Anda di halaman 1dari 20

YUSUP SM

Senin, 09 Maret 2015

Matematika Bisnis 1

MATEMATIKA BISNIS 1
Oleh : YUSUP, S.Pd. MM
NBM : 871677
No. Kontak : 081381237000
Email : yusup_nani@yahoo.co.id
Blog : http://yussupebiet.blogspot.com

PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
a. TATA CARA PERKULIAHAN
1. Perkuliahan akan dilakukan dalam 16 kali pertemuan 14 kali Tatap muka dan 2
kali ujian yakni: Ujian Tengah Semester(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Pokok bahasan untuk setiap pertemuan disusun sesuai jadwal. Dan
mendapatkan Hand out
3. Soal-soal yang diberikan setiap pertemuan menjadi tugas yang akan diberikan
Nilai

b. Kriteria Penilaian
• Nilai akhir ditentukan dengan memperhitungkan komponen sebagai berikut:
1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25%
2. Ujian Akhir Semester (UAS) : 35%
3. Tugas : 20%
4. Keaktifan/Absensi : 20%
c.Tema :
1. Konsep-konsep Dasar Matematika Bisnis
2. Persamaan linier dan non linier
3. Terapan fungsi dalam ekonomi
4. Keseimbangan pasar
5. Pengaruh pajak dan subsidi
6. Analisis (fungsi biaya&penerimaan) ,deret
7. Dasar-dasar matriks(penentuan determinan)
8. 8. UTS
9. 9. Limit
10. 10.Eksponen
11. 11.Differensiasi
12. 13.Integral
13. 14.Nilai Maksimum
14. 15.Surplus konsumen dan produsen
15. 16.UAS
1. KONSEP DASAR MATEMATIKA BISNIS
HIMPUNAN
Pengertian Himpunan
Himpunan adalah Kumpulan benda atau objek yang didefinisikan (diterangkan)
dengan jelas
Himpunan dilambangkan dengan huruf kapital misalnya A, B, C, D, …,Z dan objek-
objek dari himpunan itu ditulis diantara dua kurung kurawal dan dipisahkan
dengan tanda koma
Yang dimaksud diterangkan dengan jelas adalah benda atau objeknya jelas mana
yang merupakan anggota dan mana yang bukan anggota dari himpunan itu
Contoh:
A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10
A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk notasi pembentuk himpunan
B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15
C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10
D adalah bilangan ganjil kurang dari 20
• Jawaban :
• 1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A}
• 2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B }
• 3. D = { x | x < 20 , x  A }
Contoh soal : Nyatakan soal di atas dengan cara mendaftar anggotanya
• Jawaban:

