Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP KINERJA

PADA PEGAWAI RIMBA BARU


Saur Melianna Sipayung
Fakultas Ekonomi - Universitas Methodist Indonesia
Email : saurpayung12@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan pelatihan
terhadap kinerja pegawai PT. Rimba Baru, untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai PT. Rimba Baru dan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai PT. Rimba Baru. Teknik sampling yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik sampling probablitas (probability). Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 98 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
linear berganda
Hasil penelitian ini adalah secara parsial variabel motivasi dan penilaian kinerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru dan variabel penilaian kinerja lebih
berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai dibandingkan variabel motivasi di PT. Rimba
Baru dilihat dari besarnya koefisien regresi. Secara serempak, variabel motivasi dan penilaian
kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru. Nilai adjusted R
squere = 0,102 atau 10,2% yang artinya bahwa secara serempak, variabel motivasi dan penilaian
kinerja mempunyai pengaruh 10,2% terhadap kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru. Sedangkan
sisanya sebesar 89,8% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain yang mempengaruhi kinerja
pegawai.
Kata Kunci : Motivasi; Penilaian Kinerja; Kinerja Pegawai.

PENDAHULUAN karyawannya. Sistem penilaian kinerja


Latar Belakang yang dilakukan oleh PT. Rimba Baru
Setiap perusahaan harus memiliki adalah sistem penilaian terhadap
keunggulan bersaing ditengah persaingan performa kerja karyawan yang dilakukan
dunia usaha yang semakin ketat. Untuk di dalam lingkungan kerja karyawan.
mencapai keunggulan bersaing tersebut, Bentuk dan sistem penilaian terhadap
diharapkan semua aspek pekerjaan dapat kinerja karyawan dinamakan laporan
meningkatkan dan memperbaiki penilaian hasil kerja. Karyawan merasa
kualitasnya. Salah satu aspek terpenting penilaian kinerja yang dilakukan PT.
dalam menciptakan suatu keunggulan Rimba Baru masih kurang objektif dan
bersaing adalah dengan meningkatkan lebih ditentukan oleh atasannya.
kualitas sumber daya manusia yang Walaupun tidak sampai mengakibatkan
dimiliki. tingginya tingkat keluar-masuknya
Untuk mengetahui kinerja karyawan karyawan, namun hasil penilaian kinerja
didalam meiningkatkan kualitas sumber mempengaruhi kinerja karyawan. PT.
daya manusia, maka perusahaan Rimba Baru biasanya melakukan
melakukan penilaian kinerja terhadap penilaian kinerja sekali atau dua kali
dalam setahun. Penilaian kinerja Tujuan Penelitian
dilakukan setahun sekali itu hanya Tujuan penelitian ini adalah :
berlaku untuk staff biasa, namun kalau 1. Untuk mengetahui dan menganalisis
penilaian kinerja dilakukan setahun dua pengaruh motivasi dan pelatihan
kali hanya untuk kalangan manajer PT. terhadap kinerja pegawai PT. Rimba
Rimba Baru. Baru
Motivasi juga sangat berperan dalam 2. Untuk mengetahui dan menganalisis
meningkatkan kinerja pegawai. pengaruh motivasi terhadap kinerja
Keberhasilan suatu organisasi pegawai PT. Rimba Baru.
dipengaruhi oleh kinerja pegawai (job 3. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh pelatihan terhadap kinerja
performance) atau hasil kerja yang
pegawai PT. Rimba Baru.
dicapai oleh seorang pegawai dalam
melakukan tugas sesuai dengan tanggung KAJIAN PUSATAKA
jawab yang diberikan kepadanya. Pengertian Motivasi
Pegawai termotivasi untuk bekerja Motivasi merupakan dorongan yang
dengan semangat tinggi, apabila ia datang dari dalam diri pegawai yang
memiliki keyakinan akan terpenuhinya mengaktifkan, menggerakkan serta
harapan-harapan yang didambakan serta mengarahkan perilaku untuk mencapai
tingkat manfaat yang akan diperolehnya. tujuan karena itu kunci untuk mengerti
Motivasi yang timbul karena adanya motivasi adalah memahami hubungan
usaha-usaha yang secara sadar dari kebutuhan, dorongan dan tujuan (Rivai
pegawai dan dilakukan untuk 2006:148), dorongan adalah motif dari
menimbulkan daya/kekuatan/dorongan dalam diri manusia untuk bertindak atau
untuk melakukan perbuatan-perbuatan berprilaku, menggerakkan adalah
tertentu (perilaku) bagi tercapainya menempatkan diri pada kelompok agar
tujuan organisasi ditempat bekerja. berkerja secara sadar untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
Perumusan Masalah perancanaan dan pola organisasi.
