Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANDIRI

MAKALAH FUNGSI LINEAR DAN SISTEM PERSAMAAN


MATA KULIAH :
MATEMATIKA EKONOMI
DOSEN:
HANDRA TIPA, S.Pd .,M.Ak.

DI SUSUN OLEH :
NURUL AINI
NPM :
160810233

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PUTRA BATAM
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat serta hidayah-NYA, penyusunan makalah matematika ekonomi sebagai tugas mandiri
dapat terselesaikan. Penyusunan makalah matematika ekonomi ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mandiri dan agar dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Pada kesempatan kali ini,saya sebagai penyusun makalah mengucapkan Terimakasih


kepada Bapak Handra Tipa S.Pd,. M.Ak , selaku dosen pengampu matematika ekonomi yang
sudah membimbing. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat
waktu.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kesalahan baik dari segi tulisan maupun penggunaan kata. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kebaikan untuk
masa yang akan datang.

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar belakang ...................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan………………………………………………………………5

BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Bisnis………………….5

2.2 Fungsi Linear…………………………………………………………………6

2.3 Melukis Grafik dan Fungsi Linear……………………………………………..8

2.4 Gradien dan Persamaan Garis Lurus…………………………..………..……..9

2.5 Hubungan Dua Buah Garis …………………………………………….……..11

2.6 Contoh Soal Aplikasi dalam Ekonomi…………………………………….….12

BAB III
PENUTUP ……………………………………………………...………………..16

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................16
3.2 Saran...................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Konsep “fungsi” merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang matematika.
Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengertian sehari-hari fungsi bermakna guna atau manfaat. Kata fungsi dalam
matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) digunakan untuk
menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan, sehingga fungsi
dapat dikatakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara dua himpunan. Penerapan fungsi
dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari,
karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan
fungsi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Untuk mengkaji dan mengulas tentang fungsi linear dan system persamaan, maka
diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud dengan fungsi linear ?


2. Apakah yang di maksud dengan persamaan linear
3. Apakah yang di maksud dengan gradient garis dan gambar grafiknya ?
4. Apakah system persamaan (hubungan dua garis lurus) ?
5. Bagaimana aplikasi fungsi linear dan system persamaan dalam bisnis dan manajemen
?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah matematika ekonomi mengenai aplikasi aljabar dalam
bisnis adalah agar pembaca dapat lebih memahami mengenai apa yangdi maksud dengan
fungsi linear dan system persaman.

4
Dengan memahami materi mengenai fungsi linear dan system persamaan, maka kita
dapat menghitung dan menggambarkan grafik mengenai fungsi permintaan, fungsi
penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar, pengaruh
subsidi terhadap keseimbangan pasar, fungsi biaya, fungsi penerimaan, fungsi profit dan
sebagainya.

1.4 METODE PENULISAN

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain
seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Bisnis

James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam
tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Matematika bisnis merupakan salah satu ilmu matematika terapan, dimana masalah
yang muncul dalam ekonomi / bisnis seperti biaya, harga, upah, tenaga kerja, permintaan dan
penawaran, penghasilan dan laba, produksi dan sebagainya diselesaikan dengan
menggunakan analisis matematika untuk mendapatkan kesimpulan dan keputusan terbaik.
Suatu model ekonomi / bisnis hanya merupakan kerangka teoritis, sehingga model ekonomi /
bisnis harus bersifat matematis. Jika suatu model mempunyai bentuk matematis, biasanya
model tersebut terdiri dari himpunan persamaan persamaan yang dibentuk untuk model
tersebut.

5
2.2 Fungsi Linier
Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut
sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier adalah:
y = a + bx; Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut: Ax + By + C = 0

Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya.
Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien, dan konstanta.

1. Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan
lainnya. Variabel dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas : variabel yang menjelaskan variabel lainnya
Variabel terikat : adalah variabel yang diterangkan oleh variabel bebas.
2. Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di depan suatu variabel,
terkait dengan variabel yang bersangkutan.
3. Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu variabel apapun.

Fungsi Kuadrat adalah Fungsi yang pangkat tertinggi dari variabel adalah dua.
Bentuk umum dari fungsi Kuadrat : y = f (x) = ax2 + bx + c
dimana :
Y = Variabel terikat
X =Variabel bebas
a, b = koefisien, Dan a ≠ 0
c = konstanta.
Menentukan persaman garis :
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, antara lain:

1. Metode dua titik dan


2. Metode satu titik dan satu kemiringan.

1. Metode dua titik :

Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1, y1) dan (x2, y2),
maka rumus persamaan liniernya adalah:

6
Contoh :

Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik koordinat A (3, 3) dan B (2, 1)
Jawab :
Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.
Persamaan yang diperoleh:

–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.

