Anda di halaman 1dari 12

9/22/2020

Matematika Ekonomi

Bagio, SP.. M.Si

Komponen Penilaian

No Komponen Presentase
1 QUIS 10
2 TGS 20
3 PRAK 20
4 UTS 20
5 UAS 30

Jumlah 100

1
9/22/2020

• Matematika ekonomi merupakan pendekatan untuk analisis ekonomi, ahli


ekonomi menggunakan simbol matematis untuk menyatakan
permasalahan dan menggunakan dalil – dalil matematis dalam pembahasan
nya.

• Ekonomi adalah Cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan


keuangan negara dan perdagangan internasional, sebagai salah satu
pendekatan dalam analisa ekonomi.

• Di gunakan dalam teori ekonomi mikro dan makro, keuangan negara,


ekonomi perkotaan, dan lain‐lain.

HUBUNGAN EKONOMI DAN MATEMATIKA

1. Penyederhanaan hubungan antar variabel‐variabel ekonomi disebut


model ekonomi.

2. Model ekonomi berbentuk model matematika yang terdiri dari


sejumlah variabel, konstanta, koefisien, dan/atau parameter.

3. Dengan pendekatan matematis, masalah/pokok bahasan ekonomi


yang sangat kompleks dapat digambarkan secara lebih sederhana.

2
9/22/2020

VARIABEL, KONSTANTA, KOEFISIEN, PARAMETER

• Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah‐ubah dalam suatu


masalah tertentu.

Karena nilainya dapat berubah, maka variabel tidak dinyatakan dalam


angka, melainkan dalam simbol seperti P untuk harga, untuk keuntungan, R
untuk penerimaan (revenue) dan C untuk biaya (cost).

• Konstanta adalah suatu bilangan nyata yang nilainya tidak berubah‐ubah


dalam suatu model tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan
terhadap variabelnya.

VARIABEL, KONSTANTA, KOEFISIEN, PARAMETER

• Parameter adalah suatu konstanta yang menunjukkan pengaruh variabel


eksogen terhadap variabel endogen dalam sampel yang diobservasi.

• Parameter dapat berdiri sendiri, yang disebut sebagai intersep, dapat pula
bergabung dengan variabel endogen, yang disebut sebagai koefisien
regresi.
Contoh :  ∝ ∝
• Y dan X disebut variabel, 
• αo, α1 disebut parameter dimana : 
a) α0 adalah konstanta/intercept 
b) α1 disebut koefisien

3
9/22/2020

FUNGSI

Fungsi adalah hubungan antara satu variable dengan


variable lain yang masing‐masing variable tersebut saling
mempengaruhi.

Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah‐ubah dari satu


keadaan ke keadaan lainnya. 
Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di 
depan suatu variabel, terkait dengan variabel yang 
bersangkutan.
Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu
variabel apapun.

• variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang


nilainya tidak tergantung pada variabel lain. variabel bebas bisa
juga dianggap sebagai masukan / input bagi suatu sistem yang
diambil sembarang nilai secara bebas

• variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang


nilanya bergantung pada variabel lain. nilai‐nilainya akan
berubah sebagai dampak dari perubahan dari nilai‐nilai lainnya
yang mempengaruhi.

4
9/22/2020

Dalam matematika ekonomi : 


variabel harga (P) dengan variabel jumlah yang diminta (Q) 

Disini variabel harga (P) yang mempengaruhi variabel jumlah


yang diminta (Q), sehingga variabel (P) dianggap sebagai variabel
bebas : Q = f (P)

Namun adakalanya variabel jumlah yang diminta (Q) 


mempengaruhi variabel harga (P). Sehingga variabel jumlah yang 
diminta (Q) dianggap sebagai variabel bebas : P = f (Q).

Contoh: Y = 0,7X + 3
Keterangan:
X = Variabel bebas (Independent variabel) adalah variabel
yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain.
Y = Variabel terikat (Dependent variabel) adalah variabel
yang nilainya tergantung pada variabel lain.
0,7 = adalah koefisien variabel X
3 = adalah konstanta

5
9/22/2020

Koordinat Kartesius

Untuk mendefinisikan
koordinat diperlukan dua
garis berarah yang tegak lurus
satu sama lain (sumbu x dan
sumbu y), dan panjang unit,
yang dibuat tanda‐tanda
pada kedua sumbu tersebut.

FUNGSI LINIER
fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat
satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila
digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus.

Bentuk umum persamaan linier adalah : y = a + bx Eksplisit


AX + BY + C = 0 Implisit
AX + BY + C = 0
BY = ‐ C ‐ AX
Y = ‐C/B – A/B (X)

6
9/22/2020

A. Kemiringan dan Titik Potong Sumbu

Koefisien ini untuk mengukur perubahan nilai variabel terikat y


sebagai akibat dari perubahan variabel bebas x sebesar satu unit.
Sedangkan a adalah penggal garis pada sumbu vertikal (sumbu y).

Penggal a mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0.

Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan


perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan dalam
variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradient.

Empat Model Kemiringan Garis Lurus

7
9/22/2020


Kemiringan = m = 

Sebagai contoh, Y = 15 – 2X, kemiringannya adalah ‐2. artinya


untuk setiap kenaikan satu variabel X akan menurunkan 2 unit
variabel Y. serupa dengan itu penurunan satu variabel X akan
meningkatkan 2 unit variabelY.

Titik potong pada sumbu Y (intercept Y) dari suaru fungsi linear


dengan satu variabel bebas adalah sama dengan nilai dari variabel
terikat bila nilai variabel bebas sama dengan nol.

Menentukan Persamaan Garis

Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara,


antara lain: (1) metode dua titik dan (2) metode satu titik dan satu kemiringan.

1. Metode DuaTitik

Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing‐masing (x1, y1)
dan (x2, y2), maka rumus persamaan liniernya adalah:

8
9/22/2020

Contoh :
Misal diketahui titik A (3,2) dan titik B (4,6), maka persamaan liniernya adalah?
Penyelesaian :
X1 = 3, X2 = 4, Y1 = 2, danY2 = 6

Y = 4X ‐ 10




6 2
2 3
4 3
Y – 2 = 4 ( X – 3 )
Y = 4X – 12 + 2 (0, ‐ 10)
Y = 4X ‐ 10

2. Metode SatuTitik dan Satu Kemiringan

Sebenarnya metode ini berasal dari metode 2 titik




Apabila (X – X1) dipindahkan ke ruas kiri maka:

)

Sedangkan rumus kemiringan garis lurus adalah :



m = 

Maka persammaan diatas dapat dibentuk sebuah persamaan linier dengan rumus


sebagai berikut;
Y –Y1 = m (X – X1)

9
9/22/2020

2. Metode SatuTitik dan Satu Kemiringan

Misal diketahui titik A (6,4) dan


kemiringan m= ‐2/3 maka persamaan
liniernya adalah:

y – y1 = m (x – x1) 

y – 4 = ‐2/3 (x – 6)

Y  = ‐2/3 x + 4 + 4

Y = ‐2/3 x + 8 

HUBUNGAN DUA GARIS LURUS

• Berimpit, dua buah garis akan berimpit 
apabila persamaan garis yang satu 
merupakan kelipatan dari (proporsional
terhadap) persamaan garis yang lain.

• Sejajar, dua buah garis akan sejajar 
apabila kemiringan garis yang satu sama 
dengan kemiringan garis yang lain (m1 = 
m2).

10
9/22/2020

• Berpotongan, dua buah garis akan 
berpotongan apabila kemiringan 
garis yang satu tidak sama dengan 
kemiringan garis yang lain (m1≠m2).

• Tegak lurus, dua garis akan saling 
tegak lurus apabila kemiringan garis 
yang satu merupaka kebalikan dari 
kemiringan garis yang lain dengan 
tanda yang berlawanan

Soal – Soal Latihan


1. Carilah kemiringan (slope) garis yang telah ditentukan oleh titik A dan B berikut
ini:
a. A (3,4) dan B (4,3)
b. A (4,5) dan B (8,13)
c. A (‐5,2) dan B (5,6)

2. Carilah kemiringan dan titik potong sumbuY pada setiap garis – garis berikut:


a. 3x ‐12y + 2 =0
b. ‐3x + 4y = 8
c. 3x + 4y + 1 = 0

11
9/22/2020

4. Tentukaah apakah garis – garis berikut sejajar atau tidak


a. 2x – 3y + 2 = 0 dan 4x ‐6y = 0
b. 3x+y +4 = 0 dan 6x ‐2y +8 = 0

5. Tentukan apakah garis – garis berikut ini sejajar satu sama lainnya atau tidak
a. A(3,3), B(5,7) dan C(0,0), D(2,4)
b.A(5,8), B(1,5) dan C(6,8), D(10,11)

12

Anda mungkin juga menyukai