VEKTOR
Beberapa besaran dalam matematika terapan mempunyai besar dan arah, sebagai contoh
misalnya lintasan dan kecepatan sebuah obyek yang bergerak, gaya yang bekerja pada suatu
benda, medan listrik maupun medan magnet suatu titik dan lain sebagainya.
Besaran yang mempunyai besar dan arah disebut dengan vektor. Sementara besaran yang
hanya mempunyai besar saja seperti massa, waktu maupun temperatur disebut dengan skalar.
Notasi vektor dan teknik-teknik dengan menggunakan analisis vektor sangat berguna untuk
Dalam penyajiannya sebuah vektor biasa digambarkan sebagai segmen atau ruas garis yang
Gambar 1.1
a. Vektor Bebas (free vector) : vektor yang boleh digeser sejajar dirinya dengan panjang dan
arah tetap.
b. Vektor meluncur (sliding vector) : vektor yang boleh digeser sepanjang garis kerjanya,
posisi tertentu.
Kecuali bila digunakan untuk menyatakan letak atau posisi, pada umumnya orang bekerja
B. Aljabar Vektor
Ditulis ⃗0 adalah vektor yang panjangnya nol sehingga arahnya tak tentu (karena ujung dan
pangkalnya berimpit).
2. Kesamaan 2 vektor
Dua vektor dikatakan sama jika mempunyai panjang dan arah yang sama.
3. Kesejajaran 2 vektor
Dua vektor dikatakan sejajar atau paralel jika garis-garisnya sejajar, arahnya bisa sama
atau berlawanan.
4. Penjumlahan vektor
Penjumlahan vektor bisa dilakukan dengan mengikuti aturan jajaran genjang atau aturan
Misalnya:
Gambar 1.2
Jumlah dari vektor-vektor yang merupakan sisi-sisi dari sebuah segi banyak tertutup selalu
6. Pengurangan vektor
Pengurangan vektor dilakukan dengan menambahkan lawan dari vektor yang mengurangi.
Gambar 1.3
Jadi: A - B = A + (-B)
Jika ⃗⃗⃗
𝐴 = ⃗⃗⃗
𝐵 maka ⃗⃗⃗
𝐴 = ⃗⃗⃗
𝐵 =0
Jika ⃗⃗⃗
𝐴 ,𝐵⃗⃗⃗ , 𝐶
⃗⃗⃗ adalah vektor dan m, n adalah skalar maka :
⃗⃗⃗ + 𝐵
1. 𝐴 ⃗⃗⃗ = 𝐵
⃗⃗⃗ + 𝐴
⃗⃗⃗ (komutatif terhadap jumlahan)
⃗⃗⃗ sehingga: 𝐴
4. Terdapat vektor - 𝐴 ⃗⃗⃗ + (-𝐴
⃗⃗⃗ ) = ⃗⃗0⃗ (ada elemen invers)
⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗
6. m(𝐴 ⃗⃗⃗ + m𝐵
𝐵 ) = m𝐴 ⃗⃗⃗ (distributif terhadap perkalian)
⃗⃗⃗ = m𝐴
7. (m + n) 𝐴 ⃗⃗⃗ + n𝐴
⃗⃗⃗ (distributif terhadap perkalian)
⃗⃗⃗ ) = ⃗⃗⃗
8. 1 (𝐴 𝐴 (ada invers dalam perkalian)
⃗⃗⃗ pada bidang dapat ditulis secara tunggal sebagai kombinasi linier sembarang
Setiap vektor 𝐶
2 vektor ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 yang tidak paralel dan bukan vektor nol.
