Anda di halaman 1dari 13

BAB I

VEKTOR

A. Vektor dan Notasi Vektor

Beberapa besaran dalam matematika terapan mempunyai besar dan arah, sebagai contoh

misalnya lintasan dan kecepatan sebuah obyek yang bergerak, gaya yang bekerja pada suatu

benda, medan listrik maupun medan magnet suatu titik dan lain sebagainya.

Besaran yang mempunyai besar dan arah disebut dengan vektor. Sementara besaran yang

hanya mempunyai besar saja seperti massa, waktu maupun temperatur disebut dengan skalar.

Notasi vektor dan teknik-teknik dengan menggunakan analisis vektor sangat berguna untuk

menjelaskan hukum-hukum matematika terapan baik dalam bidang (𝑅 2 ) maupun ruang (𝑅 3 ).

Dalam penyajiannya sebuah vektor biasa digambarkan sebagai segmen atau ruas garis yang

berarah sebagai berikut :


𝐵
⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝒗 𝐴𝐵
⃗⃗⃗
𝑣
A = titik pangkal (initial point)

𝐴 B = titik ujung (terminal point)

Gambar 1.1

⃗⃗⃗⃗⃗ : menyatakan besarnya vektor atau panjangnya vektor v dan


⃗ = 𝐴𝐵
Panjang vektor 𝒗

tanda panah dalam AB menyatakan arah vektor.

Ada 3 jenis vektor :

a. Vektor Bebas (free vector) : vektor yang boleh digeser sejajar dirinya dengan panjang dan

arah tetap.

b. Vektor meluncur (sliding vector) : vektor yang boleh digeser sepanjang garis kerjanya,

misalnya gaya yang bekerja sepanjang garis lurus.


c. Vektor terikat (binding vector) : vektor yang terikat pada sistem koordinat yang menunjukkan

posisi tertentu.

Kecuali bila digunakan untuk menyatakan letak atau posisi, pada umumnya orang bekerja

dengan vektor bebas.

B. Aljabar Vektor

1. Vektor nol (null vector)

Ditulis ⃗0 adalah vektor yang panjangnya nol sehingga arahnya tak tentu (karena ujung dan

pangkalnya berimpit).

2. Kesamaan 2 vektor

Dua vektor dikatakan sama jika mempunyai panjang dan arah yang sama.

3. Kesejajaran 2 vektor

Dua vektor dikatakan sejajar atau paralel jika garis-garisnya sejajar, arahnya bisa sama

atau berlawanan.

Cat: Vektor-vektor yang segaris merupakan vektor-vektor yang paralel.

4. Penjumlahan vektor

Penjumlahan vektor bisa dilakukan dengan mengikuti aturan jajaran genjang atau aturan

segi banyak (poligon).

Misalnya:
Gambar 1.2

Jumlah dari vektor-vektor yang merupakan sisi-sisi dari sebuah segi banyak tertutup selalu

nol jika arah sisi-sisi tersebut berurutan.

5. Penggandaan vektor dengan skalar

⃗⃗⃗ adalah vektor yang panjangnya |𝐴


Jika m adalah besaran skalar dan 𝐴 ⃗⃗⃗ | maka 𝑚𝐴
⃗⃗⃗ adalah

⃗⃗⃗ dan arahnya sama dengan 𝐴


vektor yang panjangnya m kali panjangnya 𝐴 ⃗⃗⃗ jika m positif,

atau berlawanan dengan arah ⃗⃗⃗


𝐴 jika m negatif.

6. Pengurangan vektor

Pengurangan vektor dilakukan dengan menambahkan lawan dari vektor yang mengurangi.

Gambar 1.3

Jadi: A - B = A + (-B)
Jika ⃗⃗⃗
𝐴 = ⃗⃗⃗
𝐵 maka ⃗⃗⃗
𝐴 = ⃗⃗⃗
𝐵 =0

C. Hukum-hukum yang berlaku dalam Aljabar Vektor

Jika ⃗⃗⃗
𝐴 ,𝐵⃗⃗⃗ , 𝐶
⃗⃗⃗ adalah vektor dan m, n adalah skalar maka :

⃗⃗⃗ + 𝐵
1. 𝐴 ⃗⃗⃗ = 𝐵
⃗⃗⃗ + 𝐴
⃗⃗⃗ (komutatif terhadap jumlahan)

2. ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗


𝐴 + (𝐵 𝐵 ) + ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗
𝐶 ) = (𝐴 𝐶 (asosiatif terhadap jumlahan)

