Anda di halaman 1dari 20

TUGAS GARDU INDUK

OLEH
A. MUAWIYAH PEBRIANA. M
321 19 075
KELAS 2D

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
Nama : A. Muawiyah Pebriana. M
NIM : 321 19 075
Kelas : 2D D3 Teknik Listrik

TUGAS GARDU INDUK

1. Jelaskan pengertian dan fungsi gardu induk !


Jawaban
Gardu Induk merupakan suatu instalasi yang terdiri dari sekumpulan
peralatan listrik yang disusun menurut pola tertentu dengan pertimbangan
teknis, ekonomis serta keindahan. Pada dasarnya gardu induk terdiri dari
saluran masuk dan dilengkapi dengan transformator daya, perlatan ukur,
peralatan penghubung dan lainnya yang saling menunjang.
Fungsi gardu induk :
a. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang satu
ketegangan yang lainnya atau tegangan menengah.
- Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500KV/150 KV)
- Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/70
KV)
- Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/20 KV, 70
KV/20 KV)
- Dengan Frequensi tetap (di Indonesia 50 Hz)
b. Untuk pengukuran pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan
dari sistem tenaga listrik.
c. Untuk pengaturan daya ke gardu-gardu lainnya melalui tegangan tinggi
dan gardu distribusi melalui feeder tegangan menengah.

2. Jelaskan apa yang dimaksud switch yard dan switchgear!


Jawaban
Switch yard adalah bagian dari gardu Induk yang dijadikan sebagai tempat
peletakan komponen utama gardu induk. Umumnya jika komponen utama
gardu induk terpasang diarea terbuka yang luas maka disebut Switch Yard,
jika terpasang diarea terbatas dan didalam gedung maka disebut Switchgear.
Jadi untuk gardu konventional disebut switch yard. Untuk GIS disebut
switchgear

3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi gardu induk berdasarkan isolasi dan


sistem busbar yang digunakan!
Jawaban
Berdasarkan isolasi
a. Gardu Induk yang menggunakan Isolasi Udara:
Adalah gardu induk yang
menggunakan isolasi udara antara
bagian yang bertegangan yang satu
dengan bagian yang tertegangan
lainnya. Gardu induk ini berupa gardu
induk konvensional memerlukan
tempat terbuka yang cukup luas.

b. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :


Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian
yang bertegangan yang satu
dengan bagian lain yang
bertegangan, maupun antara
bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan.
Gardu induk ini disebut Gas
Insulated Substation atau Gas
Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.
Berdasarkan sistem busbar :
a. Gardu Induk Sistem Single Busbar/rel tunggal
- GI sistem single busbar adalah GI yang hanya mempunyai satu
busbar saja. Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu
induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi
- Susunan rel ini merupakan susunan rel yang paling sederhana dan
paling murah. Keandalan serta fleksibilitas operasi nya sangat
terbatas. Apabila ada kerusakan di rel, maka seluruh pusat listrik
harus dipadamkan untuk dapat melakukan perbaikan. Oleh sebab
itu, rel tunggal sebaiknya hanya digunakan pada pusat listrik yang
tidak begitu penting peranannya dalam sistem.
- Untuk menaikkan keandalan rel tunggal. PMS seksi dapat dipasang
yang membagi rel dalam dua kelompok, yaitu kelompok kiri dan
kelompok kanan dari rel. Unit pembangkit dan beban sebagian
dihubungkan ke kelompok kiri dan sebagian lagi dihubungkan ke
kelompok kanan dari rel. Apabila ada kerusakan pada rel yang
perbaikannya memerlukan pemadaman, maka seksi rel yang
memerlukan perbaikan bisa dipadamkan dengan membuka PMS
seksi ini sehingga seksi rel yang sebelahnya tetap bisa
dioperasikan/dinyalakan.

b. Gardu Induk Sistem Double Busbar/rel ganda


- GI sistem double busbar adalah GI yang mempunyai dua busbar.
- Pada umumnya gardu dengan sistem ini banyak digunakan.
- Gardu Induk sistem ini juga sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban. Khususnya pada saat melakukan
perubahan sistem seperti melakukan manuver sistem.
1) Double Busbar/rel ganda dengan satu PMT
- Untuk menghubungkan rel 1 ke rel 2 dilakukan melalui PMS.
Rel ganda pada umumnya dilengkapi dengan PMT beserta
PMS-nya yang berfungsi menghubungkan rel 1 dan rel 2.
- PMT ini disebut sebagai PMT kopel. Dengan rel ganda,
sebagian instalasi dapat dihubungkan ke rel 1 dan sebagian lagi
ke rel 2. Kedua rel tersebut (rel 1 dan rel 2) dapat dihubungkan
paralel atau terpisah dengan cara menutup atau membuka PMT
kopel. Dengan cara ini fleksibilitas operasi akan bertambah
terutama sewaktu menghadapi gangguan yang terjadi dalam
sistem.
- Untuk unit pembangkit pemasukan PMT harus melalui proses
sinkronisasi.

2) Double Busbar/rel ganda dengan dua PMT


- Rel ganda dengan dua PMT ini sama seperti rel ganda dengan
satu PMT hanya saja disini semua unsur dapat dihubungkan ke
rel 1 atau rel 2 atau dua-duanya melalui PMT sehingga
fleksibilitas manuver menjadi lebih baik.
- Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa
pemadaman, dimana pemindahan beban dilakukan dengan
menutup terlebih dahulu PMT rel yang ditujukan, kemudian
membuka PMT rel yang ditinggalkan.
- Sebelum melakukan manuver ini, harus diyakinkan terlebih
dahulu bahwa rel 1 dan rel 2 tegangannya sama, baik besarnya
maupun fasanya. Jika sudah sama, baru PMT dapat
dimasukkan

3) Double Busbar/rel Ring


- GI sistem rel ring semua rel/busbar yang ada tersambung satu
sama lain dan membentuk seperti ring/cicin

c. Gardu Induk Sistem Satu Setengah/one half Busbar


- GI sistem satu setengah busbar adalah GI yang mempunyai dua
busbar.
- Pada umumnya gardu dengan sistem ini digunakan pada gardu
induk di pembangkit tenaga listrik yang berkapasitas besar.
- Gardu Induk sistem ini juga sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban. Khususnya pada saat melakukan
perubahan sistem seperti melakukan manuver sistem.
- Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang
terpasang secara deret/seri.

4. Jelaskan fungsi komponen/peralatan yang ada di GI seperti Trafo daya,


NGR (Neutral Grounding Resistance), Arrester, PMT, PMS, CT dan PT!
Jawaban
1) Transformator Daya
Berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya, sedangkan frequensinya tetap. Tranformator daya juga
berfungsi untuk pengaturan tegangan. Transformator daya dilengkapi
dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik neutral
dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformer
(NCT).
2) Neutral Grounding Resistance (NGR)
Berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi.
3) Transformator Arus (CT)
Berfungi untuk merubah besaran arus, dari arus yang besar ke arus yang
kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik,
menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.
4) Transformator Tegangan (PT)
Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada system
tenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.
5) Alat Pengubah Phasa
Alat pengubah phasa ini dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada
saluran atau transformator dengan mengatur daya reaktif, atau
untukmenurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Alat
tersebut ada yang berputar, ada yang stationer. Yang berputar adalah
kondensator sinkron dan kondensator asinkron. Sedangkan untuk
stationer adalah kondensator statis dan reaktor shunt. Yang berputar
dipakai untuk phasa terdahulu (leading) atau terbelakang (lagging) yang
dapat diatur secara terus-menerus.
6) Peralatan Penghubung
Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan gardu induk. Jadi
gardu induk ini merupakan tempat pemutusan dari tenaga yang
dibangkitkan dari sistem interkoneksi, sistem transmisi, dan distribusi
kepada pelanggan. Saluran transmisi dan distribusi ini dihubungkan
pada ril (bus) melalui transformator utama, setiap saluran mempunyai
pemutus beban (circuit breaker) dan pemisah (disconnect switch) pada
sisi keluarnya. Pemutus beban ini dipakai untuk memutuskan atau
menghubungkan beban bila terjadi gangguan pada saluran transmisi
atau alat lain, pemutus beban itu dipakai untuk memutuskan hubungan
secara otomatis. Pemutus beban dan pemisah dinamakan peralatan
penghubung (switchgear).
Berdasarkan fungsi Peralatan Penghubung :
a. PEMUTUS (PMT)
Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam
keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban dan proses ini
harus dilakukandengan cepat.
b. PEMISAH (PMS)
Pada umumnya pemisah tidak dapat memutuskan arus. Meskipun ia
dapat memutuskan arus yang kecil, misalnya arus pembangkit Trafo,
tetapi pembukaan atau penutupannya harus dilakukan setelah
pemutus tenaga lebih dahulu dibuka.
7) Lightning Arester (LA)
Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik di gardu induk
dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge)
pada kawat transmisi, maupun disebabkan oleh surya hubung (switching
surge).

