FUNGSI LINEAR
Dosen Pengampu :
Fisy Amalia, S.E, M.M
Disusun Oleh :
Kaisyah
Dewi
Hanum
Sadam
. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................7
3.1 Pengertian Fungsi Linear.....................................................................................7
3.2 Menyelesaikan persoalan fungsi linear................................................................9
3.2.1 Membuat kurva fungsi linear........................................................................9
3.2.2 Bentuk Kurva Suatu Fungsi........................................................................10
3.2.3 Gradien dan Persamaan garis lurus............................................................11
3.2.4 Hubungan dua garis lurus...........................................................................12
3.3Penggunaan Fungsi Linear dalam Ekonomi.......................................................14
3.3.1 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Permintaan....................................14
3.3.2 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Penawaran (Supply Function).......15
3.3.3 Penerapan Fungsi Linear Pada Pajak..........................................................16
3.4 Cara Menentukan Kemiringan dan Titik Potong Sumbu..................................17
3.4.1 Bentuk Umum Fungsi Linear.....................................................................17
3.4.2 Koefisien Arah / Lereng Garis....................................................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................19
4.1 Kesimpulan........................................................................................................19
4.2 Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era informasi dan era globalisasi dewasa ini yang diwarnai oleh
persaingan yang ketat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), sangat membutuhkan manusia-manusia cerdas, terampil dan
profesional yang sanggup menguasai sains dan teknologi. Soedjadi (1994 : 1)
mengemukakan bahwa untuk menghadapi abad 21 diperkirakan akan diwarnai
oleh persaingan, bangsa Indonesia mutlak perlu memiliki warga yang bermutu
dan berkualitas tinggi.Dalam upaya pengembangan kualitas manusia
Indonesia, patokan minimal yang harus dicapai adalah tumbuhnya
kemampuan berpikir logis dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik.
Untuk itu, sistem pembelajaran yang mengutamakan matematika dan ilmu
pengetahuan lainnya menjadi prasyarat bagi proses pendidikan untuk
membentuk manusia Indonesia yang mampu menghadapi dan mengantisipasi
tantangan di masa yang akan datang (Semiawan, 1991 : 35).
1.3 Tujuan
Menguraikan Penerapan dari Sistem Perasamaan Linier, Sistem Persamaan
Kuadrat dan Sistem Persamaan Linier 2 Variabel
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Dalam dunia nyata khususnya dalam bidang ekonomi terdapat berbagai persoalan
yang muncul dari fenomena ekonomi yang kompleks. Sehingga untuk menjawab
persoalan tersebut diperlukan solusi yang ideal, solusi tersebut sulit diperoleh jika
persoalan- persoalan tersebut muncul dari sebuah fenomena ekonomi yang kompleks
yang perlu penyederhanaan. Fenomena tersebut menjadi kompleks karena hubungan
yang terjadi antara variabel-variabel ekonomi tersebut sangat kompleks.
Penyederhanaan fenomena tersebut adalah dengan memilih variabel-variabel yang
penting saja dengan mengganggap variabel yang lain bernilai konstan. Sehingga
penyederhanaan seuah fenomena ekonomi ekonomi yang kompleks tersebut dapat
disederhanakan menjadi sebuah model ekonomi karena model ekonomimerupakan
suatu kerangka kasar dari sebuah fenomena ekonomi yang sesungguhnya dan yang
terjadi di dunia nyata. Untuk dapat mewakili fenomena ekonomi maka model
ekonomi tersebut dapat berbentuk sebuah model ekonomi matematika dan model
ekonomi non matematika. Model ekonomi yang berbentuk non matematis merupakan
sebuah pernyataan yang bisa terdiri dari satu atau lebih kalimat pernyataan, dimana
setiap kalimat tersebut menyatakan secara eksplisit hubungan kualitatif antar variabel.
Sedangkan model ekonomi yang berbentuk matematis adalah sebuah model ekonomi
yang terdiri dari satu atau sekumpulan persamaan matematis, persamaan tersebut
terdiri dari variabel, konstanta, koefisien dan/atau parameter dimana terdapat
hubungan fungsional yang bersifat kuantitatif antar variabel. Sehingga bisa dikatakan
juga bahwa model ekonomi yang berbentuk matematis juga merupakan suatu
penyederhanaan dari sebuah model ekonomi non matematis yaitu penyederhanaan
hubungan antar variabel dari bentuk kualitatif yang abstrak menjadi suatu bentuk
kuantitatif. Salah satu bentuk model ekonomi yang berbentuk matematis adalah
fungsi penawaran, fungsi permintaan dimana telah dilakukan penyederhaan hubungan
fungsional variabel-variabel ekonomi yang berpengaruh, model ekonomi tersebut
berbentuk suatu persamaan matematika
yang linear ataupun non linear.(Kalangi, 2015).
Dalam Dumairi (2015), fungsi linear adalah suatu fungsi yang sangat sering
digunakan oleh ahli ekonomi dan bisnis dalam menganalisis dan memecahkan
masalahmasalah ekonomi, dikarenakan kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis
dapat disederhanakan atau diterjemahkan kedalam model yang berbentuk linear.
