2 DESEMBER 2014
Rina Fitriana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis produktivitas kerja karyawan
bagian produksi pada PT Dekor Asia Jayakarya. Sehubungan dengan hal tersebut bagaimana
karyawan dapat bekerja dengan sebaik mungkin dan karyawan mempunyai motivasi yang tinggi
dalam menyelesaikan pekerjaan dengan adanya pemberian insentif serta kedisiplinan yang tinggi
berdasarkan tingkat absensi. Maka penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan signifikasi pengaruh
tingkat absensi dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan. Dalam menganalisa data
digunakan analisis deskriptif, kemudian analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi parsial
menunjukkan bahwa variable Tingkat Absensi (X1) berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT. Dekor Asia Jayakarya dengan nilai probabilitas sebesar 0,015. Sedangkan
variabel Insentif (X2) berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Dekor Asia
Jayakarya dengan nilai probabilitas sebesar 0,008. Variabel Tingkat Absensi dan Insentif
berpengaruh secara simultan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Dekor Asia
Jayakarya dengan koefisien determinasi sebesar 42,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa faktor Tingkat Absensi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Dekor Asia Jayakarya.
_________________________________________
Kata Kunci : absensi, insentif, produktivitas kerja
53
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
54
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari Berdasarkan uraian di atas maka dapat
perusahan atau instansi baik tertulis maupun disimpulkan bahwa insentif merupakan salah
tidak (Nitisemito, 1982; 199). satu bentuk rangsangan atau motivasi yang
sengaja diberikan kepada karyawan untuk
Insentif mendorong semangat kerja karyawan agar
mereka bekerja lebih produktif lagi,
Istilah insentif pada umunya digunakan
meningkatkan prestasinya dalam mencapai
untuk menggambarkan rencana-rencana
tujuan perusahaan.
pembayaran upah yang dikaitkan secara
langsung maupun tidak langsung dengan Produktivitas Kerja
standart produktivitas kerja karyawan atau
profitabilitas organisasi atau kedua kriteria Pengertian produktivitas menurut
tersebut. Para karyawan yang bekerja di bawah Haryono Sudriamunawar (2006:66) yaitu:
sistem insentif finansial berarti prestasi kerja “Produktivitas mengandung sikap mental yang
karyawan menentukan secara langsung atau selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan
sebagian penghasilan mereka. hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok lebih baik dari hari ini. Secara umum
Rencana-rencana insentif bermaksud untuk produktivitas mengandung pengertian
menghubungkan keinginan karyawan akan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
pendapatan finansial tambahan dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan”.
kebutuhan organisasi dan efisiensi produksi.
Yang di maksud dengan insentif adalah sistem Menurut Sedarmayanti (2001:57)
upah yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas adalah bagaimana menghasilkan
produktivitas kerja karyawan dan atau meningkatkan hasil barang dan jasa
mempertahankan karyawan yang berprestasi setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber
untuk tetap dalam perusahaan. daya secara efisien.
Ada beberapa pengertian insentif seperti Produktivitas sangat berkaitan dengan
yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson prestasi kerja karena dengan produktivitas yang
(2002:165) “Insentif merupakan upaya untuk tinggi berarti karyawan tersebut memiliki
mengaitkan imbalan yang nyata yang diberikan prestasi kerja yang tingi, perlu juga adanya
kepada karyawan untuk kinerja yang melampaui kreatifitas yang maksudnya bahwa individu
harapan”. Dalam kaitannya dengan karyawan, tersebut tidak malas, penuh imajinasi, inovatif
menurut Sarwoto (1991:144): “Insentif dan penuh daya kreatif.
merupakan sarana motivasi yang dapat
diberikan secara sengaja kepada para pekerja Secara umum produktivitas mengandung
agar dalam diri mereka timbul semangat yang pengertian perbandingan hasil yang dicapai
lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi”. dengan keseluruhan sumber daya yang
dipergunakan.Sehingga dapat dikemukakan
Sedangkan Hariandja (2002:265) bahwa produktivitas adalah ukuran efisiensi
memberikan pengertian insentif dengan dengan mana modal, material, tehnologi,
mengatakan bahwa: “Insentif adalah bentuk manajemen sumber daya manusia dan informasi
pembayaran langsung yang didasarkan atau yang digunakan dengan tujuan memproduksi
dikaitkan langsung dengan kinerja dan barang dan jasa secara ekonomis. Sumber daya
pembagian keuntungan bagi pegawai akibat manusia memegang peranan utama dalam
peningkatan produktivitas atau pengehematan proses peningkatan produktivitas, karena
biaya. Insentif umumnya dilakukan sebagai peralatan produksi, tekhnologi serta system
strategi untuk meningkatkan produktivitas dan manajemen pada hakekatnya adalah hasil karya
efisiensi perusahaan dengan memanfaatkan manusia.
perilaku pegawai yang mempunyai
kecenderungan kemungkinan besar bekerja Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
seadanya atau tidak optimal”. disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah
55
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
56
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
penyebara daftar pertanyaan kepada karyawan. secara optimal tidak akan menghasilkan produk
Daftar pertanyaan yang digunakan yang telah di seperti yang di harapkan.
uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Analisis regresi linier digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variable bebas
Pengujian hipotesis, yaitu menguji ada (Tingkat Absensi dan Insentif) terhadap variable
tidaknya korelasi antara variable independen terikat (Produktivitas Kerja) pada PT Dekor
yaitu Tingkat Absensi (X1) dan Insentif (X2) Asia Jayakarya.
dengan variable dependen yaitu Produktivitas Dari hasil penelitian olah data, hasil
Kerja (Y) karyawan bagian produksi pada PT analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat
Dekor Asia Jayakarya. Oleh sebab itu untuk dilihat pada table berikut :
memudahkan perhitungan dan lebih akurat
maka dilakukan perhitungan dengan SPSS for Tabel 4.6
windows. Deskripsi Statistik
Regresi Linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh Tingkat Absensi
(X1) dan Insentif (X2) dengan variable
dependen yaitu Produktivitas Kerja (Y). Untuk
mengetahui pengaruh Tingkat Absensi (X1) dan
Insentif (X2) terhadpa Produktivitas Kerja (Y)
dilakukan perhitungan dengan analisis regresi Dari tabel 4.6 variabel Tingkat Absensi
linier berganda dengan rumus : Y = a + b1X1+ (X1) nampak bahwa jumlah N sebanyak 31
b2X2 responden atau N = 31 orang dari jumlah
tersebut nilai rata-rata Mean sebesar 58,74
Dimana: simbangan baku atau Std. Deviation 7,983, nilai
Y = tingkat prestasi kerja miminal atau minimum 40, dan nilai maksium
a = konstanta atau maximum 72 hal ini dapat dikatakan bahwa
b1, b2 = koefisien regresi kualitas Tingkat Absensi karyawan di PT.
X1 = variable absensi Dekor Asia Jayakarya berada dalam kategori
X2 = variable insentif Tinggi.
Dari tabel 4.6 variabel Insentif (X2)
Selain itu dilakukan analisis deskriptif nampak bahwa jumlah N sebanyak 31
kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari responden atau N = 31 orang dari jumlah
kuesioner. tersebut nilai rata-rata Mean sebesar 58,16
simbangan baku atau Std. Deviation 9,121, nilai
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN miminal atau minimum 36, dan nilai maksium
Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, atau maximum 71 hal ini dapat dikatakan bahwa
PT Dekor Asia Jayakarya menggunakan sistem kualitas Insentif karyawan di PT. Dekor Asia
absensi dengan menggunakan mesin sidik jari, Jayakarya berada dalam kategori Tinggi.
sehingga data dapat diperoleh secara akurat Dari tabel 4.6 variabel Produktivitas
tanpa ada manipulasi data dari karyawan Kerja (Y) nampak bahwa jumlah N sebanyak 31
tersebut. Adapun jumlah karyawan PT Dekor responden atau N = 31 orang dari jumlah
Asia Jayakarya bagian produksi adalah 31 tersebut nilai rata-rata Mean sebesar 60,45
orang. simbangan baku atau Std. Deviation 7,159, nilai
Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi miminal atau minimum 44, dan nilai maksium
pula oleh tingkat kehadiran karyawan dalam atau maximum 73 hal ini dapat dikatakan bahwa
tempat kerja atau absensi karyawan. kualitas Produktivitas Kerja karyawan di PT.
Produktivitas tidak mungkin tercapai secara Dekor Asia Jayakarya berada dalam kategori
optimal jika tingkat kehadiran karyawan sangat Tinggi.
rendah, karena karyawn tidak masuk kerja, Adapun hasil rekap analisis regresi
linear berganda adalah sebagai berikut:
57
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial
Dengan melihat persamaan regresi linear
di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:
a) Bila tingkat absensi tinggi, maka
produktivitas kerja di PT. Dekor Asia
Jayakarya akan meningkat.
b) Bila tingkat insentif tinggi, maka
produktivitas kerja di PT. Dekor Asia
Jayakarya akan meningkat. Dari hasil perhitungan dengan
Faktor dominan yang mempengaruhi menggunakan SPSS diperoleh t hitung sebesar
produktivitas kerja di PT. Dekor Asia Jayakarya 2,593 dengan probabilitas (p value) 0,015. Nilai
adalah variabel tingkat absensi, hal ini dapat probabilitas tersebut lebih kecil dari alpa (5%).
dilihat dari nilai Standardized Coefficients dari Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Variabel tingkat absensi sebesar 0,348 lebih Tingkat Absensi berpengaruh terhadap
tinggi dibandingkan dengan nilai Standardized Produktivitas kerjadi PT. Dekor Asia Jayakarya.
Coefficients variabel bebas lainnya. Koefisien determinasi atau nilai adjusted
Adapun kriteria yang digunakan untuk R2 adalah pengukuran dari nilai koefisien
melihat linearitas antara variabel Tingkat korelasi (R).
Absensi dan Insentif terhadap Produktivitas Tabel 4.14
Kerjadi PT. Dekor Asia Jayakarya dengan cara Model Summary
melihat nilai probabilitas (p-value) pada tabel
ANOVA berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Anova
58
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
Hadikusuma, 1996. Segi Manusia dalam Nitisemito, Alex. 1982. Manajemen Personalia.
Organisasi. Jilid Pertama. Jakarta: PT. Jakarta: Ghalia Indonesia
Pustaka Bina Pustaka
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
59
JURNAL MANAJEMEN VOL 4 NO.2 DESEMBER 2014
60