1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A} = { 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 }
2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B } = { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
3. D = { x | x < 20 , x  A } = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 }
Banyaknya anggota himpunan A dilambangkan dengan n(A) = 5
Banyaknya anggota himpunan B dilambangkan dengan n(B) = 6
Lambang  dibaca “elemen” atau anggota
Lambang  dibaca “bukan elemen” atau bukan anggota
Lambang n(A), n(B) disebut bilangan kardinal
Lambang n(A), n(B) disebut bilangan kardinal
Bila kita menganalogikan dalam bisnis Keanggotaan Suatu Himpunan B dan C bila
digabungkan Union maka produk-produk dua buah Toko atau perusahaan akan
bertambah besar,dua buah himpunan B dan C menjadi { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,13,14,15 } . Dan bila terdapat intersection atau irisan
dari dua buah himpunan maka akan banyak dapat dianalogikan dalam bisnis,contoh
irisan himpunan B dan C adalah { 4,5,6,7,8,9, } maka analoginya adalah bahwa
apabila di dua buah Toko itu produk 4,5,6,7,8,9 salah satu produknya telah terjual
maka produk yang kedua dari anggota irisan tadi masih ada di Toko yang kedua atau
sebaliknya,seharusnya kedua Toko tersebut dapat saling berbagi dan substitusi,inilah
konsep himpunan jika diterapkan dalam bisnis,hal tersebut bisa terjalin apabila
kedua took tersebut dan atau masing-masing Toko ada jaringan ikatan yang kuat
untuk saling bersinergi ada komunikasi dan kerjasama yang intensif,bila kedua Toko
atau lebih beberapa Toko ada jaringan kerja yang menerapkan konsep himpunan
maka ekonomi umat islam akan kuat.
Model Ekonomi
Model Ekonomi adalah suatu cara penyederhanaan hubungan antara variabel –
variabel Ekonomi/Bisnis yang satu dengan lainnya yang lebih
kompleks. Penyederhanaan ini merupakan kerangka kasar/umum dari dunia
nyata Ekonomi/Bisnis, dengan harapan dapat memprediksi keadaan
Ekonomi/Bisnis sekarang ini atau dimasa depan.Model Ekonomi ini dapat
berbentuk model Matematika dan non – Matematika. Jika berbentuk model
Matematika maka akan terdiri dari persamaan – persamaan, dengan sejumlah
variabel, konstanta, koefisien atau parameter. Variabel adalah suatu nilai yang
berubah – ubah dalam suatu masalah tertentu. Variabel ini sering dilambangkan
dengan huruf didepan nama variabel tersebut, seperti harga (price)= P, jumlah
yang diminta (quantity) = Q, Biaya (cost ) = C, penerimaan (revenue) = R,
Investasi (Investment) = I, Tingkat suku bunga (interest rate) = i, dan lain –
lain.Variabel dalam Ekonomi/Bisnis ada dua jenis yaitu Variabel Endogen dan
Variabel Eksogen. Variabel Endogen adalah variabel yang penyelesaiannya
diperoleh dari dalam model, sedangkan variabel Eksogen adalah variabel nilainya
diperoleh dari luar model, atau sudah ditentukan berdasarkan data yang ada.
Tapi bisa, terjadi sebaliknya contohnya, dalam analisis penentuan harga dan
jumlah keseimbangan pasar suatu barang tertentu, Variabel P merupakan variabel
endogen, karena nilai variabel P diperoleh dalam model. Tetapi dalam kerangka
penentuan pengeluaran konsumen, variabel P merupakan variabel eksogen karena
variabel P merupakan data konsumen perorangan. Untuk membedakan maka
biasanya variabel Eksogen diberi subskrip 0 pada varaibelnya sedangkan endogen
tidak, misalnya I0  variabel Eksogen.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya berubah – ubah
dalam suatu masalah tertentu. Konstanta ini sama halnya dengan variabel
eksogen karena nilainya sudah tetap berupa data.Jika konstanta dengan variabel
digabungkan menjadi satu, misalnya 5R, 4P, atau 0,3C, maka angka konstanta
yang ada didepan variabel disebut koefisien dari variabel tersebut. Sehingga
dapat juga disebut bahwa koefisisen adalahangka pengali konstan terhadap
variabelnya. Persamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua lambang adalah sama,
sedangkan pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa dua
lambang adalah tidak sama. Persamaan biasanya disimbolkan dengan tanda = (dibaca
’sama dengan’), dan pertidaksamaan disimbolkan dengan tanda < (dibaca ’lebih
kecil’), atau > (dibaca ’lebih besar’) atau dapat terjadi pengabungan keduanya.
Di Matematika Ekonomi & Bisnis terdapat 3 jenis persamaan yaitu :
(1) persamaan definisi;
(2) persamaan perilaku;
(3) kondisi keseimbangan.
Persamaan definisi adalah suatu bentuk kesamaan di antara duapernyataan yang
mempunyai arti yang sama. Misalkan, Pendapatan Nasional Bruto (Gross National
Product – GNP) adalah penjumlahan dari pengeluaran konsumsi (C), Investasi (I),
Pengeluaran Pemerintah (G), dan Ekspor neto (X – M). Dapat dirumuskan sebagai
berikut :GNP = C + I + G + (X – M) (0.1.1) Persamaan (0.1.1) tidak dapat diartikan
sebagai hubungan fungsional (lihat seperti butir 2). Dengan kata lain, GNP
bukan fungsi dari Konsumsi (C), Investasi (I), Pengeluaran (G), Ekspor (X), dan
Import (M), hanya merupakan kesamaan, dimana jika ruas kanan tanda sama
dengan ditambah atau dikurangi, pada satu atau beberapa variabel maka
ruas kiri tanda juga ikut berubah bertambah atau berkurang nilainya.
(2) Persamaan perilaku adalah suatu persamaan yang
menunjukkan perubahan perilaku suatu variabel sebagai akibat dari
perubahan variabel lainnya yang saling berhubungan. Persamaan ini
