Anda di halaman 1dari 23

Arrester dan Grounding

Oleh Kelompok 3 :
Aditya Eka Yuliadi
Wahyu Nur Fadilah
Noer Rizal Salim

Aryo Prayogo Sapii

Arrester
Definisi
Arrester ekspulsi
Arrester katup
Kegunaan arrester
Jangkauan perlindungan oleh arrester
Tegangan dasar
Karakteristik tegangan pelepasan

Kemampuan arrester terhadap surja hubung

Definisi Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena
sambaran petir (flash over) dan karena surja hubung (switching surge) di suatu
jaringan. Lightning arrester ini memberi kesempatan yang lebih besar
terhadap tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah sebelum alat
pengaman ini merusak peralatan jaringan seperti tansformator dan isolator.
Oleh karena itu lightning arrester merupakan alat yang peka terhadap
tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan dengan tegangan sistem.

Arrester Ekspulsi
Arrester jenis ini memiliki 2 jenis sela yaitu sela luar dan sela dalam.
Digunakan untuk tegangan 3-15 kV.

Arrester Katup
Arrester jenis ini terdiri atas beberapa sela percik yang dihubungkan seri
dengan resistor tak linier.

Kegunaan Arrester
Melepaskan listrik pada saat surja (surge) datang ke Gardu Induk.
Mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai peralatan dalam
Gardu Induk.
Memutuskan arus dinamik (arus susulan) yang terjadi karena adanya arus
yang mengalir pada tegangan sistem.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester :
Tegangan percikan dan tegangan pelepasan
Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik

Jangkauan perlindungan oleh arrester


Arrester mempunyai elemen katup, yang terdiri dari tahanan tak-linier yang
terpasang seri dengan elemen sela. Jarak antara arrester dan alat yang
dilindungi karena adanya pantulan surja.
Pada umumnya jarak sampai 50 m dianggap masih aman.

Tegangan Dasar
Tegangan dasar arrester ditentukan berdasarkan tegangan sistem maksimum
yang mungkin terjadi. Tegangan ini dipilih berdasarkan kenaikan tegangan
dari fasa-fasa yang sehat pada waktu ada gangguan 1 fasa ke tanah
ditambah suatu toleransi :
=
= koefisien pembumian
=
=

Karakteristik Pelepasan
Perbandingan antara tegangan pelepasan dan tegangan dasar disebut
perbandingan tingkat pelepasan. Makin rendah perbandingan ini,makin baik
karakteristik arrester.

Kemampuan arrester terhadap surja


hubung
Jika arrester melepas surja hubung, maka tenaga yang harus ditampung
arrester itu lebih besar daripada tenaga yang harus diserap bila surja petir
menyambar.

Grounding
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding system adalah
sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan
listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik utamanya petir. Sistem
pentanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau
sirkit listrik dengan bumi.

Tujuan Grounding
Aman bagi manusia.
Mencegah gangguan pada alat akibat kenaikan potensial tanah ketika
ada arus gangguan atau arus petir.
Agar tegangan rangkaian sistem transmisi stabil.

Relay pengaman bekerja stabil.

Tipe pentanahan berdasarkan IEEE


Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar
IEEE yang menjadi acuan terhadap sistem pentanahan pada suatu instalasi,
sbb :

TN-S (Terre Neutral - Separate)

TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)

TT (Double Terre)

Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.

TN-S (Terre Neutral - Separate)


Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung
dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah
instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini
cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada
konsumen besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk
kebutuhan sendiri dan instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber
energi tersebut (transformer).

TN-C-S (Terre Neutral - Combined Separate)


Sebuah sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama
(sumber listrik) terhubung dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu
disepanjang saluran netral yang menuju konsumen, biasanya disebut sebagai
Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor netral dapat
berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang mungkin
timbul disisi konsumen (instlasi) kembali kesumber listrik. Pada sistim ini, instalasi
peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan pentanahannya pada
terminal (saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.

TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan
pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT,
konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan
memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .

Persyaratan Instalasi Sistim Grounding


Semua batang grounding atau plate grounding harus terhubung secara
keseluruhan dengan kawat telanjang tembaga padat.
Kawat telanjang yang menghubungkan seluruh batang grounding dan plate
grounding sebaiknya harus selurus mungkin. Jika harus membuat berbelok atau
tikungan di kawat tersebut, sudut belokan tersebut diats sudut 90.
Untuk meminimalkan nilai resistensi , kawat tembaga yang dihubungkan ke
batang grounding atau plat grounding sebaiknya dilakukan dengan
pengelasan.
Pastikan semua sambungan kawat tembaga dengan batang grounding atau
plat grounding terpasang kokoh dan aman sebelum dikubur. Sehingga batang
dan pelat grounding tersebut tidak perlu inspeksi visual secara periodik dan
dapat sepenuhnya terkubur .
Perlu dilakukan pengukuran resistansi tanah diseluruh sistem grounding yang
terpasang setelah instalasi dan sekali setiap tahun.

Kabel grounding dari peralatan ke sistim grounding harus sependek mungkin


dan tidak memiliki tikungan.
Pemeriksaan sistem grounding yang menggunakan clamp koneksi pada
peralatan (bukan koneksi sistem grounding dilas) perlu dilakukan setahun sekali
untuk memastikan keamanan kondisi dan bebas dari korosi.

Cara pembumian menurut fungsinya


Cara pengetanahan terpisah
Cara pengetanahan dengan ril
Cara pembumian gabungan

Klasifikasi menurut jenis elektroda


pengetanahan
Batang (rod)
Pelat (plate)
Jaringan (ground mat)

Cara perhitungan tahanan


pembumian
=

4
log
1
2

Dengan
= tahanan pengetanahan dari batang pengetanahan (Ohm)

= panjang batang (cm)


= radius batang (cm)
= tahanan spesifik tanah (ohm-cm)

n batang pengetanahan
=
Dimana
= koefisien kombinasi, tergantung jarak dari batang dan panjang batang.
Tabel hubungan antaran jarak antar batang pentanahan dan koefisien
kombinasi.
Jarak antara (m)

0,5

Koefisien kombinasi ()

1,35

1,20

1,15

1,10

1,05

Jaring-jaring pengetanahan
= 4 1 4
Dengan
= radius ekivalen dari luas jaringan (cm)
2 = luas jaringan (cm^2)
= dalamnya kawat yang ditanam (cm)

Ukuran untuk kawat tembaga


8,5 106
=

log10 274 + 1
Dengan
= arus (ampere)
= penampang kawat tembaga (2 )
= waktu (detik)
= kenaikan suhu (derajat), 1000C (untuk kawat tembaga)

Anda mungkin juga menyukai