Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATEMATIKA EKONOMI

“FUNGSI”

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah matematika ekonomi

Dosen Pengampu : Eva Margaretha Saragih,S.Pd,M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok : V

1) Rani Saputri (19051029)


2) Uci Pratiwi (19051035)
3)Azrina My Tasya (19051041)

Kelas : V-A MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.


Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa.
Kasih-Nya tiada batas dan sayang-Nya melimpah kepada hamba-Nya. Atas rahmat
dan pertolongannya , kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah tentang
“Fungsi” ini.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
“Matematika Ekonomi” yang diampu oleh Ibu Eva Margaretha Saragih,S.Pd,M.Pd.
Harapan saya, semoga setelah penyusunan makalah ini selesai saya semakin
memahami tentang fungsi ini. Begitupun kepada para pembaca semoga setelah
membaca makalah ini, anda dapat lebih memahami tentang materi fungsi.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran, kritik, serta
bimbingan dari dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang. Atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah, saya atas nama penyusun
mengucapkan maaf sebesar besarnya.
Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Kisaran, 1
November 2021
Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1

1.3 Tujuan Pembelajaran.................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................. 2

2.1 Pengertian dan unsur-unsur Fungsi.............................................. 2

2.2 Jenis-jenis Fungsi.......................................................................... 2

2.3 Penggambaran Fungsi Linear........................................................ 4

2.4 Penggambaran Fungsi Non Linear................................................. 6

BAB III : PENUTUP........................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan................................................................................... 14

3.2 Saran............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemahaman akan konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari disiplin ilmu ekonomi.
Mengingat telaah-telaah ekonomi banyak bekerja dengan fungsi , baik fungsi yang berbentuk
persamaan ataupun yang dalam bentuk pertidaksamaan. Yang dimaksud dengan fungsi persamaan
disini adalah fungsi yang ruas kiri dan kanan dihubungkan oleh tanda (=), sedangkan fungsi
berbrntuk pertidaksamaan ialah yang ruas kanan dan kirinya dihubungkan oleh tanda ¿). Makalah
ini akan menguraikan segala hal yang berkaitan dngan konsep fungsi secara umum , dalam hal ini
fungsi fungsi yang berbentuk persamaan.
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan sistematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) satu variabel dengan variabel lain. Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus
yang pangkat tertinggi dari variabelnyta adalah pangkat satu.Bentuk umum persamaan linear adalah:
y=a0 +a1 x . Dimana a 0 adalah konstanta dan a ≠ 0. Fungsi – fungsi lain yang pangkat tertinggi dari
variabelnya lebih dari satu,secara umum disebut fungsi non – linear, ini meliputi fungsi kuadrat,
fungsi kubik, fungsi bikuadrat dan seterusnya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa itu fungsi?
2) Apa saja jenis jenis fungsi?
3) Bagaimana model kurva linier dan non linier?
4) Apa saja sifat dari kurva non linier?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1) Mengetahui apa itu fungsi
2) Mengetahui apa saja jenis jenis fungsi
3) Mengetahui Bagaimana model kurva linier dan non linier
4) Mengetahui dan memahami sifat-sifat dari kurva non linier

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Unsur – unsur Fungsi


Fungsi adalah suatu bentuk hubungan sistematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) satu variabel dengan variabel lain.
Unsur – unsur fungsi:
-Variabel(bisa variabel x atau y)
-koefisien(angka yang berada di depan variabel)
-konstanta(angka yang berdiri sendiri tanpa adanya koefisien)

Contoh: 4 x2 +5 y 2−12 xy +8 y−7

VARIABEL KOEFISIEN KONSTANTA

2.2 Jenis – jenis Fungsi


Fungsi dapat digolong – golongkan menjadi beberapa kelompok,yaitu:

FUNGSI

FUNGSI ALJABAR FUNGSI NON - ALJABAR

F.IRRASIONAL F.RASIONAL
F.EKSPONENSIAL
F.LOGARITMIK
F.TRIGONOMETRIK
FUNGSI PANGKAT F.HIPERBOLIK

F.POLINOM
F.FUNGSI LINEAR
F.KUADRAT
F.FUNGSI KUBIK
F.BIKUADRAT

2
 Fungsi polinom adalah fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel

bebasnya. Bentuk umum persamaan polinom adalah: y=a0 +a1 x+ a2 x 2 +…+ an x n .


 Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnyta adalah
pangkat satu.Bentuk umum persamaan linear adalah: y=a0 +a1 x . Dimana a 0 adalah konstanta
dan a ≠ 0. Fungsi – fungsi lain yang pangkat tertinggi dari variabelnya lebih dari satu,secara
umum disebut fungsi non – linear, ini meliputi fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi bikuadrat dan
seterusnya.
 Fungsi kuadrat adalah fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat

dua.Bentuk umumnya: y=a0 +a1 x+ a2 x 2 .


 Fungsi berderajat n ialah fungsi fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat n

(n = bilangan nyata). Bentuk umumnya: y=a0 +a1 x+ a2 x 2 +…+ an−1 x n−1 +an x n .
 Fungsi pangkat ialah fungsi yaang variabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan nyata bukan
nol. Bentuk umumnya: y=x n(bilangan nyata bukan nol)
 Fungsi eksponensial ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari suatu konstanta
bukan nol. Bentuk umumnya: y=nx .
 Fungsi logaritmik ialah fungsi balik (invers ) dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya
merupakan bilangan logaritmik.Bentuk umumnya: y= n log x .
 Fungsi trigonomettrik dan fungsi hiporbolik ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan
bilangan – bilan*gan goneometrik.
Contoh persamaan trigonometrik : y = sin 5x
Contoh persamaan hiperbolik : y = arc cos 2x.

Fungsi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:


Fungsi Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit
Umum y=f (x ) f ( x , y )=0
Linear y=a0 +a1 x a 0+ a1 x− y=0
Kuadrat
y=a0 +a1 x+ a2 x 2 a 0+ a1 x +a 2 x 2− y=0
Kubik
y=a0 +a1 x+ a3 x 3 a 0+ a1 x +a 2 x 2+ a3 x3 − y=0

3
2.3 Penggambaran Fungsi Linear

Suatu fungsi yang berbentuk eksplisit,atau bisa dieksplisitkan dapat disajikan secara
gerafik pada bidang sepasang sumbu silang (system koordinat) gambar yang dihasilkannya
berupa garis lurus atau berupa kurva tergantung pada jenis fungsi yang bersangkutan.gambar
dari sebuah fungsi dapat dihasilkan dengan cara menghitung koordinat titik-titik yang
memenuhi persamaanya ,dan kemudian memindahkan persamaan-persamaan titik tersebut
kebsaan meletakkan variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat pada
sumbu vertical (ordinat).

Penggambaran fungsi linear adalah yag paling mudah dilkukan,sesuai dengan


namanya,etiap fungui linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga disebut kurva
linear) jika digambarkan

Contoh:

1) y=3+ 2 x

x 0 1 2 3 4
y 3 5 7 9 11

Grafik
12

10

8
Grafik
6

0
0 1 2 3 4
4
5
Dengan memberikan nilai-nilai tertentu untuk variabel bebas x,lalu disubstitusikan
kedalam persamaan fungsinya,akan diperoleh nilai-nilai variabel terikat y,sebagaimana
dicontohka oleh kolom-kolom x dan y di atas kedua gambar tersebut . berdasarkan nilai-nilai
(x,y) yang diperoleh dapat ditentukan koordinat titik-titiknya .garis dari persmaan dapat
digambarkan dengan menghubungkan koordinat atau pasangan titik-titik yang ada.

Pada persamaan linear y=a+bx, konstanta a adalah penggal (intercept)garis pada sumbu
vertikal y, sedangkan koefisien b merupakan koefisien arah atau lereng garisnya.dalam hal
a=0, maka garisnya tidak mempunyai penggal pada sumbu vertikal. Ini berarti bahwa gars
yang bersangkutan bermula dari titik pangkal ( 0,0 ) , sebagai mana terlihat pada contoh2 yang
ada di buku.

Apabila koefisien arah b bernilai positif (b> 0), garisnya bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas, sebagaimana ditunjukkan oleh kedua contoh tadi. Akan tetapi jika koefisien arah
tersebut bernilai negative ( b< 0 ) ,seperti contoh 3 berikut: garisnya akan bertolak dari kiri atas
ke kanan bawah.

