Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI SEDERHANA
Dosen Pengampuh : Anil Hakim Syofra, S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Nurul Syakinah (21051048)
2. Risky Adha Manurung (21051049)
3. Sri Rezki Febriani (21051053)
4. Laurentina Sitompul (21051064)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehpoadiran Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Fungsi Kompleks”. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca tentang Fungsi Sederhana. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah karuniakan pada kami sehingga makalah ini dapat tersusun dari
berbagai sumber, baik dari media buku maupun media Internet.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan yang Maha Sempurna,
karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun unruk perbaikan makalah ini
selanjutnya. Terutama saran dan kritik dari Bapak Anil Hakim Syofra, S.Pd.,M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Fungsi Kompleks ini.
Demikian makalah ini kami susun agar dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan
pengetahun. Apabila dalam penulisan terdapat kesalahan dan kekhilafan. Kami mohon saran
dan kritiknya. Terima Kasih.

Kisaran, Januari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1 Fungsi Eksponen, Trigonometri dan Hyperbolik .................................................
2.2 Fungsi Logaritma dan Invers ...............................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Matematika merupakan ilmu yang digunakan secara luas di berbagai bidang kehidupan,
termasuk untuk menyelesaikan masalah di berbagai bidang tersebut. Permasalahan pada
berbagai bidang tersebut kemudian diidentifikasi, dirumuskan, dan dimodelkan untuk bisa
mengetahuisolusinya. Maka dari itu diperlukan suatu pemikiran yang logis, rasional, dan
eksak agar dapat mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Penggunaan matematika untuk bidang disiplin ilmu disebut dengan matematika terapan,
salah satu bentuknya yaitu membahas tentang seberapa besar tingkat perubahan suatu
variabel akan mempengaruhi tingkat variable lainnya yang diselesaikan dengan pendekatan
diferensial. Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan
diferensial dapat pula disidik kedudukan-kedudukan khusus dari fungsiyang dipelajari
misalnya titik maksimum, titik belok, dan titik minimum. Manfaat dari konsep diferensial
dapat menjadi alat untuk menganalisis dalam bidang bisnis dan ekonomi karena dalam
bidang tersebut sangat umum terjadi masalah terkait perubahan, penentuan tingkat
maksimum, maupun penentuan tingkat minimum. Di dalam diferensial juga menyangkut
fungsi yang mengandung hanya satu variabel bebas dalam persamaannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu fungsi eksponen, trigonometri dan hyperbolik?
2. Apa itu fungsi logaritma dan invers?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu fungsi eksponen, trigonometri, dan hyperbolik.
2. Untuk mengetahui apa itu fungsi logaritma dan invers.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK


1. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen:
z = x + yi
ez = ex (cos y + i sin y)
Definisi:
Fungsi eksponen adalah fungsi f yang menentukan z ke ez. Rumusnya ialah f(z) = ez . Fungsi
eksponen dengan peubah bebas z = x + yi (x dan y bilangan real) adalah ez = ex (cos y + i sin
y ).
Dari definisi ini, jika :
❖ y = 0 maka ez = ez merupakan fungsi eksponen real
❖ x = 0 maka eiy = cos y + i sin y yang kita kenal sebagai rumus Euler dan kebenaranya
dapat diperiksa melalui deret Maclaurin untuk ez, dengan mengganti z dengan iy.
Turunan fungsi f(z) = ez didapat sebagai berikut :
f(z) = ez = ex ( cos y + i sin y )
bagian real dan imaginer berturut-turut :
❖ u (x,y) = ex cos y
❖ v (x,y) = ex sin y
fungsi u, v, ux, uy , vx , vy adalah fungsi yang kontiniu untuk setiap x dan y dan persamaan
Cauchy Rieman dipenuhi dengan demikian diperoleh :
f(z) = ux + ivx
f(z) = ex cos y + i ex sin y , berarti :
𝑑
𝑒 𝑧 = ez , ada untuk setiap z pada bidang z
𝑑𝑧

Jadi f(z) = ez merupakan fungsi yang menyeluruh, sifat-sifat fungsi eksponen merupakan
teorema-teorema ringan yang boleh dijadikan rumus.
Contoh:

Tentukan nilai z yang memenuhi persamaan 𝑒 (2𝑧 −10) = 1


Jawab:
Misalkan: z = x + yi → 2z – 1 = (2x - 1) + 2yi
𝑒 (2𝑧 −10) = 1
𝑒 (2𝑧 −10) ( cos 2y + i sin 2y) + 1 (cos 00 + i sin 00 )
Dengan menggunakan kesamaan dua bilangan kompleks dalam bentuk polar, diperoleh:

𝑒 (2𝑧 −10) = 1 = e0
2x – 1 = 0
1
X=2

Cos 2y = cos 00 dan sin 2y = sin 00 didapat y = k π, k bilangan bulat memenuhi dua persamaan
tersebut. Maka nilai z yang memenuhi persamaan adalah:
Z = x + yi
1
Z = 2 + k π i, k bilangan bulat.

