DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
2024
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpah rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah Matematika
Ekonomi ini tentang: “ Fungsi Linear Dan Non Linier.”
Adapun makalah ini, telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekuranggan baik dari
segi penyusun bahasa maupun yang lain.Oleh karena itu, kritikan dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Khususnya dari dosen mata kuliah
“Matematika Ekonomi”
Mandailing Natal,2024
Penyusunan
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 RUMUSAN MASALAH 3
1.3 TUJUAN PENULIS 3
BAB II FUNGSI-LINEAR 4
A. Pengertian Fungsi Linier 4
B. Penggunaan Fungsi Linear dalam Ekonomi 5
C. Penerapan Fungsi Linier Pada Pajak 10
FUNGSI NON-LINEAR 13
A.FUNGSI KUADRAT 13
B. FUNGSI KUBIK 20
C.PENERAPAN EKONOMI 20
BAB III KESIMPULAN 32
A.KESIMPULAN 32
3.2 DAFTAR PUSTAKA 32
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Fungsi linear adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh ahli
ekonomi dan bisnis dalam menganalisis dan memecahkan masalah – masalah
ekonom i
Pemahaman akan fungsi non linier dalam mempelajari ilmu ekonomi tak
kalah pentingnya dengan pemahaman akan fungsi linier. Meskipun banyak
hubungan antar variabel ekonomi cukup dapat diterapkan dengan model linier,
namun tidak sedikit pula yang lebih realistis dan rasional ditelaah dengan model
non-linier. Bahkan sebagian dari model ekonomi linier yang ada sesungguhnya
merupakan penyerderhanaan dari hubungan-hubungan yang non linier..
B.Rumus Masalah
Berdasarkan dari latar balakang diatas, seterusnya rumusan masalah di usulkan
dengan pertanyaan berikut:
BAB II
FUNGSI LINEAR
3
A. Pengertian Fungsi Linier
Fungsi Linier adalah fungsi Polinom yang variabel bebasnya memiliki pangkat paling
tinggi adalah satu. Dikatakan fungsi linier apabila variabel xdan y dalam persamaan tersebut
mempunyai pangkat satu (sehingga x1= x ) dan y1= y). Oleh karena itu fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus (pgl) dengan bentuk umumnya adalah sebagai barikut: Bentuk
umum fungsi linier 2 variabel (x & y) y = a0 + a1x Dimana :
a0 konstanta, nilainya positif, negatif, atau nol a1 koefisien,
nilainya positif, negatif, atau nol Contoh : y = 4 + 2x
X -2 -1 0 1 2
y 0 2 4 6 8
Lalu titik-titik dalam tabel tersebut ditandai dan dihubungkan menghasilkan garis seperti
dalam kurva berikut ini:
4
b. Dengan cara matematis (menggunakan ciri-ciri yang penting) Yaitu dengan mencari titik
potong untuk sumbu x dan juga sumbu y.
Langkah-langkah membuat grafik fungsi linier dengan cara matematis:
5
1. Pada saat harga turun P1 ke P2, maka permintaan naik dari Q1 ke Q2
2. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka per mintaan turun dari Q1 ke
Q3
Q = a – bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable
Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum
permintaan yaitu apabila harga naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga
turun jumlah yang diminta akan bertambah.
Contoh:
1. Diketahui bahwa permintaan suatu barang apabila harga jualnya Rp 160 jumlah barang
yang diminta konsumen sebanyak 20 buah, sedangkan apabila harga jualnya diturunkan
menjadi Rp. 120, maka jumlah barang yang diminta sebanyak 40 buah. Tentukan :
a) bagaimanakah fungsi permintaannya ?
b) apabila barang tersebut dibagi secara gratiskepada konsumen, berapa jumlah barang
tersebut yang diminta ?
c) berapa harga maksimum barang tersebut sehingga tidak ada yang membelinya?
Penyelesaian :
a) dik : P1 = 160 ; P2 = 120 ; Q1 = 20 ; Q2 = 40
6
b) apabila dibagi secara gratis, maka P = 0
P = -2Q + 200
0 = -2Q + 200
2Q = 200
Q = 100
c) apabila barang tersebut tidak ada yang membeli (Q = 0) maka harga maksimum :
P = -2Q + 200
P = -2 (0) + 200
P = 200
7
2. Penerapan Fungsi Linier Pada Fungsi Penawaran (Supply Function)
Fungsi Penawaran menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang
ditawarkan kepada konsumen, dengan anggapan faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus).
Maka apabila tingkat harga meningkat, jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian
pula sebaliknya.
Bentuk Umum :
Q = -a + bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q
(quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan,
hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan
apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Contoh :
1. Sebuah perusahaan konveksi menjual salah satu produknya sebanyak 500 unit dengan
harga Rp 1000 perunit. Apabila harganya naik menjadi Rp. 1.200 perunit, maka jumlah
barang yang ditawarkan menjadi 900 unit. Tentukan bagaimana fungsi penawarannya?
Penyelesaian :
8
3.Penerapan Fungsi Linier Pada Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar)
Pasar suatu jenis barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah
barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara
matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh persamaan :
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium)
apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
9
Jawab :
Qd = Qs
10 – 5 P = – 4 + 9P
14P = 14
P = 1 ≡ Pe
Q = 10 – 5P
Q = 5 ≡ Qe
10
• Pajak yang ditanggung produsen: (Qt .t)- (Pt – P) Qt
Pd = Ps
50 – 2Q = -20 + 2 Q -4 Q = -70
Q = 17,5
P = 15
11
3.SubsidiPer Unit
Fungsipenawaransebelumsubsidi: P = f(Q)
Fungsipenawaransetelahsubsidi: P1 = f(Q)-s
TentukanTitikkeseimbanganpasarsetelahsubsidi?
Pembahasan:
Penawarantanpasubsidi: P = -30 + 2 Q
Penawarandengansubsidi: P = -30 + 2 Q – 10
P = -40 + 2 Q Karenapersamaanpermintaannyatetap,
makakeseimbangansetelahsubsidiadalah
50 – 2Q = -40 + 2 Q
-4 Q = -90
12
FUNGSI NON-LINEAR
A Fungsi Kuadrat
Fungsi Kuadart adalah fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua.
Gambar fungsi kuadrat bisa berupa :
- Lingkaran
- Elips
- Parabola
- Hiperbola
Tetapi dalam penerapan ekonomi, yang paling sering digunakan adalah fungsi kuadrat
yang berbentuk PARABOLA.
1.Persamaan Kuadrat
Mengingat pangkat dua dalam suatu persamaan kuadrat sesungguhnya dapat terletak
pada baik variabel x maupun variabel y bahkan pada suku xy, maka bentuk yang lebih umum
dari bentuk persamaan kuadrat adalah
Abila P = 0, dengan kata lain dalam persamaan kuadrat tersebut tidal terdapat suku bentuk
yang lebih umum tadi berkurang menjadi:
13
Jika a dan b berlawanan tanda, kurvanya sebuah hiperbola
Jika a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya, kurvanya sebuah parabola.
2. LINGKARAN
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak tetap terhadap sebuah
titik tertentu yang disebut pusat.
Bentuk umum persamaan lingkaran :
aX2+bY2+cX+dY+e=0
r = √
Dimana :
c
i = −2 a ;
d
j = −2 a dan
( i +j − )
2 2e
a
Maka i = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu Y
J = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu X
R = jari-jari lingkaran
Contoh :
3 X 2 + 3 Y 2 – 24 X – 18 Y = 33 :3
X 2 + Y 2 – 8 X – 6 Y = 11
c −8 d −6
i = −2 a = −2 (1 ) = 4 j = −2 a = −2 (1 ) = 3
dan r = √ a =√
( i + j − ) ( 4 +3 −
2 e
2
1 ) = √ 36 = 6
−11 2 2
14
7,47 2 2
3X + 3Y - 24X – 18Y = 33
r =6
(4,3)
i=4
j=3
X
-1,19 0 9,19
-1,47
3.ELIPS
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus
selalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang
panjang disebut Sumbu Mayor. Dan yang pendek disebut Sumbu Minor. Titik potong antara
kedua sumbu elips tersebut merupakan pusat elips ybs.
aX2+bY2+cX+dY+e=0
Contoh :
Tentukan pusat , jari-jari dan perpotongan kurva elips dengan masing-masing sumbu
koordinatnya ( sumbu X dan Y ) dari persamaan elips berikut :
8 X 2 + 2 Y 2 - 32 X - 12 Y + 18 = 0 : 2
4 X 2 + Y 2 - 16 X - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + Y 2 - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + k1 + Y 2 - 6 Y + k2 = - 9 + k1 + k2
15
(4 X 2 - 16 X + 16) + (Y 2 - 6 Y + 9) = - 9 + 16 + 9
4 (X – 2) 2 + (Y – 3) 2 = 16 : 16
( X −2)2 (Y −3 )2 ( X −2)2 (Y −3 )2
4 + 16 =1 22 + 42 = 1
Hitunglah : pada titik koordinat berapakah terjadi perpotongan kurva elips dengan sumbu X
dan sumbu Y.
y 8x2+2y2+32x-12y+18=0
7
2,3
3
x
-1 3,32
0,68
4.HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap dua
fokus selalu konstan. Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus dan
sepasang asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara asimtot-asimtot)
merupakan pusat hiperbola.
16
Pusat hiperbola dapat dicari dengan cara :
( X −i)2 (Y − j)2
− =1
m2 n2 dimana sumbu lintang // sumbu X
( X −i)2 (Y − j)2
− =1
atau n2 m2 dimana sumbu lintang // sumbu Y
Jika nilai m = n maka asimtotnya akan saling tegak lurus, dan sumbu lintangnya tidak lagi
sejajar salah satu sumbu koordinat, dan hiperbolanya disebut hiperbola sama sisi.
5.PARABOLA
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik
fokus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks. Setiap parabola mempunyai sebuah
sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.
y y y y
x x x x
a<0 a>0 a<0 a>0
Persamaan parabola :
X Y
( −b b 2−4 ac
Titik Ekstrim : 2 a
;
−4 a )
Jarak titik ekstrim ↓ ↓ Jarak titik ekstrim
Pada sumbu Y pada sumbu X
17
Contoh : Tentukan titik ekstrim dan perpotongannya dengan sumbu-sumbu koordinat (sumbu
x dan y) dari parabola berikut :
Y=-X2+6X–2
( −b b 2−4 ac
;
2 a −4 a = 2(−1)
;) (
−6 62 −4 (−1)(−2) −6 36−8
−4 (−1 ) = −2
;
4 =(3,7))( )
Perpotongan dengan sumbu Y terjadi pada saat X = 0 Y = - 2
0=-X2+6X–2
y
(3,7)
7
y = -x2 + 6x - 22
x
0 0,35 3 5,65
-2
18
Nomor : 2 ; 3 ; 6 ; 7 ; 9 ; 10
B. FUNGSI KUBIK
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat tiga. Bentuk umum persamaan fungsi kubik :
D≠0
Y = a+ bx+ cx 2+ dx 3
C.PENERAPAN EKONOMI
Selain berbentuk fungsi linear, permintaaan dan penawaran dapat pula berbentuk
fungsi non-linear. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
Keseimbanngan pasar
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
19
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga sama seperti
pada kondisi linear. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang ditawarkan oleh
produsen berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta dipasarpun berubah. Pajak
menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi
lebih sedikit. Sebaliknya, subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah
dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Kasus 1
Fungsi Permintaan
Bu Evi seorang penjual daging ayam di pasar tradisional. Pada saat tingkat harga Rp.9000,00
perkg, jumlah daging ayam yang diminta 200kg. Ketika harga daging ayam naik menjadi Rp.
11.000,00 per kg, jumlah daging ayam yang diminta menurun menjadi 150kg. Pertanyaan :
berdasarkan uraian tersebut, bagaimana fungsi permintaan daging ayam di pasar?
Q1 = 200kg Q2 = 150kg
Cara 1
P−P 1 Q−Q 1
=
P 2−P1 Q2−Q1
P−900 Q−200
=
11.000−9.000 150−200
P−9.000 Q−200
=
2.000 −50
Q = -1/4P + 425
Cara 2
20
P−P 1 Q−Q 1
=
P 2−P1 Q2−Q1
P−900 Q−200
=
11.000−9.000 150−200
P−9.000 Q−200
=
2.000 −50
P = -40Q + 17.000
P=0 Q=0
= 425 = 17.000
Kasus 2
Fungsi Penawaran
Di toko buah segar Makmur sebuah semangad engan harga Rp 4.000 hanya mampu menjual
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga semangka Rp 5.000 perbuah mampu menjual
semangka lebih banyak menjadi 200 buah. Pertanyaan : Rumuskan fungsi penawarannya
P2 = 5.000 Q2 = 200buah
P−P 1 Q−Q 1
=
P 2−P1 Q2−Q1
P−4.000 Q−100
=
5.000−4.000 200−100
21
P−4.000 Q−100
=
1.000 100
Q = -300 + 0,1P
Kasus 3
Keseimbangan Pasar
Diketahui : Qs = -8 + 2P Qd = 13 –Pt = 5
Ditanya : Pe dan Qe
Tk? Tp? T?