Contoh 3: y=8−2 x

X 0 1 2 3 4
Y 8 6 4 2 0

Grafik
9
8
7
6
5 Grafik

4
3
2
1
0
0 1 2 3 4

5
6
Letak garis atau kurva dari sebuah fungsi linear tidak selalu dikuadrat pertama,pada x
positif dan y positif.melainkan mungkin pula di kuadran II, III, atau IV. Hal ini tergantung pada
besar kecilnya maksudnya positif atau negatif nilai-nilai x dan y. perlu dicatat,analisis
matematika ekonomi lebih musatkan daripada kuadrat pertama.

Untuk memperoleh gambar dari sebuah fungsi linear, sesungguhnya tidak perlu
menghitung terlalu banyak titk koordinat.mengingat dengan dua buah titik saja sudah bisa
dibentuk sebuah garis lurus.

2.4 Penggambaran Fungsi Non-Linear

Penggambaran fungsi non-linear tidak semudah fungsi linear.peskipun perinsipnya secara


umum sama,yakni dengan mencari terlebih dahulu sejumla titik koordinat yang memenuhi
persamaan fungsinya, namun ferktiknya tidaklah muda. Bukan hanya kurpanya yang jelas
akan tidak linear, sehingga relative sulit untuk di likskan, tetapi juga karena terdapat titik
hanya satu macam fungsi non-inear. Masing-masing fungsi nonlinear mempunyai banyak
khas mengenai kurvanya, sehingga harus diamati kasus demi kasus.

Di bawahini diperlihatkan beberapa bentuk gambar dari fungsi non-linear,berdasarkan


penggambaran melalui koordinat demi koordinat.

6
Contoh penggambaran fungsi non-linear:

1) Fungsi kuadrat parabolic


y=8−4 x+ x2

x 0 1 2 3 4
y 8 5 4 5 8

Grafik
9
8
7
6
5 Grafik

4
3
2
1
0
0 1 2 3 4

7
2) Fungsi kuadrat parabolic
x=8−2 y− y 2

y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0

3) Fungsi kubik
y=−2+ 4 x 2−x 3

y X
-1 3
0 -2
1 1
2 6
3 7
4 -2

Kuadrat non-linear mempunyai sifat-sifat tertentu. Berdasarkan pengetahuan akan sifat –


sifat ini,penggambaran suatu fungsi non-linear dapat dilakukan dengan menggunakan lebih
sedikit titik koordinat.sifat-sifat kurva non-linear yang dibahas di sini meliputi
penggal,simerti,perpanjangan,asimot dan faktorisasi.

8
2.4.1 Penggal

Penggal sebuah kurva adalah titik-titik potong kurva tersebut pada sumbu-sumbu
koordinat.penggal pada sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y=0 dalam persamaan
yang bersangkutan,sehingga nilai x dapat dihitung. Penggal pada sumbu y dicari dengan
memisalkan x=0,sehingga nilai y dapat dihitung.

Contoh:

y=16−8 x + x 2

Penggal pada sumbu x : y =0−x=4

Penggal pada sumbu y : x=0− y=16

2.4.2 Simetri

Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap sebuah garis apabila garis tersebut berjarak sama
terhadap kedua titik tadi dan tegak lurus terhadap segmen garis yang menghubungkannya . dua
buah titik dikatakan simetrik terhadap titik ketiga apabila titik ketiga ini terletak persis di tengah
segmen garis yang menghubungkannya kedua titik tadi.
Titik ( x,y) adalah simetrik terhadap titik : ( x,-y ) sehubungan dengan sumbu x , ( -x,y )
sehubungan dengan sumbu y, ( -x,-y ) sehubungan dengan titik pangkal.
 Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu x, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu
titik simetri ( x,-y ) juga terdapat kurva tersebut , yakni jika penggantian y oleh –y , dalam
persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.
 Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu y, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu
titik simetri ( -x,y ) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika pengganti x oleh –x, dalam
persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.
 Sebuah kurva akan simetrik terhadap pangkal, jika untuk setiap titik ( x,y ) pada kurva itu titik
simetri ( -x,-y ) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika penggantian x oleh –x dan y oleh
–y dalam persamaannya menghasilkan persamaan yang ekivalen.

Secara ringkas dapat dirumuskan bahwa kurva dari suatu persamaan f(x,y) = 0 adalah simetris
terhadap :
Sumbu x jika f(x,y) = f(x,-y) = 0

9
Sumbu y jika f(x,y) = f(-x,y) = 0

Titik pangkal jika f(x,y) = f(-x,-y) = 0.

Contoh soal :

1) Kurva dari persamaan x 2+ y 2−5=0 adalah simetrik terhadap sumbu x , y dan titik pangkal.
2 2 2 2
f ( x ,− y ) =x + (− y ) −5=x + y −5; ternyata f ( x ,− y ) =0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 .
terbukti bahwa f ( x , y )=0 simetris terhadap sumbu x.
f (−x , y )=¿; ternyata f (−x , y )=0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 . terbukti bahwa f ( x , y )=0
simetris terhadap sumbu y
f (−x ,− y )=¿; ternyata f (−x ,− y )=0 ekuivalen dengan f ( x , y )=0 . terbukti bahwa
f ( x , y )=0 simetris terhadap sumbu x.
.

2.4.3 Perpanjangan

Titik – titik (x,y) pada bidang sepasang sumbu silang (system koordinat) sesungguhnya hanya
mencerminkan koordinat-koordinat yang terdiri atas bilangan – bilangan nyata. System
koordinat tersebut tidak berlaku bagi titik – titik koordinat yang mengandung bilangan khayal.
Jadi, nilai – nilai x untuk y yang berupa bilangan khayal tak dapat di tempatkan disitu,
sehingga harus keluar dari bidang sepasang sumbu-silang tersebut.
Jika sebuah persamaan mengandung fariabel berpangkat genap, maka penyelesaian untuk
variable yang bersangkutan akan melibatkan akar berpangkat genap. Konsekwensinya,
perpanjangan kurva dari persamaan yang demikian boleh jadi terbatas, mengingat bilangan
negative dibawah tanda akar akan selalu mengahasilkan bilangan khayal. Dalam menyelidiki
terdapat atau tidaknnya batas perpanjangan sebuah kurva, sebaiknya ( jika dimungkinkan )
persamaanya dieksplisitkan untuk masing – masing variable agar dapat diketahui batas
perpanjangan pada masing – masing fariabel tersebut. Patut di catat, kehadiran batas
perpanjangan pada salah satu variable dapat dengan sendirinya membatasi perpanjangan pada
variable lainya.
Contoh soal :
1) Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi kurva yang dicerminkan oleh persamaan

x 2− y 2−25=0.
Penyelesaian untuk x : x=± √ y 2+25
Jadi berapapun nilai y , bilangan dibawah tanda akar akan selalu bernilai positif , yang berarti
nilai x akan selalu bilangan nyata yang artinya perpanjangan kurva searah sumbu y tidak
memiliki batas.

10
Penyelesaian untuk y : y=± √ x 2−25
Jika x>5 atau x<-5 atau |x|=5, bilangan dibawah tanda akar akan negatif dan y akan menjadi
bilangan khayal. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu x terbatas hanya sampai x=± 5.
Jadi dalam kasus ini , tidak terdapat batas perpanjangan untuk variabel x (searah sumbu y)
searah sumbu y , tetapi terdapat batas perpanjangan untuk variabel y (searah sumbu x).

2.4.4 Asimtot

Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang jaraknya semakin dan semakin dekat
dengan salah satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan menjadi nol; atau dengan
perkataan lain, garis lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan. Jadi, suatu kurva dikatakan
asimtotik terhadap sebuah garis lurus tertentu apabila salah satu ujung kurva semakin dan semakin
mendekati garis yang bersangkutan.

Pembicaraan tentang asimtot tak dapat tidak melibatkan konsep limit. Secara umum, garis y
= a +bx merupakan asimtot kurva y = f (x) jika f (x) senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih
besar dari a + bx dan semakin mendekati a + bx apabila x dan y diperpanjang tanpa batas.
Dengan notasi limit, hal ini dituliskan sebagai : f ( x ) →a+ bx apabila x , y → ∞.

Dari gambar diatas , kita definisikan asimtot vertikal dan horizontal sebagai berikut :

 Garis x=k ¿ adalah kontanta) merupakan asimtot vertikal kurva y=f ( x ) jika karena y →
maka x → k dan x >k atau x <k , untuk setiap nilai x.

 Garis y=k ¿ adalah kontanta) merupakan asimtot horizontal kurva y=f ( x ) jika karena x →
maka y → k dan y >k atau y <k , untuk setiap nilai y.

Contoh soal :

1) Selidiki apakah kurva dari persamaan x−3 y + xy−2=0 mempunyai asimtot vertikal dan atau
horizontal.

11
Penyelesaian untuk x :

3 y+ 2
x=
1+ y

Jika y → ,maka x=3 dan x <3

Jika y →− , maka x=3 dan x >3

Berarti x=3 merupakan asimtot.

Penyelesaian untuk y:

x−2
y=
3−x

Jika x → , maka y=−1dan y ←1

Jika x →− , maka y=−1dan y >−1

Berarti y=−1 merupakan asimtot.

2.4.5 Faktorisasi

Faktorisasi fungsi maksudnya ialah menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi
bentuk perkalian ruas – ruas utama dari dua fungsi yang lebih kecil. Sebagai contoh,
faktorisasi sebuah fungsi yang memiliki persamaan f(x,y) = 0 berarti membentuk sedemikian rupa
sehingga diperoleh f(x,y) = g(x,y)∘h(x,y).
[Catatan : f(x,y) disebut ruas utama dari f(x,y) = 0].
Dalam menghadapi persamaan f(x,y) = 0 seringkali karena kompleksnya jalinan antara x dan
y, kita mengalami kesukaran untuk menggambarkan kurvanya. Kesukaran demikian bias diatasi
dengan jalan mengfaktorkan (menguraikan) fungsi tersebut, jika hal ini menguraikan ( tidak semua
fungsi dapat difaktorkan). Gambar yang dihasilkan akan terdiri atas gambar dan fungsi – fungsi

12
yang lebih kecil. Jadi, jika f (x, y) = 0 dapat difaktorkan menjadi g(x,y)∘h(x,y). Maka
gambar dari f(x,y) = 0 dan h(x,y) = 0 penyelidikan mengenai faktorisasi adalah penting, mengingat
sebuah persamaan kompleks yang dapat difaktorkan sulit digambarkan dengan tepat apabila tidak
difaktorkan. ( persamaan – kompleks disini ialah persamaan yang mengandung suku berbentuk
hasil kali antara variable bebas dan terikat, misalnya x2 – 5 y2 + 3 xy = 0.
Contoh soal :

1) Gambarkanlah kurva dari persamaan 2 x2 −xy− y 2=0

Faktorisasi persamaan diatas menghasilkan :

( x− y ¿(2 x+ y)=0

Sehingga gambar dari 2 x2 −xy− y 2=0 terdiri atas garis garis lurus x− y =0dan 2x+y=0.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Fungsi adalah suatu bentuk hubungan sistematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) satu variabel dengan variabel lain. Fungsi polinom adalah fungsi yang
mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya. Bentuk umum persamaan

polinom adalah: y=a0 +a1 x+ a2 x 2 +…+ an x n .


 Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnyta adalah
pangkat satu.Bentuk umum persamaan linear adalah: y=a0 +a1 x . Dimana a 0 adalah
konstanta dan a ≠ 0. Fungsi – fungsi lain yang pangkat tertinggi dari variabelnya lebih dari
satu,secara umum disebut fungsi non – linear, ini meliputi fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi
bikuadrat dan seterusnya.
 Fungsi Non Linier adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan variabel lainnya,
yang membentuk garis lengkung.
 5 Sifat Fungsi non linier adalah : penggal, simetri,perpanjangan,asimtot,dan pemfaktoran.

3.2 Saran

Kami sebagai kelompok pemakalah , berharap para mahasiswa/I yang bersangkutan dapat
lebih giat dalam mempelajari materi ini, karna dari materi ini kita dapat menentukan berbagai
fungsi dalam penerapan matematika ke ekonomi, seperti fungsi permintaan dan lain lain. Atau
ringkasnya materi ini adalah dasar untuk materi-materi yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy.2017,Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi.Yogyakarta:BPFEYOGYAKARTA

15

Anda mungkin juga menyukai