Anda di halaman 1dari 26

Fungsi Linier

Disusun Oleh:
Nuraini
Sulfriani
Juniarsi
Cici Paranilla
Iis Yuni Arta Sardi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2018
Unsur-unsur pembentukan fungsi :

Fungsi adalah hubungan


Variabel
matematis antara suatu
variabel dengan variabel suatu besaran yang dalam suatu
lainnya. permasalahan nilainya dapat berubah-
ubah
Konstanta
Koefisien
Bilangan/angka yang sifatnya tetap/tidak
bilangan/angka yang ikut terkait dengan suatu variabel apapun
membentuk sebuah fungsi
dan terkait dengan suatu
variabel dan diletakkan Secara umum :
tepat didepan suatu y = f(x), dimana x adalah variabel
variabel bebas y adalah variabel terikat
y = a + bx
Independent variable

Dependent Koefisien var. x


variable
Konstanta
Fungsi linear atau fungsi Bentuk umum persamaan linier
berderajat satu ialah fungsi
yang pangkat tertinggi dari f (x) = ax + b,
variabelnya adalah pangkat dengan a, b ϵ R, dan a ≠ 0
satu, setiap persamaan linier
apabila digambarkan akan
menghasilkan sebuah garis
lurus.
Kemiringan (slope) dari
fungsi linear adalah sama
dengan perubahan variabel
terikat y dibagi dengan
perubahan dalam variabel
bebas x. kemiringan juga
disebut gradien yang
dilambangkan dengan huruf
m.
Bentuk umum
1
Cara sederhana
(curve traicing process) 9

menggunakan tabel x dan y, 8


dimana kita tentukan dulu nilai x 7
sebagai variabel bebas, maka
6
dengan memasukkan beberapa
nilai x kita akan memperoleh 5
nilai y. Misalkan : y = 4 + 2x 4
X -2 -1 0 1 2 3 y = 4 + 2x
y 0 2 4 6 8 2
Kemudian kita tinggal memplotkan 1
masing-masing pasangan titik
0
tersebut.
-3 -2 -1 0 1 2 3
2
Cara matematis

Mencari titik potong untuk Titik potong fungsi dengan sumbu x :


sumbu x dan juga sumbu y.
Titik potong fungsi dengan y = 0, maka x = b
sumbu y :
x = 0, maka y = a
Jadi titiknya adalah B(b,0)
Jadi titiknya adalah A(0,a)

Hubungkan kedua titik untuk menentukan


garis persamaan liniernya
Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik fungsi y
dapat digambarkan menggunakan ciri-ciri
penting, yaitu: 6
1) Titik potong fungsi dengan sumbu y, 5
x=0, maka y=4. Jadi titiknya adalah A(0,4) (0,4)
4
2)Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=-2. Jadi titiknya adalah B(-2,0) y = 4 + 2x 3

2
Dengan menggunakan kedua ciri ini maka
(-2,0) 1
kita dapat menggambar grafik fungsi y=4 +
2x seperti terlihat pada gambar berikut: 0 x
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
1. Dwi Koordinat

2. Koordinat Lereng

3. Lereng Penggal

4. Dwi Penggal

9
 Persamaan garis dibentuk dari 2 titik koordinat.

 Rumus :

 Contoh : Buatlah persamaan garis dari :


Titik A A (2 ; 8 )
Titik B B (3 ; 10)
2. METODE KOORDINAT LERENG

 Persamaan garis dibentuk dari 1 titik koordinat & gradien /


lereng garis.

 Rumus :

 Contoh : Buatlah persamaan garis dari :


Titik A A (3 ; 10)
Gradien/Lereng b=2
3. METODE LERENG PENGGAL

 Persamaan garis dibentuk dari gradien / lereng garis


dan titik potong sumbu y.

 Rumus :
4. METODE DWI PENGGAL
 Persamaan garis dibentuk dari 2 titik penggal sumbu
koordinat.

 Rumus :
Hubungan Antara Garis Lurus
Berimpit Sejajar
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis

merupakan kelipatan dari garis yan lain. Dengan demikian , yang satu sama dengan lereng/gradien dari garis yang
lain. Dengan demikian , garis y1  a1  b1x akan sejajar
garis y1  a1  b1x akan berimpit dengan garis y 2  a 2  b 2 x ,
dengan garis y 2  a 2  b 2 x , jika b1  b 2
jika y1  ny 2 a1  na 2 b1  nb 2
y
y
y1  a1  b1x y1  a1  b1x

y2  a 2  b2 x y2  a 2  b2 x

x
x 0
0
Berpotongan Tegak Lurus
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila
garis yang satu tidak sama dengan lereng/gradien dari lereng/gradien garis yang satu merupakan kebalikan dari
lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang
garis yang lain. Dengan demikian , garis
berlawanan. Dengan demikian , garis y1  a1  b1 x akan
y1  a1  b1x akan berpotongan dengan garis
tegak lurus dengan garis y2  a 2  b2 x , jika
y 2  a 2  b 2 x , jika b1  b 2
b1  - 1
b 2 atau b1 . b 2  -1
y
y1  a1  b1x y
y1  a1  b1x

y2  a 2  b2 x
y2  a 2  b2 x

x x
0 0
PERPOTONGAN DUA FUNGSI LINIER

Untuk fungsi linier yang saling berpotongan, maka untuk


mencari titik potongnya dapat dilakukan dengan cara :

