Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KALKULUS II
TURUNAN IMPLISIT

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVITA MAEVE GRACE R.


NRP : 1141720023
PRODI : TEKNIK KIMIA
DOSEN PEMBIMBING : MATSUANI S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI EKSTENSI KELAS KARYAWAN


TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2018
Kalkulus II

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Dengan terselesaikannya makalah Kalkulus “Turunan Implisit”
ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Matsuani S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Kalkulus , yang telah
membimbing dan membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.

2. Teman - teman yang telah mendukung, bekerja sama serta memberikan


motivasi dan semangat sehingga makalah ini terselesaikan.

3. Orang tua yang telah membimbing dan membantu secara material dalam
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kegiatan belajar-mengajar


dalam mata kuliah Kalkulus II, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam memahami materi – materi Turunan Implisit. Makalah ini
sekaligus bukti bahwa penulis telah melakukan diskusi secara kelompok. Penulis
menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
guna memperbaiki makalah yang mungkin akan ditulis untuk kegiatan lainnya
kelak. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Tangerang Selatan, 06 Mei 2018

Novita Maeve Grace Rumaela

Turunan Implisit Page ii


Kalkulus II

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………….….. ii
Daftar Isi ………………………………………………………….… iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang …………….……………………………………. 1
1.2 Tujuan…………… ………….…………………………………... 2
1.3 Metode Penelitian ……….………………………………………. 2
1.4 Batasan Masalah.……………………………… ……………… 2
BAB II PEMBAHASAN………. …….……………………………. 3
2.1 Turunan Fungsi Implisit …….…………………………………. 3
2.2 Aplikasi Turunan Fungsi Implisit……………..……………….. 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………... 8
3.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 8
3.2 Saran ……………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 8

Turunan Implisit Page iii


Kalkulus II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Turunan Implisit adalah turunan fungsi yang memuat 2 variabel (x


dan y ) pada ruas yang sama. Fungsi implisit adalah fungsi yang mana
variabel tak bebas tidak diberikan secara "eksplisit" dalam bentuk variabel
bebas. Menyatakan sebuah fungsi f secara eksplisit adalah memberikan
cara untuk menentukan nilai keluaran dari sebuah fungsi y dari nilai
masukan x: y = f (x) . Sebaliknya, sebuah fungsi adalah implisit apabila
nilai y didapatkan dari x dengan memecahkan persamaan dalam bentuk: R
(x,y) = 0. Dengan kata lain, sebuah variabel dapat menentukan variabel
lainnya, namun kita tidak diberikan rumus eksplisit untuk suatu variabel
dalam bentuk variabel lainnya. Secara formal, sebuah fungsi f:X→Y
dikatakan sebagai fungsi implisit apabila fungsi tersebut memenuhi
persamaan: R (x, f (x)) untuk semua x∈X, dengan R adalah fungsi pada
perkalian Cartesian X × Y. Fungsi implisit sering berguna dalam keadaan
yang tidak memudahkan buat memecahkan persamaan dalam bentuk
R(x,y) = 0 untuk y yang dinyatakan dalam x. Bahkan bila memungkinkan
untuk menyusun ulang persamaan ini untuk memperoleh y sebagai fungsi
eksplisit f(x), hal ini boleh jadi tidak diinginkan, karena pernyataan f jauh
lebih rumit dari pernyataan R. Dalam keadaan lain, persamaan R(x,y) = 0
mungkin tidak dapat menyatakan suatu fungsi sama sekali, dan sebenarnya
mendefinisikan fungsi bernilai ganda. Bagaimanapun, dalam banyak
keadaan, bekerja dengan fungsi implisit masih dimungkinkan. Beberapa
teknik dari kalkulus, seperti turunan, dapat dilakukan dengan relatif mudah
menggunakan fungsi implisit.

Turunan Implisit Page 1


Kalkulus II

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Bpk. Matsuani S.Pd, M.Pd,
selaku dosen mata kuliah Kalkulus II

1.2.2 Tujuan Khusus


 Untuk mengetahui cara mencari hasil dari suatu aturan hitung Turunan
Fungsi Implisit.
 Untuk mengetahui cara menentukan Variabel Turunan Fungsi
Implisit.
 Untuk mengetahui aplikasi Turunan Implisit dalam kehidupan sehari-
hari.

1.3 Metode Penelitian


Metode Penelitian ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku
dan literatur yang berhubungan dengan pembahasan dan internet.