Penerapan fungsi linear dalam teori ekonomi makro adalah dalam fungsi pajak,
fungsi investasi, fungsi ekspor- impor, pendapatan nasional serta analisis IS-LM.
Sedangkan dalam ekonomi mikro fungsi linear dapat diterapkan kedalam model
ekonomi yaitu model ekonomi fungsi penawaran dan fungsi permintaan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pengertian Fungsi Linear
Fungsi adalah suatu persamaan yang mempunyai dua buah variabel atau lebih di
mana variabel yang satu mempunyai hubungan ketergantungan (hubungan
fungsional) dengan variabel yang lainnya. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa
unsur. Unsur- unsur pembentuk fungsi adalah: variabel, koefisien, dan konstanta.
Variabel dan koefisien akan selalu ada dalam setiap fungsi, tetapi tidak demikian
halnya dengan konstanta. Sebuah fungsi mungkin memiliki konstanta dan mungkin
juga tidak. Tetapi walaupun suatu persamaan tersebut tidak memiliki konstanta
tidaklah mengurangi arti sebagai sebuah fungsi (Sumarminingsih, 2005).
a. Garis lurus yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) memiliki
gradient m : m=y1-y2 / x1-x2 atau m = y2-y1/x2-x1
b. Persamaan garis lurus yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah :
-y-y1 = x-x1
-y2-y1 = x2-x1
c. Persamaan garis lurus yang bergradien m dan melalui titik A(x1,
y1), fungsinya adalah :
Y = m (x-x1) + y1
FS = FD
(Fungsi Penawaran =Fungsi Permintaan)
Yaitu pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan
3.3.3 Penerapan Fungsi Linear Pada Pajak
Pajak adalah jenis pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap
produsen/penjual sehingga beban pajak akan menambah besarnya biaya yang
harus dipikul oleh produsen/penjual. Akibatnya harga yang ditawarkan akan
naik, kenaikannya sebesar pajak yang dibebankan. Ada dua macam pajak,
antara lain :
a. Pajak perunit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang
besarnya tetap untuk setiap unit barang.
d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break Even
Point)
Fungsi linear adalah suatu fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi yaitu 1.
Misalnya f(x) = 5, g(x) = 2x + 4 dll. Gambar grafik dari suatu fungsi linear
merupakan garis lurus. Perhatikan gambar dibawah :
Gambar tersebut adalah gambar dari fungsi y=x-2. Gambarnya berupa garis lurus
yang memotong sumbu x dan memotong sumbu y. Perhatikan bahwa gambar grafik
tersebut memotong sumbu x di 2 dan memotong sumbu y di -2. Untuk
menggambarkan suatu fungsi linear. Kita hanya perlu mencari 2 titik yang memenuhi
persamaannya dan menarik garisnya. Misalnya gambar grafik dari y=x-2 seperti
gambar di atas. Kita masukkan nilai x. Untuk , maka nilai y=1-2 atau y=-2 yaitu
koordinat (0,-2). Sehingga untuk menggambarkan grafik dari fungsi y=x-2 kita hanya
perlu menarik garis lurus dari kedua titik tersebut.
Kemiringan dari fungsi linear adalah sama dengan perubahan variable terikat x dibagi
dengan perubahan dalam variable bebas y.Kemiringan juga disebut gradient yang
dilambangkan dengan huruf m. Dimana m =
a) Bentuk umum fungsi linear adalah Y = a0 + a1x dimana a, tidak sama dengan
nol. Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan titik potong.
b) Ada dua cara menentukan persamaan garis. Diantaranya adalah metode Dua
Titik dan Metode Satu Titik dan satu kemiringan.
c) Hubungan dua macam garis lurus diantaranya adalah :
1. Berpotongan
2. Sejajar
3. Berhimpit
4. Tegak Lurus
d) Bentuk umum persamaan linear adalah y = a +bx, dimana a adalah penggal
garisnya pada sumbu vertical –y, sedangkan b adalah koefisien arah atau
lereng garis yang bersangkutan
e) 4 macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan
linear antara lain:
1. Cara dwi – koordinat
2. Cara koordinat – lereng
3. Cara penggal – lereng
4. Cara dwi – penggal
f) Pencarian akar-akar persamaan linear dapat dilakukan melalui 3 macam cara
yaitu :
1. Cara eliminasi
2. Cara substitusi
3. Cara determinan
4.2 Saran
Beberapa hal yang perlu diketahui pada suatu fungsi linear adalah :
1. Gambar dari suatu fungsi linear pasti merupakan suatu garis lurus
2. Domain pada suatu fungsi linear adalah ( -∞, ∞)
3. Kemiringan grafik pada suatu fungsi linear adalah konstanta dari
x. Misalnya y =2x. Kemiringan dari grafik y=2x adalah 2. Ini
dapat dicari menggunakan turunan pertama.
4. Dua garis yang mempunyai kemiringan sama, pasti kedua
garis tersebut tidak akan pernah berpotongan.
5. Dua garis yang mempunyai kemiringan berbeda, pasti
akan berpotongan.
6. Jika kemiringan dilambangkan m, maka dua garis tegak lurus jika
m1xm2=-1
DAFTAR PUSTAKA
Markaban. 2004.Fungsi,Persamaan,Pertidaksamaan.