Berdasarkan latar belakang Mengarahkan perilaku adalah suatu
sebelumnya, maka dirumuskan masalah konstruksi yang mengaktifkan dan cara
sebagai berikut : memberi dorongan atau daya pada
1. Apakah motivasi dan penilaian kerja organisasi untuk melakukan aktivitas.
berpengaruh positif dan signifikan Menurut Robin (2003:133) Pengertian
terhadap kinerja pegawai PT. Rimba motivasi adalah kemauan untuk berusaha
Baru?. ketingkat yang lebih tinggi menuju
2. Apakah motivasi berpengaruh positif tercapainya tujuan organisasi tanpa
dan signifikan terhadap kinerja pegawai mengabaikan kemauan untuk memperoleh
PT. Rimba Baru?. kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan-
3. Apakah penilaian kerja berpengaruh kebutuhan pribadi. Sementara Gibson
positif dan signifikan terhadap kinerja (2000:138) mendefinisikan motivasi adalah
pegawai PT. Rimba Baru?. kekuatan yang mendorong seorang
pegawai yang dapat menimbulkan dan
mengarahkan perilaku.
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 139
Motivasi kerja diartikan sebagai sesuatu termotivasi akan lebih produktif, kreatif
yang menimbulkan dorongan atau dan inisiatif. Untuk itu manajer perlu
semangat kerja, atau dengan kata lain memahami apa yang memotivasi pegawai
pendorong semangat kerja. Beberapa faktor berkaitan dengan peran yang ditampilkan.
yang dapat mempengaruhi motivasi kerja Pemberian motivasi pada dasarnya
menurut Mathis (2001:276) adalah atasan, adalah memberi kepuasan kerja kepada
rekan kerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan pegawai dengan harapan pegawai akan
peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, bekerja dan mempunyai produktivitas yang
jenis pekerjaan dan tantangan. lebih baik lagi di dalam bekerja yang pada
Menurut Buchari (2000:79) motivasi akhirnya kinerja organisasi juga akan
merupakan salah satu unsur pokok dalam semakin baik.
perilaku seseorang, motivasi adalah suatu
Penilaian Kinerja
proses psikologi, kadang-kadang istilah ini
Untuk mengetahui kinerja karyawan
dipakai silih berganti dengan istilah-istilah
lainnya, seperti kebutuhan (need), di dalam melaksanakan tugas-tugas yang
keinginan (want), dorongan (drive). diembannya, maka dilakukan penilaian
Sementara Gibson (2000:127) kinerja terhadap karyawan tersebut.
mendefinisikan motivasi adalah kekuatan- Faktor kritis yang berkaitan dengan
kekuatan yang ada dalam diri pegawai yang keberhasilan jangka panjang suatu
memulai dan mengarahkan perilaku. perusahaan adalah kemampuannya untuk
Buhler, (2004:191) memberikan pendapat mengukur seberapa baik karyawan-
tentang pentingnya motivasi sebagai karyawannya berkarya dan menggunakan
berikut: “Motivasi pada dasarnya adalah informasi tersebut guna memastikan
proses yang menentukan seberapa banyak bahwa pelaksanaan memenuhi standar-
usaha yang akan dicurahkan untuk standar sekarang dan meningkat
melaksanakan pekerjaan” sepanjang waktu. Bagi perusahaan,
Beberapa faktor yang dapat penilaian kinerja karyawan merupakan
mempengaruhi motivasi kerja menurut salah satu faktor penting untuk melihat
Mathis (2003:224) adalah kemampuan karyawan-karyawannya.
