Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam bidang sains kita telah mengenal istilah besaran yang tidak
mempunyai arah dan besaran yang mempunyai arah. Umumnya, besaran yang
tidak mempunyai arah dikenal dengan istilah besaran skalar. Sedangkan besaran
yang mempunyai arah disebut besaran vektor atau vektor.
Dua operasi pada vektor, penjumlahan dan perkalian skalar, akan
menghasilkan vektor. Pada pembahasan ini kita akan mempelajari operasi vektor
ketiga, yaitu hasil kali titik. Hasil kali ini tidak menghasilkan suatu vektor, tetapi
akan menghasilkan suatu skalar. Oleh karena itu, hasil kali titik sering disebut
juga sebagai hasil kali skalar (atau hasil kali dalam).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan vektor ?
2. Bagaimanakah penjumlahan dan pengurangan pada vektor ?
3. Bagaimanakah perkalian vektor dengan skalar ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan dalam
makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian vektor
2. Untuk mengetahu penjumlahan dan pengurangan pada vektor
3. Untuk mengetahui perkalian vektor dengan skalar

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN VEKTOR
Pada pelajaran fisika besaran ada 2, yaitu besaran skalar dan besaran
vektor. Besaran skalar dinyatakan dalam sebuah ukuran dengan menggunakan
bilangan real yang disebut besarnya, disertai dengan satuan yang sesuai.
Sementara itu, besaran vektor selain dinyatakan besarnya, juga dinyatakan
arahnya.
Secara geometri, suatu vektor dapat dinyatakan dengan ruas garis berarah.
Perhatikan gambar dibawah ini :

⃗⃗⃗⃗⃗ . Panjang ruas garis


Ruas garis berarah AB menyatakan vektor 𝐴𝐵
⃗⃗⃗⃗⃗ dan anak panahnya menyatakan arah vektor 𝐴𝐵
menyatakan besar vektor 𝐴𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ .
Titik A disebut titik awal, titik pangkal, atau titik tangkap. Titik B disebut titik
ujung atau titik terminal. Suatu vektor dapat pula dinyatakan dengan huruf-huruf
kecil seperti vektor 𝑎,𝑏⃗,𝑐,....,𝑢
⃗ ,𝑣,𝑤
⃗⃗ ,....
Vektor di R2 ( dibaca : vektor di ruang dua atau vektor di ruang dimensi
dua ) adalah vektor-vektor yang terletak pada bidang datar. Sebagai contoh vektor
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 dan vektor 𝑢
⃗ yang terletak pada bidang 𝛼 pada gambar dibawah ini :

Secara geometri, suatu vektor di R2 yang diwakili oleh ruas garis berarah
dapat digambarkan pada bidang koordinat atau bidang cartesius. Secara aljabar
(nongeometri), vektor di R2 dapat dinyatakan dengan matriks baris atau matriks

2
𝑥
kolom yang merupakan komponen-komponen vektor, yaitu (x,y) atau (𝑦), dengan

x sebagai komponen horizontal dan y sebagai komponen vertikal.


𝑎
⃗ = ( ) adalah vektor di R2, besar dari vektor u dilambangkan
Misalkan 𝑢
𝑏
dengan |𝑢 ⃗ | = √𝑎2 + 𝑏 2.
⃗ | ditentukan dengan rumus |𝑢
Contoh soal :
4
1. Tentukan besar vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝐴 = ( ) ?
3
⃗⃗⃗⃗⃗ | = √42 + 32 = √25 = 5 satuan
Jawab : |𝑂𝐴
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu satuan. Setiap vektor 𝑢

𝑎
= ( ) yang bukan nol mempunyai vektor satuan yang dilambangkan dengan 𝑒̂𝑢⃗
𝑏
𝑢⃗ 1 𝑎
dan dapat ditentukan dengan persamaan berikut. 𝑒̂𝑢⃗ =|𝑢⃗| = √𝑎2 2 ( ) .
+𝑏 𝑏

Contoh soal :
6
1. Tentukan vektor satuan dari vektor 𝑐 = ( )?
−8

𝑢 1 6
Jawab : 𝑒̂𝑢⃗ =|𝑢⃗| = ( )
√62 +(−8)2 −8
1 6
= 10 ( )
−8
0,6
=( )
−0,8

2.2 KESAMAAN VEKTOR dan VEKTOR BERLAWANAN


Dua vektor atau lebih dikatakan sama jika mempunyai besar dan arah
yang sama. Dua vektor atau lebih dikatakan berlawanan jika mempunyai besar
sama, tetapi arahnya berlawanan. Perhatikan gambar di bawah ini :