1.4 Batasan Masalah


Mengacu pada latar belakang diatas, maka perlu adanya tindakan
yaitu study mengenai analisis lebih mendalam mengenai rumusan masalah
diantaranya :
1) Bagaimana cara mencari hasil dari suatu aturan hitung Turunan Fungsi
Implisit ?
2) Bagaimana cara menentukan Variabel Turunan Fungsi Implisit ?
3) Bagaimana aplikasi Turunan Implisit dalam kehidupan sehari-hari?

Turunan Implisit Page 2


4
Kalkulus II

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Turunan Fungsi Implisit


Suatu fungsi yang dinyatakan oleh y = f (x) disebut fungsi eksplisit,
Sedangkan di dalam bentuk f (x,y) = 0 terkadang suatu fungsi, yang disebut fungsi
implisit. Dalam matematika, sebuah fungsi implisit adalah fungsi yang mana
variabel tak bebas tidak diberikan secara "eksplisit" dalam bentuk variabel bebas.
Menyatakan sebuah fungsi f secara eksplisit adalah memberikan cara untuk
menentukan nilai keluaran dari sebuah fungsi y dari nilai masukan x:y = f(x).
Sebaliknya, sebuah fungsi adalah implisit apabila nilai y didapatkan dari x
dengan memecahkan persamaan dalam bentuk: F(x,y) = 0
Dengan kata lain, sebuah variabel dapat menentukan variabel lainnya,
namun kita tidak diberikan rumus eksplisit untuk suatu variabel dalam bentuk
variabel lainnya. Definisi: sebuah metode untuk mencari tanpa terlebih dahulu
menyelesaikan secara gamblang persamaan yang diberikan untuk y dalam bentuk
x. Penyelesaian dengan dua metode
Contoh 1: cari jika 4x2y-3y=x3-1

Turunan Fungsi Implisit F(x,y) = 0 adalah 0

Jadi, artinya F(x,y) di turunkan ke x, dan selain x dianggap konstanta.

artinya F(x,y) di turunkan ke y, dan selain y dianggap konstanta.

Contoh :

a)      F(x,y) = x2 + 2xy – 3 = 0


b)      F(x,y) = x3 – ln y = 0
c)      F(x,y) = cos 2x – sin y = 0

Turunan Implisit Page 5


Kalkulus II

Konsep fungsi satu perubah y = f (x) dapat diperluas sehingga menjadi


fungsi dua perubahan z = F(x,y). Di sini perubah bebasnya x dan y, sedangkan
perubah tak bebasnya z. Daerah asli fungsinya adalah himpunan titik {(x,y) R2 :
F(x,y) R}, dan daerah nilainya adalah {z R : z = F(x,y), (x,y) di daerah asal F}.
Untuk z = 0, maka F(x,y) = 0, menyatakan y fungsi implisit dari x, dan juga x
fungsi implisit dari y. Pada fungsi implisit y = y(x) yang termuat dalam F(x,y) = 0,
pengertian fungsi yang biasa dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk setiap x yang
memenuhi F(x,y) = 0, terdapat selang terbuka ( ) dengan tentu sehingga y = y(x)
adalah fungsi dalam pengertian biasa, yaitu untuk setiap x dikaitkan dengan tepat
yaitu y. Kita akan menentukan turunan fungsi y = y(x) yang terkandung secara
implisit dalam F(x,y) = G(x,y). Jika fungsi y terdeferensialkan terhadap x, maka
dengan menganggap y sebagai fungsi x akan menghasilkan y’ sebagai fungsi dari
x dan y. Lingkaran x2 + y2 = a2 dengan a0 secara implisit memuat y sebagai fungsi
dari x, dan x sebagai fungsi dari y. Dengan turunan fungsi implisit diperoleh
(x2 + y2) = a2 (x2 + y2) = a2
2x + 2yy’ = 0 2xx’ + 2y = 0
y’ = x’ =

Contoh soal:

Tentukan y’ dari
a) x2 + y2 = 16
b) x3 – 3x2y + y2 = 0
c) y + sin (xy) = 1
d) x2y + xy2 = 6

Turunan Implisit Page 6


Kalkulus II

Penyelesaian :
a) x2 + y2 = 16
dy
2x + 2y. =0
dx
dy
2y. = -2x
dx
dy x
=-
dx y
x
y’ = -
y

b) x3 – 3x2y + y2 = 0
3x2 dx – 6xy dx – 3x2 dy + 2y dy = 0
dy dy
3x2 – 6xy – 3x2 + 2y =0
dx dx
dy
(-3x2 + 2y) = 3x2 + 6xy
dx
dy 3 x 2 +6 xy
y’ = =  
dx −3 x2 +2 y

c) y + sin (xy) = 1
dy + cos (xy) y dx + cos (xy) x dy = 0
dy dy
+ y cos (xy) + x cos (xy) =0
dx dx
dy
( 1 + x cos (xy) ) = -y cos (xy)
dx
dy − y cos (xy )
=
dx −1+ x cos ( xy)
− y cos (xy )
y’ =
−1+ x cos ( xy)

d) x2y + xy2 = 6
2xy dx + x2 dy + y2 dx + x2y dy = 0
dy dy
2xy + x2 + y2 + x2y =0
dx dx

Turunan Implisit Page 7


Kalkulus II

dy 2
(x + x2y) = -2xy – y2
dx
−2 xy − y 2
y’ =
−x 2 + xy

Turunan Implisit Page 8


Kalkulus II

2.2 Aplikasi Turunan Implisit Dalam Kehidupan sehari-hari

1. Sebuah kembang api diluncurkan keudara. Ketinggian kembang api h= f


(t) (dalam meter) pada t sekon dimodelkan dengan f (t) = 16t2 + 200t + 4. Tentukan
kecepatan luncur kembang api saat t = 3 sekon.
Dik : f (t) = 16t2 + 200t + 4
Kecepatan luncur kembang api pertama diperoleh turunan pertama dari fungsi
ketinggian (posisi) kembang api sebagai berikut.
f’ (t) = 32t + 200
f’ ( 3) = 32 (3) + 200
= 296
Jadi, kecepatan luncur kembang api pada saat t = 3 sekon adalah 296 m/s.

2. Sebuah bola tennis ditembakkan ke atas. Jika tinggi bola tennis (cm) dari permukaan
tanah setelah t detik dirumuskan dengan h(t) = 120t – 5t2 maka tentukan tinggi
maksimum yang dapat dicapai bola tennis tersebut.
Penyelesaian : Bola tennis akan mencapai ketinggian maksimum dari permukaan
tanah untuk t yang memenuhi h’ (t) = 0 dan h” (t) < 0
h’ (t) = 0
120 – 10t = 0
10t = 120
t = 12
Oleh karena h” (x) = -10 < 0, maka bola tennis akan mencapai ketinggian
maksimum dari permukaan tanah. Selanjutbnya, dengan mensubtitusikan t = 12 ke
h(t) diperoleh :
h (12) = 120 (12) - 5 (12)2 = 720
Dengan demikian tinggi maksimum yang dapat dicapai bola tennis adalah 720 cm.

Turunan Implisit Page 9


Kalkulus II

3. Sebuah perusahaan memproduksi x unit barang perhari dengan biaya x 3 - 600 x2 +


112.500x rupiah. Berapa unit barang yang harus di produksi setiap harinya supaya
biaya produksi menjadi minimal?
Penyelesaian :
Misalkan biaya produksi perhari adalah p (x), maka biaya produksi akan
minimum untuk nilai x yang memenuhi persamaan p’(x) = 0 dan p” (x) > 0
3x2 - 1.200x + 112.500= 0
x2 - 400x + 37.500 = 0
(x-150) (x- 250) = 0
X = 150 atau x = 250
Oleh karena itu p”(x) = 6x-1.200 dan p”(250)= 6(250)- 1.200= 300>0, maka jumlah
barang yang harus diproduksi tiap harinya agar biaya minimum adalah 250 unit.

Turunan Implisit Page 10


Kalkulus II

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
1) Turunan Implisit dapat di hitung seperti contoh di atas.
2) Variabel Turunan Implisit dapat ditulis dengan F(x,y).
3) Aplikasi Turunan Implisit dalam kehidupan sehari-hari dapat
digunakan untuk menghitung kecepatan luncur kembang api serta
tinggi maksimum bola tennis

3.1 Saran
Semua pengetahuan mengenai turunan implisit tentunya akan sangat
bermanfaat untu kita semua, karena turunan implisit juga bisa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2012. Fungsi Implisi, (online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_implisit, diakses 26 Desember 2012)
Rohma, aizzael. 2010. Turunan Implisit, (online). (http://aizzael-
rohma.blogspot.com/2010/10/kalulus-turunan-implisit.html, diakses 27 Desember
2012)
Sunismi. 2001. Kalkulus 1. Malang: Universitas Islam Malang.
Martono, koko. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.

Turunan Implisit Page 11

Anda mungkin juga menyukai