1. Atasan Hasibuan (2003) menyatakan bahwa
2. Rekan kerja, “Penilaian kinerja adalah kegiatan
3. Sarana fisik, manajer untuk mengevaluasi perilaku
4. Kebijaksanaan prestasi kerja pegawai serta menetapkan
5. Peraturan kebijaksanaan selanjutnya. Evaluasi atau
6. Imbalan jasa uang dan non uang, penilaian perilaku meliputi penilaian
7. Jenis pekerjaan dan tantangan.
kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan,
Lindner (2000:187), mengemukakan
kerjasama, loyalitas, dedikasi dan
bahwa: pemberian motivasi adalah sesuatu
yang sangat penting yang dilakukan oleh
partsipasi karyawan”.
para manajer untuk dapat bertahan. Sulistiyani dan Rosidah (2003)
Pegawai yang termotivasi dibutuhkan meny atakan bahwa “Penilaian kinerja
untuk merubah lingkungan kerja secara (performance appraisal) pada dasarnya
cepat. Pegawai yang termotivasi membantu merupakan salah satu faktor kunci guna
organisasi untuk bertahan. Pegawai yang mengembangkan suatu organisasi secara
140 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
efektif dan efisien, karena adanya sesama karyawan maupun kepada
kebijakan atau program penilaian prestasi pelanggan.
kerja, berarti organisasi telah 3. Atribut dan Kompetensi
memanfaatkan secara baik atas SDM Artibut dan kompetensi yaitu
yang ada dalam organisasi”. kemahiran dan penguasaan karyawan
Sedangkan menurut Sofyandi (2008) sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan,
bahwa “Penilaian kinerja (performance keterampilan dan keahliannya, seperti
appraisal) adalah proses organisasi kepemimpinan, inisiatif dan
dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja komitmen.
karyawan. Dalam penilaian kinerja 4. Komparatif
dinilai kontribusi karyawan kepada Komparatif yaitu membandingkan
organisasi selama periode waktu hasil kinerja karyawan dengan
tertentu”. karyawan lainnya yang selevel dengan
Berdasarkan beberapa pengertian di bersangkutan, misalnya sesama sales
atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian berapa besar omset penjualannya
kinerja merupakan proses penilaian hasil selama satu bulan.
kerja yang akan digunakan pihak Pengertian Kinerja
manajemen untuk memberi informasi Para ahli manajemen sumber daya
kepada para karyawan secara individual, manusia dan perilaku organisasi
tentang mutu hasil pekerjaannya menjelaskan konsep kinerja (performance)
dipandang dari sudut kepentingan dengan menggunakan ungkapan bahasa
perusahaan. dan tinjauan dari sudut pandang yang
Menurut Moeheriono (2009) faktor berbeda-beda namun makna yang
penilaian kinerja adalah aspek-aspek terkandung pada hakekatnya sama, yaitu
yang diukur dalam proses penilaian kerja catatan outcome yang dihasilkan dari
individu. Faktor-faktor penilaian kinerja fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan
terdiri dari beberapa aspek, yakni seperti tertentu selama suatu periode waktu
berikut : tertentu.
1. Hasil Kerja Kinerja pegawai merupakan aspek yang
Hasil kerja yaitu keberhasilan penting dalam manajemen sumber daya
karyawan dalam pelaksanaan kerja manusia beberapa pengertian yang
(output) biasanya terukur, seberapa dikemukakan adalah sebagai berikut:
besar yang telah dihasilkan, berapa Sedarmayanti (2007:70) menyatakan
jumlahnya dan berapa besar bahwa kinerja merupakan sistem yang
kenaikannya, misalnya, omset digunakan untuk menilai dan mengetahui
pemasaran, jumlah keuntungan dan apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya secara
total perputaran aset dan lain-lain.
keseluruhan, atau merupakan perpaduan
2. Perilaku
dari hasil kerja (apa yang harus dicapai
Perilaku yaitu aspek tindak tanduk
seseorang) dan kompetensi (bagaimana
karyawan dalam melaksanakan seseorang mencapainya). Mangkunegara
pekerjaan, pelayanan, kesopanan, (2006:64) menyatakan bahwa kinerja
sikap, dan perilakunya, baik terhadap sumber daya manusia merupakan istilah
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 141
dari kata Job Performance atau Actual balik atas kinerja mereka sebagai pedoman
Performance (Prestasi Kerja) adalah Hasil bagi tindakan-tindakan mereka di masa
kerja secara kualitas dan kuantitas yang yang akan datang. Oleh karena itu,
dicapai oleh seseorang pegawai di dalam penilaian seharusnya menggambarkan
melaksanakan tugas sesuai dengan kinerja karyawan.
