Anda di halaman 1dari 36

RUANG VEKTOR EUCLID

Vektor di Ruang-2, Ruang-3, dan Ruang-n

1 Dhian Widya

DHIAN WIDYA
2 Sub Capaian Pembelajaran

mampu menjelaskan konsep ruang


vektor Rn
mampu memecahkan masalah
geometri R2 dan R3
3 Vektor?

Besaran yang dideskripsikan dengan


sebuah bilangan dan sebuah arah
4 Pembahasan

• Penyajian vektor secara geometris


Vektor di • Operasi pada vektor
Ruang-2 dan • Vektor-vektor sejajar dan segaris
• Vektor di sistem koordinat
Ruang-3 • Penyajian vektor secara aljabar

• Definisi ruang-n
Vektor di • Operasi pada vektor di ruang-n
Ruang-n • Kombinasi linier
• Notasi alternatif untuk vektor
5 Vektor di 2 dimensi (ruang-2) atau
3 dimensi (ruang-3) secara
geometris

 Vektor 𝐯 dengan titik awal (initial point) 𝐴


dan titik akhir (terminal point) 𝐵:
𝐯 = 𝐴𝐵
6 Kesamaan vektor

 Vektor-vektor dengan panjang dan arah yang


sama dikatakan ekivalen (equivalent) atau sama,
walaupun berbeda posisi.

 𝐯 = 𝐰 menunjukkan bahwa vektor 𝐯 dan 𝐰


sama.
7 Vektor nol

 Vektor dimana titik awal dan titik akhirnya


adalah titik yang sama, mempunyai panjang
0, disebut vektor nol (zero vector)
dinotasikan dengan 0.

 Vektor nol tidak mempunyai arah tertentu,


tetapi disepakati bahwa dapat diberikan
sembarang arah, disesuaikan dengan
permasalahan yang ada.
8 Operasi pada vektor

Penjumlahan vektor
Pengurangan vektor
Perkalian skalar
9 Penjumlahan vektor

(a) Aturan jajaran genjang (parallelogram)


(b) Aturan segitiga
10 Penjumlahan vektor

 Sifat komutatif
𝐯+𝐰=𝐰+𝐯
11 Penjumlahan vektor

 Penjumlahan vektor dapat dipandang sebagai


proses translasi titik.

 𝐯 + 𝐰 adalah:
(a) translasi dari 𝐯 oleh 𝐰, atau
(b) translasi dari 𝐰 oleh 𝐯.
12 Penjumlahan vektor

 Sifat asosiatif
𝐮 + (𝐯 + 𝐰) = (𝐮 + 𝐯) + 𝐰
13 Penjumlahan vektor

 Penjumlahan dari 4 atau lebih vektor


14 Pengurangan vektor

𝐰 − 𝐯 = 𝐰 + (−𝐯)

 −𝐯 disebut sebagai negatif dari vektor 𝐯,


yaitu vektor yang mempunyai panjang yang
sama dengan vektor 𝐯 tetapi arahnya
berlawanan dengan arah 𝐯.
15 Perkalian skalar
 Jika 𝐯 vektor tak nol dalam ruang-2 atau ruang-3,
dan jika 𝑘 skalar tak nol, maka 𝑘𝐯 adalah vektor
dengan panjang 𝑘 kali panjang vektor 𝐯 dan
arahnya sama dengan 𝐯 jika 𝑘 positif dan
berlawanan arah dengan 𝐯 jika 𝑘 negatif.

 Jika 𝑘 = 0 atau 𝐯 = 𝟎, maka 𝑘𝐯 = 𝟎.


 −1 𝐯 = −𝐯
16 Vektor-vektor sejajar dan
segaris
 Misalkan 𝐯 dan 𝐰 vektor-vektor di ruang-2 atau
ruang-3 dengan titik awal yang sama. Jika 𝐰
merupakan kelipatan dari 𝐯 (𝐰 = 𝑘𝐯), maka
kedua vektor tersebut berada pada garis yang
sama, sehingga disebut segaris (collinear).
17 Vektor-vektor sejajar dan
segaris
 Jika salah satu vektor ditranslasikan, maka
kedua vektor tersebut tidak lagi segaris, tetapi
sejajar (parallel).