dapat diterapkan pada perilaku manusia, misalnya perubahan
perilaku pola konsumsi secara keseluruhan karena perubahan
pendapatan Nasional atau perilaku bukan manusia, misalnya perubahan
biaya total dari suatu perusahaan akibat perubahan jumlah
produksi. Persamaan ini selalu dibuat asumsi – asumsi tertentu
mengenai pola perilaku dari suatu variabel yang diteliti. Contoh berikut ini :
TC = 100 + 25Q (0.1.2)TC = 150 + Q (0.1.3)dimana, TC = Biaya Total Q = Jumlah
Produksi
Kedua persamaan bentuknya berbeda dengan asumsi produksinya berbeda,
pada persamaaan (0.1.2) biaya tetap 100 kemudian biaya variabelnya juga
berbeda dimana meningkat secara konstan sebesar 25 jika terjadi
pertambahan 1 unit produksi sedangkan pada persamaan (0.1.3) biaya tetap 150,
dan biaya variabelnya meningkat secara progresif jika terjadi
pertambahan sebesar 1 unit produksi. Jika suatu konstanta yang digabungkan
dengan variabelnya mislanya aR, bP, atau dC, maka simbol a, b, d ini menyatakan
suatu bilangan konstanta tertentu, tetapi belum ditetapkan nilainya, maka nilai
a, b, d dapat menunjukkan bilangan berapa saja. Nilai a, b, d adalah suatu
konstanta yang masih bersifat variabel, yang disebut dengan Konstanta
Parameter atauparameter saja. Sehingga parameter didefiniskan sebagai suatu
nilai tertentu yang dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai
yang lain pada suatu masalah lainnya.
(3) Kondisi keseimbangan adalah suatu persamaan yang menggambarkan
prasyarat untuk pencapaian keseimbangan (equilibrium). Dua kondisi
keseimbangan yang paling terkenal dalam ilmu Ekonomi adalah :
Model Kondisi Keseimbangan Pasar,Qd = Qs (jumlah yang diminta = jumlah yang
ditawarkan)
Model Kondisi Keseimbangan Pendapatan Nasional,S = I (tabungan = investasi)
Sistem Bilangan Riil
Dari persamaan Matematika, yang terdiri dari variabel – variabel dan konstanta.
Variabel dan konstanta ini mempunyai nilai – nilai seperti bilangan/angka.
Bilangan yang sering digunakan dalam Ilmu Ekonomi, adalah bilangan Riil (R) yang
terdiri atas yaitu bilangan Rasional (Q) dan bilangan Irrasional (I). Bilangan
Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pecahan, sedangkan
bilangan Irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai pecahan
dan memilki bentuk desimal yang terdiri atas untaian numeral yang tak berhingga
yang tidak memperlihatkan pola berulang, seperti ::√2, e, . Bilangan
Rasional, terdiri atas bilangan Bulat dan bilangan Pecahan. Sdangkan bilangan
Bulat terbagi atas bilangan Bulat Positif, Nol, dan Bulat Negatif.
Konsep Himpunan dan Fungsi
Himpunan adalah kumpulan dari obyek – obyek yang berbeda. Obyek ini mungkin
berupa kelompok bilangan – bilangan atau sesuatu kelompok lainnya. Misalnya
sekelompok bilangan bulat yang terdiri dari 1 sampai 100. obyek – obyek ini
disebut elemen – elemen.
Jika himpunan yang mempunyai elemen – elemen bilangan yang terbatas maka
dapat disebut himpunan terbatas, sedangkan himpunan yang mempunyai elemen
– elemen bilangan yang tidak terbatas disebut himpunan tidak terbatas.
D = { x| 3 < x < 9},
Jika dua himpunan dipasangkan elemen – elemennya secara berurutan menurut
aturan tertentu, maka dapat dikatakan bahwa kedua himpunan itu mempunyai
relasi.
Jika untuk setiap nilai X tertentu yang berhubungan dengan satu dan hanya satu
nilai Y, maka Y dikatakan sebagai fungsi dari X. Hubungan atau relasi dapat
dinotasikan sebagai Y = f(x).
2.PERSAMAAN LINIER NON LINIER
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara,
tergantung pada data yang tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara
yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier, masing-masing
berdasarkan ketersediaan data yang diketahui. Keempat cara yang dimaksud
adalah :
Cara dwi-koordinat
Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik
tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1)
dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:
4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x
Cara koordinat-lereng
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b,
maka persamaan liniernya adalah (y-y1) = m(x-x1) Contoh Soal : Andaikan
diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan
linier yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah : (y-y1) = m(x-x1)
Cara penggal-lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya
pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan
tersebut, maka persamaan liniernya adalah : y=ax+b ; a = penggal, b = lereng
Contoh Soal :
Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5,
maka persamaan liniernya adalah : y=2+5x
Cara dwi-penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis
pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan
penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah
: Y= a - ( ( a/c ) x ) ; a = penggal vertikal, c = penggal horisontal
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang menyatakan
hubungan sama dengan dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu. Bentuk
umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = c, dengana,b,c R dan a  0
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel
dengan pangkat masing-masing variabel sama dengan satu. Bentuk umum
persamaan linear dua variabel adalah ax + by = c, dengan a,b,c R
dan a  0, b  0
Metode Grafik
Perhatikan dua sistem persamaan dua variabel

