Anda di halaman 1dari 22

BAB XIX

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi pada Bab 19 ini,
Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis penilaian modal
dan kualitas aktiva Menganalisis rentabilitas, likuiditas, resiko
pasar dan manajemen.

B. Materi

1. Pengertian Penilaian Kinerja


Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1997, hal 503) adalah merupakan kata benda
(n) yang artinya:

a. Sesuatu yang dicapai


b. Prestasi yang diperlihatkan
c. Kemampuan kerja

Sedangkan penilaian kinerja menurut Mulyadi


(1997, hal 419) adalah penentuan secara periodik
efektifitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi dan karyawannya berdasarka sasaran,
standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena
organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka

Analisis Laporan Keuangan 338


penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian
atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang
mereka mainkan dalam organisasi.

Dalam melihat organisasi perusahaan dapat


diketahui besarnya tanggung jawab manajer yang
diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan.

Sedangkan tujuan penilaian kinerja (Mulyadi, 1997)


adalah: "Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai
sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran."

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan


akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata
mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan
inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.
Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak,
seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak
manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi


pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin
dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
Analisis Laporan Keuangan 339
perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian
prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena
dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik
pihak internal maupun eksternal.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran


tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat
penting agar sumber daya digunakan secara optimal
dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu


cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar
dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.

Sebelum memahami masalah penilaian kinerja


lebih jauh, maka ada beberapa pengertian kinerja seperti
yang telah dijelaskan oleh Helfert (1996:67) bahwa
“Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan
individual yang dibuat secara terus menerus oleh
manajemen.”

Pengertian lain tentang kinerja yaitu “Performance


adalah ukuran seberapa efisien dan efektif sebuah
organisasi atau seorang manajer untuk mencapai tujuan
yang memadai.” (Stoner et al, 1996:9).
Analisis Laporan Keuangan 340
Adapun pengertian efektif dan efisien menurut
Stoner et al (1996:9): “Efisien adalah kemampuan untuk
meminimalkan penggunaan sumber daya dalam
mencapai tujuan organisasi berarti melakukan dengan
tepat, sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan yang memadai berarti melakukan hal
yang tepat.”

2. Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan

Salah satu sarana manajemen paling panting yang


harus dibebankan agar tujuan organisasi dapat tercapai
adalah faktor man usia. Tanpa manusia yang berkualitas,
betapapun canggihnya sistem yang dirancang, tujuan
organisasi mungkin hanya sekedar angan-angan saja.

Disamping sarana, prinsip-prinsip organisasi harus


pula dipenuhi seperti adanya pembagian tugas yang adil,
pendelegasian tugas. rentang kekuasaan, tingkat
pengawsan yang cukup, kesatuan perintah dan tanggung
jawab serta koordinasi masing-masing unit merupakan
suatu hal yang harus terus menerus disempurnakan.

Untuk itu penilaian kinerja dimanfaatkan oleh


manajemen untuk hal-hal sebagai berikut :

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan


efisien melalui pemotivasian karyawan secara
maksimum

Analisis Laporan Keuangan 341


Dalam mengelola perusahaan, manajemen
menetapkan sasaran yang akan dicapai dimasa yang
akan datang dan didalam proses yang disebut
perencanaan (planning). Pelaksanaan rencana
memerlukan alokasi sumber daya secara efisien.
Disamping itu pelaksanaan rencana memerlukan
pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan rencana dapat ditempuh dengan


cara tangan besi, dengan ancaman terhadap
pelaksanaan agar mematuhi prilaku standar untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan rencana dengan cara ini dapat menjamin
sasaran organisasi secara efektif dan efisien.

Namun cara pencapaian tujuan ini akan


mengakibatkan moral kerja karyawan menjadi rendah.
Akan berbeda kondisi moral karyawan jika
pengelolaan perusahaan didasarkan atas maksimisasi
motivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi.

Maksimisasi motivasi karyawan berarti


membangkitkan dorongan dalam diri karyawan untuk
mengerahkan usahanya dalam mencapai sasaran
yang ditetapkan oleh organisasi. Jika setiap karyawan
memahami sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dan setiap karyawan melaksanakan
internalisasi sasaran perusahaan sebagai sasaran
Analisis Laporan Keuangan 342
pribadinya maka kesesuaian tujuan individu karyawan
dengan sasaran perusahaan secara keseluruhan akan
terjadi.

Kesesuaian sasaran individu karyawan dengan


sasaran perusahaan inilah yang akan memotivasi
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Maksimisasi motivasi karyawan dalam mencapai
sasaran perusahaan inilah yang merupakan tujuan
pokok penilaian kinerja.

Salah satu diantara teori motivasi yang


dikembangkan oleh para peneliti untuk memprediksi
motivasi dan kinerja adalah expectary theory dimana
menurut teori ini perilaku seseorang dipengaruhi oleh
probabilitas yang dilekatkan terhadap hubungan
individu sebagai berikut :

1) Usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan

Motivasi seseorang yang telah ditetapkan


ditentukan oleh persepsi orang tersebut terhadap
hubungan antara usaha dengan tujuan yang
hendak dicapai. Jika untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan diperlukan usaha yang
besar, sasaran yang memberikan tantangan akan
motivasi seseorang. Dengan demikian sasaran
yang memberikan tantangan akan memotivasi
orang selama sasaran tersebut telah dirasakan
adil dan realistis.

Analisis Laporan Keuangan 343


2) Kinerja dan penghargaan

Jika seseorang merasakan barjwa terdapat


kemungkinan yang tinggi suatu kinerja yang baik
akan mendapatkan penghargaan atau
penghargaan yang diterima didasarkan atas
kinerja yang baik, motivasi orang akan berusaha
mencapai sasaran yang telah ditetapkan akan
tinggi. Sebaliknya jika terdapat kemungkinan yang
rendah suatu kinerja memperoleh penghargaan,
motivasi orang untuk mencapai sasararl yang
telah ditetapkan rendah pula.

3) Penghargaan yang mernuaskan tujuan pribadi

Untuk dapat memotivasi individu,


penghargaan harus dirasakan adil oleh individu
tersebut. Jika penghargaan yang diterima oleh
seseorang dirasakan adil, maka penghargaan ini
akan memberikan kepuasan bagi orang tersebut.
Kepuasan yang tinggi berarti bahwa tujuan
individu dapat dipuaskan melalui usaha
pencapaian sasaran perusahaan.

Dengan demikian penghargaan harus


dirancang untuk memenuhi kebutuhan setiap
individu agar memotivasi individu dalam
mencapai sasaran yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan 344


b. Membantu pengambilan keputusan yang
bersangkutan dengan karyawan seperti promosi,
transfer dan pemberhentian

Penilaian kinerja akan menghasilkan data yang


dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan
yang bersangkutan dengan karyawan yang dinilai
kinerjanya. Jika manajemen puncak akan
memutuskan promosi manajer ke jabatan yang lebih
tinggi, data hasil evaluasi kinerja yang
diselenggarakan secara periodik akan sangat
membantu manajemen puncak dalam memilih
manajer yang pantas untuk dipromosikan.

Begitu pula dalam pengambilan keputusan


penghentian kerja sementara, transfer dan pemutusan
hubungan kerja permanen, manajemen puncak
memerlukan data hasil evaluasi kinerja sebagai salah
satu informasi penting. yang dipertimbangkan dalam
keputusan tersebut.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan


pengembangan karyawan dan untuk menyediakan
kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan

Jika manajemen puncak tidak mengenal


kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, sulit bagi
manajemen untuk mengevaluasi dan memilih program

Analisis Laporan Keuangan 345


pelatihan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
karyawan.

Dalam masa kerjanya, perusahaan mempunyai


kewajiban untuk mengembangkan karyawannya agar
mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan bisnis perusahaan yang senantiasa
berubah dan berkembang.

Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk


mengidentifikasi kelemahan karyawan dan untuk
mengantisipasi keahlian dan keterampilan yang
dituntut oleh pekerjaan agar dapat memberikan
respon yang memadai terhadap perubahan
lingkungan bisnis dimasa yang akan datang.

Hasil penilaian kinerja juga dapat menyediakan


kriteria untuk memilih program pelatihan karyawan
yang memenuhi kebutuhan karyawan dan untuk
mengevaluasi kesesuaian program pelatihan
karyawan dengan kebutuhan karyawan

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai


bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka

Dalam organisasi perusahaan, manajemen atas


mendelegasikan sebahagian wewenangnya kepada
manajemen dibawah mereka. Pendelegasian
wewenang ini disertai dengan alokasi sumber daya
yang diperlukan dalam pelaksanaan wewenang
tersebut.
Analisis Laporan Keuangan 346
Manajer bawah melaksanakan wewenang
dengan mengkonsumsi sumber daya yang
dialokasikan kepada mereka. Penggunaan wewenang
dan konsumsi sumber daya dalam pelaksanaan
wewenang ini dipertanggung jawabkan dalam bentuk
penilaian kinerja. Dengan pengukuran kinerja ini
manajemen atas memperoleh umpan balik mengenai
pelaksanaan wewenang dan penggunaan sumber
daya dalam pelaksanaan wewenang yang dilakukan
oleh manajemen bawah.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja ini


manajemen atas memberikan penilaian terhadap
kinerja manajemen bawah. Dilain pihak penilaian
kinerja ini memberikan umpan balik bagi manajemen
bawah mengenai bagaimana manajemen atas menilai
kinerja mereka.

3. Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut


Munawir (2000:31) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan


perusahaan untuk memperoleh kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
keuangannya pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
Analisis Laporan Keuangan 347
keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,
baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun
jangka Panjang.
c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau
profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu
d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha yaitu
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bunga dan hutang-hutangnya termasuk membayar
kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta
kemampuan memayar dividen secara teratur kepada
para pemegang saham tanpa mengalami hambatan
krisis keuangan.

4. Tahap Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

Tahap penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua


tahap utama yaitu: tahap persiapan dan tahap penilaian.
Tahap persiapan terdiri dari tahap rinci yaitu:

a. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer


yang bertanggungjawab
b. Penentuan kriteria yang dipakai untuk mengukur
kinerja
c. Pengukuran kinerja sesungguhnya

Analisis Laporan Keuangan 348


a. Tahap Penilaian
1) Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya

Dalam evaluasi kinerja, hasil pengukuran


kinerja secara periodik kemudian dibandingkan
dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Informasi penyimpangan kinerja
sesungguhnya dari sasaran yang telah ditetapkan
diumpanbalikkan dalam laporan kinerja kepada
manajer yang bertangung jawab untuk
menunjukkan efisiensi dan efektifitas kinerja.
Laporan kinerja harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:

a) Laporan kinerja untuk manajer tingkat bawah


harus berisi informasi yang rinci dan laporan
kinerja untuk manajer tingkat diatasnya harus
berisi informasi yang lebih ringkas. Semakin
tinggi jenjang manajer, semakin ringkas isi
laporan kinerjanya
b) Laporan kinerja berisi unsur terkendali dan
unsur tidak terkendali yang disajikan secara
terpisah, sehingga manajer yang
bertanggung jawab atas kinerja dapat
dimintai pertanggungjawaban atas unsur-
unsur yang dikendalikan olehnya
c) Laporan kinerja harus mencakup
penyimpangan baik yang menguntungkan
ataupun yang merugikan
Analisis Laporan Keuangan 349
d) Laporan kinerja sebaiknya diterbitkan paling
sedikit sebulan sekali
e) Laporan kinerja harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan pengalaman pemakai
f) Penyajian laporan kinerja sebaiknya
memperhatikan kemampuan penerima dalam
memahami laporan tersebut.
2) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan
kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam
standar

Penyimpangan kinerja sesungguhnya dari


sasaran yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
menentukan penyebab terjadinya penyimpangan
tersebut, dan dapat direncanakan tindakan untuk
mengatasinya. Baik penyimpangan yang
merugikan maupun yang menguntungkan
memerlukan perhatian, analisis, dan penafsiran
dan manajemen.

Penyimpangan yang merugikan memberi


tanda bahaya dan memerlukan penyelidikan lebih
lanjut untuk menemukan penyebab yang tepat.
Penyimpangan yang menguntungkan juga
memerlukan perhatian yang sama dari
manajemen karena mengandung informasi yang
banyak manfaatnya.

Penyimpangan tersebut dapat digunakan


untuk mengidentifikasi dan memberikan
Analisis Laporan Keuangan 350
penghargaan terhadap kinerja yang luar biasa
dan untuk menunjukkan realistis atau tidaknya
sasaran yang ditetapkan. Penyimpangan yang
menguntungkan dapat pula menjelaskan
ketidakefisienan dibidang yang lain. Masalah
yang kemungkinan timbul dalam menentukan
penyebab penyimpangan adalah manajer dan
bawahannya tidak bekerja sama dalam
penyelidikan.

Seringkali pencarian penyebab terjadinya


penyimpangan dianggap sebagai upaya untuk
rnencari siapa yang salah. Dalam situasi ini
manajer seringkali merasa terancam, bersikap
bertahan, menolak kekeurangan yang terjadi atau
mencoba untuk menyalahkan orang lain.

Untuk rnenghindari situasi seperti ini para


manajer harus diyakinkan bahwa proses evaluasi
adalah mencari penyebab yang ditujukan untuk
memecahkan masalah masa yang akan dating
dan bukan mencari siapa yang salah atas hasil
yang tidak menguntungkan dimasa yang lalu.

3) Penegakkan perilaku yang diinginkan dan


tindakan yang digunakan untuk mencegah
perilaku yang tidak diinginkan

Tahap akhir penilaian kinerja adalah


tindakan koreksi untuk menegakkan perilaku
tertentu didalam pencapaian sasaran yang telah
Analisis Laporan Keuangan 351
ditetapkan. Sasaran yang dicapai dengan
menggunakan perilaku tidak seperti yang
diinginkan bukan merupakan tujuan penilaian
kinerja. Perilaku merupakan tindakan orang untuk
memproduksi hasil.

Hasil merupakan petunjuk efektifitas kinerja.


Organisasi harus melakukan evaluasi atas
keduanya, perilaku dan hasil yang dicapai dari
perilaku tersebut.

Sistem akuntansi memiliki fungsi yang


penting dalam evaluasi kinerja manajer dengan
cara menyediakan data kuantitatif untuk
menentukan bagaimana, kepada siapa, dan untuk
apa penghargaan didistribusikan atau tidak
didistribusikan. Sistem akuntansi juga dapat
menunjukkan bidang yang didalamnya perlu
diadakan perubahan perilaku untuk penyehatan
dan pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
datang.

C. Latihan
1. Apa yang anda ketahui tentang analisis penilaian kinerja
keuangan perusahaan?

2. Sebutkan dan jelaskan manfaat penilaian kinerja


perusahaan ?

Analisis Laporan Keuangan 352


3. Sebutkan dan jelaskan tujuan penilaian kinerja
perusahaan ?

4. Apa yang anda ketahui tentang laporan keuangan


sebagai alat penilaian kinerja perusahaan ?

5. Apa yang anda ketahui tentang analisis perusahaan


jelaskan dan berikan contohnya?

6. Bagaimana tahapan penilaian kinerja keuangan


perusahan?

7. Sebutkan dan jelaskan yang mendasara ukuran kinerja


keuangan perusahan ?

D. Referensi

Anthony, Robert N., Dearden, John., dan Bedford, Norton M.


(1996). Sistem Pengendalian Manajemen. (Edisi
kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997 ). Kamus


Besar Bahasa Indonesia. Tim penyusun Kamus
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(Edisi kedua). Jakarta: Penerbit Balai Pustaka

Helfert, Erich A (1996). Tehnik Analisis Keuangan: Petunjuk


praktis untuk mengelola dan mengukur kinerja
perusahaan. (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit

Analisis Laporan Keuangan 353


Erlangga _____________(1993). Analisa Laporan
Keuangan .(Edisi ketujuh). Jakarta: Penerbit
Erlangga

Mulyadi (1997). Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan


rekayasa. (Edisi kedua). Yokyakarta : Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Polimeni, Ralp S., Fabozzi, Frank J., Adelberg, Arthur


H .(1988). Akuntansi Biaya: Konsep dan aplikasi
untuk pengmbilan keputusan manajerial. (Edisi
kedua). Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga

Supriyono, R.A (1989). Akuntansi Manaiemen 2 : Struktur


pengendalian manajemen (Edisi pertama).
Yokyakarta : BPFE UGM

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (1989). Metode


Penilaian Survai (Edisi revisi). Jakarta: LP3ES

Analisis Laporan Keuangan 354


PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk 5
2019 Annual Report

IKHTISAR KEUANGAN
Financial Summary

Uraian 2019 2018 2017*


INFORMASI POSISI INFORMATION OF
KEUANGAN FINANCIAL’S POSITION

Total Aset Lancar 3,716,641 2,793,521 3,439,990 Total Current Assets


Investasi Dalam Obligasi Investment in Government
708,869 735,084 -
Pemerintah bonds
Aset Keuangan Tidak Lancar 1,022 837 206 Non Current Financial Assets
Penyertaan Saham 108,477 101,506 81,530 Investment
Hewan Ternak Produksi 158,839 80,476 65,797 Long-term Livestock
Aset Tetap (net) 1,556,666 1,453,135 1,336,398 Fixed Asstes (net)
Aset Tidak Lancar Lainnya 357,908 391,312 251,975 Other Assets
Total Aset 6,608,422 5,555,871 5,175,896 Total Assets
Liabilitas Lancar 836,314 635,161 820,625 Current Liability
Liabilitas Tidak Lancar 116,969 145,754 157,560 Non Current Liability
Total Liabilitas 953,283 780,915 978,185 Total Liabilities
Total Ekuitas 5,655,139 4,774,956 4,197,711 Total Equity
Modal Kerja Bersih 2,880,327 2,158,360 2,619,365 Net Worth

INFORMASI HASIL USAHA INFORMATION OF REVENUE

Penjualan Bersih 6,241,419 5,472,882 4,879,559 Net Sales


Beban Pokok Penjualan (3,891,701) (3,516,606) (3,043,936) Cost of Goods Sales
Laba (Rugi) Kotor 2,349,718 1,956,276 1,835,623 Gross Profit (Loss)
Laba (Rugi) Dari Usaha 1,264,394 892,565 968,295 Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 1,035,865 701,607 718,402 Profit (Loss) for the Period
Jumlah Penghasilan
1,030,191 702,345 701,364 Total Comprehensive Income
Komprehensif

Total Saham (lembar) 11,554 11,554 11,554 Total Shares (sheet)


Laba Bersih per Saham 89 60 61 Earning per shares
* disajikan kembali / restated

Catatan : Notes :

• Angka-angka disajikan dalam jutaan rupiah kecuali Total Saham • All figures are in million rupiah except Total Share in million
dalam jutaan lembar, dan Laba per Saham dalam satuan rupiah. sheets and Earning per Share in Rupiah.
• Total Saham tahun 2017 meningkat karena adanya Pemecahan • 2017 Total Share increase due to Stock Split
Nilai Nominal Saham.
• Nilai Hewan Ternak Produksi merupakan nilai wajar. • Values of Long-term Livestock are fair value.
• Nilai Aset Tetap adalah nilai setelah dikurangi akumulasi • Values of Fixed Assets are values after subtracted by accumulated
penyusutan. depreciation.
• Beberapa akun dalam laporan keuangan tahunbuku 2017 telah • Certain accounts of financial statements 2017 have been restated
disajikan kembali dan disesuaikan dengan penyajian tahunbuku to conform with 2018 and 2019 financial statements.
2018 dan 2019.
6 PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk
Laporan Tahunan 2019

RASIO-RASIO KEUANGAN
Financial Ratios

dalam persentase in percentage

2019 2018 2017*

RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS

Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka


444.41 439.81 419.19 Current Assets to Current Liabilities
Pendek
Total Liabilitas terhadap Total Aset 14.43 14.06 18.90 Total Liabilities to Total Assets

Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas 16.86 16.35 23.30 Total Liabilities to Total Equity

Utang Berbunga terhadap Total


0.37 1.68 0.11 Gearing Ratio
Ekuitas

RASIO-RASIO USAHA OPERATING RATIOS

Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih 37.65 35.74 37.62 Gross Profit to Net Sales

Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih 20.26 16.31 19.84 Operating Income to Net Sales

Laba Usaha terhadap Total Aset 19.13 16.07 18.71 Operating Income to Total Assets

Laba Usaha terhadap Total Ekuitas 22.36 18.69 23.07 Operating Income to Total Equity
Laba Tahun Berjalan terhadap
16.60 12.82 14.72 Net Income to Net Sales
Penjualan Bersih
Laba Tahun Berjalan terhadap Total
15.67 12.63 13.88 Net Income to Total Assets
Aset
Laba Tahun Berjalan terhadap Total
18.32 14.69 17.11 Net Income to Equity
Ekuitas
Rasio EBIT terhadap Beban Bunga
765.62 422.88 645.10 Interest Coverage
(net)
Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga
854.10 491.36 743.70 EBITDA Coverage
(net)
Tingkat Perputaran Piutang Usaha
10.57 10.57 10.09 Receivable Turnover (times)
(kali)
Rata-rata Umur Piutang (hari) 35 34 36 Average Collection (days)
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Summary

Uraian 2022 2021 2020

INFORMASI POSISI INFORMATION OF FINANCIAL


KEUANGAN POSITION
Total Aset Lancar 4,618,390 4,844,821 5,593,421 Total Current Assets
Investasi Dalam Obligasi - - 660,585 Investment in Government
Pemerintah bonds
Aset Keuangan Tidak Lancar 1,532 2,394 1,562 Non-Current Financial Assets
Penyertaan Saham 100,128 120,289 135,624 Investment in Shares
Hewan Ternak Produksi 180,891 160,796 162,181 Long-term Livestock
Aset Tetap-neto 2,260,183 2,165,353 1,715,401 Fixed Assets-net
Aset Tidak Lancar Lainnya 215,251 113,203 485,342 Other non-Current Assets
Total Aset 7,376,375 7,406,856 8,754,116 Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek 1,456,898 1,556,539 2,327,339 Current Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar 96,798 712,191 1,645,040 Non-Current Liabilities
Total Liabilitas 1,553,696 2,268,730 3,972,379 Total Liabilities
Total Ekuitas 5,822,679 5,138,126 4,781,737 Total Equity
Modal Kerja Bersih 3,161,492 3,288,282 3,266,082 Net Worth

INFORMASI HASIL USAHA INFORMATION OF REVENUE

Penjualan Bersih 7,656,252 6,616,642 5,967,362 Net Sales


Beban Pokok Penjualan (5,199,164) (4,241,696) (3,738,835) Cost of Goods Sold
Laba Bruto 2,457,088 2,374,946 2,228,527 Gross Profit
Laba dari Usaha 1,302,854 1,627,958 1,364,261 Profit from Operations
Laba Tahun Berjalan 965,486 1,276,793 1,109,666 Profit for the Year
Jumlah Penghasilan 956,297 1,251,199 1,136,327 Total Comprehensive Income
Komprehensif Tahun Berjalan for the Year

Total Saham (lembar) 10,398 10,398 10,398 Total Shares (sheet)


Laba Bersih per Saham 92 122 100 Earning per shares

Catatan : Notes :

• Angka-angka disajikan dalam jutaan rupiah kecuali Total • All figures are in million rupiah except Total Share in million
Saham dalam jutaan lembar, dan Laba per Saham dalam sheets and Earning per Share in Rupiah.
satuan rupiah.
• Total Saham yang beredar menurun karena adanya Pembelian • Total outstanding Shares decrease due to Share Buy Back in
Kembali Saham pada tahun 2020. 2020.
• Nilai Hewan Ternak Produksi merupakan nilai wajar. • Values of Long-term Livestock are fair value.
• Nilai Aset Tetap adalah nilai setelah dikurangi akumulasi • Values of Fixed Assets are values after subtracted by
penyusutan. accumulated depreciation.

5
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk
2022 Annual Report
RASIO-RASIO KEUANGAN
Financial Ratios

dalam persentase in percentage

2022 2021 2020

RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS

Aset Lancar terhadap Liabilitas Current Assets to Current


317.00 311.26 240.34
Jangka Pendek Liabilities

Total Liabilitas terhadap Total Aset 21.06 30.63 45.38 Total Liabilities to Total Assets

Total Liabilitas terhadap Total


26.68 44.15 83.07 Total Liabilities to Total Equity
Ekuitas
Utang Berbunga terhadap Total
10.49 29.62 63.35 Gearing Ratio
Ekuitas

RASIO-RASIO USAHA OPERATING RATIOS

Laba Kotor terhadap Penjualan


32.09 35.89 37.35 Gross Profit to Net Sales
Bersih
Laba Usaha terhadap Penjualan
17.02 24.60 22.86 Operating Income to Net Sales
Bersih

Laba Usaha terhadap Total Aset 17.66 21.98 15.58 Operating Income to Total Assets

Laba Usaha terhadap Total Ekuitas 22.38 31.68 28.00 Operating Income to Total Equity

Laba Tahun Berjalan terhadap


12.61 19.30 18.60 Net Income to Net Sales
Penjualan Bersih
Laba Tahun Berjalan terhadap Total
13.09 17.24 12.68 Net Income to Total Assets
Aset
Laba Tahun Berjalan terhadap Total
16.58 24.85 23.21 Net Income to Equity
Ekuitas
Rasio EBIT terhadap Beban Bunga
10.60 6.89 40.88 Interest Coverage
(net)
Rasio EBITDA terhadap Beban
12.05 7.68 46.18 EBITDA Coverage
Bunga (net)
Tingkat Perputaran Piutang Usaha
12.32 11.13 10.14 Receivable Turnover (times)
(kali)
Rata-rata Umur Piutang (hari) 29 32 35 Average Collection (days)

6
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk
Laporan Tahunan 2022
Rasio Likuiditas
Quick Cash
No Tahun Current Ratio Ratio Ratio
1 2018
2 2019
3 2020
4 2021
5 2022

Rasio Solvabilitas
No Tahun Debt to Equity Ratio Total Debt to Asset Ratio
1 2018
2 2019
3 2020
4 2021
5 2022

Rasio Profitabilitas
No Tahun Gross Profit Margin Net Profit Margin Operating Income Ratio Return on Equity Return of Investment Return on Net Worth
1 2018
2 2019
3 2020
4 2021
5 2022

Rasio Aktivitas
No Tahun Receivable Turnover Inventory Turnover Fixed Asset Turnover Total Asset Turnover Average Collection Turnover Working Capital Turnover
1 2018
2 2019
3 2020
4 2021
5 2022

Anda mungkin juga menyukai