2. Organizing
Seiring dengan dilakukannya perencanaan, keterampilan dari organisasi
mampu membantu manajemen industri berjalan dengan lancar.
Dengan menetapkan proses dan juga struktur internal hingga mengetahui
karyawan atau tim mana yang nantinya paling sesuai untuk melakukan beberapa tugas
spesifik, menjaga seluruh karyawan dan seluruhnya secara terorganisir adalah salah
satu fungsi penting dari manajemen.
Jadi, pihak manajemen perusahaan tidak melulu harus memberikan tugas
secara efisien dan memastikan karyawannya mempunyai apa yang dibutuhkan untuk
bisa menyelesaikan tugas mereka, tapi manajemen juga harus mampu mengatur dan
juga merespon segara tantangan baru. Cara ini akan bisa dilakukan dalam bentuk
penyesuaian waktu untuk suatu proyek ataupun mengalokasikan kembali tugas dari
tim yang satu ke tim yang lainnya.
3. Leading
Proses kepemimpinan juga harus bisa dibawa ke arah yang lebih kuat saat
ditetapkan agar bisa dikomunikasikan pada proses, produk dan juga layanan terbaru,
atau kebijakan dari internal industri.
Seorang pemimpin bisa memanifestasikan dirinya dengan berbagai cara, seperti
mengenali kapan karyawan memerlukan dorongan tertentu dan pujian tertentu untuk
bisa menangani konflik yang terjadi antar anggota tim secara lebih tegas dan adil.
Sehingga, kerap kali seorang manajer harus menjadi pemimpin bahkan selama
interaksi terjadi untuk bisa mendukung, mendorong dan juga memotivasi
bawahannya.
4. Control.
Kontrol dalam hal manajemen adalah tentang memastikan target akhir industri secara
lebih memadai dengan menciptakan perubahan yang memang dibutuhkan.
2. Perilaku Organisasi dalam Administrasi Publik berkenaan dengan proses- proses tempat
sumber daya dan personel public diorganisir dan dikoordinasikan untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan me-manajemen keputusan-keputusan
dalam kebijakan publik. Administrasi Publik bertujuan memecahkan masalah-masalah
publik melalui perbaikan-perbaikan terutama dibidang organisasi, sumber daya manusia
dan keuangan (Tawai,2013:20).
Menurut Robbins (2008:59), ada empat faktor yang membentuk perilaku, yaitu :
1. Penguatan Positif
Dimaksudkan bahwa dengan pemberian hadiah, motivasi, penghargaan, maka perilaku
seseorang akan semakin baik dan terpacu melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan
organisasi.
2. Penguatan Negatif
Penguatan negatif dimaksudkan dengan menunda memberikan hadiah, atau sebaliknya
dari penguatan positif. Perilaku dan Pengembangan Organisasi
3. Hukuman
Berupa tindakan-tindakan untuk mengubah perilaku agar sesuai dengan yang dikehendaki
organisasi.
4. Pemunahan
Berupa tindakan untuk menghilangkan sama sekali perilakuburuk individu yang tidak
sesuai dengan kehendak organisasi.
Sentot Imam Wahjono (2010:9) menjabarkan lebih lanjut bahwa perilaku dalam
organisasi berasal dari dua sumber yaitu individu dan kelompok karena keduanya saling
berinteraksi sehingga pada suatu titik sangat sulit dibedakan lagi asal-usul perilaku yang
terdapat dalam suatu organisasi.