3
Vektor- vektor yang sama adalah :
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑄
1) 𝐴𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑅𝑆
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑈𝑉
2) 𝐶𝐷 ⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑉𝑊
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Vektor-vektor yang berlawanan adalah :
- 𝐾𝐿 berlawanan dengan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐵 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑄 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑅𝑆
- Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑀 berlawanan dengan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐶𝐷 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑈𝑉 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑉𝑊

2.3 PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN VEKTOR


2.3.1 Penjumlahan Vektor Secara Geometri
Penjumlahan dua buah vektor atau lebih secara geometri dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan “aturan segitaga” dan “aturan jajargenjang”. Pada
aturan segitga, jika diketahui dua buah vektor, misalnya vektor 𝑢
⃗ dan vektor 𝑣
kita jumlahkan, maka akan kita dapatkan resultan dari vektor 𝑢
⃗ dan 𝑣. Perhatikan
gambar dibawah ini, vektor 𝑐 merupakan resultan dari vektor 𝑢
⃗ dan 𝑣.

Vektor resultan diperoleh dengan menempatkan titik pangkal salah satu


vektor pada titik ujung vektor yang lain, kemudian ditarik garis yang
menghubungkan kedua ujung kurva sehingga membentuk sebuah segitiga. Pada
gambar diatas, terlihat vektor 𝑐 merupakan vektor resultan dari penjumlah vektor
𝑢
⃗ dan 𝑣 .
Pada aturan jajargenjar, vektor resultan diperoleh dengan mengimpitkan
titik pangkal kedua vektor yang dijumlahkan, kemudian dibuat garis yang sejajar
dengan kedua vektor sehingga membentuk sebuah jajargenjang. Selanjutnya,
ditarik garis diagonal dari titik pangkal kedua vektor. Perhatikan gambar berikut
ini. Vektor 𝑐 merupakan vektor resultan yang dihasilkan.

4
2.3.2 Penjumlahan Vektor Secara Aljabar
𝑎1 𝑎2
Misalkan vektor 𝑢
⃗ =(𝑏 ) dan vektor 𝑣=( 𝑏 ), maka penjumlahan kedua
1 2

vektor tersebut dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :


𝑎1 + 𝑎2
𝑢
⃗ +𝑣 =( )
𝑏1 + 𝑏2
2.3.3 Pengurangan Vektor Secara Geometri
Sebelumnya, kita telah membahas tentang ‘ dua vektor yang berlawanan’,
yaitu dua vektor yang mempunyai besar sama, tetapi arahnya berlawanan. Sebagai
contoh -𝑎 merupakan lawan dari vektor 𝑎 dan vektor -𝑏⃗ merupakan lawan dari
vektor 𝑏⃗. Sementara itu, pada bilangan real berlaku hubungan : a-b=a+(-b),
dengan b merupakan invers tambah dari b.
Berdasarkan pengertian diatas, jika diketahui dua buah vektor, misalnya
vektor 𝑢
⃗ dan vektor 𝑣, maka 𝑢 ⃗ + (−𝑣). Perhatikan
⃗ − 𝑣 artinya sama dengan 𝑢
gambar dibawah, vektor 𝑐 merupakan vektor resultan yang titik pangkalnya
adalah titik pangkal vektor 𝑢
⃗ dan titik ujungnya adalah titik ujung vektor -𝑣.

5
2.3.4 Pengurangan Vektor Secara Aljabar
𝑎1 𝑎2
Misalkan vektor 𝑢
⃗ = (𝑏 ) dan 𝑣 = ( 𝑏 ), maka pengurangan vektor 𝑢

1 2

oleh vektor 𝑣 dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut : 𝑢


⃗ −𝑣 =𝑢 ⃗⃗⃗⃗ =
⃗ + (−𝑣)
𝑎1 − 𝑎2
(𝑏 − 𝑏 )
1 2

2.4 PERKALIAN VEKTOR DENGAN SKALAR


2.4.1 Perkalian Vektor dengan Skalar secara Geometri
Apabila k adalah suatu bilangan real ( merupakan skalar ) dan 𝑢
⃗ adalah
vektor sembarang, maka 𝑘. 𝑢
⃗ adalah suatu vektor yang sejajar 𝑢
⃗ dan panjangnya k
kali panjang 𝑢
⃗ . Perhatikan gambar dibawah ini. Vektor 𝑣 = 2𝑢
⃗ (𝑘 = 2), maka
vektor 𝑣 sejajar dengan vektor 𝑢
⃗ dan mempunyai panjang dua kali vektor 𝑢
⃗.
Vektor 𝑤
⃗⃗ = −3𝑢
⃗ (𝑘 = −3), maka vektor 𝑤
⃗⃗ , berlawanan arah dengan vektor 𝑢

dan mempunyai panjang 3 kali vektor 𝑢
⃗.

2.4.2 Perkalian Vektor dengan Skalar secara Aljabar


⃗ = (𝑎𝑏) dan n adalah suatu bilangan real, maka 𝑛. 𝑢
Misalkan vektor 𝑢 ⃗ dapat
diperoleh dengan cara sebagai berikut :
𝒏𝒂
⃗ =( )
𝒏. 𝒖
𝒏𝒃

6
2.4.3 Sifat-Sifat Perkalian Vektor dengan Skalar
Apabila m dan n suatu skalar, 𝑢
⃗ dan 𝑣 vektor vektor sembarang, maka
berlaku :
⃗ + 𝑣) = 𝑚. 𝑢
a. 𝑚(𝑢 ⃗ + 𝑚. 𝑣
b. (𝑚 + 𝑛)𝑢
⃗ = 𝑚. 𝑢
⃗ + 𝑛. 𝑢

c. 𝑚(𝑛. 𝑢
⃗ ) = (𝑚. 𝑛)𝑢

Contoh soal :
1. Diketahui jajargenjang PQRS seperti pada gambar di bawah. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑄 mewakili
⃗ , ⃗⃗⃗⃗
𝑢 𝑃𝑆 mewakili 𝑣, dan A titik potong diagonal PR dan QS. Sederhanakan
dan nyatakan penjumlahan berikut ke dalam 𝑢
⃗ dan 𝑣.
a. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑄 + ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑆 + ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑅𝐴
⃗⃗⃗⃗ + 𝑅𝐴
b. 𝑃𝑆 ⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝑅𝑆
⃗⃗⃗⃗⃗
Jawab :

⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝐴𝑆
a. 𝑃𝑄 ⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝑅𝐴
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑄
⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝑄𝐴
⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝐴𝑃
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑃
⃗⃗⃗⃗⃗ = 0
⃗⃗⃗⃗ + 𝑅𝐴
b. 𝑃𝑆 ⃗⃗⃗⃗⃗ + 𝑅𝑆 ⃗⃗⃗⃗ + 1 𝑅𝑃
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑆 ⃗⃗⃗⃗ − 1 𝑃𝑅
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑆
⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝑃𝑄 ⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝑃𝑄
2 2

1 1 1
⃗⃗⃗⃗ − (𝑃𝑆
= 𝑃𝑆 ⃗⃗⃗⃗ + 𝑃𝑄
⃗⃗⃗⃗⃗ ) − 𝑃𝑄
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑃𝑆⃗⃗⃗⃗ − 𝑃𝑆
⃗⃗⃗⃗ − 𝑃𝑄
⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝑃𝑄
⃗⃗⃗⃗⃗
2 2 2
1 1 1 1
= ⃗⃗⃗⃗𝑃𝑆 − 1 ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑄 = 𝑣 − 1 𝑢 ⃗
2 2 2 2

7
2.5 Perbandingan Vektor di R2
⃗⃗⃗⃗⃗ dengan perbandingan 𝑚: 𝑛. Maka koordinat
Misalnya titik T membagi 𝐴𝐵
titik T dapat diketahui.

TEOREMA :

Misalnya diketahui titik ⃗⃗⃗⃗⃗ ∶ ⃗⃗⃗⃗⃗


A(𝒙𝟏 , 𝒚𝟏 ), 𝑩(𝒙𝟐 , 𝒚𝟐 )𝒅𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝑻𝑩 =
𝒎: 𝒏 dengan m dan n skalar dan m, 𝒏 ∈ 𝑹, maka vektor posisi titik T adalah
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ +𝒎𝒃
𝒏𝒂
𝒕= .
𝒎+𝒏

Bukti:

⃗⃗⃗⃗⃗ ∶ 𝑻𝑩
𝑨𝑻 ⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝒎: 𝒏

⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝒏 𝑨𝑻
𝒎 𝑻𝑩 ⃗⃗⃗⃗⃗

⃗ − 𝒕) = 𝒏(𝒕 − 𝒂
𝒎 (𝒃 ⃗)

⃗ − 𝒎𝒕 = 𝒏𝒕 − 𝒏𝒂
𝒎𝒃 ⃗


⃗ + 𝒎𝒃
𝒎𝒕 + 𝒏𝒕 = 𝒏𝒂

(𝒎 + 𝒏)𝒕 = 𝒏𝒂 ⃗
⃗ + 𝒎𝒃


⃗ + 𝒎𝒃
𝒏𝒂
𝒕=
𝒎+𝒏

8
Contoh soal :
⃗⃗⃗⃗⃗ dengan titik A(-2,5) dan B(10,1). Titik D terletak
1. Diketahui ruas garis 𝐴𝐵
pada ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷: ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐷𝐵 = 1 ∶ 3.
a. Tentukan koordinat titik D
b. Jika T terletak di tengah-tengah ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 , tentukan koordinat titik T
Jawab :
a. Menggunakan rumus perbandingan dengan m = 1 dan n = 3, diperoleh
𝑛𝑎 + 𝑚𝑏⃗ 3𝑎 + 1𝑏⃗ 1 1 −2 10
𝑑= = = ( 3𝑎 + 𝑏⃗ ) = (3 ( ) + ( ))
𝑚+𝑛 (1 + 3) 4 4 5 1
1 −6 10 1 4 1
= (( ) + ( ) = ( ) = ( )
4 15 1 4 16 4
Jadi, titik D(1,4)
⃗⃗⃗⃗⃗ , maka 𝑚 = 𝑛 = 1 dan
b. Karena T terletak di tengah-tengah 𝐴𝐵
diperoleh
1 1 −2 10 1 8 4
𝑡= (𝑎 + 𝑏⃗) = [( ) + ( )] = ( ) = ( )
2 2 5 1 2 6 3
Jadi, titik T(4,3)

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, adapun kesimpulan dalam makalah ini
yaitu :
1. Secara geometri, suatu vektor dapat dinyatakan dengan ruas garis berarah.
Perhatikan gambar dibawah ini :

Ruas garis berarah AB menyatakan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐵 . Panjang ruas garis
menyatakan besar vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 dan anak panahnya menyatakan arah vektor
⃗⃗⃗⃗⃗ . Titik A disebut titik awal, titik pangkal, atau titik tangkap. Titik B
𝐴𝐵
disebut titik ujung atau titik terminal. Suatu vektor dapat pula dinyatakan
dengan huruf-huruf kecil seperti vektor 𝑎,𝑏⃗,𝑐 ,....,𝑢
⃗ ,𝑣,𝑤
⃗⃗ ,....
𝑎1
2. Penjumlahan Vektor Secara Aljabar, Misalkan vektor 𝑢
⃗ =( 𝑏 ) dan vektor
1
𝑎2
𝑣=(𝑏 ), maka penjumlahan kedua vektor tersebut dapat diperoleh dengan
2

cara sebagai berikut :


𝑎1 + 𝑎2
𝑢
⃗ +𝑣 =( )
𝑏1 + 𝑏2
𝑎1
Pengurangan Vektor Secara Aljabar, Misalkan vektor 𝑢
⃗ = (𝑏 ) dan 𝑣 =
1
𝑎2
(𝑏 ), maka pengurangan vektor 𝑢
⃗ oleh vektor 𝑣 dapat diperoleh dengan
2
𝑎 − 𝑎2
cara sebagai berikut : 𝑢
⃗ −𝑣 =𝑢 ⃗⃗⃗⃗ = ( 1
⃗ + (−𝑣) 𝑏 − 1 𝑏2 )
⃗ = (𝑎𝑏)
3. Perkalian Vektor dengan Skalar secara Aljabar, Misalkan vektor 𝑢
dan n adalah suatu bilangan real, maka 𝑛. 𝑢
⃗ dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
𝒏𝒂
⃗ =( )
𝒏. 𝒖
𝒏𝒃

10
DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar, ghozali sumanang. 2010. Aljabar Liniear. Bandung
Gazali,wikaria.2005.MATRIKS DAN Transformasi Linear. Yogyakarta.
Graha Ilmu
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI.../BAB_1___VEKTOR.pdf
http://klompokku.blogspot.co.id/2013/09/makalah.html
https://matikzone.files.wordpress.com/2011/02/rumus-cepat-matematika-
vektor.pdf
http://pujiyanto-matematika.blogspot.co.id/2012/11/operasi-operasi-pada-
vektor.html
http://pandaimatematika.com/12ipa/mod/page/view.php?id=42
http://wahyunugroho219.blogspot.co.id/2013/06/latihan-soal-matematika-
kelas-11.html

11

Anda mungkin juga menyukai