tanggung jawab yang diberikan untuk Menurut Simanjuntak (2005:115)
mencapai tujuan organisasi. Kualitas kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
adalah kemampuan yang dimiliki pegawai pelaksanaan tugas tertentu dalam hal ini
yang lebih berorientasi pada intelejensi dan mencakup kinerja individu, kinerja
daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas kelompok, kinerja perusahaan yang
yang dimiliki pegawai. Kuantitas adalah dipengaruhi faktor intern dan ekstern.
jumlah kerja yang dilaksanakan oleh Menurut Furtwengler (2002:134) kinerja
seseorang pegawai dalam suatu periode dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan
tertentu. Tujuan organisasi adalah keadaan dan nilai maksudnya kecepatan dalam
atau tujuan yang ingin dicapai oleh proses kerja yang memiliki kualitas yang
organisasi di waktu yang akan datang terandalkan dan layanan yang baik dan
melalui kegiatan organisasi. memiliki nilai merupakan hal yang dilihat
Kustriyanto dalam Mangkunegara dari tercapainya kinerja atau tidak.
(2006:98) juga menyatakan bahwa kinerja Dharma (2005:44) menyatakan bahwa
adalah perbandingan hasil yang dicapai penilaian kinerja didasarkan pada
dengan peran serta tenaga kerja persatuan pemahaman, pengetahuan, keahlian,
waktu. Selanjutnya Handoko (2001:76) kepiawaian dan prilaku yang diperlukan
menyatakan bahwa kinerja (perfomance untuk melaksanakan suatu pekerjaan
appraisal) adalah proses melalui mana dengan baik dan analisis tentang atribut
organisasi-organisasi mengevaluasi atau perilaku seseorang sesuai kriteria yang
menilai prestasi kerja karyawan dimana ditentukan untuk masing-masing
dalam kegiatan ini dapat memperbaiki pekerjaan. Menurut Mahsun (2006:62)
keputusan-keputusan personalia dan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai
memberikan umpan balik kepada para tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
karyawan tentang pelaksanaan kerja kegiatan/program, kebijakan dalam
mereka. mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
Rivai (2003:175) menyatakan bahwa; organisasi yang tertuang dalam strategic
prestasi kerja atau kinerja adalah kontribusi planning suatu organisasi.
yang dapat diberikan oleh suatu bagian, Menurut Robertson dalam Mahsun
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Oleh (2006:98) juga menyatakan bahwa
karena itu kontribusi tersebut perlu diukur pengukuran kinerja adalah suatu proses
seberapa besar pengaruhnya terhadap nilai penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
yang diberikannya dalam mencapai tujuan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
perusahaan. Proses penilaian kinerja sangat sebelumnya termasuk informasi atas
berhubungan dengan keahlian karyawan. efisiensi penggunaan sumber daya dalam
Dalam perkembangan yang kompetitif dan menghasilkan barang/jasa, kualitas
mengglobal, perusahaan membutuhkan barang/jasa, hasil kegiatan dibandingkan
karyawan yang berprestasi tinggi. Pada saat dengan maksud yang diinginkan.
yang sama karyawan memerlukan umpan
142 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh Lokasi dan Waktu Penelitian
sejumlah faktor menurut Mahsun (2006:57) Penelitian dilakukan penulis di PT.
ada beberapa elemen pokok yaitu : Rimba Baru unit kantor wilayah Medan
1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan yang berlokasi di Jalan G. Krakatau No.
strategi organisasi. 36 Medan
2. Merumuskan indikator dan ukuran
kinerja. Populasi dan Sampel
3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan Populasi dalam penelitian ini adalah
dan sasaran-sasaran organisasi. PT. Rimba Baru. Untuk penentuan
4. Evaluasi kinerja/feed back, penilaian jumlah sample digunakan rumus Slovin
kemajuan organisasi, meningkatkan menurut Sugiyono (2012:124),
kualitas pengambilan keputusan dan dibulatkan menjadi 98 orang.