Atau:
⃗⃗⃗ = m𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗ + n 𝐵
⃗⃗⃗ dengan m, n adalah skalar yang tunggal
Bukti :
Gambar 1.4
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 paralel dengan ⃗⃗⃗
𝐴 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 = m𝐴 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 paralel dengan ⃗⃗⃗
𝐵 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 ⃗⃗⃗
= m𝐵
⃗⃗⃗ = m𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗ + n 𝐵
⃗⃗⃗
Dalam hal ini m, n adalah skalar yang tunggal. Karena jika tidak tunggal maka ⃗⃗⃗
𝐶 dapat
⃗⃗⃗ = 𝑚 𝐴
𝐶 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ + 𝑛1 𝐵 ⃗⃗⃗ = 𝑚 𝐴
dan 𝐶 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ + 𝑛2 𝐵
1 2
⃗⃗⃗ + (𝑛 − 𝑛 )𝐵
(𝑚1 − 𝑚2 )𝐴 ⃗⃗⃗ = 0
1 2
Karena ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 bukan vektor nol dan tidak paralel maka,
𝑚1 − 𝑚2 = 0 dan 𝑛1 − 𝑛2 = 0
𝑚1 = 𝑚2 dan 𝑛1 = 𝑛2 ▄
Teorema 1.2 :
Teorema dasar di atas juga berlaku untuk vektor-vektor dalam ruang (𝑅 3 ), sehingga untuk
⃗⃗⃗ = 𝑚 ⃗⃗⃗
𝐷 ⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
1 𝐴 + 𝑚2 𝐵 + 𝑚3 𝐶 , dengan 𝐴 , 𝐵 dan 𝐶 adalah vektor-vektor yang tidak parallel,
⃗⃗⃗ dan 𝐵
bukan vektor nol dan tidak sebidang. Sehingga dua vektor 𝐴 ⃗⃗⃗ dikatakan saling
bergantung secara linier (dependent linear) bila terdapat skalar m dan n yang tidak nol dan
⃗⃗⃗ + n𝐵
m𝐴 ⃗⃗⃗ = 0.
⃗⃗⃗ dan 𝐵
1. 𝐴 ⃗⃗⃗ merupakan vektor nol atau
2. ⃗⃗⃗
𝐴 dan ⃗⃗⃗
𝐵 paralel (sejajar)
Bukti:
Contoh 1:
Buktikan bahwa garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi sebuah segitiga adalah
1
sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya sama dengan 2 dari panjang sisi ketiga tersebut.
E. Macam-macam Vektor
𝐴
Dimana vektor satuan dari 𝑎
⃗⃗⃗ = |𝐴|.
Perhatikan suatu sistem koordinat xoy dalam 𝑅 2 dan pilih 2 vektor satuan 𝑖 dan 𝑗 sebagai
basis yang masing-masing sejajar dan searah dengan sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦 positif dan
berpangkal di 𝑂.
O i x
Gambar 1.5
maka vektor 𝑖 dan 𝑗 disebut dengan vektor-vektor basis di 𝑅 2 .
Di 𝑅 3 : sebagai vektor basis yang sejajar dan searah dengan sumbu 𝑧 dinyatakan dengan
vektor k.
i j x
Gambar 1.6
F. Vektor posisi
Jika i dan j adalah vektor-vektor basis di 𝑅 2 yaitu vektor satuan yang masing-masing
sejajar dan searah dengan sumbu-x dan sumbu-y dan berpangkal di titik O dalam 𝑅 2 .
Maka sembarang vektor 𝑟 dari titik O ke titik 𝑃(𝑥, 𝑦) dalam bidang 𝑥𝑜𝑦 selalu bisa
⃗⃗ d i t u l i s |𝒓
Panjang dari 𝒓 ⃗⃗ | = √𝑥 2 + 𝑦 2
x
y
Gambar 1.7
berimpit dan searah dengan sumbu-sumbu x, y dan z positif dan berpangkal di titik 0.
Gambar 1.8
⃗⃗⃗⃗⃗ ke sumbu x
x = proyeksi 𝑂𝑃
y = proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃 ke sumbu y
z = proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃 ke sumbu z
Gambar 1.9
Secara umum untuk sembarang vektor ⃗⃗⃗
𝐴 = 𝐴𝑥 𝒊 + 𝐴𝑦 𝒋 + 𝐴𝑧 𝒌 dalam 𝑅 3 , berlaku :
2
Panjang ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ | = √(𝐴𝑥 )2 + (𝐴𝑦 ) + (𝐴𝑧 )2
𝐴 a d a l a h |𝐴
⃗⃗⃗
𝐴
Vektor satuan 𝑎 = |𝐴⃗⃗⃗ | ;
Dengan :
dengan:
𝐴 𝐴 𝐴
cos 𝛼 = ⃗⃗⃗𝑥 ; cos 𝛽 = ⃗⃗⃗𝑦 ; cos 𝛾 = ⃗⃗⃗𝑧
| |
𝐴 | | 𝐴 | |
𝐴
𝑃(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 )
𝑃(𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 )
x
Gambar 1.10
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 = 𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗 + 𝑧1 𝑘
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2 = 𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗 + 𝑧2 𝑘
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃1 𝑃2 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃1 − ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃2
= (𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗 + 𝑧2 𝑘) − (𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗 + 𝑧1 𝑘)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Sembarang vektor 𝑃 1 𝑃2 dalam sistem koordinat bisa dinyatakan sebagai kombinasi
linier dari vektor-vektor basis dengan komponen- komponennya adalah komponen vektor
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃1 𝑃2 = (𝑥2 − 𝑥1 ) + (𝑦2 − 𝑦1 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) ,
1. Gambar suatu sistem koordinat dan letakkan titik-titik yang mempunyai koordinat:
2. Sketsakan vektor-vektor berikut ini dengan titik pangkal diletakkan pada titik asal:
a. ⃗⃗⃗ = (3,6)
𝑃 ⃗⃗⃗ = (−4, −8)
c. 𝑅 ⃗⃗⃗ = (−4, −3)
e. 𝑇
b. ⃗⃗⃗
𝑄 = (3,4,6) d. ⃗𝑆⃗ = (3,3,0) f. ⃗⃗⃗
𝑈 = (0,0, −3)
3. Cari komponen vektor yang mempunyai titik pangkal 𝑃1 dan titik ujung 𝑃2
b. 𝑃1 (3, −5), 𝑃2 (−4, −7) d. 𝑃1 (3, −7,2), 𝑃2 (−2,5, −4) f. 𝑃1 (𝑎, 𝑏, 𝑐), 𝑃2 (0,0,0)
a. ⃗⃗⃗ − 𝑤
𝑣 ⃗⃗⃗⃗ c. −𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑢
⃗⃗⃗ e. −3(𝑣
⃗⃗⃗ − 8𝑤
⃗⃗⃗⃗ )
b. 6𝑢
⃗⃗⃗ + 2𝑣
⃗⃗⃗ d. 5(𝑣
⃗⃗⃗ − 4𝑢
⃗⃗⃗ ) f. (2𝑢 ⃗⃗⃗⃗ ) − (8𝑣
⃗⃗⃗ − 7𝑤 ⃗⃗⃗ + ⃗⃗⃗
𝑢)
vektor 𝑥
⃗⃗⃗ yang memenuhi 2𝑢
⃗⃗⃗ – 𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑥
⃗⃗⃗ = 7𝑥
⃗⃗⃗ + 𝑤
⃗⃗⃗⃗ ?
sedemikian sehingga 𝑐1 𝑢
⃗⃗⃗ + 𝑐2 𝑣
⃗⃗⃗ + 𝑐3 𝑤
⃗⃗⃗⃗ = (2,0,4) ?
9. Tunjukkan bahwa tidak ada skalar 𝑐1 , 𝑐2 dan 𝑐3 sedemikian sehingga
Q?
a. 𝑣
⃗⃗⃗ = (4, −3) c. 𝑣
⃗⃗⃗ = (−5,0) e. 𝑣
⃗⃗⃗ = (−7,2, −1)
b. 𝑣
⃗⃗⃗ = (2,3) d. 𝑣
⃗⃗⃗ = (2,2,2) f. 𝑣
⃗⃗⃗ = (0,6,0)
1
b. |𝑢
⃗ | + |𝑣
⃗⃗⃗ | d. |3𝑢
⃗ − 5𝑣 ⃗⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗ + 𝑤 f. ||𝑤
⃗⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗⃗ |
𝑤
satuan ?
16. Gunakan hasil no. 15 untuk mencari suatu vektor satuan yang mempunyai arah yang sama
⃗⃗⃗ = (3,4) ?
dengan vektor 𝑣
17. Gunakan hasil no.15 untuk mencari suatu vektor satuan yang berlawanan arah dengan vektor
memenuhi |𝑝 ⃗⃗⃗ | = 1 ?
⃗⃗⃗ − 𝑞