ABSTRAK
Saluran transmisi digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit
menuju pusat beban yang jaraknya jauh. Adanya tegangan tinggi dan arus yang mengalir pada
saluran transmisi dapat menimbulkan medan listrik dan medan magnet. Tugas akhir ini membahas
tentang distribusi medan magnet pada transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 275
kV antara GI Mambong (Malaysia) dan GI Bengkayang (Indonesia) dengan enam phasa sirkit
ganda. Dalam tugas akhir ini metode elemen hingga (Finite Element Method) digunakan untuk
menganalisis distribusi medan magnet yang dikomputasi menggunakan program Finite Element
Method Magnetics (FEMM).
Dari hasil simulasi pada konfigurasi Ganda phasa sejajar medan magnet tertinggi adalah
5,6 𝜇T dengan tinggi pengukuran 20 meter dari permukaan tanah sendangkan medan magnet
terendah adalah 2,2 𝜇T dengan tinggi pengukuran 1 meter dari permukaan tanah. Pada konfigurasi
Ganda dengan merubah tata letak phasa medan magnet tertinggi adalah 5,44 𝜇T dengan
superposisi phasa TRS – TSR pada tinggi pengukuran 20 meter dari permukaan tanah sedangkan
medan magnet terendah adalah 0,65 𝜇T dengan superposisi phasa RST-TSR pada tinggi
pengukuran 1 meter dari permukaan tanah.
Kata kunci: Finite Elemen Method Magnetics (FEMM), Medan Magnet, Metode Elemen Hingga.
ABSTRACT
Transmission line are used to transmit electric energy from the generator center to a load
center that is far away. High voltage and the current flow in transmission line can cause electrical
and magnetic field. This final project discusses about the magnetic field distribution on the extra
high voltage 275 kV transmission line between Mambong Substation (Malaysia) and Bengkayang
Substation (Indonesia) with six phase double circuit. In this final project the finite element method
is use to analyze the distribution of magnetic fields computed using the Finite Element Method
Magnetics (FEMM) program.
From the simulation results on the dual phase parallel configuration the highest magnetic
field is 5,6 𝜇T with a measurement height of 20 meters form the ground surface while the lowest
magnetic field is 2,2 𝜇T with a measurement height of 1 meter above the ground level. In double
configuration by changing the highest magnetic field phase layout is 5,44 𝜇T in the TRS – TSR
configuration with a measurement height of 20 meters from the ground surface while the lowest
magnetic field is 0,65 𝜇T in the RST-TSR with a measurement height of 1 meter above ground level.
Key words: Finite Element Method Magnetics (FEMM), Magnetic Field, Finite Element Method.
I. PENDAHULUAN kontribusi dari kuat medan magnet yang
I.1 Latar Belakang ditimbulkan oleh masing-masing penghantar.
Di zaman yang serba modern ini energi Pada penelitian ini, untuk menghitung medan
listrik merupakan salah satu kebutuhan yang magnet pada saluran transmisi 275 kV
semakin meningkat. Sebelum dapat kita Mambong-Bengkayang maka digunakanlah
gunakan energi listrik dibangkitkan dari Finite Element Method (FEM).
berbagai sumber pembangkit seperti PLTA I.2 Tujuan Penelitian
(Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU Berdasarkan rumusan masalah di atas
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG maka tujuan yang ingin dicapai dalam tugas
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan PLTN akhir ini yaitu untuk melihat distribusi medan
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). magnet di bawah saluran transmisi tenaga
Penyaluran energi listrik dari pusat listrik 275 kV Mambong-Bengkayang secara
pembangkit menuju pusat-pusat beban yang simulasi.
jaraknya jauh dilakukan menggunakan saluran I.3 Pembatasan Masalah
transmisi. Saluran transmisi dapat berupa Permasalahan yang ada dalam tugas akhir
saluran udara (Overhead Line) atau saluran ini dibatasi dengan mengambil beberapa
bawah tanah (Underground Line), akan tetapi asumsi sebagai berikut:
saluran yang sering digunakan adalah saluran a. Tempat penelitian dilakukan adalah saluran
udara (Overhead Line). transmisi 275 kV antara Mambong-
Fungsi utama saluran transmisi adalah Bengkayang.
