Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185
Siska Yustika
Email: Lotus.letme@gmail.com
ABSTRAKS,.Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kompensasi terhadap
kepuasan kerja. Penelitian ini di kantor Dinas pemuda dan olahraga, kebudayaan dan pariwisata Kab.
Sampang. dengan menggunakan sampel sebanyak 70 responden. Penelitian ini juga menggunakan
analisis deskriptif untuk menjelaskan motivasi yang diberikan instansi kepada pegawai untuk
meningkatkan kepuasan kerja dan penelitian ini menggunakan Metode pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan menggunakan persamaan struktural yang penyelesaiannya dilakukan
dengan bantuan progam SPSS21 sebagai teknik analisis kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja. Nilai 26,380 dan signifikan pada α = 0.05, Nilai t- statistik, dengan demikian H0 diterima. Ini
artinya bahwa pegawai yang bekerja di Dinas pemuda dan olah raga kab. Sampang memiliki motivasi
kerja yang baik sehingga kepuasan kerja juga terwujud yang dapat ditandai dengan terwujudnya
pendapatan daerah, akuntabel dan kreatif sebagai bagian dari pengembangan instansi
Kata kunci: Motivasi, Kompensasi, Kepuasan Kerja
terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tunjangan dan insentif), pemberian material dan
kepuasan. (Hasibuan 2014: 95) fasilitas, dan kesempatan berkarir. Gaji dan upah
Berdasarkan penjabaran di atas kepuasan adalah kompensasi yang diberikan kepada
kerja merupakan wujud dari kesenangan yang seseorang karyawan secara periodik. Tunjangan
dirasakan oleh seseorang atas peranan atau dan jasa adalah kompensasi yang diberikan
pekerjaannya dan juga merupakan hasil dari karena karyawan dianggap telah ikut
bentuk interaksi antara individu dan lingkungan berpartisipasi dengan baik untuk mencapai tujuan
pekerjaannya, ketika seseorang mendapatkan perusahaan. Contoh: tunjangan jabatan,
kesenangan dalam pekerjaannya, maka ia akan tunjangan keluarga, tunjangan transport,
berusaha semaksimal mungkin dengan segala tunjangan perumahan, dan sebagainya. Insentif
kemampuan yang dimikinya untuk adalah kompensasi yang diberikan kepada
menyelesaikan tugas-tugasnya. Adapun indikator karyawan karena keberhasilan prestasi atas
kepuasan kerja kepuasan meliputi: kesempatan prestasinya. Kompensasi pelengkap (fringe
berkembang, kepercayaan, gaji (upah) yang benefits) merupakan kompensasi yang diberikan
diperoleh, supervisi, dan jaminan kerja Di Dinas yang tidak terkait langsung dengan hasil kerja
Pemuda Dan Olah Raga, Kebudayaan Dan karyawan yang bersangkutan. Kompensasi
Pariwisata Kab. Sampang adalah sudah dibekali pelengkap ini biasa disebut sebagai kompensasi
motivasi yang cukup dari pemimpinnya dan tak langsung. Contoh: kompensasi kesehatan,
pegawai mempunyai kepuasan yang baik dan kompensasi transportasi, tunjangan hari tua,
terus mengembangkan karir. Adapula Hasibuan kompensasi beras dan lain sebagainya.
(2010: 118) menyatakan bahwa “kompensasi Dari pemaparan di atas diartikan bahwa
dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi kompensasi merupakan segala sesuatu yang
langsung berupa gaji, upah, dan upah insentif, diterima pegawai sebagai balas jasa atas apa
kompensasi tidak langsung atau kesejahteraan yang telah dikerjakan. Indikator kompensasi
karyawan. antara lain gaji dan upah, tunjangan dan jasa,
Motivasi kerja adalah suatu proses yang insentif dan kompensasi pelengkap (fringe
dilakukan untuk menggerakkan pegawai agar benefits).
