STATISTIKA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
A. Adim Anugrah 210014301029
Febry Rosalina S. 210014301030
Ika Puspyta 210014301031
A. Muh. Dipa Darmawan AS. 210014301032
Salmawati 210014301033
Andi Masyithah Rahmah 210014301034
Andi Ratu AyuAshari Anwar 210014301035
Fegi 210014301036
MANAJEMEN PENDIDIKAN
PRODI ADMINISTRASI PEDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
A. Kajian Teori
1. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Regresi linear (linear regression) adalah teknik yang digunakan
untuk memperoleh model hubungan antara 1 variabel dependen dengan
1 atau lebih variabel independen. Jika hanya digunakan 1 variabel
independen dalam model, maka teknik ini disebut sebagai regresi linear
sederhana (simple linear regression), sedangkan jika yang digunakan
adalah beberapa variabel independen, teknik ini disebut regresi linear
ganda (multiple linear regression).
Variabel dependen pada regresi linear disebut juga sebagai
respons atau kriterion, sedangkan variabel independen dikenal pula
sebagai prediktor atau regresor. Kovariat adalah variabel independen
yang berkorelasi dengan prediktor lainnya, juga mempengaruhi respons.
Kovariat umumnya tidak diminati hubungannya dengan respons dan
hanya digunakan untuk pengendalian hubungan prediktor-respons
dalam model.
Respons pada regresi linear selalu berupa variabel kontinu,
sedangkan prediktor dapat berupa variabel kontinu, indikator, ataupun
karegorik yang disubstitusikan menjadi variabel indikator.
Persamaan regresi linier sederhana merupakan suatu model
persamaan yang menggambarkan hubungan satu variabel bebas/
predictor (X) dengan satu variabel tak bebas/response (Y), yang
biasanya digambarkan dengan garis lurus, seperti disajikan pada
gambar berikut :
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dapat ditentukan dengan mengkuadratkan
koefisien korelasi. Dari contoh kasus di atas, maka koefisien
determinasinya adalah r 2 = 0,90 . Nilai ini berarti bahwa, 90% variabel
bebas/ predictor X dapat menerangkan/ menjelaskan variabel tak bebas/
response Y dan 10% dijelaskan oleh variabel lainnya
5. Uji Signifikansi dan Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melihat apakah suatu
hipotesis yang diajukan ditolak atau dapat diterima. Hipotesis merupakan
asumsi atau pernyataan yang mungkin benar atau salah mengenai suatu
populasi. Dengan mengamati seluruh populasi, maka suatu hipotesis akan
dapat diketahui apakah suatu penelitian itu benar atau salah. Untuk
keperluan praktis, pengambilan sampel secara acak dari populasi akan
sangat membantu. Dalam pengujian hipotesis terdapat asumsi/
pernyataan istilah hipotesis nol. Hipotesis nol merupakan hipotesis yang
akan diuji, dinyatakan oleh H0 dan penolakan H0 dimaknai dengan
penerimaan hipotesis lainnya yang dinyatakan oleh H1.
Jika telah ditentukan Koefisien Determinasi ( r2 ), maka selanjutnya
dilakukan uji signifikan hipotesis yang diajukan. Uji ini dapat
menggunakan Uji-t ; Uji-F ; Uji-z atau Uji Chi Kuadrat. Dengan uji
signifikansi ini dapat diketahui apakah variable bebas/ predictor/
independent (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variable tak
bebas/ response/ dependent (Y). Arti dari signifikan adalah bahwa
pengaruh antar varible berlaku bagiseluruh populasi. Dalam modul ini
hanya dibahas uji signifikansi menggunakan uji-t.
a. Uji-t
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam uji-t pada regresi linier
adalah :
1. Menentukan Hipotesis
H0 : β = 0; variabel X tidak berpengaruh signifikan/nyata terhadap Y
H1 : β 0; variabel X berpengaruh signifikan/nyata terhadap Y
2. Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi, α yang sering digunakan adalah α= 5% (α =
0,05)
𝒓
√𝒏−𝟐
3. Menghitung nilai t hitung menggunakan rumus : 𝑡ℎ𝑖𝑡 =
√𝟏−𝒓𝟐
Penguasaan Metode
No. Kinerja Guru
Pembelajaran
1 15 10
2 10 8
3 12 7
4 10 7
5 11 9
6 13 7
7 10 8
8 15 10
9 15 7
10 15 8
2 10 8 100 64 80
3 12 7 144 49 84
4 10 7 100 49 70
5 11 9 121 81 99
6 13 7 169 49 91
7 10 8 100 64 80
9 15 7 225 49 105
10 15 8 225 64 120
DAFTAR PUSTAKA
Priyastama romie, 2017. Pengolahan data dan analisis data. Bantul: Start
up