2. Fungsi Trigonometri
Definisi yang akan diberikan cukup konsisten dengan rumus Euler
eiy = cos y + sin iy
e-iy = cos y – i sin y
Dengan menjumlahkan dan mengurangkan kedua rumus tersebut diperoleh :
𝑒 𝑖𝑦 + 𝑒 −𝑖𝑦
cos y = 2

𝑒 𝑖𝑦 − 𝑒 −𝑖𝑦
sin y = 2𝑖

Jika z suatu bilangan kompleks, maka cos z dan sin z juga suatu bilangan kompleks, sehingga
didefenisikan:
Definisi 1:
𝑒 𝑖𝑦 + 𝑒 −𝑖𝑦
cos z = 2

𝑒 𝑖𝑦 − 𝑒 −𝑖𝑦
sin z = 2𝑖

Fungsi h (z) eiz dan H(z) = e-iz masing-masing merupakan fungsi yang menyeluruh. Dengan
demikian kombinasinya (jumlah dan selisih) merupakan fungsi yang menyeluruh.
Dari definisi diperoleh:
f(z) = cos z dan g(z) = sin z
Merupakan fungsi yang menyeluruh atau analitik pada setiap titik dibidang –z.
Definisi 2:
Empat bentuk fungsi trigonometri lain didefinisikan sebagai berikut:
sin 𝑧
➢ tan z = cos 𝑧
cos 𝑧
➢ cot z = sin 𝑧
1
➢ sec z = cos 𝑧
1
➢ csc z = sin 𝑧

Dari definisi tersebut, maka fungsi f1(z) = tan z dan f2(z) = sec z, analitik pada setiap titik z di
bidang z dengan cos z  0, sedangkan fungsi g1(z) = cot z dan g2(z) = csc z, analitik pada setiap
titik z di bidang z, dengan sin z  0.
Contoh :
𝜋
Jabarkan dan sederhanakanlah cos (4 + 𝑎)

Jawab:
𝜋 𝜋 𝜋
cos (4 + 𝑎) = cos 4 cos a – sin 4 sin a
1 1
= 2 √2 cos a - 2 √2 sin a
𝜋 1
cos (4 + 𝑎) = 2 √2 (cos a – sin a)

3. Fungsi Hyperbolik
Fungsi hyperbolik didefinisikan sebagai kombinasi dari fungsi eksponen, seperti berikut:
Definisi 1:
Fungsi sinus hyperbolik dan cosinus hyperbolik adalah
𝑒 𝑧 + 𝑒 −𝑧
sinh z = 2

𝑒 𝑧 + 𝑒 −𝑧
cosh z = 2

Definisi 2:
Empat fungsi hyperbolik lain didefinisikan seperti pada fungsi trigonometri:
sinh 𝑧
➢ tanh z = cosh 𝑧
cosh 𝑧
➢ coth z = sinh 𝑧
1
➢ sech z = cosh 𝑧
1
➢ csch z = sinh 𝑧

Fungsi f1(z) = tanh z, f2(z) = sech z analitik disetiap titik pada bidang –z kecuali untuk cosh z
= 0, sedangkan fungsi g1(z) = coth z, g2(z) = csch z analitik disetiap titik pada bidang –z, kecuali
sinh z = 0.
Contoh:
Carilah turunan pertama dari fungsi hyperbolic f(x) = sinh (3x)
Jawab:
f(x) = sinh (3x) f’(x) = cosh (3x).(3)
= 3 cosh (3x)
Jadi f(x) = sinh (3x) maka f’(x) = cosh (3x)

2.2 Fungsi Logaritma dan Invers

1. Fungsi Logaritma

Bentuk umum:

Jika ay = x dengan a ≥ 0 dan a ≠ 1 maka y = alog x

Grafik fungsi logaritma dibedakan menjadi dua yaitu untuk 0 < a < 1 dan untuk a > 1.

1) Grafik y = alog x, untuk 0 < a < 1

1
Dipelajari salah satu kasus yaitu y = 2 log x .

1
Fungsi y = 2 log x memiliki sifat-sifat:

a) terdefinisi untuk semua x > 0;

b) jika x mendekati nol maka y besar sekali dan bertanda positif;

c) untuk x = 1, y = 0;

d) untuk x lebih besar dari 1, y berharga negatif, jika x semakin besar maka y semakin

kecil.

Dari uraian di atas, ditambah dengan tabel yang berisi beberapa nilai fungsi berikut ini, grafik
1
y = 2 log x dapat digambarkan seperti di bawah ini.

x 1 1 2 4 8 16
2
a
log x 1 0 -1 -2 -3 -4
2) Grafik y = alog x, untuk a > 1

Dipelajari salah satu kasus yaitu y = 2x.

Fungsi y = 2x memiliki sifat-sifat:

a) terdefinisi untuk semua x > 0;

b) jika x mendekati nol maka y kecil sekali dan bertanda negatif;

c) untuk x = 1, y = 0;

d) untuk x lebih besar dari 1, y berharga positif, jika x semakin besar, maka y semakin

besar pula.

Dari uraian di atas, ditambah dengan tabel yang berisi beberapa nilai fungsi berikut ini, grafik

y = 2log x dapat digambarkan seperti di bawah ini.

X 1 1 2 4 8 16
2
2
log -1 0 1 2 3 4

x
Dalam fungsi logaritma dikenal satu fungsi khusus yaitu fungsi logaritma dengan bilangan

pokok e, yang disebut logaritma Napier, disingkat ln (dibaca len). Jadi logaritma dengan

bilangan pokok e adalah y = elog x = ln x.

2. Fungsi Invers

Fungsi dari invers merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya. Pada

umumnya, invers fungsi dinyatakan dengan lambang f-1. Fungsi invers juga mempunyai istilah

sebagai fungsi kebalikan. Fungsi invers ini merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dengan

fungsi asalnya. Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa suatu fungsi f akan mempunyai

invers, yaitu f−1 jika dan hanya jika fungsi f bijektif atau dalam korespondensi satu-satu.

Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f dapat dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

• Memisalkan f(x) = y

• Menyatakan x dalam y

• Menentukan rumus dari f-1 (x) dengan mengingat f-1 (y) = x dan mengganti variabel y

dengan x.

Contoh:

Diketahui f: R → R dengan f(x) = 2x - 5. Tentukan f-1 (x)!

Memisalkan f(x) = y = f(x) = 2x - 5 menjadi y = 2x - 5


Menentukan rumus dari f-1 (x) dengan mengingat f-1 (y) = x dan mengganti variabel y dengan

x.

y = 2x – 5

2x = y + 5

(𝑦+5)
x= 2

(𝑦+5)
f-1 (x) = 2
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
• Fungsi eksponen
z = x + yi
ez = ex (cos y + i sin y)
• Fungsi trigonometri
𝑒 𝑖𝑦 + 𝑒 −𝑖𝑦 sin 𝑧 1
cos z = tan z = cos 𝑧 sec z = cos 𝑧
2

𝑒 𝑖𝑦 − 𝑒 −𝑖𝑦 cos 𝑧 1
sin z = cot z = csc z = sin 𝑧
2𝑖 sin 𝑧

• Fungsi hyperbolic
𝑒 𝑧 + 𝑒 −𝑧 sinh 𝑧 1
sinh z = tanh z = cosh 𝑧 sech z = cosh 𝑧
2

𝑒 𝑧 + 𝑒 −𝑧 cosh 𝑧 1
cosh z = coth z = csch z = sinh 𝑧
2 sinh 𝑧

• Fungsi logaritma
Bentuk umum: Jika ay = x dengan a ≥ 0 dan a ≠ 1 maka y = alog x

• Invers

Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f dapat dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Memisalkan f(x) = y

2) Menyatakan x dalam y

3) Menentukan rumus dari f-1 (x) dengan mengingat f-1 (y) = x dan mengganti variabel y

dengan x.

3.2 SARAN
Kami sebagai penyusun menyadari akan banyaknya kesalahan dan kekurangan dari makalah

yang telah kami susun ini. Sehingga dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari Pembaca

yang dapat membangun untuk perbaikan kami kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA
Churchill. Complex Variabels. New York. mc graw hill book company inc 1960
John D Paliouras. complex variebles for scientist and engginers new york, maemillan
publishing. 1975
Prayitno,Budhi dan Chairani,Zahra. Matematika untuk SMU jilid 3A semester 1.
Jakarta: Erlangga. 2003
Wirodikromo,Sartono. Matematika 2000 untuk Smu jilid 6, semester 2 Jakarta: Erlangga.
2003

Anda mungkin juga menyukai