untuk menyalurkan energi listrik dari pusat b. Permukaan tanah dianggap datar tanpa
pembngkit ke pusat-pusat beban. Dalam hambatan atau mengabaikan bentuk
penggunaan tenaga listrik, arus listrik geografis daerah.
mengalir ke beban melalui saluran transmisi c. Bentuk Finite Element sebagai acuan
dan distribusi. Arus listrik yang mengalir pada adalah triangle domain dengan batasan
saluran transmisi dan saluran distribusi akan setengah lingkaran.
menimbulkan medan magnet disekitar kawat d. Kondisi cuaca dianggap baik dalam
penghantar. Kuat medan magnet tergantung menghitung intensitas medan magnet.
pada besarnya arus listrik yang mengalir pada e. Tidak membahas intensitas medan magnet
penghantar tersebut. Kuat medan magnet akan pada kondisi jaringan tidak stabil atau
semakin besar bila jarak terhadap penghantar transient.
semakin dekat dan semakin melemah bila II. SALURAN TRANSMISI TENAGA
jaraknya semakin jauh dari penghantar. Kuat LISTRIK
medan magnet dinyatakan dalam Amper per II.1 Sistem Tenaga Listrik
meter (A/m). Secara umum sumber listrik berasal dari
Saluran udara tegangan ekstra tinggi pembangkit tenaga listrik. Lokasi pembangkit
(SUTET) 275 kV Mambong-Bengkayang tenaga listrik umumnya jauh dari sumber
terdiri dari sejumlah penghantar arus yang beban sehingga untuk menyalurkan energi
dapat menimbulkan paparan medan magnet listrik harus disalurkan melalui sistem
pada wilayah di sepanjang saluran tersebut. transmisi. Sistem tenaga listrik secara umum
Kuat medan magnet pada titik kontur tertentu adalah suatu sistem yang terdiri dari lima sub
di bawah saluran transmisi 275 kV merupakan sistem utama untuk menyalurkan energi listrik
dari pusat pembangkit tenaga listrik menuju Dan hubungan konstitutif, persamaan (III.8)
pusat beban. digunakan untuk menghasilkan:
II.2 Saluran Transmisi Tenaga Listrik 𝐽 = −𝜎𝐴 − 𝜎∇𝑉 (III.12)
Transmisi tegangan tinggi adalah Substitusikan ke dalam persamaan (III.6)
sebuah proses penyaluran energi listrik dari untuk menghasilkan persamaan diferensial
satu gardu induk ke gardu induk lainnya. parsial:
Proses penyaluran energi listrik tersebut terdiri 1
∇ × (𝜇(𝐵) ∇ × 𝐴) = −𝜎𝐴 + 𝐽𝑠𝑟𝑐 — 𝜎𝑉 (III.13)
dari konduktor yang direntangkan antara
Dimana Jsrc menunjukkan sumber arus yang
tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator,
digunakan. ∇𝑉 adalah gradien tegangan
dengan sistem tegangan tinggi. Besaran
tambahan, dalam kasus 2 dimensi, konstan
tegangan transmisi dibagi menjadi beberapa
diatas badan konduktor, FEMM menggunakan
kategori, yaitu: Tegangan Ultra Tinggi (UHV),
gradien tegangan dalam permasalahan
Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan
harmonik untuk memberikan batasan pada
Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV),
arus yang dibawa oleh daerah konduktif.
dan Tegangan Rendah (LV). Standar tegangan
FEMM menganggap persamaan
tinggi yang berlaku di Indonesia adalah: 30
(III.13) untuk kasus dimana medan berosilasi
kV, 70 kV dan 150 kV.