akuntabilitas. Teknik Analisis Data
Kerangka Berpikir Analisis regresi linear berganda
dipergunakan karena variabel terikat
Motivasi yang dicari dipengaruhi oleh dua atau
(X1) Kinerja
lebih variabel bebas, analisis regresi
Pegawai linear berganda menggunakan model
Penilaian (Y) persamaan Sugiyono (2012:243) sebagai
Kinerja berikut:
(X2) Y=a+b1X1+b2X2+e
Gambar 1. Dimana :
Kerangka Berpikir Y = Kinerja Pegawai (Y)
X1 = Motivasi
Hipotesis X2 = Penilaian Kinerja
Berdasarkan perumusan masalah a = konstanta
yang telah dirumuskan peneliti dan teori b1 = koefisien regresi motivasi
pendukung maka peneliti merumuskan b2 = koefisien penilaian kinerja
hipotesis sebagai berikut: e = Standard error
H1: Motiviasi berpengaruh terhadap
minat kinerja pegawai pada PT. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rimba Baru. Pengujian Hipotesis
H2: Penilaian kinerja berpengaruh Uji F
terhadap kinerja pegawai pada PT. Berdasarkan perhitungan diatas,
Rimba Baru. maka dapat dilihat bahwa Ftabel adalah
H3: Motivasi dan penilaian kinerja 3.09. Nilai Fhitung akan diperoleh
berpengaruh terhadap kinerja dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0
pegawai pada PT. Rimba Baru. for windows:

Tabel 1.
METODOLOGI PENELITIAN
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 143
Hasil Uji Serempak (Uji F) Nilai thitung variabel motivasi adalah
Model Sum of df Mean F Sig. 90, 988 dan nilai ttabel 1.985 maka thitung >
Squares Square ttabel ( 90,988 > 1.985 ) sehingga dapat
Regression 63,130 2 31,565 6,535 ,002b
disimpulkan bahwa variabel motivasi
Residual 458,870 95 4,830
berpengaruh positif dan signifikan ( 0.000
Total 522,000 97 < 0.05 ) berdasarkan hasil yang diperoleh,
a. Dependent Variable: Total jawaban Y maka diindikasikan bahwa hasil
Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan penelitian menerima H1 dan menolak H0
Data SPSS (2016) untuk variabel motivasi. Dengan
Pada Tabel 1. dapat dilihat bahwa hasil demikian, variabel motivasi secara
perolehan Fhitung pada kolom F yakni parsial berpengaruh signifikan terhadap
sebesar 6,535 dengan tingkat signifikansi kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru.
= 0,02 berdasarkan kriteria pengujian Nilai thitung diversifikasi produk adalah
hipotesis jika signifikansinya (0,02) < 105, 084 dan nilai ttabel 1.985 maka thitung >
0,05 , hal ini menunjukkan bahwa hasil ttabel ( 105,084 > 1.985 ) sehingga dapat
penelitian menolak HO dan menerima disimpulkan bahwa variabel diversifikasi
H1. Dengan demikian, dapat disimpulkan produk berpengaruh positif dan
bahwa variabel independen (motivasi dan signifikan (0,000 < 0.05) berdasarkan
penilaian kinerja) secara serempak hasil yang diperoleh, maka
berpengaruh signifikan terhadap minat diidentifikasikan bahwa hasil penelitian
kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru. menerima H1 dan menolak H0 untuk
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa variabel motivasi. Dengan demikian,
motivasi dan penilaian kinerja variabel penilaian kinerja secara parsial
mempengaruhi kinerja pegawai pada PT. berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Rimba Baru. pegawai pada PT. Rimba Baru. Secara
Uji t parsial, variabel motivasi dan penilaian
Uji t dilakukan untuk menguji secara kinerja berpengaruh signifikan terhadap
parsial variabel bebas yang terdiri kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru.
variabel motivasi (X1), dan Penilaian Uji Koefisien Determinasi
kinerja (X2) mempunyai pengaruh Tabel 3.
signifikan terhadap variabel Kinerja Determinasi
pegawai (Y) pada PT. Rimba Baru. Model R R Adjusted R Std. Error
Tabel 2. Square Square of the
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji –t) Estimate
Model T Sig. 1 ,348a ,121 ,102 2,19777
Motivasi 90,988 ,000
Penilaian 105,084 ,000 a. Predictors: (Constant), Total jawaban X2, Total
kinerja jawaban X1
a. Dependent Variabel: Kinerja pegawai Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan
Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data Data SPSS (2016)
SPSS (2016) a. R = 0.348 berarti hubungan antara
variabel motivasi (X1) dan Penilaian

144 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)


kinerja (X2) terhadap kinerja pegawai b. Koefisien X1 (b1) = 0.187, apabila
(Y) sebesar 34,8% artinya hubungan terjadi peningkatan pada variabel
adalah kuat. motivasi sebesar 1 satuan, maka
b. Adjusted r Square 0.121 berarti 12,1% kinerja pegawai juga akan meningkat
variabel kinerja pegawai dapat sebesar 0.187%.
dijelaskan oleh variabel motivasi (x1) c. Koefisien X2 (b2) = 0.346, apabila
dan penilaian kinerja (X2), sedangkan terjadi peningkatan pada variabel
sisanya 87,9% dapat di jelaskan oleh penilaian kinerja sebesar 1 satuan,
variabel-variabel lain yang tidak maka kinerja pegawai juga akan
diteliti oleh peneliti ini seperti citra meningkat sebesar 0.346%.
merek dan harga.
Uji Asumsi Klasik
Analisis Data
Hasil pengolahan data primer dapat
dilihat pada tabel ini:
Tabel 4.
Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandar Standard T Sig.
Coeff Coeff
B Std. Beta
Error
(Constant) 24,006 2,960 8,109 ,000
Total
,187 ,109 ,168 1,727 ,087
jawaban X1
Total Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data
,346 ,118 ,284 2,928 ,004
jawaban X2 SPSS (2016)
a. Dependent Variable: Total jawaban Y Gambar 2. Grafik P-P Plot Normalitas
Sumber : Peneliti. Hasil Pengolahan Pada grafik 2, menunjukkan grafik
Data SPSS (2016) histogram memberikan pola distribusi
Berdasarkan hasil pengolahan data yang menceng (skewness) ke keri atau ke
yang ditunjukkan dalam table 4. maka kanan, maka model regresi tidak
diperoleh persamaan hasil linear memenuhi asumsi normalitas. Terlihat
berganda sebagai berikut: bahwa grafik histogram memberikan pola
Y=24.006+0.187+0.346 X2 distribusi yang memusat ditengah, maka
Berdasarkan persamaan tersebut dapat model regresi memenuhi asumsi
digambarkan sebagai berikut : normalitas.
a. Konstanta (a) = 24,006 konstan
sebesar 24,006 menyatakan bahwa
tanpa adanya motivasi (X1) dan
Penilaian kinerja (X2) maka besarnya
nilai kinerja pegawai (Y) sebesar
24,006 %.

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 145


Sumber: Peneliti, Hasil Pengolahan
Data (2016)
Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data Gambar 4. Hasil Uji
SPSS (2016) Heteroskedasitisitas (Metode Grafik)
Gambar 3. Grafik Histogram Berdasarkan gambar 4. terlahat bahwa
Berdasarkan gambar 3. di atas terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik yang
bahwa data menyebar disekitar garis menyebar di atas dan di bawah angka nol
diagonal dan mengikuti arah garis pada sumbu Y, maka berdasarkan metode
diagonal atau grafik histogramnya grafik tidak terjadi heteroskedastisitas
menunjukkan pola distribusi normal , pada model regresi.
maka model regresi memenuhi asumsi
KESIMPULAN DAN SARAN
normalitas.
Kesimpulan
Uji Hetoroskedastisitas Berdasarkan hasil analisisdan
Model regresi yang baik adalah pembahasan yang telah dilakukan, maka
homoskedastisitas atau tidak terjadi dapat disimpulkan bahwa:
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi 1. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
ada atau tidak heteroskedastisitas maka secara parsial variabel motivasi dan
digunakan metode grafik dan glejser. penilaian kinerja berpengaruh
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang signifikan terhadap kinerja pegawai
jelas, serta titik menyebar di atas atau pada PT. Rimba Baru dan variabel
dibawah angka nol pad sumbu Y. Maka penilaian kinerja lebih berpengaruh
tidak terjadi heteroskedastisitas dominan terhadap kinerja pegawai
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti dibandingkan variabel motivasi di PT.
titik yang membentuk pola tertentu yang Rimba Baru dilihat dari besarnya
teratur, maka mengindikasikan telah koefisien regresi.
terjadi heteroskedastisitas. 2. Hasil penelitian menyatakan secara
serempak, variabel motivasi dan
penilaian kinerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai
pada PT. Rimba Baru.