Solusi dari sistem ini adalah himpunan pasangan terurut yang merupakan solusi dari kedua
persamaan.Grafik garis menunjukkan himpunan penyelesaian dari masing-masing
persamaan dalam sistem. Oleh karena itu, perpotongan kedua garis adalah gambar dari
penyelesaian sistem.Solusi dari sistem adalah

Korelasi Linear:
If semua titik (X,Y) pd diagram pencar mendekati bentuk garis lurus.
Korelasi Non-linear:
If semua titik (X,Y) pd diagram pencar tidak membentuk garis lurus.
Persamaan Ketergantungan Linier dan Ketidakkonsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama, maka
gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu:
1. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong, sehingga
tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tidak konsisten
2. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam jumlah
yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tergantung secara linier

Pertidaksamaan
Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar dengan
satu variabel yang dihubungkan dengan relasi urutan.
Bentuk umum pertidaksamaan :
dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0

dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0

Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan


bilangan real yang membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan bilangan real ini
disebut juga Himpunan Penyelesaian (HP) Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi : dengan cara :
Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan .Menyamakan penyebut dan menyederhanakan
bentuk pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan penyebut dengan cara
P(x) dan Q(x) diuraikan menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis bilangan, kemudian
tentukan tanda (+, -) pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul
3.TERAPAN FUNGSI DALAM EKONOMI
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan
hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan
variabel lain.
Suatu Fungsi adalah suatu hubungan di mana setiap elemen dari wilayah (domain)
saling berhubungan dengan satu dan hanya satu elemen dari jangkauan(range)
Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur yaitu: variabel, koefisien, dan
konstanta.
Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam setiap fungsi.
Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak di depan
suatu variabel dalam sebuah fungsi.
Konstanta adalah bilangan atau angka yang (kadang-kadang) turut
membentuksebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan (tidak terkait
pada suatu variabel tertentu).
y = 5 + 0,8x y : variabel terikat x : variabel bebas 0,8 : koefisien
variabel x 5 : konstanta
Sedangkan notasi sebuah fungsi secara umum adalah: y = f(x)
SISTEM KOORDINAT CARTESIUS
Setiap fungsi dapat disajikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu silang
(sistem koordinat). Gambar dari sebuah fungsi dapat dihasilkan dengan cara
menghitung koordinat titik-titik yang memenuhi persamaannya, dan kemudian
memindahkan pasangan-pasangan titik tersebut ke sistem sumbu silang.
Dalam menggambarkan suatu fungsi meletakkan variabel bebas pada sumbu
horizontal (absis) dan variabel terikat pada sumbu vertikal (ordinat).
Misal: y = 3 + 2x

Permintaan dan Penawaran Qd = a - bP Qs = a + bP Bentuk Umum


fungsi permintaan
Untuk mengetahui apakah suatu fungsi merupakan fungsi permintaan atau
kah fungsi
penawaran dapat dengan melihat hubungan antara P dan Q dengan kondi
si fungsi tersebut harus berbentuk fungsi eksplisit. Fungsi permintaan
menunjukkan bahwa P dan Q mempunyai hubungan negatif
(tanda yang berlawanan).
4.KESEIMBANGAN PASAR
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah
barang
yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan
. Secara
matematika dan grafik, hal ini ditunjukkan dengan persamaan Qd = Qs. Yak
ni pada
perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseim
bangan pasar
tercipta harga keseimbangan (Equilibrium Price) dan jumlah keseimbangan
(Equilibrium Quantity).
Ekuilibrium Pasar Umum
Qd = Qs atau E = Qd – Qs = 0 E = Kelebihan permintaan (excess demand)
Jika beberapa barang yang saling bergantung secara bersama-sama ditinjau,
maka ekuilibrium tidak dapat terjadi jika ada kelebihan permintaan untuk setiap
barang yang dimasukkan dalam model, karena jika satu barang mengalami
kelebihan permintaan maka penyesuaian harga untuk barang tersebut akan
mempengaruhi jumlah permintaan, dan penawaran untuk barang lainnya,
sehingga barang seluruhnya akan berubah. Akibatnya, kondisi ekuilibrium menjadi
Ei = Qdi – Qsi = 0 ( i = 1,2,. . n)
Model Pasar dengan Dua Barang
Qd1 – Qs1 = 0
Qd1 = a0 + a1P1 + a2P2
Qs1 = b0 + b1P1 + b2P2
Qd2 – Qs2 = 0
Qd2 = a0 + a1P1 + a2P2
Qs2 = ß0 + ß1P1 + ß2P2
Rumus diatas dapat didefinisikan dengan simbol – simbol seperti berikut :ci = ai – bi
ɤi = ai – ßi (i = 0, 1, 2) c1P1 + c2P2 = - c0 ɤ1P1 + ɤi2P2 = - ɤ0
P1* = c2ɤ0 – c0 ɤ2
c1ɤ2 – c2ɤ1
P2* = c0ɤ1 – c1 ɤ0
c1ɤ2 – c2ɤ1
Contoh soal:
Materi Fungsi Linier 1
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd = 12 - P
sedangkan persamaan penawarannya Qs = -6 +
2P. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasar ? Gambarkan grafiknya !!!
Penyelesaian :
Permintaan Qd = 12 - P
Penawaran Qs = -6+ -2P 12 - P = -6 + 2P -3P =-
18 Pe =6 Qe = 12 – 6 Qe =6
P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P Keseimbangan pasar (6, 6)
5.PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
Pajak yang dikenakan pemerintah pada warga negaranya ada 2 macam. Pertama
ialah pajak
yang jumlahnya tertentu dan tidak dikaitkan dengan pendapatan (T = To).
Kedua adalah
pajak yang penetapannya dikaitkan dengan tingkat pendapatan yang besarny
a merupakan
prosentase nilai tertentu dari pendapatan (T = tY). Secara keseluruhan b
esarnya pajak yang diterima oleh pemerintah adalah : T = To + tY Dimana
: To = Pajak Otonom t = Proporsi pajak terhadap
pendapatan.Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak spesifik adalah pajak yang dikenakan per satu unit barang yang dipro
duksi atau
dijual. Pengenaan pajak tersebut mempengaruhi harga keseimbangan dan ju
mlah keseimbangan.Dengan adanya pengenaan pajak (t) atas setiap unit barang,
maka posisi keseimbangan pasar akan berubah.
Produsen akan menawarkan harga jualnya lebih
tinggi dari harga keseimbangan sebelum pajak yang menyebabkan jumlah
keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Hal ini juga akan menyebabkan ada
nya pergeseran pada kurva penawaran.
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = a + bQ
Fungsi penawaran sesudah pajak : P = a + bQ+t
Keseimbangan pasarnya adalah : Qd = Qs
Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet-Pe
Pajak tanggungan produsen : tp = t - tk
Pajak yang diterima oleh pemerintah :T = t x Qet
Pengaruh Pajak Proporsional Terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak proporsional adalah suatu pajak yang dikenakan terhadap suatu baran
g yang besarnya ditetapkan berdasarkan prosentase (%) tertentu dari harga
jualnya. Jika pajak proporsional yang dikenakan sebesar t % dari harga jual (P),
maka :
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = a + bQ
Fungsi penawaran sesudah pajak : P = a + bQ + t .P
Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet- Pe
Pajak tanggungan produsen : tp = (t x Pet ) - tk
Pajak yang diterima oleh pemerintah : T = (t x Pet ) x Qe
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak
per unit (t)

