=0
(1)
dt qi
qi
Tetapi bagaimana kita yakin kalau persamaan gerak ini sama untuk setiap
koordinat umum? Misalkan kita memilih koordinat umum s = (s1 , s2 , ..., sn )
apakah persamaan Euler-Lagrange ini tetap memiliki bentuk yang sama, yaitu
:
L
d L
=0
(2)
dt s i
si
Anggaplah kita memiliki persamaan transformasi untuk kedua koordinat ini
qi = qi (s1 , ..., sn , t). Yang tentu saja harus memiliki invers si = si (q1 , ..., qn , t)
2
atau determinan Jacobian tidak boleh nol. Transformasi ini dinamakan transformasi titik (Point Tranformation). Dalam koordinat baru ini, fungsi Lagrange
menjadi L = L(s1 , ..., sn , t) yang memenuhi persamaan (2). Dengan fungsi Lagrange yang baru, kita peroleh :
L sk
L s k
L
=
+
qi
sk qi
s k qi
dan,
L
L sk
L s k
=
+
qi
sk qi
s k qi
Tetapi karena sk hanya sebagai fungsi qi saja, maka suku pertama persamaan
k
di atas nol s
qi = 0. Sehingga persamaan (1) menjadi
d L s k
L sk
L s k
+
=0
dt s k qi
sk qi
s k qi
L d s k
L sk
L s k
d L s k
+
+
=0
dt s k qi
s k dt qi
sk qi
s k qi
Dari persamaan transformasi balikan si = si (q1 , ..., qn , t), maka
s k =
sk
s k
sk
qj
=
qj
qj
qj
Sehingga suku kedua dan keempat cancel. Kita peroleh Persamaan EulerLagrange dalam koordinat s :
L
d L
=0
dt s i
si
Dengan demikian, persamaan Euler-Lagrange invarian terhadap Point Transformation. Jadi, asalkan kita bisa mendapatkan persamaan transformasi untuk
koordinat awal yang fungsi Lagrangenya memenuhi persamaan Euler-Lagrange,
kita dapat secara bebas memilih koordinat umum yang digunakan.
Dalam formalisme Hamilton, juga ada jenis transformasi koordinat yang menjaga bentuk persamaan Hamilton. Transformasi ini dinamakan transformasi
kanonik. Transformasi kanonik mengizinkan kita berpindah dari ruang fasa
lama ke ruang fasa baru (q, p) (Q, P ) [1]
References
[1] Herbert Goldstein, Charles P Poole, and John L Safko. Classical Mechanics:
Pearson New International Edition. Pearson Higher Ed, 2014.