Qd = Qs
13 – P = -8 + 2P
-P – 2P = -8 – 13
-3P = -21
P = -21/-3
P=7
22
Q = 13 –P
Q = 13 – 7
Q=6
Jadi, Pe = 7 dan Qe = 6
P = 0,5Qs + 4 + 6
P = 0,5Qs + 10
2P = Qs + 20
Qs = 2P – 20
Keseimbangan pasar
Qd = Qs
13 – P = 2P – 20
3P = 20 + 13
P = 33/3
P = 11
Q = 13 – P
Q = 13 – 11
Q=2
tk = P’e – Pe
tk = 11 – 7
tk =4
23
tp = t – tk
tp = 6 – 4
tp = 2
T = Q’e x t
T=2x6
T = 12
Jadi tk = 4, tp = 2, dan T = 12
FUNGSI BIAYA
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk
atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan.
Biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit
tambahan produk.
Setiap
Biayapenulisan
rata-rata FC, VC: dan C sama maksudnya
AC = C/Q dengan TFC, TVC, dan TC.
= AFC + AVC
2
C = aQ - bQ + c
VC FC
AVC = VC/Q – b
24
VC FC
Kasus 4
Fungsi Biaya
Maka :
FC = 7.200
VC = 60Q + 0 , 2 Q2
AFC = 7.200/Q
MC = ∆ TC /∆ Q = TC` = 60 + 0,4Q
Kasus 5
Jawab :
a. TVC = 60Q + 0 , 2 Q2
TVC = 60.50 + 0 , 2.502
TVC = 3.000 + 500
TVC = Rp3.500
b. TC = 7.200 + 60Q + 0 , 2 Q2
TC = 7.200 + 60.50 + 0 , 2.502
25
TC = 7.200 + 3.000 + 500
TC = Rp10.700
c. AFC = 7.200/Q
AFC = 7.200/50 = Rp144
∆ TC
f. MC = =TC =60+0 , 4 Q
∆Q
MC = 60 + 0,4.50
MC = 60 + 20
MC = Rp80
B. Fungsi Penerimaan, Keuntungan dan Kerugian serta Titik Impas dari Fungsi Non
Linier
Sedang bentuk fungsi penerimaan akan linier untuk produsen di pasar persaingan sempurna
TR
Q = AR → rata-rata penerimaan
ΔTR
ΔQ = MR → penerimaan marginal
TR
26
Q
C,R C
TI
TI
Q
0
Q1 Q2 Q4
−b −30 −30
TR Maks pada Q = 2 a = 2(−1,5) = −3 = 10
TR Maks → 30 Q – 1,5 Q 2
b2 −4 ac
30 (10) – 1,5 (102) = 300 – 150 = 150 bisa juga dari rumus ( −4 a )
Jika biaya total diperlihatkan oleh TC = 0,25 Q 3 – 3 Q 2 + 7Q + 20
π = TR - TC
π = ( 30 Q – 1,5Q 2 ) – ( 0,25 Q 3 – 3 Q 2 + 7Q + 20 )
π = 30 Q – 1,5 Q 2 - 0,25 Q 3 + 3 Q 2 - 7Q – 20
27
π = - 0,25 Q 3 + 1,5 Q 2 + 23 Q – 20
→ π = 110
Jadi keuntungan perusahaan, jika barang terjual sebanyak 10 unit adalah sebesar Rp. 110,00
→ π = - 960
Jadi perusahaan jika barang terjual sebanyak 20 unit, maka perusahaan akan rugi sebesar Rp.
960,00
C. FUNGSI UTILITAS
∆U
Utilitas marjinal : MU =
∆Q
Utilitas total mencapai puncaknya ketika utilitas marjinal nol, dan berkurang ketika utilitas
marginal negatif
Contoh : seseorang melakukan pembelian dan konsumsi atas dua macam barang, makanan
dan pakaian, dan berturut turut harganya adalah Rp5.000 dan Rp50.000. misalkan tambahan
28
satu unit makanan akan memberikan nilai guna sebanyak 5, dan tambahan satu unit pakaian
mempunyai nilai guna marginal sebanyak 50. Andaikan orang itu mempunyai uang sebanyak
Rp50.000 kepada barang apakah uang itu akan dibelanjakan?
Dengan uang itu orang tersebut dapat membeli 10 unit tambahan makanan, maka jumlah nilai
guna marginal yang diperolehnya adalah 10 x 5 = 50. Kalau uang itu digunakan untuk
membeli pakaian, yang diperolehnya hanayalah satu unit dan nilai guna marjinal dari satu
unit tambahan pakaian adalah 50. Seseorang akn memaksimumkan nilai guna dari barang
barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marjinal barang tersebut adalah
sama dengan perbandingan harga barang-barang tersebut. Perbandingan harga makanan dan
pakaian adalah 5000 : 50.000 atau 1 : 10. Orang akan memaksimumkan nilai guna barang-
barang yang dikonsumsinya. Nilai guna marjinal/rupiah dari tambahan makanan adalah : nilai
guna marginal/harga = 5/5.000 = 1/1.000 dan nilai guna marginal per rupiah dari tambahan
pakaian adalah : nilai guna marginal/harga = 50/5.000 = 1/1000
C FUNGSI PRODUKSI
Produk rata-rata (average product, AP) ialah jumlah keluaran atau produk yang
dihasilkan dari setiap unit masukan yang digungakan, merupakan hasil bagi produk total
terhadap jumlah masukan. Produuk marjinal (marginal product) ialah prudyk tambahan yang
dihasilkan dari setiap tambahan satu unit masukan yang digunakan.
Produk marjinal : MP = ∆ P /∆ X
P = 4 X 2- X 3 AP = P/X = 4X - X 2
29
9−8
MP = ∆ P /∆ X = =1
3−2
Produk marginal positif berarti masukan tambahanyang digunakan justruu menambah hasil
produksi.
Contoh : sebuah pabrik yang menggunakan bahan baku kulit menghasilkan sepatu dan
tas. Kurva transformasi produk yang dihadapinya ditunjukkan oleh pemasaran 4 s2- 6 , 25 t 2 =
40.000. berapa apsang sepatu dan berapa buah tas paling banyak dapat diproduksi? Berapa
pasang sepatudapat dibuat jika pabrik ini memproduksi 60 buah tas?
Jummlah sepatu terbanyak yang dapat dibuat adalah jikapabrik tidak memproduksi tas
(t = 0 ). Dengan perkataan lain, seluruh kulit yang tersedia (40.000 unit) dialokasikan untuk
membuat sepatu.
Jika t = 60 t
4 s2=40.000−6.25(60)2 80
S = 66pasang
0 100
30
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan materi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Fungsi linear adalah suatu fungsi yang mempuyai pangkat tertinggi yaitu 1.misalnya f(x)=5x,
g(x)=2x+4.
Fungsi non-linear memiliki 4 macam bentu fungsi non-linear, dan yang paling sering
dijumpai dalam analisis ekonomi yaitu fungsi kuadrat dan fungsi kubik.
Bentuk umum dari persamaan kuadrat yang sering kita jumpai yaitu ax2 + pxy + by2 + cx +
dy + e = 0, a/b ≠ 0 dan juga bentuk umum dari fungsi kubik yaitu Y = a+ bx+ cx 2+ dx 3.
Asmara, W. (2013, April 15). Penerapan Fungsi Linear dalam Ilmu Ekonomi. Retrieved Februari 16,
2019, from Blogspot:
http://matematikabisnisdanterapan.blogspot.com/2013/04/penerapan-fungsilinear-dalam-
ilmu.html
Lestari, L. (2017, Juni 12). Fungsi Linear dan Penggunaannya dalam Ekonomi. Retrieved Februari 16,
2019, from Blogspot: http://sarjanamanajemen.blogspot.com/2017/06/fungsi-linier.html
Rima, N. (2012, November 23). Penerapan Fungsi Linear dalam Ekonomi. Retrieved Februari 17,
2019, from Blogspot: http://memathlove.blogspot.com/2012/11/penerapan-fungsi-linier-
dalamekonomi.html
Syukrony, W. (2016, Januari 24). Pnerepan Fungsi Liner, Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan
(Pajak dan Subusidi). Retrieved Februari 17, 2019, from Blogspot:
http://trikkuliah.blogspot.com/2016/01/penerapan-fungsi-linearpemintaan.html
Jean E.Weber, 1994, Analisis Matematika Penerapan Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Rismelharmoni.blogspot.com/2016/10/matematika-ekonomi-tentang-fungsi-non.html?
m=1
31
Tutupohosali081175.blogspot.com/2013/04/matematika-ekonomi-funngsi-non-linear-
html?m=1
32