Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN

SISTEM PENTANAHAN TITIK NETRAL DAN BODY


INSPEKSI DAN TES

Dosen Pengampu : Muhammad Ali., S.T., M.T

Disusun Oleh :
Nama : Gagat Dwiyoko
Kelas : B2
NIM : 14506134018

TEKNIK ELEKTRO D-3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
1. PENTANAHAN TITIK NETRAL

Jenis sistem pembumian biasanya menggunakan sebuah kode, kode yang digunakan
mempunyai arti sebagai berikut :

Huruf pertama - hubungan sistem tenaga listrik ke bumi.

T = hubungan langsung satu titik ke bumi


I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi
melalui suatu impedans

Huruf kedua - hubungan BKT(Bagian Konduktif Terbuka) instalasi ke bumi.

T = hubungan listrik langsung ke BKT ke bumi, yang tidak tergantung pembumian


setiap titik tenaga listrik.
N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari sistem tenaga listrik,
titik yang dikebumikan biasanya titik netral, atau penghantar fasajika titik netral tidak
ada.

Huruf berikutnya jika ada - susunan penghantar netral dan penghantar proteksi .

S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari
saluran yang dikebumikan.
C = Fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal (penghantar
PEN)

A. TN
Sistem pembumian tenaga listrik TN mempunyai satu titik yang dikebumikan
langsung . BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.
Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan susunan penghantar netral dan penghantar
proteksi yaitu sebagai berikut :
1.Sistem TN-S(Terre Neutral Separate)
Pada sistem pentanahan ini, saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada
sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, semua sistem mempunyai dua saluran
N dan PE secara sendiri sendiri (separated)
2. Sistem TN-C-S(Terre Neutral Combined Separate)

Pada sistem pentanahan ini saluran netral dan saluran penagman dijadikan menjadi
satu saluran pada sebagian sistem dan terpisaj pada sebagian sistem lainnya. Pada
gambar diatas dijelaskan bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satuhantaran
PEN (combined) sedangkan pada sistem 3 menggunakan dau kabel hantaran yaitu
Netral dan PE secara terpisah (separated)

Pada instalasi listrik tegangan rendah untuk perumahan maupun industri sangat di
anjurkan menggunakan sistem pembumian tenaga listrik TN-C-S.

3.Sistem TN-C(Terre Neutral Combined)

Pada sistem ini, saluran netral dan saluran pengaman (ground) disatukan secara
keseluruhan. Semua bagian sisem mempunyai saluran PEN yang merupakan
kombinasi antara saluran N dan PE. Disini seluruh bagian sistem mempunyai
saluran PEN yang sama.
B. TT (Double Terre)

Pada gambar diatas, dapat terlihat bahwa pentanahan peralatan dilakukan melalui
sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik netral. Pada sistem ini
titik netralnya disambungkan langsung ke tanah, namun bagian bagian instalasi
yang konduktif disambungkan ke elektroda pentanahan (Ground) yang berbeda
(berdiri sendiri).

sistem pembumian tenaga listrik TT mempunyai satu titik yang dikebumikan


langsung . BKT instalasi listrik dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik
terpisah dari elektroda bumi sistem tenaga listrik.

C. IT(Isolated Terre)

Sistem rangkaian tidak mempunyi hubungan langsung ke tanah namun, melalui


suatu impedansi. Bagian konduktif instalasi dihubungkan langsung ke elektroda
pentanahan secara terpisah. Sistem ini juga disebut sistem pentanahan Impedansi
Ada beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini, antaranya
melalui reaktansi, tanah dan kumparan petersen. Antara ketiga jenis media
sambungan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, secara teknis jenis
sambungan kumparan petersen yang mempunyai kinerja terbaik. Namun
pentanahan jenis IT memerlukan biaya yang mahal.

2. PENTANAHN BODY PERALATAN LISTRIK

Pentanahan peralatan adalah pentanahan bagian dari peralatan yang pada kerja
normal tidak dilalui arus. Bila terjadi hubung singkat suatu penghantar dengan suatu
peralatan, maka akan terjadi beda potensial (tegangan), yang dimaksud peralatan di
sini adalah bagian-bagian yang bersifat konduktif yang pada keadaan normal tidak
bertegangan seperti bodi trafo, bodi PMT, bodi PMS, bodi motor listrik, dudukan
Baterai dan sebagainya. Bila seseorang berdiri di tanah dan memegang peralatan yang
bertegangan, maka akan ada arus yang mengalir melalui tubuh orang tersebut yang
dapat membahayakan. Untuk menghindari hal ini maka peralatan tersebut perlu
ditanahkan. Pentanahan yang demikian disebut pentanahan peralatan.

Pentanahan peralatan merupakan hal yang sangat penting dan perlu


diperhatikan, baik pada pembangunan gardu induk, pusat-pusat listrik, industri-
industri bahkan rumah tinggal juga perlu dilengkapi dengan sistem pentanahan ini.
Tujuan pentanahan peralatan dapat diformulasikan sebagai berikut:

a. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi manusia
dalam daerah itu.
b. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun lamanya
dalam keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran atau ledakan pada
bangunan atau isinya.
c. Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sistem.

Anda mungkin juga menyukai