perilaku mereka dapat diarahkan pada upaya
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh instansi. KAJIAN PUSTAKA
Masalah yang selanjutnya terkait dengan
Hasibuan (2012:143) menyatakan bahwa
kompensasi yang diberikan karyawan
motivasi adalah pemberian daya penggerak
mengharapkan penyesuaian gaji, gaji yang
yang menciptakan keinginan kerja seseorang
diberikan sekarang dinilai sudah sesuai dengan
agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan
kebutuhan yang semakin meningkat. Pegawai
terintegrasi dengan segala daya upaya untuk
berharap kenaikan gaji diberikan berkala dalam
mencapai kepuasan. Motivasi perlu dilakukan
periode tertentu. Kompensasi seringkali juga
karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
disebut penghargaan dan dapat didefinisikan
menyalurkan, dan mendukung perilaku
sebagai setiap bentuk penghargaan yang
karyawan agar bekerja giat dan antusias
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa
mencapai hasil yang optimal. Perusahaan bukan
atas kontribusi yang mereka berikan kepada
saja mengharapkan karyawan mampu, cakap,
organisasi. Definisi lain dari Hasibuan (2012:
dan terampil, tetapi yang terpenting karyawan
118) tentang kompensasi adalah semua
mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
pendapatan yang berbentuk uang, barang
mencapai hasil kerja yang maksimal. motivasi
langsung maupun tidak langsung yang diterima
adalah suatu keadaan di mana usaha dan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan.
kemauan keras seseorang diarahkan kepada
Menurut Sutrisno (2012: 183)
pencapaian hail-hasil atau tujuan tertentu.
kompensasi dapat diberikan dalam berbagai
Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa
macam bentuk, seperti: pemberian uang (gaji,
10
Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185
produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja perilaku mereka dapat diarahkan pada upaya
kreatif lainnya. (Sopiah 2008:170) Tujuan mencapai tujuan yang ditetapkan oleh instansi.
motivasi kerja antara lain: (1) Meningkatkan Adapun kemudian indikator dari motivasi kerja
moral dan kepuasan kerja karyawan, (2) dapat disimpulkan dengan kebijaksanaan dan
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan, administrasi, hubungan antar pribadi,
(3) Mempertahankan kestabilan karyawan pengakuan/ penghargaan, pengembangan dan
perusahaan, (4) Meningkatkan kedisiplinan tanggung jawab. Alat ukur yang digunakan
karyawan, (5) Mengefektifkan pengadaan penelitian untuk variabel motivasi kerja yaitu
karyawan, (6) Menciptakan suasana dan kuesioner tentang motivasi kerja dengan
hubungan kerja yang baik, (7) Meningkatkan responden pegawai.
loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan, Kompensasi merupakan segala sesuatu
(8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan yang diterima pegawai sebagai balas jasa atas
karyawan, (9) Mempertinggi rasa tanggung apa yang telah dikerjakan. Dan kemudian
jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, dan indikator dari kompensasi adalah gaji dan
(10) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat- upah, tunjangan dan jasa, insentif dan
alat dan bahan baku. (Hasibuan 2012:146). kompensasi pelengkap (fringe benefits). Alat
ukur yang digunakan penelitian untuk variabel
kompensasi yaitu kuisioner tentang
METODE PENELITIAN
kompensasi dengan responden pegawai.
Pendekatan yang digunakan adalah
Hipotesis Pertama yang diajukan adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
digunakan kerena merujuk dari penelitian
peningkatan kepuasan kerja pegawai.
sebelumnya yang relevan sudah menunjukan
Hipotesis Kedua yang diajukan adalah
bahwa akan merujuk pada diterimanya hipotesis
kompensasi berpengaruh positif terhadap
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi
peningkatan kepuasan kerja pegawai.
populasi adalah pegawai wilayah Dinas Pemuda
Hipotesis ketiga yang diajukan adalah motivasi
Dan Olah Raga, Kebudayaan Dan Pariwisata
kerja dan kompensasi berpengaruh positif
Kab. Sampang.
terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai.
Sementara itu dalam penelitian ini juga
Angket yang akan digunakan dalam
memaparkan definisi operasional variabel yang
penelitian, perlu diujicobakan lebih dahulu
memberi uraian tentang masing-masing variabel
dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
yang berisi kesimpulan indikator dan cara
Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
pengukurannya. Berikut definisi operasional tiap
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian
variabelnya: Kepuasan kerja pegawai
terjadinya penyimpangan terhadap asumsi
merupakan wujud dari kesenangan yang
klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa
dirasakan oleh seseorang atas peranan atau
pengujian yang dilakukan, yakni uji
pekerjaannya dan juga merupakan hasil dari
Normalitas, uji Linieritas, uji Heterosdastisitas,
bentuk interaksi antara individu dan lingkungan
uji autokorelasi, dan. uji Multikolonieritas.
pekerjaannya, ketika seseorang mendapatkan
Selanjutnya, teknik analisis data dilakukan
kesenangan dalam pekerjaannya. Untuk
dengan analisis regresi linear sederhana,
mengukur kepuasan kerja kepuasan meliputi:
analisis regresi linear berganda, uji F, uji
kesempatan berkembang, kepercayaan, gaji
parsial (Uji-t), koefisien determinasi dan
(upah) yang diperoleh, supervisi, dan jaminan
sumbangan relatif dan sumbangan efektif X1,
kerja. Alat ukur yang digunakan penelitian untuk
X2, terhadap Y.
variabel kepuasan kerja yaitu kuisioner tentang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kepuasan kerja dengan responden pegawai.
Hasil Penelitian
Motivasi kerja adalah suatu proses yang
Hipotesis Pertama yang diajukan
dilakukan untuk menggerakkan pegawai agar
adalah motivasi kerja berpengaruh positif
11
Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185
terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai. 1. Hasil Analisis Regresi Motivasi Kerja
Hipotesis Kedua yang diajukan adalah (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
kompensasi berpengaruh positif terhadap Hasil analisis statistik regresi pengaruh
peningkatan kepuasan kerja pegawai. Motivasi Kerja (X1) terhadap Kepuasan
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi Kerja (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini.
yang telah dilakukan maka didapat hasil yang
tersaji pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.
Koefisien Regresi Motivasi Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Beta t Sig.
Error
1 (Constant) 16.378 14.422 1.384 .168
MOTIVASI
.803 .152 .490 5.820 .000
_KERJA
a. Dependent Variable:
KEPUASAN_KERJA
Dari hasil analisis statistik regresi maka motivasi kerja (X1) meningkat maka kepuasan
persamaan regresi pengaruh Motivasi Kerja (X1) kerja juga meningkat.
terhadap Kepuasan Kerja (Y) adalah Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut
Y=16.378+0,803X1. Persamaan tersebut dapat maka diperoleh nilai thitung sebesar 5.820
diartikan: sedangkan nilai ttabel dengan taraf kepercayaan
a= 16.378 adalah nilai konstanta yang artinya 0,05, menunjukan angka sebesar 1.990
jika motivasi kerja (X1) dianggap konstan atau (5.820>1.994). Jadi thitung lebih besar dari ttabel
nol maka variabel kepuasan kerja pegawai (Y) yang berarti motivasi kerja (X1) berpengaruh
mempunyai nilai sebesar 16.378 secara signifikan terhadap kepuasan kerja
b= 0,803 menunjukan koefisien regresi positif, pegawai wilayah Dinas Pemuda Dan Olah Raga,
artinya apabila variabel Kebudayaan Dan Pariwisata Kab. Sampang .
Tabel 2.
Hasil Uji Anova Motivasi Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 1.405.446 1 1.306.695 26.38 .000a
Residual 3.693.384 72 57.631
Total 5.098.830 73
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_KERJA
b. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA
8
Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185
Berdasar hasil uji Anova diperoleh nilai F pengujian hipotesis pada model regresi, perlu
sebesar 26.380 dan kemudian akan dibandingkan menentukan derajat bebas atau degree of freedom
dengan Ftabel. Untuk melihat Ftabel dalam (df) atau dikenal dengan df2 dan juga dalam F
tabel disimbolkan dengan N2.
Hal ini ditentukan dengan rumus:
df1= k -1 df2 = n – k
= 3–1 = 73 – 3
= 2 = 70
Dimana n = Banyaknya observasi dalam kurun waktu data
Dimana k = Banyaknya variabel (bebas dan terikat)
Dalam pengujian ini dilakukan dengan kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa motivasi
tingkat kepercayaan 5% atau 0,05, dalam hal kerja (X1) berpengaruh sebesar 48,5% terhadap
ini bisa kita uji dengan rumus tersebut. Pada df1 kepuasan kerja pegawai (Y).
= 3 - 1 = 2 dan pada df2 = 73 - 3 = 70, maka nilai Berdasarkan hasil pengujian regresi yang
F tabel adalah 3.11. telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
Dari data tersebut maka Fhitung>Ftabel hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh
(26.380<3.11) dengan nilai probabilitas (Sig) motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pegawai
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 disimpulkan Dinas Pemuda Dan Olah Raga, Kebudayaan Dan
bahwa H1 diterima, yang berarti bahwa motivasi Pariwisata Kab. Sampang, terbukti.
kerja (X1) berpengaruh secara signifikan 2. Hasil Analisis Regresi
terhadap kepuasan kerja pegawai (Y) . Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Hasil pengujian model summary diketahui Hasil analisis statistik regresi pengaruh
bahwa nilai koefisien korelasi adalah 0,485. Kompesasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Nilai ini dapat dinterpretasikan bahwa tingkat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
hubungan kedua variabel penelitian berada pada
Tabel 3.
Koefisien Regresi Kompesasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 46.377 8.265 5.612 .000
1
KOMPENSASI .544 .109 .484 4.983 .000
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA
Dari hasil analisis statistik regresi maka 46.377 b=0,544 menunjukan koefisien
persamaan regresi pengaruh Kompensasi (X2) regresi positif, artinya apabila variable
terhadap Kepuasan Kerja (Y) adalah kompensasi (X2) meningkat maka kepuasan
Y=46.377+0,544X2. Persamaan tersebut dapat kerja pegawai juga meningkat.
diartikan: a=46.377 adalah nilai konstanta
yang artinya jika kompensasi (X2) dianggap
konstan atau nol maka variabel kepuasan
kerja pegawai (Y) mempunyai nilai sebesar
8
Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185
Tabel 4.
Hasil Uji Anova Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 1.405.409 1 1.405.409 24.826 .000a
1 Residual 4.585.459 81 56.611
Total 5.990.867 82
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA
b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI
Berdasar hasil uji Anova diperoleh 1. Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
nilai F sebesar 24,826 dan kemudian akan Pegawai.
dibandingkan dengan Ftabel. Untuk Berdasarkan hasil penelitian 73
melihat F tabel dalam pengujian hipotesis responden yang telah menjawab kuisioner
pada model regresi, perlu menentukan dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja
derajat bebas atau degree of freedom (df) berpengaruh secara signifikan terhadap
atau dikenal dengan df2 dan juga dalam F kepuasan kerja pegawai Dinas Pemuda Dan
tabel disimbolkan dengan N2. Olah Raga, Kebudayaan Dan Pariwisata
Dari data tersebut maka Kab. Sampang yang dikategorikan sangat
Fhitung>Ftabel (24,826>3.11) dengan nilai tinggi sebanyak 15 orang (18%),
probabilitas (Sig) sebesar 0,000 lebih kecil berkategorikan tinggi sebanyak 22 orang
dari 0,05 disimpulkan bahwa H2 diterima, (27%), berkategorikan sedang sebanyak
yang berarti bahwa kompensasi (X2) 28 orang (34%), berkategorikan rendah
berpengaruh secara signifikan terhadap sebanyak 16 orang (19%), dan
kepuasan kerja pegawai (Y) Dinas Pemuda berkategorikan sangat rendah sebanyak 2
Dan Olah Raga, Kebudayaan Dan orang (2%), jumlah skor 6.257 dan rata-rata
Pariwisata Kab. Sampang. 75,385 berada di kategori sedang maka
Berdasarkan hasil pengujian regresi dapat disimpulkan bahwa rata-rata motivasi
yang telah diuraikan di atas dapat kerja pegawai Dinas Pemuda Dan Olah
disimpulkan bahwa hipotesis yang Raga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kab.
menyatakan adanya pengaruh kompensasi Sampang termasuk dikategorikan sedang.
terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Terdapat beberapa indikator variabel
Pemuda Dan Olah Raga, Kebudayaan Dan motivasi kerja yang termasuk kategori
Pariwisata Kab. Sampang, terbukti. sangat tinggi yang perlu dipertahankan dan
ditingkatkan yaitu indikator
Pembahasan tanggungjawab. Sedangkan indikator
9
Jurnal EKSIS Stie Indocakti Malang Vol. 14, No. 1. Januari 2022 ISSN : 1978-8185