5. Jelaskan yang dimaksud sistem proteksi, syarat Sistem proteksi dan tujuan
pemasangan relay proteksi di GI!
Jawaban
Sistem proteksi adalah perlindungan atau isolasi pada bagian yang
memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan utama proteksi
adalah untuk mencegah terjadinya gangguan atau memadamkan gangguan
yang telah terjadi dan melokalisirnya, dan membatasi
pengaruhpengaruhnya, biasanya dengan mengisolir bagian-bagian yang
terganggu tanpa mengganggu bagian-bagian yang lain.
Relay proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi beberapa syarat
relay proteksi, adapun syarat itu diantaranya adalah, sesnsitif, selektif,
handal, cepat, lebih ekonomis, sederhana. Maksud dan tujuan pemasangan
relai proteksi pada transformator daya adalah untuk mengamankan
peralatan/system sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindari atau
dikurangi menjadi sekecil mungkin.

6. Sebutkan dan Jelaskan proteksi apa saja yang digunakan untuk melindungi
transformator daya!
Jawaban
a. Relay Bucholz
Relay ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan
transformator terhadap gangguan di dalam transformator yang
menimbulkan gas. Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik
Relay Bucholz dipasang di antara tangki transformator dan
konservator. Relay ini memberikan indikasi alarm kalau terjadi gangguan
didalam transformator yang relatif kecil dan akan memberikan sinyal
triping kalau gangguan yang terjadi di dalam transformator serius (cukup
membahayakan). Relay ini biasanya digunakan pada transformator yang
mempunyai rating kapasitas 750 KVA
b. Relay Jensen
Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang
berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban
maupun variasi tegangan pada sistem masukannya (input). Tap changer
umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan ruang untuk tempat
kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur dengan
minyak tangki utama.
Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan
pada sistem tap changer, digunakan pengaman yang biasa disebut rele
jansen (buchholtnya tap changer). Rele jansen dipasang antara tangki tap
changer dengan konservator minyak tap changer
c. Relay Tekanan Lebih
Relay tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator
untuk mendeteksi adanya tekanantekanan yang berlebihan akibat gangguan
di dalam transformator. Relay ini merupakan relay mekanik yang
menggunakan sejenis membran atau pelat yang akan pecah oleh karena
tekanan atau desakan jarum pemecah (breaking needle) akibat gangguan
dalam transformator.
d. Relay Pengaman Tangki
Tangki transformator terbuat dari bahan logam yang merupakan
suatu media penghantar listrik yang baik. Meskipun jarang terjadi pada
transformator, ada kemungkinan terjadi hubung singkat antara kumparan
fase dengan tangki transformator. Pengaman tangki transformator biasanya
menggunakan relay arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika
(instantaneous).
e. Relay Differensial
Pemakaian relay differensial sebagai pengaman transformator
diharapakan mampu mendeteksi gangguan-gangguan internal
transformator. Gangguan-gangguan tersebut, antara lain hubung singkat di
dalam kumparan dan hubung singkat antara fase kumparan.
Prinsip kerja relay differensial pada transformator berdasarkan
sirkulasi arus masukan atau perbandingan besarnya arus sisi primer dengan
arus sisi sekunder
f. Relay Beban Lebih (Over Load)
Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari
kerusakan akibat adanya beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban
lebih kalau dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan panas pada kumparan
transformator sehingga bisa terjadi kerusakan isolasi pada kumparan
transformator. Sensor relay ini pada umumnya berupa bimetal yang
mendapat sinyal atau arus masukan dari transformator arus. Sinyal arus
masukan diubah ke panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).
g. Relay Hubung Tanah (Earth faulth)
Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator
dari kerusakan akibat gangguan tanah (Earth faulth). Relay ini dilengkapi
dengan transformator arus, kumparan kerja relay dan kumparan triping.
Restricted Earth Fault (REF) untuk mengamankan transformator bila ada
gangguan satu fasa ketanah didekat titik netral transformator yang tidak
dirasakan oleh rele diferensial.
Pada kondisi normal, dimana tidak ada gangguan yang terjadi pada
transformator, jumlah arus ketiga fase sama dengan nol sehingga jumah
fluks pada inti transformator sama dengan nol. Apabila terjadi gangguan
tanah, maka jumlah fluks pada inti transformator tidak lagi nol.
h. Relay Suhu
Relay ini digunakan untuk mengamankan transformator dari
kerusakan akibat adanya suhu yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu
pada transformator, yaitu :
o Relay Suhu Minyak
Relay ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak
isolasi transformator. Pada saat transformator bekerja
memindahkan daya dari sisi primer ke sisi sekunder, maka akan
timbul panas pada minyak isolasi, akibat rugi daya maupun
adanya gangguan pada transformator.
o Relay Suhu Kumparan Relay ini hampir sama dengan relay suhu
minyak. Perbedaannya terletak pada sensornya. Sensor relay suhu
kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri arus dari
transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan
transformator.
i. Over Current Relay (OCR)
Relai arus lebih bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang
melebihi suatu nilai pengaman yang telah ditentukan dan dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan. Relai arus lebih akan pick up jika besar arus
melebihi nilai setting. Pada proteksi transformator daya, relai arus lebih
digunakan sebagai tambahan bagi relai differensial untuk memberikan
tanggapan terhadap gangguan luar. Relai ini digunakan untuk
mengamankan peralatan terhadap gangguan hubung singkat antar fasa,
hubung singkat satu fasa ke tanah dan beberapa hal dapat digunakan sebagai
pengaman beban lebih
7. Jelaskan jenis-jenis dan fungsi PMT dan PMS serta berikan contoh
kordinasi kerja PMT dan PMS pada GI sistem satu setengah busbar!
Jawaban
Jenis-jenis PMT
A. Berdasarkan besar/kelas tegangan
- PMT tegangan rendah Dengan range tegangan 0,1 s/d 1kV-
- PMT tegangan menengah Dengan range tegangan 1 s/d 35kV-
- PMT tegangan tinggi Dengan range tegangan 35 s/d 245kV-
- PMT tegangan extra tinggi Dengan range tegangan lebih besar dari
245kVAC
B. Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak/Tripping Coil
- PMT single pole. PMT type ini
mempunyai mekanik penggerak
padamasing - masing pole, umumnya PMT
jenis ini dipasang pada bay penghantar
agar PMT bisa reclose satu fasa.

- PMT Three Pole One


Drive PMT jenis ini mempunyai satu penggerak mekanik untuk
tigafasa, guna menghubungkan satu
fasa dengan fasa yang laindilengkapi
dengan kopel mekanik. Umumnya
PMT ini dipasang pada bay trafo dan
bay kopel serta PMT 20kV untuk
saluran distribusi.

C. Berdasarkan Media Isolasi


- PMT gas SF6
- PMT Minyak
- PMT Udara Hembus (air blast)
- PMT Hampa Udara (vacuum)
Jenis-Jenis PMS (Pemisah)
A. Berdasarkan Fungsi
- Pemisah Peralatan (PMS Bus)
Saklar pemisah peralatan ini berfungsi untuk mengisolasikan
ataumelindungi peralatan listrik dari peralatan-peralatan lainnya
pada suatu instalasi bertegangan tinggi. Saklar pemisah ini harus
dioperasikan saat kondisi tanpa beban. Jadi harus diperhatikan
bahwa pada waktu pelepasan sedang tidak ada arus yang mengalir
pada peralatan.
- Pemisah Tanah (PMS Line)
Saklar pemisah tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan dari
tegangan sisa yang timbul dari sebuah jaringan SUTT yang
telahdiputuskan, dapat juga untuk mengamankan dari tegangan
induksi yang berasal dari kabel pengahantar atau kabel-kabel yang
lainnya.
B. Berdasarkan Penempatannya dalam Sistem Tenaga
- Pemisah Penghantar, merupakan pemisah yang terpasang di sisi
penghantar
- Pemisah Rel, merupakan pemisah yang terpasang di sisi rel
- Pemisah Kabel, merupakan pemisah yang terpasang di sisi kabel
- Pemisah Seksi, merupakan pemisah yang terpasang pada suatu rel
atau bus yang terpisah menjadi dua seksi. Saklar ini berada di dekat
jalur bus A dan B.
- Pemisah Tanah, merupakan yang terpasang pada penghantar atau
kabel untuk dihubungkan ke tanah.
C. Berdasarkan Gerakan dari Lengannya Pemisah
- Pemisah Putar, Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak
diam dan dua buah kontak gerak yang dapat berputar pada
sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar
Gardu Induk
- Pemisah Luncur, Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya
hanya bergerak keatas dan kebawah saja. Model saklar pemisah ini
biasanya berada di dalam kubikel dengan peralatan-peralatan yang
lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk

- Pemisah Siku, Pemisah ini tidak mempunyai kontak diam, hanya


terdapat 2 kontak gerak yang gerakannya mempunyai sudut 90°.
Model saklar pemisahini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

- Pemisah Engsel, Saklar pemisah engsel ini memiliki satu kontak


diam dan satu engsel yang dapat membuka ke atas dengan sudut 90
derajat. Saklar pemisah ini gerakannya dari engsel yang biasanya
digunakan untuk tegangan menengah 20 kV – 6 kV. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
- Pemisah Pantograph Saklar, Pemisah ini mempunyai kontak diam
yang terletak pada rel dan kontak gerak yang terpasang pada ujung
lengan-lengan pantograph. Model saklar pemisah ini biasanya di
letakkan di luar Gardu Induk. Pemisah pantograph biasanya
digunakan di jaringan 500 kV.