Fungsi penawaran setelah pajak menjadi:


Keseimbangan pasar sebelum kena pajak:

Keseimbangan pasar setelah pajak:


Fungsi penawaran setelah pajak: P=0,5Q+3+3  P=0,5Q+6, sehingga
keseimbangan pasar setelah pajak:

Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=6 dan P=9


Besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, sebesar selisih harga
keseimbangan setelah pajak dengan harga keseimbangan sebelum pajak yaitu: 9 -
7 = 2 per unit.
Besar pajak per unit yang ditanggung produsen, sebesar selisih tarif pajak per
unit yang dikenakan dengan besar pajak per unityang ditanggung konsumen,
yaitu: 3 - 2 = 1 per unit.
Besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, adalah perkalian tarif pajak per
unit dengan jumlah keseimbangan setelah pajak, yaitu: 3 x 6 = 18.

6.ANALISIS FUNGSI BIAYA DAN PENERIMAAN SERTA DERET


Biaya Tetap (Fixed Cost) FC = K (K=konstanta)
Biaya Variabel (Variabel Cost) VC = F(Q)
Biaya Total (Total Cost) TC = FC + VC
Biaya Marginal (Marginal Cost) MC = ∆C /∆Q
Biaya rata-rata AC = TC / Q
Fungsi Penerimaan
Penerimaan Total TR = P x Q = F(Q)
Penerimaan rata-rata = harga per unit AR = R/Q atau P = R/Q
Penerimaan Marginal MR = ∆R / ∆Q
Barisan Aritmetika
Definisi : Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang selisih setiap dua
suku berturutan selalu merupakan bilangan tetap (konstan).
Bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan dilambangkan dengan b.
Perhatikan juga barisan-barisan bilangan berikut ini.
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
b. 2, 8, 14, 20, ... Barisan Aritmetika
c. 30, 25, 20, 15, ...
Contoh :
a.1, 4, 7, 10, 13, ... Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 3 atau b =3.
b. 2, 8, 14, 20, ... Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 6. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 6 atau b = 6.
30, 25, 20, 15, ...Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah –5. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya –5 ataub = –5.
Secara umum dapat dikatakan sebagai berikut : Jika Un adalah suku ke-n dari
suatu barisan aritmetika maka berlaku b = Un – Un – 1.
Rumus umum suku ke-n barisan aritmetika dengan suku pertama (U )
dilambangkan dengan a dan beda dengan b dapat ditentukan seperti berikut.
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Un = Un-1 + b = a + (n – 1)b
Jadi, rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah Un = a + (n – 1)b
Keterangan: Un = suku ke-n > a = suku pertama > b = beda > n = banyak
suku

Contoh 1 : Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7, 12, .... ?
Jawab:
–3, 2, 7, 12, … Suku pertama adalah a = –3 dan bedanya b = 2 – (–3) = 5.
Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh : Un = –3 + (n – 1)5.
Suku ke-8 : U8 = –3 + (8 – 1)5 = 32. Suku ke-20 : U20 = –3 + (20 – 1)5 = 92.

7.DASAR-DASAR MATRIK (PENENTUAN DETERMINAN)


Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris
dan kolom
yang membentuk persegi panjang; seta termuat diantara sepasang tanda kur
ung biasa atau kurung siku.
Susunan empat persegi panjang atau bujur sangkar dari bilangan-bilangan yang
diatur dalam baris dan kolom ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) atau
[ ]

Aljabar Matriks merupakan : Suatu alat atau sarana yang


sangat ampuh untuk menyelesaikan model-model linier seperti persamaan tiga
atau empat barang.
Bentuk Umum:
Elemen matriks : aij Susunan bilangan atau nilai aij {bilangan real atau kompleks}
Ukuran matriks :Jumlah baris : m Jumlah kolom : n Ordo atau ukuran matriks :
mxn
Elemen-elemen diagonal : a11, a22,….,ann
Vektor merupakan Kumpulan data/angka yang terdiri atas satu baris disebut:
VEKTOR BARIS, jika satu lajur disebur dengan VEKTOR KOLOM. Dengan demikian,
dpt disebut bahwa matriks terdiri atas beberapa vektor baris dan beberapa vektor
kolom.
Vektor baris:
a’ = (4, 1, 3, 2)
x’ = (x1, x2, … xn)
Vektor lajur
b= 1 u = u1
2 u2
8 …
un
Penjumlahan dua matriks
A + B = (aij + bij)
A – B = (aij – bij) Syarat penjumlahan dua matriks atau pengurangan dua matriks
adalah mempunyai ordo yang sama

Contoh :
Ketidakbebasan Linear
Suatu himpunan vektor v1, . . . , v2 dikatakan tidak bebas secara linear jika salah
satu diantaranya dapat dinyatakan sebagai kombinasilinear dari vektor sisanya.
Ruang Vektor
Keseluruhan vector-vektor yang dihasilkan oleh berbagai kombinasi linear dari 2
vektor bebas u dan v merupakan ruang vector yang berdimansi dua.
Konsep jarak antara dua titik vector
Jika u dan v berhimpitan, jaraknya nol (untuk u = v) Jika kedua titik berbeda,
jarak u ke vdan vke u dinyatakan oleh bilangan nyata positif yang sama. Jarak
antara u dan v tidak pernah lebih dari jarak u ke w ditambah w ke v.Jika sebuah
ruang vector memenuhi tiga sifat diatas, maka disebutruang matriks
Matriks Identitas dan Matriks Nol
Matriks Nol: Matriks di mana semua unsur nilainya nol
Matriks Identitas: Matriks di mana elemen-elemen pada diagonal utamanya
masing-masing adalah satu, sedangkan elemen-elemen yang lain adalahnol.
Sifat Matriks Identitas dan Matriks Nol
Jika A = matriks berukuran n x n : I . A = A . I = A A + 0 = 0 + A = A
A.0=0.A=0
Contoh : a11 a12 0 0 a11 a12
A + 0 = a21 a22 + 0 0 = a21 a22
Invers : Jika A adalah sebuah matriks persegi dan jika sebuah matriks B yang
berukuran sama bisa didapatkan sedemikian sehingga AB = BA = I, maka A
disebut bisa dibalik dan B disebut invers dari A.

Syarat-syarat untuk Nonsigularitas Matriks


Syarat Cukup vs Syarat Perlu
p benar hanya jika pernyataan q benar : p → q (dibaca : “p hanya jika q”)
p dapat dikatakan benar meskipun q tidak benar : p ← q (dibaca : “p jika q”
atau dapat juga dibaca “Jika q, maka p”) q adalah kedua-duanyauntuk
terjadinya p: p ↔ q (dibaca: “p jika dan hanya jika q”)
Syarat untuk Nonsingularitas
Jika syarat tersebut, yakni bentuk kuadrat dan bebas secara linear diambil
bersama sama, hal itu merupakan syarat yang diperlukan dan cukup untuk
terjadinya non singular (nonsingular ↔ bentuk kuadrat dan bebas secara
linier)
Rank (Peringkat) Matriks
Berikut tiga jenis operasi baris dasar pada sebuah matriks ;
Pertukaran dari dua baris di dalam matriks
Perkalian (atau pembagian) dari sebuah baris dengan skalar apa pun k 0
Penambahan dari ‘k dikali dengan baris manapun” kepada baris yang lain
8.UTS
9.LIMIT
Limit menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apabila
variabel di dalam fungsi yang bersangkutan terus menerus berkembang mendekati
suatu nilai tertentu.
Notasi > Lim f(x) = L x--> a
Kaidah Limit

1. Jika y = f(x) = xn dan n > 0 maka

2. Limit dari konstanta adalah konstanta sendiri


4. Limit dari perkalian fungsi adalah perkalian dari limit fungsi-fungsinya

5. Limit dari pembagian fungsi adalah pembagian dari limit fungsi-fungsinya

6. Limit dari fungsi berpangkat n adalah pangkat n dari limit fungsinya


7. Limit dari suatu fungsi terakar adalah akar dari limit fungsinya

8. Dua buah fungsi yang serupa mempunyai limit yang sama


jika f(x) = g(x) untuk semua x kecuali a dan
Metode Eliminasi
Carilah nilai – nilai dari variabel X dan Y yang dapat memenuhi kedua persamaan
berikut:
3x – 2y = 7 (3)
2x + 4y = 10 (4)
Penyelesaian
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers (3) dikalikan 2 dan pers
(4) dikalikan 1.
3x – 2y = 7 dikalikan 2  6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1  2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x=3

Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu persamaan awal, misal pers (3)
3x – 2y = 7
3(3) – 2y = 7
-2y = 7 – 9 = -2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut adalah (3,1)

10.PENYIMPANGAN EKSPONEN
Aturan I = xm x xn = xm+n Contoh : x3 x x4 = x7 Aturan II : xm / xn = xm-
n Contoh : x4 / x3 = x

Aturan III : x-n = 1/xn (x ≠ 0) Aturan IV : x0 = 1 (x ≠ 0)