3. Terdapat vektor 0 sehingga: ⃗⃗⃗


𝐴 + ⃗⃗0⃗ = ⃗⃗0⃗ + ⃗⃗⃗
𝐴 = ⃗⃗⃗
𝐴 (ada elemen netral)

⃗⃗⃗ sehingga: 𝐴
4. Terdapat vektor - 𝐴 ⃗⃗⃗ + (-𝐴
⃗⃗⃗ ) = ⃗⃗0⃗ (ada elemen invers)

5. (mn) ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ) (asosiatif terhadap perkalian)


𝐴 = n(m𝐴

⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗
6. m(𝐴 ⃗⃗⃗ + m𝐵
𝐵 ) = m𝐴 ⃗⃗⃗ (distributif terhadap perkalian)

⃗⃗⃗ = m𝐴
7. (m + n) 𝐴 ⃗⃗⃗ + n𝐴
⃗⃗⃗ (distributif terhadap perkalian)

⃗⃗⃗ ) = ⃗⃗⃗
8. 1 (𝐴 𝐴 (ada invers dalam perkalian)

D. Vektor Posisi dalam Bidang dan Ruang

Teorema 1.1 : (Dasar Dalam Vektor)

⃗⃗⃗ pada bidang dapat ditulis secara tunggal sebagai kombinasi linier sembarang
Setiap vektor 𝐶

2 vektor ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 yang tidak paralel dan bukan vektor nol.

Atau:

⃗⃗⃗ = m𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗ + n 𝐵
⃗⃗⃗ dengan m, n adalah skalar yang tunggal

Bukti :
Gambar 1.4

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 paralel dengan ⃗⃗⃗
𝐴 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 = m𝐴 ⃗⃗⃗

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 paralel dengan ⃗⃗⃗
𝐵 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 ⃗⃗⃗
= m𝐵

⃗⃗⃗ = m𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗ + n 𝐵
⃗⃗⃗

Dalam hal ini m, n adalah skalar yang tunggal. Karena jika tidak tunggal maka ⃗⃗⃗
𝐶 dapat

bisa ditulis sebagai berikut :

⃗⃗⃗ = 𝑚 𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ + 𝑛1 𝐵 ⃗⃗⃗ = 𝑚 𝐴
dan 𝐶 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ + 𝑛2 𝐵
1 2

⃗⃗⃗ + (𝑛 − 𝑛 )𝐵
(𝑚1 − 𝑚2 )𝐴 ⃗⃗⃗ = 0
1 2

Karena ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 bukan vektor nol dan tidak paralel maka,

𝑚1 − 𝑚2 = 0 dan 𝑛1 − 𝑛2 = 0

𝑚1 = 𝑚2 dan 𝑛1 = 𝑛2 ▄

Teorema 1.2 :

Teorema dasar di atas juga berlaku untuk vektor-vektor dalam ruang (𝑅 3 ), sehingga untuk

sembarang vektor D dapat ditulis :

⃗⃗⃗ = 𝑚 ⃗⃗⃗
𝐷 ⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
1 𝐴 + 𝑚2 𝐵 + 𝑚3 𝐶 , dengan 𝐴 , 𝐵 dan 𝐶 adalah vektor-vektor yang tidak parallel,

⃗⃗⃗ dan 𝐵
bukan vektor nol dan tidak sebidang. Sehingga dua vektor 𝐴 ⃗⃗⃗ dikatakan saling

bergantung secara linier (dependent linear) bila terdapat skalar m dan n yang tidak nol dan

⃗⃗⃗ + n𝐵
m𝐴 ⃗⃗⃗ = 0.

Kejadian ini akan terjadi jika :

⃗⃗⃗ dan 𝐵
1. 𝐴 ⃗⃗⃗ merupakan vektor nol atau

2. ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 paralel (sejajar)
Bukti:

Diserahkan kepada pembaca ▄

Contoh 1:

Buktikan bahwa garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi sebuah segitiga adalah
1
sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya sama dengan 2 dari panjang sisi ketiga tersebut.

M titik tengah g a r i s AC dan N titik tengah g a r i s CB, sehingga g a r i s MN sejajar garis


1
AB dan panjang g a r i s MN = 2 panjang g a r i s AB ?

Jawaban diserahkan kepada pembaca!

E. Macam-macam Vektor

1. Vektor satuan (unit vector)

Vektor satuan adalah vektor dengan panjang 1 satuan panjang.

𝐴
Dimana vektor satuan dari 𝑎
⃗⃗⃗ = |𝐴|.

2. Vektor basis satuan

Perhatikan suatu sistem koordinat xoy dalam 𝑅 2 dan pilih 2 vektor satuan 𝑖 dan 𝑗 sebagai

basis yang masing-masing sejajar dan searah dengan sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦 positif dan

berpangkal di 𝑂.

O i x
Gambar 1.5
maka vektor 𝑖 dan 𝑗 disebut dengan vektor-vektor basis di 𝑅 2 .

Di 𝑅 3 : sebagai vektor basis yang sejajar dan searah dengan sumbu 𝑧 dinyatakan dengan

vektor k.

i j x

Gambar 1.6

F. Vektor posisi

1. Vektor Posisi dalam 𝑹𝟐

Jika i dan j adalah vektor-vektor basis di 𝑅 2 yaitu vektor satuan yang masing-masing

sejajar dan searah dengan sumbu-x dan sumbu-y dan berpangkal di titik O dalam 𝑅 2 .

Maka sembarang vektor 𝑟 dari titik O ke titik 𝑃(𝑥, 𝑦) dalam bidang 𝑥𝑜𝑦 selalu bisa

dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor basis i, sehingga :

𝒓 = 𝒓𝒙 i + 𝒓𝒚 j = x i + y j. 𝒓𝒙 i = x i; 𝒓𝒚 j = y j disebut vektor-vektor komponen-

komponen ⃗⃗𝑟 pada sumbu-x (proyeksi 𝑟⃗⃗ ke sumbu x).

Komponen vektor 𝒓 pada sumbu y (proyeksi 𝒓


⃗⃗ ke sumbu vektor 𝒓
⃗⃗ = x i + y j disebut

vektor posisi titik P, karena komponen-komponennya merupakan koordinat yang

menunjukkan posisi titik P.

⃗⃗ d i t u l i s |𝒓
Panjang dari 𝒓 ⃗⃗ | = √𝑥 2 + 𝑦 2

x
y

Gambar 1.7

2. Vektor Posisi dalam 𝑹𝟑

Vektor-vektor basis dalam 𝑅 3 adalah vektor-vektor satuan i , j dan k yang masing-masing

berimpit dan searah dengan sumbu-sumbu x, y dan z positif dan berpangkal di titik 0.

Gambar 1.8

⃗⃗ = x i + y j + z k merupakan vektor posisi dari titik 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧)


𝒓

⃗⃗⃗⃗⃗ ke sumbu x
x = proyeksi 𝑂𝑃

y = proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃 ke sumbu y

z = proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃 ke sumbu z

Panjang dari ⃗⃗𝒓 a d a l a h |⃗⃗𝒓 | = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2

Gambar 1.9
Secara umum untuk sembarang vektor ⃗⃗⃗
𝐴 = 𝐴𝑥 𝒊 + 𝐴𝑦 𝒋 + 𝐴𝑧 𝒌 dalam 𝑅 3 , berlaku :

2
Panjang ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ | = √(𝐴𝑥 )2 + (𝐴𝑦 ) + (𝐴𝑧 )2
𝐴 a d a l a h |𝐴

⃗⃗⃗
𝐴
Vektor satuan 𝑎 = |𝐴⃗⃗⃗ | ;

Dengan :

𝐴𝑥 , 𝐴𝑦 , 𝐴𝑧 disebut bilangan arah ⃗⃗⃗


𝐴.

⃗⃗⃗ terhadap sumbu x, y, z positif disebut arah 𝐴


Sudut-sudut α ; β ; γ yang dibentuk 𝐴 ⃗⃗⃗

Cosinus sudut-sudut tersebut disebut cosinus arah.

dengan:

𝐴 𝐴 𝐴
cos 𝛼 = ⃗⃗⃗𝑥 ; cos 𝛽 = ⃗⃗⃗𝑦 ; cos 𝛾 = ⃗⃗⃗𝑧
| |
𝐴 | | 𝐴 | |
𝐴

Sehingga di dapat cos2 𝛼 + cos2 𝛽 +cos2 𝛾 = 1

G. Menyatakan Suatu Vektor Dalam Koordinat Tegak


z

𝑃(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 )

𝑃(𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 )

x
Gambar 1.10

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 = 𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗 + 𝑧1 𝑘

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 = 𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗 + 𝑧2 𝑘
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃1 𝑃2 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 − ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2

= (𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗 + 𝑧2 𝑘) − (𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗 + 𝑧1 𝑘)

= (𝑥2 − 𝑥1 )𝑖 + (𝑦2 − 𝑦1 )𝑗 + (𝑧2 − 𝑧1 )𝑘

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Sembarang vektor 𝑃 1 𝑃2 dalam sistem koordinat bisa dinyatakan sebagai kombinasi

linier dari vektor-vektor basis dengan komponen- komponennya adalah komponen vektor

posisi titik ujung dikuragi komponen vektor titik pangkalnya.