pada satu frekuensi tetap. Untuk permasalahan
III. METODE PERHITUNGAN DAN
ini, transformasi phasor menghasilkan
DATA
persamaan steady-state yang diselesaikan
III.1 Metode Perhitungan
untuk amplitudo dan fasa A. Transformasinya
Dalam tugas akhir ini, Analisa
adalah:
distribusi medan magnet pada saluran
transmisi menggunakan Metode Elemen 𝐴 = 𝑅𝑒 [𝑎(cos 𝜔𝑡 + 𝑗 sin 𝜔𝑡)] = 𝑅𝑒 [𝑎𝑒 𝑗𝑤𝑡 ]
Hingga atau FEM (Finite Element Method). Dimana 𝛼 adalah bilangan kompleks,
Prinsip dasar dari metode ini adalah proses substitusi kedalam persamaan (III.13) dan
diskretisasi. Jika medan magnetik adalah membagi istilah eksponensial kompleks
variasi-waktu, eddy current dapat menghasilkan persamaan bahwa FEMM
diinduksikan dalam bahan dengan benar-benar menyelesaikan masalah magnetik
konduktivitas non-nol. Beberapa persamaan harmonik:
1
maxwell yang terkait dengan distribusi medan ∇ × (𝜇 ∇ × 𝑎) = −𝑗𝜔𝜎𝑎 + 𝐽̂𝑠𝑟𝑐 − 𝜎∇𝑉
𝑒𝑓𝑓 (𝐵)
listrik juga harus diakomodasi. Intensitas
medan listrik ditunjukkan sebagai E dan Dimana 𝐽̂𝑠𝑟𝑐 menunjukkan tranformasi phasor
kerapatan arus sebagai J, maka E dan J pada sumber arus yang digunakan.
mengikuti persamaan konstruktif: III.2 Data
𝐽 = 𝜎𝐸 ………………………… (III.8) III.2.1 Lokasi Saluran Transmisi
Kemudian medan listrik induktif adalah: Saluran interkoneksi 275 kV yang
𝜕𝐵 menghubungkan antara Indonesia dan
∇ × 𝐸 = − 𝜕𝑡 …………………...(III.9)
Malaysia melewati daerah Bengkayang
Substitusi bentuk vektor potensial pada B ke Indonesia hingga Mambong Malaysia. Untuk
dalam persamaan (III.9): lebih detailnya maka dibuat digram satu garis
∇ × 𝐸 = −∇ × 𝐴 ………………. (III.10) saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 275
Dalam kasus 2 dimensi, persamaan (III.10) kV dari gardu induk Bengkayang hingga
dapat diintegrasikan untuk menghasilkan: gardu induk Mambong Malaysia seperti pada
𝐸 = −A − ∇V …………………. (III.11) gambar III.1.
Jenis konduktor Zebra Drake
Negara asal British Canada
Luas penampang (mm2) 484,50 468,45
Diameter (mm) 28,62 28,11
R DC 20° C (ohm/km) 0,0674 0,0716
Gambar III.1 Diagram satu garis saluran Berat (kg/km) 1621 1624
transmisi SUTET 275 kV GI Mambong Kapasitas hantar arus 835 611
Malaysia – GI Bengkayang Indonesia (amp)
III.2.2 Menara Transmisi
Jumlah total menara sepanjang saluran IV. SIMULASI PERHITUNGAN DAN
transmisi 275 kV dari gardu induk Mambong ANALISIS
Malaysia hingga gardu induk Bengkayang IV.1 Simulasi Konfigurasi Saluran
Indonesia adalah berjumah 355 buah menara Transmisi
sepanjang 128,2 km. Total menara tersebut Untuk mengetahui distribusi medan magnet
terdiri dari jumlah menara yang ada diwilayah pada jaringan maka dilakukan simulasi
Kalimantan Barat Indonesa (PLN) yaitu menggunakan Program Finite Element
berjumlah 218 buah menara sepanjang 82,6 Method Magnetics (FEMM) dengan batas
km, dan jumlah menara diwilayah Sarawak ukur 100 meter ke kiri dan ke kanan, serta
Malaysia yaitu berjumlah 137 buah menara ketinggian 1 meter, 5 meter, 10 meter dan 20
dengan panjang saluran 45,6 km. meter dari permukaan tanah.
IV.2 Konfigurasi Phasa Sejajar RST
Biografi
Ahmad Muyasir, lahir di
Sambas, 10 Juni 1994.
Menempuh pendidikan dasar di
MIS AL-Muhajirin Desa
Sungai Rengas Kabupaten
Kubu Raya lulus tahun 2006,
melanjutkan ke SMP N 13
Pontianak sampai tahun 2009, dan
melanjutkan ke SMK N 4 Pontianak sampai
tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana dari
Program Studi Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak pada tahun 2019.
Pembimbing Utama
Ir. Danial, MT
NIP 19620212 199203 1 002