Abstrak
Pemeliharaan Gardu Distribusi tiang portal bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan secara tiba-tiba, untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai
umur teknisnya ( Preventive Maintenance ), dapat beroperasi sesuai sasaran yang diharapkan,
aman bagi manusia dan lingkungan, andal dalam sistem penyaluran tenaga listrik serta dapat
melakukan effesien. Kegiatan ini dilaksankan secara berkala dengan berpedoman kepada
Instruksi Manual dari pabrik, standar standar yang ada dan pengalaman operasi
dilapangan.Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base
Maintenance ). Metodelogi yang digunakan meliputi literature, diamana perumusan yang
diperoleh selanjutnya sebagai dasar untuk menganalisa. Studi pustaka mengumpulkan bahan-
bahan dari berbagai sumber pustaka yang menunjang pada teori dan data penulisan.
Memperhatikan SOP ( Standar Operating Prosedure ) dalam pelaksanaan Pekerjaan
Pemeliharaan Gardu distibusi tiang portal. Pada saat pelaksanaan tegangan pada Jaringan
Tegangan Menengah ( JTM ) beroperasi dibebaskan dengan membuka Fuse Cut Out, muatan
induksi dari Transformator di buang ( discharge ) dengan menggunakan tongkat arde dan
ditanahkan ( diground ), untuk mencegah tegangan balik yang dimungkinkan adanya pelanggan
menggunkan Genset, lepas Saklar Utama ( Hafboom schakelaar ) dan pasang pentanahan
sampai pekerjaan pemeliharaan selesai.
PMT PMT
GENERATOR
2.2. Transformator .
Transformator atau trafo adalah suatu transmisi dan distribusi tenaga listrik dapat
alat listrik statis yang dapat memindahkan dibagi dalam 5 golongan: 3]
daya listrik arus bolak-balik dari suatu
a. Trafo generator, digunakan dipusat
rangkaian ke rangkaian yang lain melalui
pembangkitan untuk menaikkan
gandengan magnet dan bekerja berdasarkan
tegangan generator ketegangan lebih
prinsip induksi elektromagnetik. 2]
tinggi untuk keperluan
Trafo penurun tegangan (step down transmisi/penyaluraan.
transformer), yaitu suatu trafo yang b. Trafo gardu induk, digunakan untuk
menerima daya pada suatu tegangan tertentu menurunkan tegangan tinggi dari suatu
dan mengeluarkannya pada tegangan yang sistim transmisi ke-tegangan menengah
lebih rendah. Sedangkan trafo penaik untuk keperluan distribusi.
tegangan (step up transformer), yaitu bila c. Trafo distribusi, digunakan untuk
trafo menerima daya pada tegangan tertentu menurunkan tegangan menengah
dan mengeluarkannya pada tegangan yang ketegangan rendah untuk keperluan
lebih tinggi. Sesuai dengan tujuan distribusi atau pemakaian.
penggunaannya maka trafo terbagi menjadi d. Trafo pengukuran, dipergunakan untuk
beberapa macam. Penggunaan trafo tujuan pengukuran listrik.
dijaringan pembangkitan,
.2.1 Konstruksi Dasar
Kontruksi dasar trafo diperlihatkan
pada gambar 2 berikut
R1 X1 R2’ X2’
4. KESIMPULAN
Masalah pemadaman listrik oleh PLN sering terjadi akibat gempa, banjir, badai hingga
munculnya gangguan pada peralatan utama PLN. Karena itu dalam kegiatan industri
diperlukan sistem generator set yang baik dan terpelihara sehingga bisa dioperasikan ketika
diperlukan. Saat generator diesel mengalami gagal starting, maka ada tiga penyebab
utamanya yakni aki untuk starting dalam kondisi mati atau kurang charging, tombol Start
tidak dalam posisi Auto melainkan dalam posisi Off, dan tersumbatnya filter bahan bakar.
Semua permasalahan yang umum terjadi sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan
perawatan generator set secara rutin. Operator genset juga perlu mendapatkan pelatihan
dan pengarahan. Pemeliharaan generator set diesel perlu dilakukan dengan frekuensi
harian, mingguan, bulanan, 6 bulan dan tahunan. Pemeliharaan harian meliputi
pemeriksaan level coolant, pemeriksaan level solar dan pengecekan saluran udara.
Pemeliharaan mingguan meliputi mengecekan filter udara, pemeriksaan charger baterai,
membuang solar pada filter, dan membuang air pada tangki solar.
Selain melakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan frekuensi tersebut, perlu juga dilakukan
pemeliharaan yang bersifat pencegahan. Pemeliharaan pencegahan ini meliputi:
1. Pemeriksaan umum
Saat genset beroperasi atau running, waspadai munculnya masalah mekanik yang
berpotensi membahayakan. Untuk itu sebaiknya lakukan pemeriksaan pada bagian-bagian
berikut:
Lakukan pemeriksaan level oli ketika mesin dimatikan dan setelah menunggu sekitar 10
menit. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan oli bagian atas mesin mengalir ke
dalam bak mesin. Lakukan pula penggantian oli dan filter sesuai dengan rekomendasi
frekuensi perawatan rutin.
Lakukan pemeriksaan level cairan pendingin atau coolant saat mesin tidak menyala sesuai
dengan rekomendasi frekuensi pemeriksaan. Buka tutup radiator sesudah mesin dingin
dan bila perlu tambahkan pendingin hingga sekitar 3/4 inch di bawah seal tutup
radiator. Lakukan pula pemeriksaan bagian luar radiator dan bersihkan semua
kotoran dengan hati-hati agar tidak merusak sirip–sirip pendingin atau radiator fin.
Pemanasan mesin rutin perlu dilakukan salah satunya untuk menghabiskan bahan bakar
yang tersimpan di tanki sebelum rusak. Bila bahan bakar tidak
dipakai dalam kurun waktu 3-6 bulan, maka sebaiknya harus diisi ulang. Selain itu lakukan
pula pemeriksaan pipa-pipa dan selang sistem pendingin untuk mengetahui
kebocoran atau koneksi yang longgar.
5. Perawatan baterai starting
Baterai mulai lemah atau undercharged menjadi penyebab umum terjadinya kegagalan
genset standby. Meskipun terus terisi dan dirawat, baterai lead-acid akan mengalami
penurunan kualitas dan kerusakan. Karena itu penggantian perlu dilakukan setiap 24–36
bulan, lebih-lebih bila tidak dilakukan charging dengan teratur. Adapun perawatan baterai
starting meliputi:
• Pemeriksaan tingkat elektrolit. Pada baterai lead acid cell terbuka, lakukan
pemeriksaan tingkat elektrolit paling tidak setiap 200 jam pengoperasian. Bila
rendah, maka isi sel baterai ke bagian bawah leher pengisi dengan distilled
water.
6. Pemeriksaan visual
Dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan berkala pada generator untuk keperluan
industri, maka generator bisa beroperasi dengan baik saat diperlukan. Tak hanya itu saja,
perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan terus menerus juga akan mengurangi biaya
dan kerugian yang berpotensi muncul akibat kegagalan penggunaan generator.