Contoh kordinasi kerja PMT dan PMS pada GI sistem satu setengah busbar
- Gardu Induk sistem satu setengah busbar adalah GI yang
mempunyai dua busbar. Pada umumnya gardu dengan sistem ini
digunakan pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik yang
berkapasitas besar. Gardu Induk sistem ini juga sangat efektif untuk
mengurangi terjadinya pemadaman beban. Khususnya pada saat
melakukan perubahan sistem seperti melakukan manuver sistem.
Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang
terpasang secara deret/seri.
Pada dasarnya rel dengan PMT satu setengah adalah rel ganda
dengan tiga buah PMT di antara dua rel tersebut. PMT yg dekat
dengan Rel A diidentifikasi sebagai PMT A1, PMT A2, dan PMT
seterusnya.
Sedangkan yang dekat rel B diberi identifikasi sebagai PMT B1,
PMT B2, dan seterusnya. PMT yang ditengah disebut PMT diameter
dan diberi identifikasi sebagai PMT AB1, PMT AB2, dan
seterusnya. Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-titik
yang letaknya antara PMT A dengan PMT AB dan pada titik-titiK
yang letaknya antara PMT B dengan PMT AB.
PMT satu setengah ini memunyai keandalan paling tinggi.
Apabila Rel A mengalami gangguan dengan membuka semua PMT
bernomor A beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan secara
penuh.
Apabila Rel B mengalami gangguan dengan membuka semua PMT
bernomor B beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan secara
penuh.
Apabila Rel A dan Rel B mengalami gangguan dengan membuka
semua PMT bernomor A dan PMT bernomor B beserta PMS-nya,
daya tetap bisa disalurkan walaupun dengan fleksibilitas
pembebanan yang berkurang.

8. Sebutkan jenis jenis kubikel beserta fungsinya!


Jawaban
a. Kubikel PMS (Pemisah)
Berfungsi sebagai membuka dan menutup aliran
listrik 20 kV tanpa ada beban, karena kontak
penghubung tidak dilengkapi alat peredam busur
listrik.

b. Kubikel PMT ( Pemutus Tenaga }


Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran
listrik dalam keadaan berbeban atau tidak
berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi
gangguan hubung singkat.

c. Kubikel LBS
Berfungsi untuk membuka dan menutup
aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak .

d. Kubikel CB Out Metering ( PMT )


Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat
dalam keadaan normal maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah
kubikel pmt (pemutus tenaga) kubikel ini dilengkapi degan relay
peroteksi circuit breaker (PMT, CB) kubikel ini bisa di pasang sebagai
alat pembatas, pengukuran dan pengaman pada pelanggan tegangan
menengah curent transformer yang terpasang memiliki double secunder
satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan satu sisi lagi untuk
menggerakan relai proteksi pada saat ter jadi gangguan.
Simbol Diagram Kubikel CB OUT Metering

e. Kubikel TP (Transformer Protection)


Berfungsi sebagai alat pengaman
transformator distribusi, dikenal juga dengan
istilah kubikel PB (Pemutus Beban) kubikel
ini berisi lbs dan fuse pengaman trafo dengan
ukuran beragam dari 25A, 32 A, 43 A
tergantung kapasitas trafo yang akan
diamankan Ada dua jenis kubikel TP yaitu :
o Kubikel TP dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus ada pin pada
fuse yang menggerakkan mekanik untuk melepas LBS
o Tidak dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus LBS tidak membuka
sehingga trafo masih mendapat gangguan dari fuse lain yang tidak
putus.
f. Kubikel PT (Potensial Transformer)
Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat
pms dan transformator tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000
Volt menjadi 100 Volt untuk mensuplai tegangan
pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala
disebut juga dengan istilah kubikel VT (Voltage
Transformer). handle kubikel PT harus selalu
dalam keadaan masuk dan tersegel. Untuk
pengamanan trafo tegangan terhadap gangguan
hubung singkat maka dipasanglah fuse TM.

g. Kubikel Terminal Out Going (B1)


Berfungsi sebagai terminal penghubung kabel
ke pemakaian (pelanggan) berisi pms, dan bila
mana posisi membuka maka kontak gerak
terhubung dengan pentanahan.
Simbol diagram kubikel terminal out going

Anda mungkin juga menyukai