Gambar 1.4 Diagram Star Delta starter

Langkah Cara Kerja

Dalam operasinya, kontaktor utama K3 dan kontaktor bintang K1 awalnya


akan energizedkemudian setelah beberapa waktu kontaktor bintang akan de-
energized digantikan oleh kontaktor delta K2. Kontrol kapan aktifnya kontaktor-
kontaktor ini diatur oleh timer K1T yang waktunya bisa diatur. Hubungan bintang
dan delta akan diproteksi dari potensi aktif pada saat yang bersamaan dengan
menggunakan interlok anak kontak masing-masing terhadap lawannya.

Kerja rangkaian starter star-delta adalah sebagai berikut:

1. Kondisi OFF
Semua kontaktor belum aktif dan anak kontaknya masih di posisi
normalnya.
2. Kondisi bintang
Kontaktor Utama K3 dan bintang K1 akan aktif dengan kontaktor
delta tidak aktif. Belitan motor akan terhubung bintang dengan konsumsi
arus sekitar 1/3 dari arus DOL.
3. Kondisi terbuka
Kontaktor utama masih tertutup sedangkan kontaktor delta dan
bintang terbuka. Tegangan sudah ada di salah satu ujung belitan motor
(misal: U1, V1, W1) sementara yang lain masih terbuka sehingga belum ada
aliran arus. Motor telah berputar dan beraksi sebagai generator.
4. Kondisi delta
Kontaktor Utama K1 dan delta K2 aktif sementara kontaktor K1
tidak aktif. Motor akan terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya
serta torsi penuh dari supply.

Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup
digemari sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil
beberapa saat awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang
membuatnya kurang menjadi pilihan setelah adanya pengembangan reduced
voltage starter yang leibh lebih baik seperti soft starter. Satu-satunya alasan
pemilihan jenis starter ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan reduced
voltage starter lainnya.
Daftar Pustaka

http://www.hoo-tronik.com/2017/08/pengertian-rangkaian-star-delta-dan.html

http://anang-wahyudi.blogspot.com/2012/01/prinsip-kerja-rangkaian-star-
delta.html

http://margionoabdil.blogspot.com/2013/07/syarat-syarat-paralel-generator-3-
phase.html

Anda mungkin juga menyukai