 Vektor nol dapat dianggap sejajar dengan semua


vektor.
18 Vektor dalam sistem koordinat
 Jika vektor 𝐯 di ruang-2 atau ruang-3 diposisikan
dalam sistem koordinat dengan titik awal pada
titik asal, maka vektor tersebut ditentukan oleh
koordinat titik akhirnya, disebut sebagai
komponen dari 𝐯 relatif terhadap sistem
koordinat.

𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3
19 Vektor dalam sistem koordinat

 Vektor nol: 𝟎 = (0,0) di ruang-2 dan 𝟎 = (0,0,0)


di ruang-3.

 Notasi 𝑣1 , 𝑣2 atau 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 dapat menyatakan


titik ataupun vektor.
20 Vektor dalam sistem koordinat

 Jika titik awal vektor bukan di titik asal, maka


vektor 𝑃1 𝑃2 dengan titik awal di 𝑃1 dan titik
akhir di 𝑃2 adalah
𝑃1 𝑃2 = 𝑂𝑃2 − 𝑂𝑃1
 Ruang-2
𝑃1 𝑃2 = 𝑥2 − 𝑥1 , 𝑦2 − 𝑦1
21 Vektor dalam sistem koordinat

 Ruang-3
Komponen dari vektor di ruang-3 dengan
titik awal 𝑃1 𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 dan titik akhir
𝑃2 𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 adalah
𝑃1 𝑃2 = 𝑥2 − 𝑥1 , 𝑦2 − 𝑦1 , 𝑧2 − 𝑧1

 Contoh:
Komponen dari vektor di ruang-3 dengan titik
awal 𝑃1 2, −1,4 dan titik akhir 𝑃2 7,5, −8
adalah
𝑃1 𝑃2 = 7 − 2,5 − −1 , −8 − 4 = 5,6, −12
22 Penyajian vektor secara aljabar

 Vektor 𝐯 di ruang-2 dinotasikan dengan


𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2

 Vektor 𝐯 di ruang-3 dinotasikan dengan


𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3
23 Kesamaan vektor secara aljabar

 Ruang-2
Vektor 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 dan 𝐰 = 𝑤1 , 𝑤2 sama jika dan
hanya jika 𝑣1 = 𝑤1 , 𝑣2 = 𝑤2 .

 Ruang-3
Vektor 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 dan 𝐰 = 𝑤1 , 𝑤2 , 𝑤3 sama
jika dan hanya jika
𝑣1 = 𝑤1 , 𝑣2 = 𝑤2 , 𝑣3 = 𝑤3 .
24 Operasi pada vektor
25 Ide Generalisasi

 Himpunan dari semua bilangan riil, disebut


garis riil dan dinotasikan dengan 𝑹 atau 𝑹𝟏 .
 Pasangan terurut dari bilangan riil 𝑣1 , 𝑣2
disebut 2-tuple terurut.
Himpunan dari semua 2-tuple terurut disebut
ruang-2 dan dinotasikan dengan 𝑹𝟐 .
 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , dimana 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 bilangan riil disebut
3-tuple terurut.
Himpunan dari semua 3-tuple terurut disebut
ruang-3 dan dinotasikan dengan 𝑹𝟑 .
26 Ruang-n

 Definisi
Jika 𝑛 bilangan bulat positif, maka n-tuple terurut
adalah barisan dari 𝑛 bilangan riil 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 .
Himpunan dari semua 𝑛-tuple terurut disebut
ruang-𝒏 (𝑛-space), dan dinotasikan dengan 𝑅 𝑛 .

 Vektor 𝐯 di 𝑅 𝑛 dinotasikan dengan


𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛
dan vektor 𝟎 di 𝑅 𝑛 adalah
𝟎 = 0, 0, … , 0 .
27 Kesamaan vektor

 Definisi
Vektor 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 dan 𝐰 = 𝑤1 , 𝑤2 , … , 𝑤𝑛 di
𝑅 𝑛 dikatakan ekivalen atau sama (ditulis 𝐯 = 𝐰)
jika
𝑣1 = 𝑤1 , 𝑣2 = 𝑤2 , … , 𝑣𝑛 = 𝑤𝑛
28 Operasi pada vektor di 𝑅𝑛

 Definisi
Jika 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 dan 𝐰 = 𝑤1 , 𝑤2 , … , 𝑤𝑛
vektor di 𝑅 𝑛 dan jika 𝑘 skalar, maka didefinisikan:
 𝐯 + 𝐰 = 𝑣1 + 𝑤1 , 𝑣2 + 𝑤2 , … , 𝑣𝑛 + 𝑤𝑛
 𝑘𝐯 = 𝑘𝑣1 , 𝑘𝑣2 , … , 𝑘𝑣𝑛
 −𝐯 = −𝑣1 , −𝑣2 , … , −𝑣𝑛
 𝐰 − 𝐯 = 𝐰 + −𝐯
= 𝑤1 − 𝑣1 , 𝑤2 − 𝑣2 , … , 𝑤𝑛 − 𝑣𝑛
29 Contoh

Jika 𝐯 = 1, −3,2 dan 𝐰 = 4,2,1 , maka


 𝐯 + 𝐰 = 5, −1,3
 2𝐯 = 2, −6,4
 −𝐰 = −4, −2, −1
 𝐯 − 𝐰 = −3, −5,1
30 Teorema

Jika 𝐮, 𝐯, dan 𝐰 adalah vektor di 𝑅 𝑛 dan jika 𝑘 dan


𝑚 skalar, maka
a) 𝐮+𝐯 = 𝐯+𝐮
b) 𝐮+𝐯 +𝐰 = 𝐮+ 𝐯+𝐰
c) 𝐮+𝟎 = 𝟎+𝐮 = 𝐮
d) 𝐮 + −𝐮 = 𝟎
e) 𝑘 𝐮 + 𝐯 = 𝑘𝐮 + 𝑘𝐯
f) 𝑘 + 𝑚 𝐮 = 𝑘𝐮 + 𝑚𝐮
g) 𝑘 𝑚𝐮 = 𝑘𝑚 𝐮
h) 1𝐮 = 𝐮
31 Perhitungan tanpa komponen

 Contoh
Misalkan vektor 𝐱, 𝐚, dan 𝐛 adalah vektor di 𝑅 𝑛 .
Selesaikan persamaan 𝐱 + 𝐚 = 𝐛 untuk memperoleh
vektor 𝐱.

𝐱+𝐚=𝐛
𝐱 + 𝐚 + −𝐚 = 𝐛 + −𝐚
𝐱 + 𝐚 + −𝐚 = 𝐛 − 𝐚
𝐱+𝟎= 𝐛−𝐚
𝐱=𝐛−𝐚
32 Teorema

Jika 𝐯 vektor di 𝑅 𝑛 dan 𝑘 skalar, maka


a) 0𝐯 = 𝟎
b) 𝑘𝟎 = 𝟎
c) −1 𝐯 = −𝐯
33 Kombinasi linier

 Definisi
Jika 𝐰 vektor di 𝑅 𝑛 , maka 𝐰 dikatakan sebagai
kombinasi linier dari vektor-vektor 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫
dalam 𝑅 𝑛 jika dapat dinyatakan dalam bentuk
𝐰 = 𝑘1 𝐯𝟏 + 𝑘2 𝐯𝟐 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝐯𝒓
dimana 𝑘1 , 𝑘2 , … , 𝑘𝑟 skalar (disebut sebagai
koefisien dari kombinasi linier).
Dalam kasus dimana 𝑟 = 1, maka 𝐰 = 𝑘1 𝐯𝟏 ,
sehingga kombinasi linier dari satu vektor adalah
kelipatan dari vektor tersebut.
34 Notasi alternatif untuk vektor

Vektor 𝐯 di 𝑅 𝑛 :
 Bentuk comma-delimited
𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛
 Bentuk vektor baris
𝐯 = 𝑣1 𝑣2 … 𝑣𝑛
 Bentuk vektor kolom
𝑣1
𝑣2
𝐯= ⋮
𝑣𝑛
35 Latihan soal

 Exercise set 3.1 no. 2, 6, 12, 14, 16, 18, 22, 23,
24, 25, 27
36 Daftar Pustaka

 Howard Anton & Chris Rorres, Elementary


Linear Algebra: Applications Version, 11th
edition, 2014, John Wiley.

Anda mungkin juga menyukai