NPM : 211110013443073
RESUME
selalu berbentuk linier, tetapi ada juga yang berbentuk non linier. Artinya,
perubahan suatu variabel terikat yang diakibatkan oleh perubahan variabel bebas
tidak tetap. Penerapan fungsi non linier dalam ekonomi dan bisnis berupa fungsi
atau lebih, ada hasil kali antara fungsi yang belum diketahui dengan turunannya,
atau fungsi transenden lainnya (Utami & Dewi, 2020). Persamaan non-linear
sendiri dibagi menjadi persamaan non-linear dengan satu variabel dan persamaan
umum persamaan non-linear dengan satu variabel adalah f(x) = 0 (Anderha &
Maskar, 2020).
Penerapan fungsi non linier dalam ekonomi dan bisnis berupa fungsi
biaya dan analisis pulang pokok. Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan
penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Perbedaan fungsi linear ialah
penentuan nilai dari setiap variabel yang memenuhi persamaan tersebut dengan
parabola. Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan
ekonomi. Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting
Dalam struktur data linier, data disusun dalam urutan linier di mana
elemen dihubungkan satu demi satu. Sebaliknya, dalam struktur data non-linier,
elemen data tidak disimpan secara berurutan, melainkan elemen yang terkait
tidak memenuhi prinsip superposisi. Sedikit lebih teknis, sistem nonlinier adalah
sembarang soal dimana peubah yang disolusi tidak dapat ditulis sebagai jumlah
linier komponen-komponen tak gayut. Regresi non linier ialah bentuk hubungan
atau fungsi di mana variabel bebas X dan atau variabel terikat Y dapat berfungsi
titik-titik yang memenuhi persamaan dalam jumlah yang cukup banyak. Akan
tetapi titik-titik yang jumlahnya banyak itu, mungkin masih belum memberikan
kaidah dalam membuat grafik kurva non-linear dan kegunaannya adalah sebagai
berikut:
A. TITIK PENGGAL
Titik penggal suatu kurva adalah titik perpotongan antara kurva dan garis
dalam persamaan dan kemudian mencari nilai x nya. Titik penggal dengan sumbu
mencari nilai y nya. Untuk menggambar grafik suatu fungsi, titik-titik penggal ini
harus dicari.
B. SIMETRIS
Dua titik dikatakan simetris terhadap suatu garis bila garis tersebut
terletak di antara dua titik dan jarak masing-masing titik ke garis tersebut sama.
C. BATAS NILAI
riil. Jadi untuk titik (x,y) di mana nilai x merupakan bilangan riil tetapi y bilangan
imajiner atau nilai y merupakan bilangan riil tetapi x bilangan imajiner harus
bilangan negatif tidak mempunyai akar bilangan riil. Akibatnya kurva harus
dibatasi sedemikian rupa sehingga semua titik mempunyai koordinat bilangan riil.
mempunyai batas.
D. ASIMTOTIS
Asimtot suatu kurva adalah suatu garis lurus yang didekati oleh kurva
dengan jarak yang semakin dekat dengan nol bila kurva tersebut semakin jauh dari
origin atau dapat pula dikatakan bahwa garis y = mx + b merupakan asimtot kurva
y = f(x), jika f(x) semakin dekat mx + b maka x dan y nilainya bertambah tanpa
batas. Jadi, f(x) ņ mx + b jika x dan y ņ ∞. Pada umumnya garis asimtot yang
banyak digunakan adalah garis asimtot yang sejajar sumbu x atau sumbu y. Garis
asimtot yang sejajar dengan sumbu x disebut asimtot horisontal dan yang sejajar
y → +∞) atau x dan y nilainya terus berkurang tanpa batas (x → -∞; y → -∞). Di
samping itu harus diperhatikan juga nilai variabel yang tidak bertambah atau
berkurang tanpa ada batasnya. Hal ini sangat berguna untuk menentukan apakah
suatu kurva mendekati asimtot dari kiri atau dari kanan (untuk asimtot vertikal)
atau mendekati asimtot dari atas atau dari bawah (untuk asimtot horisontal).
E. FAKTORISASI
antara dua faktor atau lebih, atau f(x,y) = g(x,y) . h(x,y) = 0. Dengan demikian
maka grafik f(x,y) = 0 terdiri dari dua grafik yaitu g(x,y) = 0 dan h(x,y) = 0, dan
titik (x,y) yang memenuhi persamaan g(x,y) = 0 atau h(x,y) = 0 terletak pada
f(x,y) = 0.
Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua ialah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua. Mengingat pangkat dua dalam
variable y, bahkan pada suku xy(jika ada) maka bentuk yang lebih umum untuk
1. Lingkaran
Jika i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkaran terhadap sumbu vertikal y
pada bidang datar yang jumlah jaraknya dari dua buah titik tetap. Kedua titik
tersebut dinamakan fokus. Suatu elips dibagi secara simetris oleh dua sumbu yang
berpotongan tegak lurus. Yang panjang dinamakan sumbu panjang dan yang
pendek dinamakan sumbu pendek. Perpotongan kedua sumbu disebut pusat elips.
3. Parabola
titik pada suatu bidang datar yang jaraknya ke suatu titik dan ke suatu garis
tertentu sama. Titik tersebut dinamakan fokus dan garisnya disebut "directrix".
Suatu parabola simetris terhadap suatu garis yang disebut sumbu. Perpotongan
atau x = ay2 +by +c, jika sumbu simetri sejajar sumbu horisontal
4. Hiperbola
titik pada bidang datar yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu besarnya
tetap. Hiperbola mempunyai dua sumbu yang membagi dua hiperbola secara
simetris dan yang memotong hiperbola disebut sumbu "transverse". Pada suatu
hiperbola terdapat dua buah garis asimtot yang saling berpotongan. Titik
berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
permintaan dan penawaran yang non linier sama seperti halnya dalam kasus yang
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang
Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep
biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal
menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total
terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya
parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya
Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada
dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep
(average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang,
marjinal (marginal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π =
pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan
total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan Q4
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π =
pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan
total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan Q4
mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari