Anda di halaman 1dari 59

MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS

Oleh
Retno Murwanti
SUMBER / REFRENSI
- Matematika Ekonomi & Bisnis
Josep Bintang Kalangi
Penerbit Salemba Empat

 Matematika Bisnis
Rudy Badruddin, Algifari
Penerbit BPFE Yogyakarta
MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Sifat-Sifat Matemaika Ekonomi dan Bisnis
2. Konsep Dasar Matematika dan Ekonomi Bisnis
Model Ekonomi
3. Macam-macam Fungsi dalam Ekonomi dan Bisnis
a. Fungsi Linear

b. Fungsi Non Linear

c. Fungsi Eksponen

4. Matematika Keuangan
PENDAHULUAN
 Matematika = suatu cabang logika dg kerangka
sistematis utk mempelajari hubungan kuantitatif
antar peubah (variabel)
 Bedakan: Matematika Murni & Terapan
 Matematika Murni: lambang2 yg digunakan
menyatakan konsep abstrak yg nilainya sesuai
definisinya (mis. - 5 < X < 12)
 Matematika Terapan: lambang2 yg dipakai menyatakan
peubah (variabel) yg nilainya sesuai pengamatan di
dunia nyata; mis. P = variabel harga, maka P  0
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS
 Matematika Ekonomi dan Bisnis = matematika terapan
 Ilmu ekonomi fokus ke konsep kuantitatif, menyangkut
variabel seperti biaya, harga, upah, permintaan-
penawaran, penerimaan-biaya-laba, maka banyak
analisis ekonomi menggunakan analisis matematika
terapan
 Hubungan kuantitatif antar variabel ekonomi dipelajari
secara empiris=>model matematis
Contoh :
1. Konsumsi dg Pendapatan
2. Permintaan (demand) dg Harga
MODEL EKONOMI

Model Ekonomi = Penyederhanaan hubungan


antara variabel-variabel ekonomi.
Model Ekonomi dapat berbentuk model
matematika dan non-matematika. Apabila
berbentuk model matematika, maka akan terdiri
atas satu atau sekumpulan persamaan.
Persamaan terdiri atas sejumlah variabel,
konstanta, koefisien, dan/atau parameter.
VARIABEL, KONSTANTA, KOEFISIEN, DAN PARAMETER

Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah


dalam suatu masalah tertentu.
Misalnya;
Harga (Price) = P; Jumlah yg diminta/ditawarkan (Quantity) =
Q; Biaya (Cost) = C; Penerimaan (Revenue) = R; Investasi
(Investment) = I; Tingkat Bunga (Interest Rate) = I dll.
Variabel terdiri dari;
Variabel Endogen = suatu variabel yg nilai penyelesaiannya
diperoleh dari dalam model;
Variabel Eksogen = suatu variabel yang nilai-nilainya diperoleh
dari luar model, atau sudah ditentukan berdasarkan data yang
ada.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang
nilainya tidak berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu.
Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap
varabelnya. (Misal 5R; 4P; atau 0.3C)
Parameter adalah suatu nilai tertentu dalam suatu
masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang
lain pada suatu masalah yang lainnya. (Biasanya
dilambangkan dg huruf awal abjad yunani atau Arab,
Misalnya α, β, dan Ҳ atau a, b dan c.
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

Persamaan adalah pernyataan bahwa dua lambang


adalah sama. disimbolkan dengan tanda = (baca
“sama dengan”), sedangkan
Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang
menyatakan bahwa dua lambang adalah tidak
sama. Disimbolkan dengan tanda < (baca “lebih
kecil”) atau > (baca: “lebih besar)
Persamaan dalam Matematika Ekonomi dan Bisnis
terdiri dari Tiga Macam, yaitu:
1. Persamaan Definisi (Identity, =) adalah suatu bentuk
kesamaan di antara dua pernyataan yang mempunyai
arti yang sama.
2. Persamaan Perilaku (behaioral equation) adalah suatu
persamaan yg menunjukkan bahwa perubahan
perilaku suatu variabel sebagai akibat dari perubahan
variabel lainnya yg ada hubungannya.
3. Kondisi Keseimbangan adalah suatu persamaan yg
menggambarkan persyaratan untuk pencapaian
keseimbangan (equilibrium). Misalnya; Qd = Qs ; S = I
SISTEM BILANGAN NYATA
Bilangan
Nyata

Bilangan Bilangan
Rasional Irasional

Bilangan Bilangan
Bulat Pecah

Bilangan Bilangan
Nol
Negatif Positif
Bilangan Rasional adalah bilangan yang angka
desimalnya berakhir dengan nol atau berulang.
(misalnya; 5/1 = 5,00; 1/3 = 0,333
Bilangan Irasional adalah bilangan yang angka
desimalnya tidak berakhir dengan nol atau tidak
berulang. (misalnya; √2 = 1,41423… )
KONSEP DAN TEORI HIMPUNAN

Konsep Himpunan adalah suatu konsep yg paling


mendasar bagi ilmu matematika modern pada
umumnya dan dibidang ilmu ekonomi dan bisnis
pada khususnya. Karena dalam bidang ekonomi
dan bisnis terutama dalam hal pembentukan model
kita harus menggunakan sehimpunan/sekelompok
data observasi dari lapangan.
DEFINISI DAN PENULISAN HIMPUNAN
Himpunan adalah kelompok dari objek-objek yang
berbeda.
Objek-objek dalam himpunan disebut elemen himpunan.
Penulisan himpunan ada 2 cara, yaitu;
1. Dengan mendaftarkan satu per satu. Misal; S adalah
himpunan dari bilangan bulat positif dari 1 sampai 5,
dapat ditulis menjadi. S = {1,2,3,4,5}.
2. Dengan cara deskriptif. Misal; B adalah suatu
himpunan dari semua bilangan bulaty positif, dapat
ditulis menjadi; B = {x|x bilangan bulat positif}
OPERASI HIMPUNAN
 Gabungan (Union) notasi U
 Irisan(Intersection) notasi ∩
 Selisih notasi (-)
 Himpunan Bagian (subset) notasi с
 Pelengkap(complement) misal Him. AC
BEBERAPA NOTASI HIMPUNAN

a  A berarti a anggota him A

a  A berarti a bukan anggota him A

notasi untuk himpunan kosong  atau { }


KAIDAH MATEMATIKA DLM HIMPUNAN
 Idempoten

A A=A AUA=A
 Asosiatif

(A  B)  C = A  (B  C)
 Komutatif

AB= B A
 Distributif

AU(B  C) = (AUB)  (AUC)
 Identitas
 AU = A
 AUS = S
 Kelengkapan
 A U Ac = S
 (Ac)c = A
 De Morgan

(AUB)c = Ac  Bc
FUNGSI

Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis


merupakan salah satu bagian yang sangat penting
untuk dipelajari, karena model-model ekonomi
yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan
dengan fungsi. Fungsi dalam matematika
menyatakan suatu hubungan formal di antara dua
himpunan data. Jika himpunan data tersebut adalah
variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai
hubungan antara dua variabel.
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang
menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara satu variabel dengan variabel lain. Sebuah fungsi
dibentuk oleh beberapa unsur yaitu: variabel, koefisien, dan
konstanta. Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam
setiap fungsi.
Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan
atau mewakili faktor (data) tertentu, dilambangkan dengan
huruf-huruf latin. Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di
dalam setiap fungsi terdapat dua macam variabel yaitu variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak
tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat
adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain.
Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan
terletak di depan suatu variabel dalam sebuah fungsi.
Konstanta adalah bilangan atau angka yang (kadang-
kadang) turut membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri
sebagai bilangan (tidak terkait pada suatu variabel tertentu).
y = 5 + 0,8x
y : variabel terikat
x : variabel bebas
0,8 : koefisien variabel x
5 : konstanta
Sedangkan notasi sebuah fungsi secara umum adalah: y =
f(x)
FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana


karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan
berpangkat satu pada variabel bebas tersebut,
sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad
satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a
+ bx; dimana a adalah konstanta dan b adalah
koefisien (b≠0). Atau sering dinyatakan dalam
bentuk implisit berikut: Ax + By + C = 0
A. KEMIRINGAN DAN PENGGAL GARIS
Sesuai dengan namanya fungsi linier jika digambarkan pada
koordinat cartesius akan berbentuk garis lurus (linier). Kemiringan
pada setiap titik yang terletak pada garis lurus tersebut adalah sama.
Hal ini ditunjukkan oleh koefisien b pada persamaan y = a + bx.
Koefisien ini untuk mengukur perubahan nilai variabel terikat y
sebagai akibat dari perubahan variabel bebas x sebesar satu unit.
Sedangkan a adalah penggal garis pada sumbu vertikal (sumbu y).
Penggal a mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0.
Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan
perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan dalam
variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien yang
dilambangkan dengan huruf m. Jadi:

Kemiringan = m =
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah
–2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu
unit variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS

Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui


beberapa macam cara, antara lain: (1) metode dua
titik dan (2) metode satu titik dan satu kemiringan.
1. Metode Dua Titik
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan
koordinat masing-masing (x1, y1) dan (x2, y2),
maka rumus persamaan liniernya adalah:
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka
persamaan liniernya adalah:

4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
Y = 0,5x + 2
2. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan
(m)dapat dibentuk sebuah persamaan linier dengan
rumus sebagai berikut;
y – y1 = m (x – x1)
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5
maka persamaan liniernya adalah:
y – y1 = m (x – x1)
y – 3 = 0,5(x – 2)
Y – 3 = 0,5x – 1
Y = 0,5x + 2
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
Dua buah garis lurus mempunyai empat macam
kemungkinan bentuk hubungan berimpit, sejajar,
berpotongan dan tegak lurus.

a. Berimpit b. Sejajar

c. Berpotongan d. Tegak lurus


Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan
garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional
terhadap) persamaan garis yang lain.
Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis
yang satu sama dengankemiringan garis yang lain (m1 = m2).
Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila
kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan
garis yang lain (m1 ?m2).
Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila
kemiringan garis yang satu merupakan kebalikan dari
kemiringan garis yang lain dengan tanda yang berlawanan (m 1
= - 1/m2).
Atau nilai perkalian kemiringannya menghasilkan –1 (m 1 x m2
= -1).
LATIHAN:
1. Carilah kemiringan dan titik potong sumbu y pada persamaan garis berikut ini:
a. 3x – 2y + 12 = 0
b. 2x – 5y – 10 = 0
c. 4x – 6y = 10
2. Untuk setiap pasangan titik-titik koordinat berikut carilah persamaan garis lurusnya:
a. (3,5) dan (10,2)
b. (-6,-4) dan (10,8)
3. Untuk setiap pasangan titik koordinat dan kemiringan (m) berikut ini tentukan persamaan garis lurusnya:
a. (2,6), m = 0,4
b. (5,8), m = -1,6
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode eliminasi:
a. 2x – 3y = 5 dan 3x – 2y = -4
b. 4x + 3y = 16 dan x – 2y = 4
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode substitusi:
a. x – y = 2 dan 2x + 3y = 9
b. x – y = -1 dan 3x + 2y = 12
6. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode determinan:
a. x + y = 5 dan 2x + 3y = 12
b. 2x – 3y = 13 dan 4x + y = 15
SISTEM PERSAMAAN LINIER

Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu


himpunan nilai yang memenuhi secara serentak
(simultan) semua persamaan-persamaan dari sistem
tersebut. Atau secara sederhana penyelesaian sistem
persamaan linier adalah menentukan titik potong dari
dua persamaan linier. Ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk penyelesaian suatu sistem persamaan
linier, yaitu:
(1). Metode Substitusi,
(2). Metode Eliminasi, dan
(3). Metode Determinan.
METODE SUBSTITUSI
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 2x+3y=21 dan x+4y=23 ?
Jawab:
Salah satu persamaan dirubah dahulu menjadi y = ... atau x = .... Misal persamaan x+4y=23 dirubah
menjadi x=23-4y. Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang satu.
x = 23-4y Þ 2x + 3y = 21
2(23-4y) + 3y = 21
46 – 8y + 3y = 21
46 – 5y = 21
25 = 5y
y=5
Untuk mendapatkan nilai x, substitusikan y = 5 ke dalam salah satu persamaan.
y = 5 Þ 2x + 3y = 21
2x + 3(5) = 21
2x + 15 = 21
2x = 21 – 15
x = 6/2
x=3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan pasangan (3,5)
METODE ELIMINASI
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 3x-2y=7 dan
2x+4y=10 ?
Jawab:
Misal variabel yang hendak dieliminasi adalah y
3x - 2y = 7 |x 2| 6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 |x 1| 2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x =3
Untuk mendapatkan nilai y, substitusikan x = 3 ke dalam salah satu persamaan.
x = 3 Þ 3(3) - 2y = 7
-2y = 7 – 9
2y = 2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah
himpunan pasangan (3,1)
METODE DETERMINAN
ax + by = c
dx + ey = f
Nilai x adalah: x =

Nilai y adalah; y =

Misal persamaan pada soal sebelumnya yaitu 3x-


2y=7 dan 2x+4y=10 akandiselesaikan dengan cara
determinan:
Nilai x adalah: x =

Nilai y adalah; y =

Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua


persamaan tersebut adalah himpunan pasangan (3,1)
PENERAPAN FUNGSI LINIER
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh
para ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan
masalah-masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan
masalah ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan atau
diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier.
Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis
adalah:
a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar

b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk

c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.

d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok


(BEP=Break Even Point)
e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

f. Model Penentuan Pendapatan Nasional


FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN
KESEIMBANGAN PASAR
FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta
oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa
jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga
sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik,
sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (miring ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = a – b Px
Atau
Px =a/b – 1/b Qx
dimana: Qx = Jumlah produk x yang diminta
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
KURVA PERMINTAAN
12

10

8
Qd = a - bPx
6
P

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Q
FUNGSI PENAWARAN

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan


oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian
juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun,
sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan)
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
dimana: Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
KURVA PENAWARAN

P
12

10

8
P
6

0
0 1 2 3 4 5 6
KESEIMBANGAN PASAR
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang
yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:
Qd = Qs
atau Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva
penawaran.
KURVA KESEIMBANGAN PASAR

Y-Values
12

10

8
Y-Values
6

0
0 2 4 6 8 10 12
B. KESEIMBANGAN PASAR DUA MACAM PRODUK
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh
permintaan barang. Ini bisa terjadi pada dua macam produk atau
lebih yang berhubungan secara substitusi (produk pengganti) atau
secara komplementer (produk pelengkap). Produk substitusi
misalnya: beras dengan gandum, minyak tanah dengan gas elpiji,
dan lain-lain. Sedangkan produk komplementer misalnya: teh
dengan gula, semen dengan pasir, dan lain sebagainya. Dalam
pembahasan ini dibatasi interaksi dua macam produk saja. Secara
matematis fungsi permintaan dan fungsi penawaran produk yang
beinteraksi mempunyai dua variabel bebas. Kedua variabel bebas
yang mempengaruhi jumlah jumlah yang diminta dan jumlah yang
ditawarkan adalah (1) harga produk itu sendiri, dan (2) harga
produk lain yang saling berhubungan.
Notasi fungsi permintaan menjadi:
Qdx = ao – a1Px + a2Py
Qdy = bo + b1Px - b2Py

Sedangkan fungsi penawarannya:


Qsx = -mo + m1Px + m2Py
Qsy = -no + n1Px + n2Py
Dimana:

Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X


Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
CONTOH:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran
dari dua macam produk yang mempunyai hubungan
substitusi sebagai berikut:
Qdx = 5- 2Px + Py
Qdy = 6 + Px - Py
Dan
Qsx = -5 + 4Px - Py
Qsy = -4 - Px + 3Py
Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar !
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA
KESEIMBANGAN PASAR
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas
penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menaikkan harga jual barang tersebut
sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya
keseimbangan pasar akan berubah pula.
Fungsi penawaran setelah pajak menjadi:
Ps = f(Q) + t atau
Qs = f(P - t)
CONTOH:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15-Q
dan fungsi penawaran P=0,5Q+3.
Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak
sebesar Rp 3 per unir.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum
dan sesudah kena pajak ?
b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh
konsumen ?
c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh
produsen ?
d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?
SUBSIDI
Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas
penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menurunkan harga jual barang tersebut
sebesar subsidi per unit (s), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya
keseimbangan pasar akan berubah pula.
Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi:
Ps = f(Q) - s atau
Qs = f(P + s)
ANALISIS PULANG POKOK
 Pulang Pokok (Break Even); Apabila penerimaan
total dari hasil penjualan produk sama dengan
biaya total yang dikeluarkan perusahaan.
TR = TC
TR = P.Q dan
TC = FC + VQ
Dimana;
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
 Fungsi Konsumsi;
C = a + bYd
Dimana;
C = Konsumsi
Yd = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan
a = Konsumsi dasar tertentu yg tidak tergantung pada pendapatan
b = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
 Fungsi Tabungan;

S = -a + (1-b)Yd
Dimana;
S = Tabungan
a = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan
Yd = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan
(1-b) = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
FUNGSI NON LINEAR
1. Fungsi Kuadrat
Y = f(X) = aX2 + bX + c
Dimana; Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a, b, dan c = konstanta, dan a ≠ 0
Koordinat titik puncak dari suatu parabola
dapat diperoleh dengan rumus;
RUMUS KUADRAT
MACAM-MACAM PARABOLA
1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka keatas dan
memotong sumbu X di dua titik yg berlainan.
2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka keatas dan
menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit.
3. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka keatas dan
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
memotong sumbu X di dua titik yg berlainan.
5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit.
6. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
BENTUK LAIN FUNGSI KUADRAT

X = f(Y) = aY2 + bY + c
Kurvanya Parabola Horizontal
Koordinat titik puncak Parabola adalah;
2. FUNGSI PANGKAT TIGA (F. KUBIK)

Y = a0 + a1X + a2X2 + a3X3


Dimana a3 ≠ 0
3. FUNGSI RASIONAL
 Bentuk Umum;
PENERAPAN FUNGSI NONLINEAR

1. FUNGSI PERMINTAAN;
A. Fungsi Kuadrat;
P = c + bQ – aQ2 atau
Q = c + bP – aP2
B. Fungsi Rasional;
2. FUNGSI PENAWARAN

Bentuk Umum;
P = c + bQ + aQ2 atau
Q = c + bP + aP2

Anda mungkin juga menyukai