Anda di halaman 1dari 3

Fungsi Linear

Pengertian fungsi sendiri merupakan hubungan matematis antara sebuah variabel dengan
variabel lainnya. Beberapa unsur pembentuk fungsi antara lain variabel, koefisien, dan
konstanta.

Variabel merupakan sebuah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu kondisi ke kondisi
lainnya.

Variabel bisa dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas merupakan variabel yang menjelaskan variabel lainnya. Sementara Variabel


terikat merupakan variabel yang diterangkan oleh variabel bebas.

Koefisien merupakan bilangan atau angka yang berada tepat di depan suatu variabel, terkait
dengan variabel yang bersangkutan.

Konstanta bersifat tetap serta tidak terkait dengan suatu variabel apa pun.

Fungsi linier sendiri memiliki bentuk umum sebagai berikut:

f : x → mx + c atau

f(x) = mx + c atau
y = mx + c

m merupakan gradien atau kemiringan atau kecondongan dan c merupakan konstanta


Fungsi linear merupakan seuah fungsi y = f(x) dengan f(x) = ax + b (a, b  ∈ R  dan a ≠  0)
untuk seluruh x dalam daerah asalnya.
Fungsi linear juga dikenal sebagai fungsi polinom (sukubanyak) berderajat satu dalam
variable x.
Melukis Grafik Fungsi Linier

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk melukis grafik fungsi linier, antara lain:

 Menentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 didapatkan koordinat A( x1, 0)


 Menentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 didapatkan koordinat B( 0, y1)
 Menghubungkan dua titik A dan B sehingga akan terbentuk garis lurus Persamaan
linier yang bisa juga ditulis ditulis dengan menggunakan simbol y = ax + b. (Hal ini
untuk memudahkan kita dalam memahami gambar). Apabila b bernilai positif maka
fungsi linier akan dilukis garis dari kiri bawah ke kanan atas
 Apabila b bernilai negatif maka fungsi linier akan digambarkan garis dari kiri atas ke
kanan bawah.
 Apabila b bernilai nol maka fungsi linier akan digambarkan garis yg sejajar dengan
sumbu datar x.
Jika b bernilai negatif, disini kita contohkan dengan Y = 10 – 2X maka kurva akan bergerak
dari kiri atas ke kanan bawah, berikut gambarnya:

Jika b bernilai negatif, disini kita contohkan dengan Y = 10 – 2X maka kurva akan bergerak

dari kiri atas ke kanan bawah, berikut gambarnya:


Jika b bernilai positif : Y = 2 + 2X maka kurva akan bergerak dari arah kiri bawah ke kanan
atas, beirkut ini adalah gambarnya:

Anda mungkin juga menyukai