Aturan V : x 1/n = m n
Aturan VI : (x ) = xmn Aturan VII : xm x ym = (xy)m
Fungsi dari Dua atau Lebih Variabel Bebas
z = g (x, y)
z = ax + by atau z = a0 + a1x + a2x2 + b1y + b2y2
Fungsi g membuat peta dari suatu titik dalam ruang dua dimensi, ke satu titik
pada garis ruas (titik dalam ruang satu dimensi), seperti :
dari titik (x1,y1) ke titik z1
dari titik (x2, y2) ke titik z2
Fungsi lebih dari satu variabel juga dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai
jenis. Misalnya sebuah fungsi yg mempunyai bentuk
y = a1x1 + a2x2 +. . . + anxn adalah fungsi linear, yang mempunyai karakteristik
bahwa setiap variabel hanya berpangkat satu.
Dalam rangka mencapai suatu tingkat umum yang lebih tinggi, kita dapat
menggunakan fungsi umum y = f (x) atau z = g(x,y). Fungsi tersebut tidak terbatas
apakah linear, kuadrat, atau eksponen seluruhnya akan dimasukkan ke dalam
fungsi yg ada.

11.DIFERENSIAL
Differensial membahas tentang perubahan suatu fungsi sehubungan
dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fngsi yang bersangkutan.
Sebagaimana diketahui analisis dalam bisnis dan ekonomi sangat akrab dengan
perubahan, penentuan tingkat maksimum dan minimum
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep keofisien elastisitas secara umum dapat didefinisikan sebagai perubahan
persentase suatu variabel terikat sebagai akibat adanya perubahan persentase
suatu variabel bebas Elastisitas permintaan perubahan persentase jumlah yang
diminta oleh konsumen sebagai akibat adanya perubahan persentase pada harga
barang itu sendiri dan variabel – variabel bebas lain yang mempengaruhinya
secara parsial
Elastisitas penawaran : perubahan persentase jumlah yang ditawarkan oleh
produsen sebagai akibat adanya perubahan persentase pada harga barang itu
sendiri dan variabel – variabel bebas lain yang mempengaruhinya secara parsial.
Elastistias terdiri dari tiga macam :
1. Elastisitas harga dari permintaan
2. Elastisitas silang dari permintaan
3. Elastisitas pendapatan dari permintaan
Elastisitas penawaran hanya ada satu yaitu elastisitas harga dari penawaran

13.INTEGRAL
Kebalikan dari differensial yaitu suatu konsep yang berhubungan dengan
proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan atau derivatifnya
diketahui.
Jika f adalah fungsi kontinyu,∫) f(x dx=( ) +F x C Dengan
catatan F’(x) = f(x)
Contoh
Jika f ‘ (x) = 2x – 5, tentukanlah f(x)
Jika f ‘ (x) = 2x – 5, tentukanlah f(x) yang melewati titik (2,20)
Jika MC = x + 100, dan ketika x = 100 biaya total adalah $40.000,-
tentukanlah fungsi biaya totalnya (TC)
Jika MR = 50.000 – x, dan pendapatan total adalah 0 apabila tidak ada produk
yang terjual, tentukanlah fungsi pendapatan totalnya.

14.NILAI MAKSIMUM
Dalam ilmu ekonomi kita mengenal tentang maksiminasi dan minimasi dengan
istilah umum optimasi, yang berarti “mencari yang terbaik” . Akan tetapi hal
ini berbanding terbalik karena istilah tersebut tidak memiliki kaitannya
dengan matematika murni. Oleh karena itu, istilah kolektif untuk maksimum
dan minimum sebagai konsep matematik ialah nilai ekstremum, yang berarti
nilai ekstrem . Maksimum absolut pasti merupakan maksimum relatif atau
salah satu titik akhir fungsi . Jadi, bila kita mengetahui semua maksimum
relatif, maka kita hanya perlu memilih yang terbesar dan membandingkannya
dengan titik akhir guna menentukan maksimum absolute. Selanjutnya, nilai-
nilai ekstrem yang dipertimbangkan akan merupakan ekstrem relatif atau ekstrem
lokal, kecuali bila ditentukan lain.
Uji Derivatif-Pertama
Derivatif pertama adalah turunan pertama suatu fungsi. Misal fungsi
y=f(x), maka f’(x) digunakan dalam mencari nilai ekstrem.
Uji derivatif pertama untuk ekstrem relatif. Jika derivatif pertama pada
fungsi f(x) pada x=x0 adalah f’(x0) = 0, maka nilai fungsi x0,f’(x0) merupakan
a. Maksimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari positif ke negatif
dari sebelah kiri titik x0 ke sebelah kanannya
b. Minimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari negatif ke positif dari
sebelah kiri titik x0 ke sebelah kanannya
c. Tidak maksimum maupun minimum relatif bila f’(x) mempunyai
tanda yang sama baik sebelah kiri maupun sebelah kanan titik x0
d. Syarat Orde Pertama :
e. Jika diketahui fungsi z=f(x), kita dapat menulis
diferensialdz= f’(x) dx
f. Kondisi derivatif orde pertama “f’(x) = 0” dapat diubah
dalam kondisi diferensial orde pertama ; “dz = 0 untuk sembarang
nilai dx yang tidak nol”.
g. Syarat Orde Kedua :
h. Syarat cukup orde kedua untuk titik ekstrem z adalah,
dalam istilah derivatif, f”(x) < 0 (untuk suatu maksimum) dan f”(x) > 0
(untuk suatu minimum) pada titik stasioner.
i. d2x d(dz) = d[f’(x) dx]
j. = [df’(x)] dx
k. =[f”(x) dx] dx = f”(x) dx2
Syarat Diferensial versus Syarat Derivatif
Secara lebih spesifik, syarat orde nilai pertama(nilai dz yang sama dengan nol)
dan syarat orde kedua (untuk d2x negatif atau positif) dapat digunakan dengan
validitas yang sama untuk semua kasus yang diberikan dengan umgkapan
“untuk sembarang nilai dx yang tidak sama dengan nol” yang harus
dimodifikasi untuk menggambarkan perubahan jumah variabel pilihan. Suatu
fungsi 2 peubah memiliki nilai maksimum relatif pd titik (xo, yo) jika terdapat
lingkaran berpusat di (xo, yo) s.d.h utk setiap (x, y) di dlm lingkaran dan f
memiliki nilai maksimum mutlak di (xo, yo) bila utk semua titik (x, y) di
domain f Jika f memiliki nilai ekstrim relatif pada titik (xo, yo) dan bila
turunan parsialnya ada pada titik tsb maka fx (xo , yo ) = 0 dan f y (xo , yo ) =
0
Misal f fungsi 2 peubah dg turunan parsial orde 2 kontinu dalam beberapa
lingkaran pada titik kritis (xo, yo) dan misalkan D = f xx (xo , yo ) f yy (xo , yo
)− f xy 2 (xo , yo )
a. Jika D > 0 dan f xx (xo , yo ) > 0 , maka f punya minimum relative
b. Jika D > 0 dan f xx (xo , yo ) < 0 ,maka f punya maksimum relatif
c. If D < 0 , maka f memiliki titik pelana (a saddle point)
d. If D = 0 , maka tdk ada kesimpulan yg dpt digambarkan
15.SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumenadalah selisih antara harga yang konsumen bersedia untuk
membayarnya dengan harga aktual yang dibayarkan. Diketahui, fungsi
permintaan dan fungsi penawaran suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
p = 5 – 2q dan p = 1 + 2q Berdasarkan kondisi tersebut
a. Berapakah nilai surplus konsumen pada kondisi ekuilibrium?
b. Berapakah nilai surplus produsen pada kondisi ekuilibrium?
Contoh : Diketahui, fungsi permintaan dan fungsi penawaran
suatu perusahaan adalah sebagai berikut : qd= p 2 – 40p + 400 qs=
10p Berdasarkan kondisi tersebut, tentukanlah besarnya surplus konsumen
pada kondisi keseimbangan.

LATIHAN MATEMATIKA BISNIS 1


WAKTU ; 21 MEI 2016

Kerjakanlah dengan Tepat !


Kuliah tetap berlangsung via dunia maya jawaban dikumpulkan minggu depan
tanggal 28 Mei 2016

1. Biaya tetap yang dikeluarkan Perusahaan “ XM Tekstil “ adalah TC = 8Q3 + 18 Q2 -


65Q + 80 , Tentukanlah ! :
a) Biaya total pada saat Q = 6
b) Biaya rata-rata pada saat Q = 6
c) Besarnya Marginal Cost (MC),apabila Quantitas produksi naik dari Q =
6 menjadi Q = 9
d) Jelaskan yang dimaksud biaya investasi,biaya operasional,biaya tetap,biaya
variabel

Diposting oleh Yusup Ebiet di 01.00


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

6 komentar:
1.

surya suwarna11 April 2015 07.00

terima kasih pa materinya www.suryasuwarna.blogspot.com


Balas
Balasan

1.
Ade Ridwan Nugraha21 Februari 2016 23.41

artikelnya bagus kak, jangan lupa mampir ke saya


http://indonugraha.blogspot.co.id/
Balas

2.

Ade Ridwan Nugraha6 Februari 2016 00.05

artikelnya bagus kak, jangan lupa mampir ke blog ane


http://indonugraha.blogspot.co.id/
Balas

3.
ahmad fauzi eko14 November 2016 07.29

semoga ilmu ini bermanfaat .terima kasih 👌👌


Balas

4.

safri syamsudin4 Januari 2017 00.10

FBS IndonesiaBroker Terbaik – Dapatkan Banyak Kelebihan Trading Bersama


FBS,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsindonesia.co.id
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. SPREAD DIMULAI DARI 0 Dan
3. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak
lagi yang lainya

Buka akun anda di fbsindonesia.co.id


-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : FBSID007
Balas

5.

erwan oey2 Oktober 2017 16.49

thanks buat materinya gan


Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog

 ► 2018 (3)
 ► 2017 (17)
 ► 2016 (12)
 ▼ 2015 (13)
o ► Desember (2)
o ► Oktober (2)
o ► September (2)
o ► Mei (1)
o ▼ Maret (4)
 Layanan Prima
 Tekstual dan Kontekstual
 Pendidikan holistik
 Matematika Bisnis 1
o ► Januari (2)
 ► 2014 (21)
 ► 2013 (4)
Mengenai Saya

Yusup Ebiet
Lihat profil lengkapku

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai