(Rusda Khairati)
Jurnal KBP
Volume 1 - No. 2, September 2013
ABSTRAK
232
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
233
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
234
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
235
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
236
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
237
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
Tabel 2.
Daftar Pengambilan Sampel Berdasarkan Populasi pada Dinas Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
No Divisi Populasi Sampel
1 Sekreteriat 11 Orang 6 Orang
2 Bidang Anggaran 8 Orang 5 Orang
3 Bidang Perbendaharaa& Akutansi 23 Orang 14 Orang
4 Bidang Aset Daerah 9 Orang 5 Orang
5 Bidang Pendapatan 19 Orang 11 Orang
Jumlah 70 Orang 41 Orang
238
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
239
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
240
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
241
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
Tabel 1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Prosentase (%)
Laki-laki 19 46
Perempuan 22 54
Jumlah 41 100
Sumber: Data primer, diolah, 2012
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa laki hampir sama jumlahnya dengan
responden yang berjenis kelamin laki- responden yang berjenis kelamin
242
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Prosentase (%)
21 – 27 8 20
28 – 34 17 41
35 – 41 5 12
42 – 48 4 10
49 – 55 7 17
Jumlah 41 100
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012.
243
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status Jumlah (Orang) Prosentase (%)
Kawin 33 80
Belum Kawin 8 20
Jumlah 41 100
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012.
244
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
Tabel 5
Deskripsi Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Data Hipotetik Data Empiris
Skor Skor
Variabel Mean SD Mean SD
Maks Min Maks Min
Kinerja 24 6 15 3 23 14 17,756 1,881
Keterangan:
Data hipotetik = Skor yang seharusnya diperoleh oleh responden
Data empiris = Skor yang sebenarnya diperoleh dari hasil penelitian
Dari data hasil penelitian, total skor 6 dan skor maksimum yang dapat
penilaian insentif akan diklasifikasikan diperoleh adalah 6 x 4 = 24, sehingga
untuk mengetahui tingkat insentif pada jarak sebarannya adalah 24 – 6 = 18
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dan setiap satuan deviasi standar ()
Kabupaten Pesisir Selatan. Klasifikasi bernilai 18: 6 = 3 serta mean
yang dilakukan adalah dengan hipotetiknya (µ) = 18 – 3 = 15. Dari
mengasumsikan bahwa skor populasi hasil perhitungan ini maka tingkat
responden mempunyai distribusi insentif dapat diklasifikasikan menjadi
normal, sehingga dapat dibuat skor tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang,
hipotetik yang terdistribusi menurut dan tinggi. Klasifikasi evaluatif data
model normal. Dari 6 item kuesioner penelitian tingkat insentif dapat dilihat
kinerja, skor minimum yang dapat pada tabel berikut ini.
diperoleh dari responden adalah 6 x 1 =
Tabel 6
Klasifikasi Evaluatif Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Norma Klasifikasi Skor Klasifikasi Frekuensi Persen
(%)
X µ - 1 X 12 Rendah - -
µ - 1 < X < µ + 1 12 < X < 18 Sedang 27 65,9
X µ + 1 X 18 Tinggi 14 34,1
Total 41 100
Keterangan:
X = Skor responden
µ = Mean hipotetik
= Deviasi standard
245
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
Tabel 7
Deskripsi Insentif pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Data Hipotetik Data Empiris
Skor Skor
Variabel Mean SD Mean SD
Maks Min Maks Min
Insentif 40 10 27 3 36 26 30,17 2,132
Keterangan:
Data hipotetik =Skor yang seharusnya diperoleh oleh responden
Data empiris =Skor yang sebenarnya diperoleh dari hasil penelitian
Dari data hasil penelitian, total skor diperoleh adalah 10 x 4 = 40, sehingga
penilaian insentif akan diklasifikasikan jarak sebarannya adalah 40 – 10 = 30
untuk mengetahui tingkat insentif pada dan setiap satuan deviasi standar ()
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah bernilai 30 : 10 = 3 serta mean
Kabupaten Pesisir Selatan. Klasifikasi hipotetiknya (µ) = 30 – 3 = 27. Dari
yang dilakukan adalah dengan hasil perhitungan ini maka tingkat
mengasumsikan bahwa skor populasi insentif dapat diklasifikasikan menjadi
responden mempunyai distribusi tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang,
normal, sehingga dapat dibuat skor dan tinggi. Klasifikasi evaluatif data
hipotetik yang terdistribusi menurut penelitian tingkat insentif dapat dilihat
model normal. Dari 10 item kuesioner pada tabel berikut:
insentif, skor minimum yang dapat
diperoleh dari responden adalah 10 x 1
= 10 dan skor maksimum yang dapat
Tabel 8
Klasifikasi Evaluatif Tingkat Insentif
pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Norma Klasifikasi Skor Klasifikasi Frekuensi Persen
(%)
X µ - 1 X 24 Rendah - -
µ - 1 < X < µ + 1 24 < X < 30 Sedang 16 39
X µ + 1 X 30 Tinggi 25 61
Total 41 100
246
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
Keterangan:
X = Skor responden
µ = Mean hipotetik
= Deviasi standar
Tabel 9
Deskripsi Motivasi Kerja pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Data Hipotetik Data Empiris
Skor Skor
Variabel Mean SD Mean SD
Maks Min Maks Min
Motivasi 40 10 27 3 18 12 15,804 1,536
kerja
Keterangan:
Data hipotetik = Skor yang seharusnya diperoleh oleh responden
Data empiris = Skor yang sebenarnya diperoleh dari hasil penelitian
Dari data hasil penelitian, total skor sehingga jarak sebarannya adalah 40 –
penilaian motivasi kerja juga akan 10 = 30 dan setiap satuan deviasi
diklasifikasikan dengan standar () bernilai 30 : 10 = 3 serta
mengasumsikan bahwa skor populasi mean hipotetiknya (µ) = 30 – 3 = 27.
responden mempunyai distribusi Dari hasil perhitungan ini maka tingkat
normal, sehingga dapat dibuat skor pelaksanaan motivasi kerja dapat
hipotetik yang terdistribusi menurut diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi
model normal. Dari 6 item kuesioner yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
motivasi kerja skor minimum yang Klasifikasi evaluatif data penelitian
dapat diperoleh dari responden adalah tingkat pelaksanaan motivasi kerja
10 x 1 = 10 dan skor maksimum yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
dapat diperoleh adalah 10 x 4 = 40,
247
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
Tabel 10
Klasifikasi Evaluatif Tingkat Motivasi kerja
pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan
Norma Klasifikasi Skor Klasifikasi Frekuensi Persen
(%)
X µ - 1 X 24 Rendah 41 100
µ - 1 < X < µ + 1 24 < X < 30 Sedang
X µ + 1 X 30 Tinggi
Total 41 100
Keterangan:
X = Skor responden
µ = Mean hipotetik
= Deviasi standar
Tabel 11
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien thitung Signifikansi Keterangan
Regresi
Insentif 0,339 2,452 0,019
Konstanta 1,259
R 0,402
Fhitung 12,747
Sumber: Data primer yang diolah.
Berdasarkan persamaan regresi yang
Dari hasil pengolahan data di atas, diperoleh ini dapat diketahui bahwa:
dapat disusun persamaan regresi a = 1,259
sebagai berikut: Artinya tanpa dipengaruhi variabel
Y = 1,259 +0,339 X1 +0,397 X2 insentif, motivasi kerja, atau semua
variabel tersebut = 0, maka kinerja
248
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
249
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
yang signifikan motvasi kerja yang lebih baik pula. Insentif baru
terhadap kinerja pegawai. Besarnya diberikan jika pegawai melakukan
konstribusi motivasi kerja terhadap pekerjaan melebihi target. Dalam
kinerja pegawai sebesar (0,319)2 x prakteknya, besar insentif sering kali
100 % = 10,17% jauh lebih kecil dari gaji tetap pegawai.
2. Hasil Uji secara serentak Oleh karena itulah pegawai akan lebih
Terlihat pada tabel 4.11, nilai Fhitung produktif dengan adanya harapan
= 12,747. Uji signifikansi dilakukan mendapatkan imbalan tambahan.
dengan membandingkan p value Berdasarkan fakta bahwa pegawai
dengan nilai α. Jika p < α, maka terpacu untuk mencapai kinerja yang
signifikan. Jika Jika p > α, maka terbaik agar insentif yang diterimanya
tidak signifikan. dapat lebih tinggi itulah, maka adanya
Dari pengujian yang dilakukan dengan insentif yang diberikan Dinas
menggunakan regresi linear berganda Pengelolaan Keuangan Daerah
diketahui bahwa nilai p < α (0,000 < Kabupaten Pesisir Selatan dapat
0,05). Karena nilai p < α, maka Ha meningkatkan kinerja pegawai secara
diterima dan H0 ditolak, maka hipotesis signifikan.
ini terbukti. Artinya ada pengaruh Fakta ini sesuai dengan tujuan
positif faktor insentif dan motivasi pemberlakuan sistem insentif yang
secara serentak, terhadap kinerja pada hakekatnya adalah untuk
Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan meningkatkan motivasi pegawai dalam
Daerah Kabupaten Pesisir Selatan . berupaya mencapai tujuan-tujuan
Berdasarkan hasil pengujian yang organisasi dengan menawarkan
dilakukan di atas, dapat diketahui perangsang finansial melebihi upah dan
bahwa insentif merupakan faktor yang gaji dasar (Simamora, 2001). Dengan
lebih besar pengaruh signifikan terbuktinya bahwa insentif mampu
terhadap kinerja pegawai Dinas meningkatkan kinerja pegawai, berarti
Pengelolaan Keuangan Daerah tujuan Dinas Pengelolaan Keuangan
Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sekitar Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
13,69%. Keinginan untuk mendapatkan memberlakukan sistem insentif untuk
insentif yang tinggi memang meningkatkan kinerja pegawai telah
merupakan alasan utama pegawai tercapai.
menunjukkan kinerja yang baik. Di
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Motivasi Kerja
Kabupaten Pesisir Selatan, Motivasi kerja mempunyai pengaruh
diberlakukan sistem gaji tetap dan yang signifikan pada Kinerja Pegawai
sistem insentif. Sistem gaji tetap Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah,
memberi penghasilan yang kecil bagi dilihat dari hasil penelitan 10,17 %
pegawai, akan tetapi pegawai diberi kinerja pegawai dipengaruhi oleh
kesempatan untuk meningkatkan motivasi kerja.Dilihat dari aspek
penghasilannya dengan menunjukkan motivasi kerja, dari semua faktor
kinerja yang melebihi dari target yang motivasi yang ada dapat mendorong
ditetapkan. Sistem insentif lebih fair semangat kerja pegawai di Pegawai
bagi pegawai dan bagi Dinas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Ada tiga
Kabupaten Pesisir Selatan, karena indikator motivasi yang diungkap
pegawai yang mempunyai kinerja yang dalam penelitian ini, yaitu:
lebih baik akan mendapatkan hasil
250
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
251
Pengaruh Insentif Dan...(Rusda Khairati)
mendapatkan jabatan yang yang baik. Hal ini dapat terlihat dari
diinginkan. hasil penelitaian bahwa sebagian
3. Faktor insentif dan motivasi secara besar responden memberikan nilai
serentak mempunyai pengaruh sedang, artinya bahwa pemberian
terhadap kinerja pegawai Dinas insentif masih dapat ditingkatkan
Pengelolaan Keuangan Daerah untuk meningkatkan kinerja.
Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini b. Dikarenakan Motivasi Kerja
dapat diketahui dari hasil uji regresi Pegawai masih rendah, maka perlu
F hitung yang mendapatkan nilai p dilakukan peningkatkan motivasi
value 0,000 (lebih kecil dari 0,05) kerja pegawai dengan cara
Artinya bahwa variabel insentif dan memberikan ruangan yang
motivasi mempunyai pengaruh representatif pada pegawai yang
besar terhadap kinerja pegawai. dilengkapi dengan peralatan
4. Bagi mayoritas pegawai, uang pendukung, pembagian tugas yang
masih tetap merupakan motivasi disesuaikan dengan keahlianya,
kuat, sehingga sangat wajar jika menciptakan sistem persaingan
variabel insentif merupakan faktor yang sehat dalam mencapai jenjang
yang paling mempengaruhi prestasi karir dan jabatan yang diinginkan,
kerja pegawai. Begitu juga dengan menjalin hubungan yang baik
motivasi apabila pegawai antara sesama pegawai dan juga
mendapatkan pekerjaan yang sesuai antara pimpinan dan staf.
dengan latar belakang c. Kinerja pegawai Dinas
pendidikannya menjadi pengaruh Pengelolaan Keangan Daerah yang
yang besar terhadap kinerja tergolong sedang sehingga perlu
pegawai. ditingkatkan, antara lain:
mengadakan diklat-diklat yang
Saran berkaitan dengan bidang tugas
Berdasarkan kesimpulan yang pegawai, untuk meningkatkan
diperoleh, diberikan saran sebagai masing-masing keahliannya,
berikut: memberikan penghargaan baik
1. Kepada para peneliti selanjutnya moril maupun materil kepada
yang ingin melakukan penelitian pegawai yang terlihat memiliki
serupa, disarankan untuk meneliti kinerja yang cukup tinggi.
faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja pegawai Dinas Pengelolaan
Keuangan Daerah di DAFTAR PUSTAKA
kabupaten/kota lain, sehingga dapat
mengetahui perbedaan faktor-faktor Armstrong, M.,1994, Manajemen
yang mempengaruhi kinerja Sumber Daya Manusia, Media
pegawai Dinas Pengelolaan Kompetindo, Jakarta.
Keuangan Daerah Kabupaten Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur
Pesisir Selatan dengan Penelitian, Jakarta: Rineka
kabupaten/kota lainnya. Cipta.
2. Kepada Dinas Pengelolaan As'ad, Mochammad, 2003, Psikologi
Keuangan Daerah Kabupaten Industri: Seri Sumber Daya
Pesisir Selatan disarankan untuk: Manusia, Liberty,
a. Meningkatkan insentif bagi Yogjakarta.
pegawai yang mempunyai kinerja
252
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 232 - 253
253