MATEMATIKA EKONOMI
“FUNGSI”
Disusun Oleh :
Kelompok : V
Tujuan pembuatan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
“Matematika Ekonomi” yang diampu oleh Ibu Eva Margaretha Saragih,S.Pd,M.Pd.
Harapan saya, semoga setelah penyusunan makalah ini selesai saya semakin
memahami tentang fungsi ini. Begitupun kepada para pembaca semoga setelah
membaca makalah ini, anda dapat lebih memahami tentang materi fungsi.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran, kritik, serta
bimbingan dari dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang. Atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah, saya atas nama penyusun
mengucapkan maaf sebesar besarnya.
Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.
Kisaran, 1
November 2021
Penyusun
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan................................................................................... 14
3.2 Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI
F.IRRASIONAL F.RASIONAL
F.EKSPONENSIAL
F.LOGARITMIK
F.TRIGONOMETRIK
FUNGSI PANGKAT F.HIPERBOLIK
F.POLINOM
F.FUNGSI LINEAR
F.KUADRAT
F.FUNGSI KUBIK
F.BIKUADRAT
2
Fungsi polinom adalah fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel
(n = bilangan nyata). Bentuk umumnya: y=a0 +a1 x+ a2 x 2 +…+ an−1 x n−1 +an x n .
Fungsi pangkat ialah fungsi yaang variabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan nyata bukan
nol. Bentuk umumnya: y=x n(bilangan nyata bukan nol)
Fungsi eksponensial ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari suatu konstanta
bukan nol. Bentuk umumnya: y=nx .
Fungsi logaritmik ialah fungsi balik (invers ) dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya
merupakan bilangan logaritmik.Bentuk umumnya: y= n log x .
Fungsi trigonomettrik dan fungsi hiporbolik ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan
bilangan – bilan*gan goneometrik.
Contoh persamaan trigonometrik : y = sin 5x
Contoh persamaan hiperbolik : y = arc cos 2x.
3
2.3 Penggambaran Fungsi Linear
Suatu fungsi yang berbentuk eksplisit,atau bisa dieksplisitkan dapat disajikan secara
gerafik pada bidang sepasang sumbu silang (system koordinat) gambar yang dihasilkannya
berupa garis lurus atau berupa kurva tergantung pada jenis fungsi yang bersangkutan.gambar
dari sebuah fungsi dapat dihasilkan dengan cara menghitung koordinat titik-titik yang
memenuhi persamaanya ,dan kemudian memindahkan persamaan-persamaan titik tersebut
kebsaan meletakkan variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat pada
sumbu vertical (ordinat).
Contoh:
1) y=3+ 2 x
x 0 1 2 3 4
y 3 5 7 9 11
Grafik
12
10
8
Grafik
6
0
0 1 2 3 4
4
5
Dengan memberikan nilai-nilai tertentu untuk variabel bebas x,lalu disubstitusikan
kedalam persamaan fungsinya,akan diperoleh nilai-nilai variabel terikat y,sebagaimana
dicontohka oleh kolom-kolom x dan y di atas kedua gambar tersebut . berdasarkan nilai-nilai
(x,y) yang diperoleh dapat ditentukan koordinat titik-titiknya .garis dari persmaan dapat
digambarkan dengan menghubungkan koordinat atau pasangan titik-titik yang ada.
Pada persamaan linear y=a+bx, konstanta a adalah penggal (intercept)garis pada sumbu
vertikal y, sedangkan koefisien b merupakan koefisien arah atau lereng garisnya.dalam hal
a=0, maka garisnya tidak mempunyai penggal pada sumbu vertikal. Ini berarti bahwa gars
yang bersangkutan bermula dari titik pangkal ( 0,0 ) , sebagai mana terlihat pada contoh2 yang
ada di buku.
Apabila koefisien arah b bernilai positif (b> 0), garisnya bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas, sebagaimana ditunjukkan oleh kedua contoh tadi. Akan tetapi jika koefisien arah
tersebut bernilai negative ( b< 0 ) ,seperti contoh 3 berikut: garisnya akan bertolak dari kiri atas
ke kanan bawah.
Contoh 3: y=8−2 x
X 0 1 2 3 4
Y 8 6 4 2 0
Grafik
9
8
7
6
5 Grafik
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4
5
6
Letak garis atau kurva dari sebuah fungsi linear tidak selalu dikuadrat pertama,pada x
positif dan y positif.melainkan mungkin pula di kuadran II, III, atau IV. Hal ini tergantung pada
besar kecilnya maksudnya positif atau negatif nilai-nilai x dan y. perlu dicatat,analisis
matematika ekonomi lebih musatkan daripada kuadrat pertama.
Untuk memperoleh gambar dari sebuah fungsi linear, sesungguhnya tidak perlu
menghitung terlalu banyak titk koordinat.mengingat dengan dua buah titik saja sudah bisa
dibentuk sebuah garis lurus.
6
Contoh penggambaran fungsi non-linear:
x 0 1 2 3 4
y 8 5 4 5 8
Grafik
9
8
7
6
5 Grafik
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4
7
2) Fungsi kuadrat parabolic
x=8−2 y− y 2
y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0
3) Fungsi kubik
y=−2+ 4 x 2−x 3
y X
-1 3
0 -2
1 1
2 6
3 7
4 -2
8
2.4.1 Penggal
Penggal sebuah kurva adalah titik-titik potong kurva tersebut pada sumbu-sumbu
koordinat.penggal pada sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y=0 dalam persamaan
yang bersangkutan,sehingga nilai x dapat dihitung. Penggal pada sumbu y dicari dengan
memisalkan x=0,sehingga nilai y dapat dihitung.
Contoh:
y=16−8 x + x 2
2.4.2 Simetri
Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap sebuah garis apabila garis tersebut berjarak sama
terhadap kedua titik tadi dan tegak lurus terhadap segmen garis yang menghubungkannya . dua
buah titik dikatakan simetrik terhadap titik ketiga apabila titik ketiga ini terletak persis di tengah
segmen garis yang menghubungkannya kedua titik tadi.
Titik ( x,y) adalah simetrik terhadap titik : ( x,-y ) sehubungan dengan sumbu x , ( -x,y )
sehubungan dengan sumbu y, ( -x,-y ) sehubungan dengan titik pangkal.
Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu x, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu
titik simetri ( x,-y ) juga terdapat kurva tersebut , yakni jika penggantian y oleh –y , dalam
persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.
Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu y, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu
titik simetri ( -x,y ) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika pengganti x oleh –x, dalam
persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.
Sebuah kurva akan simetrik terhadap pangkal, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu titik
simetri ( -x,-y ) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika penggantian x oleh –x dan y oleh
–y dalam persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.
Secara ringkas dapat dirumuskan bahwa kurva dari suatu persamaan f(x,y) = 0 adalah simetris
terhadap :
Sumbu x jika f(x,y) = f(x,-y) = 0
9
Sumbu y jika f(x,y) = f(-x,y) = 0
Contoh soal :
1) Kurva dari persamaan x 2+ y 2−5=0 adalah simetrik terhadap sumbu x , y dan titik pangkal.
2 2 2 2
f ( x ,− y ) =x + (− y ) −5=x + y −5; ternyata f ( x ,− y ) =0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 .
terbukti bahwa f ( x , y )=0 simetris terhadap sumbu x.
f (−x , y )=¿; ternyata f (−x , y )=0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 . terbukti bahwa f ( x , y )=0
simetris terhadap sumbu y
f (−x ,− y )=¿; ternyata f (−x ,− y )=0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 . terbukti bahwa
f ( x , y )=0 simetris terhadap sumbu x.
.
2.4.3 Perpanjangan
Titik – titik (x,y) pada bidang sepasang sumbu silang (system koordinat) sesungguhnya hanya
mencerminkan koordinat-koordinat yang terdiri atas bilangan – bilangan nyata. System
koordinat tersebut tidak berlaku bagi titik – titik koordinat yang mengandung bilangan khayal.
Jadi, nilai – nilai x untuk y yang berupa bilangan khayal tak dapat di tempatkan disitu,
sehingga harus keluar dari bidang sepasang sumbu-silang tersebut.
Jika sebuah persamaan mengandung fariabel berpangkat genap, maka penyelesaian untuk
variable yang bersangkutan akan melibatkan akar berpangkat genap. Konsekwensinya,
perpanjangan kurva dari persamaan yang demikian boleh jadi terbatas, mengingat bilangan
negative dibawah tanda akar akan selalu mengahasilkan bilangan khayal. Dalam menyelidiki
terdapat atau tidaknnya batas perpanjangan sebuah kurva, sebaiknya ( jika dimungkinkan )
persamaanya dieksplisitkan untuk masing – masing variable agar dapat diketahui batas
perpanjangan pada masing – masing fariabel tersebut. Patut di catat, kehadiran batas
perpanjangan pada salah satu variable dapat dengan sendirinya membatasi perpanjangan pada
variable lainya.
Contoh soal :
1) Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi kurva yang dicerminkan oleh persamaan
x 2− y 2−25=0.
Penyelesaian untuk x : x=± √ y 2+25
Jadi berapapun nilai y , bilangan dibawah tanda akar akan selalu bernilai positif , yang berarti
nilai x akan selalu bilangan nyata yang artinya perpanjangan kurva searah sumbu y tidak
memiliki batas.
10
Penyelesaian untuk y : y=± √ x 2−25
Jika x>5 atau x<-5 atau |x|=5, bilangan dibawah tanda akar akan negatif dan y akan menjadi
bilangan khayal. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu x terbatas hanya sampai x=± 5.
Jadi dalam kasus ini , tidak terdapat batas perpanjangan untuk variabel x (searah sumbu y)
searah sumbu y , tetapi terdapat batas perpanjangan untuk variabel y (searah sumbu x).
2.4.4 Asimtot
Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang jaraknya semakin dan semakin dekat
dengan salah satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan menjadi nol; atau dengan
perkataan lain, garis lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan. Jadi, suatu kurva dikatakan
asimtotik terhadap sebuah garis lurus tertentu apabila salah satu ujung kurva semakin dan semakin
mendekati garis yang bersangkutan.
Pembicaraan tentang asimtot tak dapat tidak melibatkan konsep limit. Secara umum, garis y
= a +bx merupakan asimtot kurva y = f (x) jika f (x) senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih
besar dari a + bx dan semakin mendekati a + bx apabila x dan y diperpanjang tanpa batas.
Dengan notasi limit, hal ini dituliskan sebagai : f ( x ) →a+ bx apabila x , y → ∞.
Dari gambar diatas , kita definisikan asimtot vertikal dan horizontal sebagai berikut :
Garis x=k ¿ adalah kontanta) merupakan asimtot vertikal kurva y=f ( x ) jika karena y →
maka x → k dan x >k atau x <k , untuk setiap nilai x.
Garis y=k ¿ adalah kontanta) merupakan asimtot horizontal kurva y=f ( x ) jika karena x →
maka y → k dan y >k atau y <k , untuk setiap nilai y.
Contoh soal :
1) Selidiki apakah kurva dari persamaan x−3 y + xy−2=0 mempunyai asimtot vertikal dan atau
horizontal.
11
Penyelesaian untuk x :
3 y+ 2
x=
1+ y
Penyelesaian untuk y:
x−2
y=
3−x
2.4.5 Faktorisasi
Faktorisasi fungsi maksudnya ialah menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi
bentuk perkalian ruas – ruas utama dari dua fungsi yang lebih kecil. Sebagai contoh,
faktorisasi sebuah fungsi yang memiliki persamaan f(x,y) = 0 berarti membentuk sedemikian rupa
sehingga diperoleh f(x,y) = g(x,y)∘h(x,y).
[Catatan : f(x,y) disebut ruas utama dari f(x,y) = 0].
Dalam menghadapi persamaan f(x,y) = 0 seringkali karena kompleksnya jalinan antara x dan
y, kita mengalami kesukaran untuk menggambarkan kurvanya. Kesukaran demikian bias diatasi
dengan jalan mengfaktorkan (menguraikan) fungsi tersebut, jika hal ini menguraikan ( tidak semua
fungsi dapat difaktorkan). Gambar yang dihasilkan akan terdiri atas gambar dan fungsi – fungsi
12
yang lebih kecil. Jadi, jika f (x, y) = 0 dapat difaktorkan menjadi g(x,y)∘h(x,y). Maka
gambar dari f(x,y) = 0 dan h(x,y) = 0 penyelidikan mengenai faktorisasi adalah penting, mengingat
sebuah persamaan kompleks yang dapat difaktorkan sulit digambarkan dengan tepat apabila tidak
difaktorkan. ( persamaan – kompleks disini ialah persamaan yang mengandung suku berbentuk
hasil kali antara variable bebas dan terikat, misalnya x2 – 5 y2 + 3 xy = 0.
Contoh soal :
( x− y ¿(2 x+ y)=0
Sehingga gambar dari 2 x2 −xy− y 2=0 terdiri atas garis garis lurus x− y =0dan 2x+y=0.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan sistematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) satu variabel dengan variabel lain. Fungsi polinom adalah fungsi yang
mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya. Bentuk umum persamaan
3.2 Saran
Kami sebagai kelompok pemakalah , berharap para mahasiswa/I yang bersangkutan dapat
lebih giat dalam mempelajari materi ini, karna dari materi ini kita dapat menentukan berbagai
fungsi dalam penerapan matematika ke ekonomi, seperti fungsi permintaan dan lain lain. Atau
ringkasnya materi ini adalah dasar untuk materi-materi yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15