Metode Grafik

Metode Subtitusi

Metode Eliminasi

Metode Campuran
METODE GRAFIK
Y
 Penyelesaian dengan
metode grafik secara Perpotongan kedua garis adalah titik
umum adalah dengan (x,y) yang merupakan penyelesaian
dari sistem persamaan Linear
menggambar kedua
fungsi linier pada satu
koordinat Cartesius.
(0,a)
 Bisa dengan cara biasa
atau cara matematis. (0,c)
(x,y)

X
O (b,0) (d,0)
CONTOH
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y = 1

Jawab
fungsi 1 : 2x + 3y = 4 fungsi 2 : x + 2y = 1
1).Titik potong fungsi dengan sumbu y, 1).Titik potong fungsi dengan sumbu y,
4
x = 0, maka y = 3 . x=0, maka y= 1 .
4 2 1
Jadi titiknya adalah A1 (0, 3 ) Jadi titiknya adalah A2 (0, 2 )
2).Titik potong fungsi dengan sumbu x, 2).Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=2. y=0, maka x=1.
Jadi titiknya adalah B1 (2,0) Jadi titiknya adalah B2 (1,0)
CONTOH
x 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
y y1 1,3 0,7 0 -0,7 -1,3 -2 -2,7 -3,3 -4 -4,7 -5,3
2 y2 0,5 0 -0,5 -1 -1,5 -2 -2,5 -3 -3,5 -4 -4,5

0 x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1
(5,-2)
-2

-3

-4

-5

-6
METODE SUBSTITUSI
Metode substitusi adalah cara untuk menentukan
himpunan penyelesaian dengan menggantikan suatu
variabel dengan variabel yang lainnya.
Dalam metode substitusi suatu variabel dinyatakan dalam
variabel yang lain dari suatu persamaan, selanjutnya
variabel ini digunakan untuk mengganti variabel yang
sama dalam persamaan lainnya sehingga menjadi
persamaan satu variabel dan anda dapat dengan mudah
mencari nilai variabel yang tersisa.
CONTOH
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1

2x  3y  4
2x  3y  4
3y  4  2x
2x  4  3y
4  2x
4  3y y
x ...1) masukan ke 2) 3 ...1) masukan ke 2)
2 x  2y 1 ...2)

 4  2x 
x  2 y  1 ...2) x  2  1
 3  X3
 4  3y  3 x  24  2 x   3
 2   2 y  1
X2 3x  8  4 x  3 Jadi himpunan
4  3y  4 y  2
3x  4 x  3  8 penyelesaiannya
 3y  4 y  2  4
 x  5 { 5, -2 }
y  2
x5
 Metode Eliminasi adalah cara penyelesaian dengan
menghilangkan salah satu variabel untuk mencari nilai
variabel yang lain.
 Untuk mengeliminasi suatu variabel samakan nilai kedua
koefisien variabel yang akan dihilangkan. Pada langkah ini
anda mengalikan kedua koefisien dengan bilangan tertentu
sedemikian sehingga nilai koefisiennya menjadi sama
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1
Jawab :
a). Eliminasi x
2x + 3y = 4 X 1 → 2x + 3y = 4
x + 2y = 1 X 2 → 2x + 4y = 2
-y=2
y=-2
b). Eliminasi y
2x + 3y = 4 X 2 → 4x + 6y = 8
x + 2y = 1 X 3 → 3x + 6y = 3
x=5

Jadi himpunan penyelesaiannya { 5, -2 }


 Penyelesaian dengan metode campuran adalah cara
menentukan himpunan penyelesaian dengan
menggabungkan antara metode eliminasi dan metode
substitusi.
 Pertama kali anda kerjakan dengan metode eliminasi.
Kemudian nilai variabel hasil eliminasi ini
disubsitusikan ke dalam salah satu persamaan sehingga
diperoleh nilai variabel yang lain.
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1
Jawab :
a). Eliminasi x
2x + 3y = 4 X 1 → 2x + 3y = 4
x + 2y = 1 X 2 → 2x + 4y = 2
-y=2
y=-2
b). Substitusi nilai x ke persamaan ke-2
x + 2y = 1
x + (2 x -2) = 1 Jadi himpunan
x–4=1
penyelesaiannya { 5, -2 }
x=5
SLIDE KOSONG
(gak usah dibaca)

-habis-

Anda mungkin juga menyukai