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃1 𝑃2 = (𝑥2 − 𝑥1 ) + (𝑦2 − 𝑦1 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) ,

𝑃1 𝑃2 dinyatakan dengan |⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗


dan panjang ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃 1 𝑃2 | = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2 + (𝑧2 − 𝑧1 )2
LATIHAN SOAL I

1. Gambar suatu sistem koordinat dan letakkan titik-titik yang mempunyai koordinat:

a. (3, 4, 5) c. (-3, 4, 5) e. (3, -4, 5) g. (3, 4,-5)

b. (-3,-4,-5) d. (-3, 4,-5) f. (3,-4,-5) h. (-3,-4,5)

2. Sketsakan vektor-vektor berikut ini dengan titik pangkal diletakkan pada titik asal:

a. ⃗⃗⃗ = (3,6)
𝑃 ⃗⃗⃗ = (−4, −8)
c. 𝑅 ⃗⃗⃗ = (−4, −3)
e. 𝑇

b. ⃗⃗⃗
𝑄 = (3,4,6) d. ⃗𝑆⃗ = (3,3,0) f. ⃗⃗⃗
𝑈 = (0,0, −3)

3. Cari komponen vektor yang mempunyai titik pangkal 𝑃1 dan titik ujung 𝑃2

a. 𝑃1 (4,8), 𝑃2 (3,7) c. 𝑃1 (0,0), 𝑃2 (𝑎, 𝑏) e. 𝑃1 (−1,0,2), 𝑃2 (0, −1,0)

b. 𝑃1 (3, −5), 𝑃2 (−4, −7) d. 𝑃1 (3, −7,2), 𝑃2 (−2,5, −4) f. 𝑃1 (𝑎, 𝑏, 𝑐), 𝑃2 (0,0,0)

⃗⃗⃗ ) dengan titik pangkal 𝑃1 (−1,3,5) sedemikian sehingga


4. Cari suatu vektor tak-nol (𝑢

a. ⃗⃗⃗ mempunyai arah yang sama dengan 𝑣


𝑢 ⃗⃗⃗ = (6,7, −3)

b. ⃗⃗⃗ berlawanan arah dengan 𝑣


𝑢 ⃗⃗⃗ = (6,7, −3)

5. Cari suatu vektor tak-nol 𝑣


⃗⃗⃗ dengan titik ujung 𝑃(−1,3,5) sedemikian sehingga

a. ⃗⃗⃗ mempunyai arah yang sama dengan 𝑣


𝑢 ⃗⃗⃗ = (4, −2, −1)

b. ⃗⃗⃗ berlawanan arah dengan 𝑣


𝑢 ⃗⃗⃗ = (4, −2, −1)

6. Misal 𝑢 ⃗⃗⃗ = (4,0,8) dan 𝑤


⃗⃗⃗ = (−3,1,2) , 𝑣 ⃗⃗ = (6, −1, −4). Cari komponen-komponen dari

a. ⃗⃗⃗ − 𝑤
𝑣 ⃗⃗⃗⃗ c. −𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑢
⃗⃗⃗ e. −3(𝑣
⃗⃗⃗ − 8𝑤
⃗⃗⃗⃗ )

b. 6𝑢
⃗⃗⃗ + 2𝑣
⃗⃗⃗ d. 5(𝑣
⃗⃗⃗ − 4𝑢
⃗⃗⃗ ) f. (2𝑢 ⃗⃗⃗⃗ ) − (8𝑣
⃗⃗⃗ − 7𝑤 ⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗
𝑢)

7. Misal 𝑢 ⃗⃗⃗ = (4,0,8) dan 𝑤


⃗⃗⃗ = (−3,1,2) , 𝑣 ⃗⃗ = (6, −1, −4). Tentukan komponen-komponen

vektor 𝑥
⃗⃗⃗ yang memenuhi 2𝑢
⃗⃗⃗ – 𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑥
⃗⃗⃗ = 7𝑥
⃗⃗⃗ + 𝑤
⃗⃗⃗⃗ ?

8. Misal 𝑢 ⃗⃗⃗ = (4,0,8) dan 𝑤


⃗⃗⃗ = (−3,1,2) , 𝑣 ⃗⃗⃗⃗ = (6, −1, −4). Tentukan skalar 𝑐1 , 𝑐2 dan 𝑐3

sedemikian sehingga 𝑐1 𝑢
⃗⃗⃗ + 𝑐2 𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑐3 𝑤
⃗⃗⃗⃗ = (2,0,4) ?
9. Tunjukkan bahwa tidak ada skalar 𝑐1 , 𝑐2 dan 𝑐3 sedemikian sehingga

𝑐1 (−2,9,6) + 𝑐2 (−3,2,1) + 𝑐3 (1,7,5) = (0,5,4) ?

10. Misal 𝑃(2,3, −2) dan 𝑄(7, −4,1)

a. Cari titik tengah ruas garis yang menghubungkan P dan Q ?


3
b. Cari titik pada ruas garis yang menghubungkan P dan Q yang berada di 4 jarak dari P ke

Q?

11. Tentukan jarak 𝑣


⃗⃗⃗ terhadap titik

a. 𝑣
⃗⃗⃗ = (4, −3) c. 𝑣
⃗⃗⃗ = (−5,0) e. 𝑣
⃗⃗⃗ = (−7,2, −1)

b. 𝑣
⃗⃗⃗ = (2,3) d. 𝑣
⃗⃗⃗ = (2,2,2) f. 𝑣
⃗⃗⃗ = (0,6,0)

12. Tentukan jarak antara 𝑃1 dan 𝑃2

a. 𝑃1 (3,4); 𝑃2 (5,7) c. 𝑃1 (7, −5,1); 𝑃2 (−7, −2, −1)

b. 𝑃1 (−3,6); 𝑃2 (−1, −4) d. 𝑃1 (3,3,3); 𝑃2 (6,0,3)

13. Misal 𝑢 ⃗⃗⃗ = (1, −3,4) dan 𝑤


⃗⃗⃗ = (2, −2,3) , 𝑣 ⃗⃗ = (3,6, −4). Pada masing-masing bagian

hitunglah ekspresi yang ditunjukkan


1
a. |𝑢 ⃗⃗⃗ |
⃗ +𝑣 c. |−2𝑢
⃗ | + 2|𝑣
⃗⃗⃗ | e. |𝑤
⃗⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗⃗
𝑤

1
b. |𝑢
⃗ | + |𝑣
⃗⃗⃗ | d. |3𝑢
⃗ − 5𝑣 ⃗⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗ + 𝑤 f. ||𝑤
⃗⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗⃗ |
𝑤

⃗⃗⃗ = (−1,2,5). Tentukan semua skalar k sdemukian sehingga |𝑘𝑣


14. Misal 𝑣 ⃗⃗⃗ | = 4 ?
1
15. Tunjukkan bahwa jika 𝑣
⃗⃗⃗ adalah sebarang vektor tak-nol, maka |𝑣⃗⃗⃗ | 𝑣
⃗⃗⃗ adalah suatu vektor

satuan ?

16. Gunakan hasil no. 15 untuk mencari suatu vektor satuan yang mempunyai arah yang sama

⃗⃗⃗ = (3,4) ?
dengan vektor 𝑣
17. Gunakan hasil no.15 untuk mencari suatu vektor satuan yang berlawanan arah dengan vektor

⃗⃗⃗ = (−2,3, −6) ?


𝑣

⃗⃗⃗ = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) dan 𝑞


18. Misal 𝑝 ⃗⃗⃗ = (𝑥, 𝑦, 𝑧). Uraikan himpunan semua titik (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang

memenuhi |𝑝 ⃗⃗⃗ | = 1 ?
⃗⃗⃗ − 𝑞

19. Buktikan secara geometris bahwa jika 𝑢


⃗⃗⃗ dan 𝑣
⃗⃗⃗ adalah vektor-vektor dalam ruang

berdimensi -2 atau berdimensi-3, maka |𝑢 ⃗⃗⃗ | ≤ |𝑢


⃗ +𝑣 ⃗ | + |𝑣
⃗⃗⃗ | ?

Anda mungkin juga menyukai