146 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)


3. Hasil penelitian ini didukung oleh nilai Management, Terjemahan Benyamin
adjusted R squere = 0,102 atau 10,2% Molan, Edisi Bahasa Indonesia,
yang artinya bahwa secara serempak, Penerbit Prehalindo, Jakarta.
variabel motivasi dan penilaian kinerja Dharma, Surya. 2005. Manajemen
mempunyai pengaruh 10,2% terhadap Kinerja Falsafah Teori dan
kinerja pegawai pada PT. Rimba Baru. Penerapannya. Jakarta: Pustaka
Sedangkan sisanya sebesar 89,8% Pelajar.
dijelaskan oleh variabel-variabel yang Gibson, James L, John M.Ivancevich Jr.
lain yang mempengaruhi kinerja 2000. Organisasi dan Manajemen;
pegawai. Perilaku Struktur, Proses, alih bahasa
Djoerban Wahid. Jakarta: Erlangga.
Saran
1. Sebaiknya pihak PT. Rimba Baru lebih Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis
memperhatikan penilaian kinerja, Multivariate Dengan Program SPSS,
dikarenakan penilaian kinerja Edisi Ketiga, BP-Universitas
berpengaruh lebih dominan dalam Diponegoro, Semarang.
mempengaruhi kinerja pegawai. Gomes, Faustino Cardoso. 2000.
2. Sebaiknya pihak PT. Rimba Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.
dapat lebih memperbanyak dalam Edisi Pertama. Cetakan Kedua.
membuat motivasi seperti menambah Yogyakarta: Andi Offset.
frekuensi motivasi, membuat kata- Handoko, T. Hani. 2001, Manajemen
kata yang lebih informatif dan lebih Personalia dan Sumber Daya
menarik lagi untuk menarik kinerja Manusia.. Edisi Kedua.
pegawai. Yogyakarta:BPFE.
3. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik Hasibuan, Malayu. SP, 2003. Manajemen
meneliti tentang motivasi dan Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi
penilaian kinerja dapat menambah Aksara, Jakarta.
variabel lain seperti disiplin kerja, Mangkunegara, A.Anwar Prabu, 2006,
sehingga peneliti berikutnya dapat Manajemen Sumber Daya Manusia
Bandung:Remaja Rosdakarya.
lebih baik lagi dan berkembang.
Mahsun, Moh, 2006, Pengukuran
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Sektor Publik.
Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Yogjakarta:BPFE.
Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Mathis, L. Robert dan Jackson. H. John,
Buchari, Zainun. 2000. Manajemen dan 2001. Manajemen Sumber Daya
Motivasi. Jakarta: Balai Aksara. Manusia. Edisi Pertama Buku I.
Buhler, Patricia. 2004. Alpha Teach Jakarta:Salemba Empat.
Yourself Management Skills. Edisi Moeheriono, 2009. Pengukuran Kinerja
Pertama. diterjemahkan oleh Sugeng Berbasis Kompetensi, Penerbit Ghalia
Haryanto, Sukono Mukidi, dan M. Indonesia, Bogor.
Rudi Atmoko. Jakarta: Prenada. Rivai, Veithzal, 2006. Manajemen
Dessler, Gary, 2001. Manajemen Sumber Sumber Daya Manusia untuk
Daya Manusia – Human Resource Perusahaan, dari Teori ke Praktek.
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 147
Edisi Pertama.Cetakan Ketiga. Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja,
Jakarta:Raja Grafindo Persada. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
_______, 2005. Performance Appraisal. Jakarta.
Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Yuli, Sri Budi Cantika, 2005. Manajemen
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumber Daya Manusia. Penerbit
Robbins, Stephen P, 2003. Prinsip- UMM Press, Malang.
prinsip Perilaku Organisasi, Edisi
Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sedarmayanti. 2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia.Cetakan Pertama.
Bandung:Refika Aditama.
Santoso Budi, Purbayu, dan Ashari, 2002,
Analisis Statistik dengan Microsoft
Excell & SPSS.Jakarta.
Simamora Henry, 2004, Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Yogjakarta:STIE-YKPN.
Simanjuntak, Payaman J. 2005,
Mananajemen dan Evaluasi Kinerja.
Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian
Bisnis. Cetakan keenam.
Bandung:Alfabeta.
Sofyandi, Herman, 2008, Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
Bisnis, Penerbit CV Alfabeta,
Bandung.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah,
2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia: Konsep, Teori dan
Pengembangan dalam Konteks
Organisasi Publik, Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Terry, George R. dan Rue, Leslie W,
2003. Dasar-dasar Manajemen,
Penerbit PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Umar, Husein, 2008. Riset Sumber Daya
Manusia, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
148 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai