Anda di halaman 1dari 5

APA ITU SISTEM GROUNDING?

Sistem Grounding: Menjaga Keamanan dan Kestabilan Listrik

Sistem grounding merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia listrik dan instalasi
listrik. Secara sederhana, grounding adalah proses menghubungkan peralatan listrik atau sistem listrik
dengan bumi atau tanah. Tujuan utama dari sistem grounding adalah untuk menjaga keamanan, melindungi
peralatan, dan memastikan kinerja yang stabil dalam instalasi listrik. Dalam artikel ini, kita akan
menjelaskan pentingnya sistem grounding, jenis-jenis grounding, serta manfaat yang dihasilkannya.

1. Pentingnya Sistem Grounding:

 Keamanan: Salah satu fungsi utama grounding adalah melindungi pengguna peralatan listrik dari
risiko kejutan listrik. Ketika suatu peralatan mengalami gangguan arus atau korsleting, sistem
grounding memungkinkan arus tersebut dialirkan langsung ke tanah, mengurangi risiko cedera
atau kebakaran yang dapat terjadi.
 Perlindungan Peralatan: Sistem grounding juga berperan dalam melindungi peralatan elektronik
dari kerusakan akibat lonjakan tegangan atau petir. Grounding membantu mengalirkan energi
berlebih langsung ke bumi, mencegah peralatan dari kerusakan akibat lonjakan tegangan yang
tidak terkendali.
 Stabilisasi Tegangan: Sistem grounding juga membantu menjaga stabilitas tegangan dalam
instalasi listrik. Dengan mengalirkan arus ke tanah, sistem grounding membantu mengurangi noise
dan interferensi yang dapat merusak kinerja peralatan dan mengganggu pasokan listrik yang
konsisten.

2. Jenis-Jenis Sistem Grounding:


Sistim grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi. Dalam pemasangannya, sistim
gorunding tersebut terbagi pada beberapa type tergantung dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang
dibutuhkan serta regulasi yang berlaku pada suatu wilayah yang kadang-kadang menetapkan type jenis
pentanahan yang hanya boleh digunakan pada daerah tersebut oleh pejabat berwenang. Ketika akan
mendesain suatu sistim instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan type pentanahan apa
yang akan digunakan untuk instalasi tersebut.
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan
terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)

Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada satu
titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral
sumber listrik. Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada
konsumen besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan
instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).

2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)

Sebuah sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung
dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu disepanjang saluran netral yang menuju konsumen,
biasanya disebut sebagai Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor netral dapat
berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang mungkin timbul disisi konsumen
(instlasi) kembali kesumber listrik.
Pada sistim ini, instalasi peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan pentanahannya pada
terminal (saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.

3. TT (Double Terre)

Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral
pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka
sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .

4. TN-C (Terre Neutral - Combined)

Pada sistem TN-C, saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung
lansung dengan saluran netral konsumen dan frame dari peralatan yang terpasang. Dengan sistim
ini konduktor netral digunakan sebagai konduktor pelindung dan gabungan antara netral dengan
pembumian sisi frame peralatan dikenal sebagai konduktor PEN (Protective Earthing and
Neutral). Sistem ini tidak diizinkan untuk konduktor kurang dari 10 mm² atau untuk peralatan
portabel. Hal ini dikarenakan bila terjadi gangguan maka pada saat yang sama konduktor PEN
membawa arus unbalance phasa serta arus harmonisa tingkatan ketiga dan kelipatannya.
Untuk mengurangi dampak terhadap peralatan dan makhluk hidup disekitar peralatan tersebut,
maka pada penerapan sistim TN-C, konduktor PEN harus terhubung kesejumlah batang elektroda untuk
pembumian pada instalasi tersebut.

5. IT (Isolated Terre)

Dari huruf pertamanya ( I ) sudah jelas bahwa , pada sistim pembumian dengan jenis IT ini,
netral nya isolated (tidak terhubung) dengan bumi. Titik PE tidak terhubung ke saluran netral tetapi
lansung dihubungkan ke pembumian. Pada penerapannya, titik netral pada sistim IT tidak benar – benar
terisolasi dengan bumi, tetapi masih dihubungkan dengan impdedansi Zs yang nilainya sangant tinggi yaitu
sekitar 1000 ohm sampai 3000 ohm. Hal ini untuk tujuan membatasi level tegangan over voltage ketika
terjadinya ganguan pada sistim tersebut.
3. Manfaat Sistem Grounding:

 Mengurangi Risiko Kecelakaan: Sistem grounding membantu mencegah kejutan listrik dan risiko
kebakaran yang dapat merugikan manusia dan properti.
 Memperpanjang Umur Peralatan: Grounding melindungi peralatan dari kerusakan akibat lonjakan
tegangan, yang dapat memperpanjang umur peralatan elektronik.
 Menjaga Kinerja Listrik: Grounding membantu menjaga kinerja yang stabil dan mengurangi
gangguan elektromagnetik yang dapat mempengaruhi peralatan dan sinyal listrik.
 Perlindungan Terhadap Petir: Grounding melalui tanah membantu mencegah kerusakan akibat
petir dengan mengalirkan arus petir langsung ke bumi.

Dalam rangka memastikan efektivitas sistem grounding, penting untuk mengikuti pedoman dan standar yang
berlaku dalam industri listrik. Setiap instalasi listrik harus dirancang dengan mempertimbangkan jenis
grounding yang sesuai dengan kebutuhan dan risiko potensial yang ada. Dengan menjaga sistem grounding
yang baik, kita dapat menjaga keamanan, melindungi peralatan, dan memastikan kelancaran operasi dalam
instalasi listrik.

Anda mungkin juga menyukai