2. Metode satu titik dan satu kemiringan :


Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan (m)dapat dibentuk sebuah
persamaan linier dengan rumus sebagai berikut:

Y – Y1 = m (X – X1)

Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(3, 5) maka x1 = 3, y1 = 5.

7
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 3)
y – 5 = –2x + 6
y = –2x + 6 + 5
y = –2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0

2.3 Melukis grafik fungsi linier

Langkah-langkah melukis grafik fungsi linier :


1. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A( x1, 0)
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B( 0, y1)
3. hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus

Persamaan linier juga dapat ditulis ditulis dengan simbol y = ax + b


Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke kanan atas
Jika b bernilai negative : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah
Jika b bernilai nol : digambarkan garis yg sejajar dengan sumbu datar x

Contoh :
Persamaan linear Y=4+2x
a. Di umpamakan X = 0, maka y = 4+2(0)
Y=4
Titiknya adalah (0,4)

b. Di umpamakan Y=0, maka 0= 4+2X


-2x =4-0
X =4/-2
X =-2
Titiknya adalah (-2,0)

8
Gambar grafik:

Grafik persamaan Y=4+2x


5
4
3
2 Y-Values
1
0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0

2.4 Gradien dan persamaan garis lurus.

Menentukan gradien dari persamaan garis lurus


1. Persamaan garis lurus : ax + by = c maka gradiennya m = - a/b
Contoh :
Tentukan gradient dari persamaan garis 4x + 5y = 9
Langkah pertama diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx + c
sehingga

2. Persamaan garis lurus : y = ax + b maka m = a


Contoh :
Tentukan gradient garis dari y = 4x + 6
Persamaan garis y = 4x + 6 sudah memenuhi bentuk y = mx + c. Jadi, nilai m = 4.

3. Garis yang sejajar sumbu x memiliki persamaan y = c dan m = 0

9
4. Garis yang sejajar sumbu y memiliki persamaan x = c dan tidak memiliki gradient

Titik potong dua buah garis

Menentukan titik potong dua buah garis lurus identik dengan menyelesaikan
penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel baik dengan metode eleminiasi,
metode substitusi maupun metode grafik
Contoh :
Tentukan titik potong persamaan linear dua variabel x + y = 4 dan x + 2y = 6 jika x, y
variabel pada himpunan bilangan real.
Penyelesaian:
Pertama kita harus mencari koordinat titik potong di x dan y pada persamaan x + y = 4 dan x
+ 2y = 6. Sekarang kita cari titik potong di x dan y persamaan x + y = 4, yakni:
jika x = 0, maka:
x+y=4
0+y=4
y = 4 => titik potong di y (0, 4)

jika y = 0, maka:
x+y=4
x+0=4
x = 4, => titik potong di x (4, 0)
Jadi titik potong persamaan x + y = 4 adalah (0,4) dan (4,0)
Kita cari titik potong di x dan y persamaan x + 2y = 6, yakni:
jika x = 0, maka:
x + 2y = 4
0 + 2y = 4
y = 2 => titik potong di y (0, 2)

jika y = 0, maka:
x + 2y = 6
x+0=6
x = 6, => titik potong di x (6, 0)

10
Jadi titik potong persamaan x + 2y = 6 adalah (0,2) dan (6,0)

Berdasarkan gambar grafik sistem persamaan dari x + y = 4 dan x + 2y = 6 di atas


tampak bahwa koordinat titik potong kedua garis adalah (3, 1). Jadi, himpunan penyelesaian
dari sistem persamaan x + y = 4 dan x + 2y = 6 adalah {(3, 1)}.

2.5 Hubungan dua buah garis:

1. Berimpit
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari

garis yan lain. Dengan demikian , garis akan berimpit dengan garis

, jika

2. Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan

lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan sejajar

dengan garis , jika

11
3. Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama dengan

lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan berpotongan

dengan garis , jika

4. Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan
kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan

demikian , garis akan tegak lurus dengan garis , jika atau

2.6 CONTOH SOAL APLIKASI DALAM BISNIS DAN MANAJEMEN

1. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan (demand) mencerminkan jumlah barang yang di minta (Q) dengan harga
barang tersebut (P) . persamaan atau fungsi permintaan dapat di tulis :
P = F(Q) atau Q = F(P)
12
Fungsi permintaan suatu barang di tunjukkan dalam persamaan P = 60 – 4Q.
sementara itu, Fungsi penawarannya adalah P = 20 + 2Q. tentukan :
1. Harga dan jumlah barang
2. Besar keseimbangan pasar dan bentuk grafiknya.
Jawab :
P = 60 – 4Q
P = 25 + Q (-)
0 = 35 – 5Q
5Q = 35
Q = 35/5
Qe = 7

P = 25 + (7)
Pe = 32

Titik keseimbangan pasar yaitu ( Qe, Pe)/ (7,32)

Gambar grafiknya :
P = 60 – 4Q P = 25 + Q
Apabila Q = 0 Apabila Q = 0
P = 60 – 4 (0) P = 25 + (0)
P = 60 jadi , (0,60) P = 25 jadi, (0,25)
Apabila P = 0 Apabila P = 0
0 = 60 – 4Q 0 = 25 + Q
4Q = 60 -Q = 25
Q = 60/4 Q = 25/ -1
Q = 15 , jadi (15,0) Q = -25 jadi, (-25,0)

grafik
100

50
Y-Values
(7,32)
0
-30 -20 -10 0 10 20

13
2 . pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar
Fungsi permintaan P = 8 + Q dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan
pajak sebesar Rp. 3,-/unit
Tentukannlah :
1. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum pajak.
2. Harga dan jumlah keseimbangan pasar setelah pajak.
3. Beban pajak yang di tanggung oleh konsumen
4. Beban pajak yang di tanggung oleh produsen
5. Jumlah pajak yang di terima oleh pemerintah
6. Gambar grafiknya.
Jawab :
1. harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum pajak.
a. Pd = Ps
7 + Q = 16 – 2Q P = 7+Q
3Q = 9 P = 7+3
Qe = 3 Pe = 10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak (Qe,Pe) / ( 3,10 )
2 . harga dan jumlah keseimbangan pasar setelah pajak
Pe = 16 – 2Q + t
= 16 – 2Q + 3
= 19 – 2Q
Ps = Pd
19 – 2Q = 10 + Q
3Q = 9
Qe’ = 4
Pe’ = 19 – 2Q
=19 – 2(4)
= 19 – 8
= 11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak (Qe’, Pe’)/ ( 4,11 )
3. Beban pajak yang harus di tanggung konsumen

14
Tk = Pe’ –Pe
= 11 – 10
=1
4. Beban pajak yang di tanggung oleh produsen
Tp = t – tk
=3 – 1
=2
5. Jumlah pajak yang di terima oleh pemerintah
T = Qe’ x t
=4x3
= 12
6. Gambar grafiknya
*P = 8 + Q P = 19 – 2Q
Apabila Q = 0 Apabila Q = 0
P = 8 + (0) P = 19 – 2(0)
P = 8 jadi (0,8) P = 19 jadi (0,19)
Apabila P= 0 Apabila P = 0
0=8+Q 0 = 19 – 2Q
-Q = 8 -2Q = 19
Q = 8/-1 Q = 19 / 2
Q = -8 jadi (-8, 0) Q= 9,5 Jadi ( 9,5, 0)
*P= 16 – 2Q P=7+Q
Apabila Q = 0 Apabila Q = 0
P = 16 – 2(0) P=7+0
P = 16 jadi (0,16) P = 7 jadi (0,7)
Apabila P = 0 Apabila P = 0
0 = 16 – 2Q 0=7+Q
2Q = 16 -Q = 7
Q = 16/2 Q = 7 / -1
Q = 8 jadi ( 8,0) Q = -7 jadi ( -7 , 0)

15
GRAFIK
20
18
16
14
12 (4,11)
10
8 (3,10)
Y-Values
6
4
2
0
-10 -5 0 5 10 15

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang
sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk
matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada umumnya semakin banyak jumlah
suatu barang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian
mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru
menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus-
menerus ditambah.

3.2 SARAN

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi fungsi linear dan system
persamaan. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penyusun banyak berharap pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun pada penyusun. Demi sempurnanya penyusunan makalah ini, kami
berharap kritik dan saran oleh para pembaca.

16

Anda mungkin juga menyukai