Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI

FUNGSI LINEAR

Dosen Pengampu :
Fisy Amalia, S.E, M.M

Disusun Oleh :

Kaisyah
Dewi
Hanum
Sadam

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


GANESHA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Fungsi Linear” dengan tepat waktu. Tujuan disusunnya makalah ini
dimaksudkan agar dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
Fungsi Linear.

. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................7
3.1 Pengertian Fungsi Linear.....................................................................................7
3.2 Menyelesaikan persoalan fungsi linear................................................................9
3.2.1 Membuat kurva fungsi linear........................................................................9
3.2.2 Bentuk Kurva Suatu Fungsi........................................................................10
3.2.3 Gradien dan Persamaan garis lurus............................................................11
3.2.4 Hubungan dua garis lurus...........................................................................12
3.3Penggunaan Fungsi Linear dalam Ekonomi.......................................................14
3.3.1 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Permintaan....................................14
3.3.2 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Penawaran (Supply Function).......15
3.3.3 Penerapan Fungsi Linear Pada Pajak..........................................................16
3.4 Cara Menentukan Kemiringan dan Titik Potong Sumbu..................................17
3.4.1 Bentuk Umum Fungsi Linear.....................................................................17
3.4.2 Koefisien Arah / Lereng Garis....................................................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................19
4.1 Kesimpulan........................................................................................................19
4.2 Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam era informasi dan era globalisasi dewasa ini yang diwarnai oleh
persaingan yang ketat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), sangat membutuhkan manusia-manusia cerdas, terampil dan
profesional yang sanggup menguasai sains dan teknologi. Soedjadi (1994 : 1)
mengemukakan bahwa untuk menghadapi abad 21 diperkirakan akan diwarnai
oleh persaingan, bangsa Indonesia mutlak perlu memiliki warga yang bermutu
dan berkualitas tinggi.Dalam upaya pengembangan kualitas manusia
Indonesia, patokan minimal yang harus dicapai adalah tumbuhnya
kemampuan berpikir logis dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik.
Untuk itu, sistem pembelajaran yang mengutamakan matematika dan ilmu
pengetahuan lainnya menjadi prasyarat bagi proses pendidikan untuk
membentuk manusia Indonesia yang mampu menghadapi dan mengantisipasi
tantangan di masa yang akan datang (Semiawan, 1991 : 35).

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa Pengertian Fungsi Linear?
B. Bagaimana Menyelesaikan Persoalan Fungsi Linear?
C. Bagaimana Penggunaan Fungsi Linear dalam Ekonomi?
D. Bagaimana Cara Menentukan Kemiringan dan Titik Potong Sumbu?
E. Bentuk Umum Fungsi Linear

1.3 Tujuan
Menguraikan Penerapan dari Sistem Perasamaan Linier, Sistem Persamaan
Kuadrat dan Sistem Persamaan Linier 2 Variabel
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Dalam dunia nyata khususnya dalam bidang ekonomi terdapat berbagai persoalan
yang muncul dari fenomena ekonomi yang kompleks. Sehingga untuk menjawab
persoalan tersebut diperlukan solusi yang ideal, solusi tersebut sulit diperoleh jika
persoalan- persoalan tersebut muncul dari sebuah fenomena ekonomi yang kompleks
yang perlu penyederhanaan. Fenomena tersebut menjadi kompleks karena hubungan
yang terjadi antara variabel-variabel ekonomi tersebut sangat kompleks.
Penyederhanaan fenomena tersebut adalah dengan memilih variabel-variabel yang
penting saja dengan mengganggap variabel yang lain bernilai konstan. Sehingga
penyederhanaan seuah fenomena ekonomi ekonomi yang kompleks tersebut dapat
disederhanakan menjadi sebuah model ekonomi karena model ekonomimerupakan
suatu kerangka kasar dari sebuah fenomena ekonomi yang sesungguhnya dan yang
terjadi di dunia nyata. Untuk dapat mewakili fenomena ekonomi maka model
ekonomi tersebut dapat berbentuk sebuah model ekonomi matematika dan model
ekonomi non matematika. Model ekonomi yang berbentuk non matematis merupakan
sebuah pernyataan yang bisa terdiri dari satu atau lebih kalimat pernyataan, dimana
setiap kalimat tersebut menyatakan secara eksplisit hubungan kualitatif antar variabel.
Sedangkan model ekonomi yang berbentuk matematis adalah sebuah model ekonomi
yang terdiri dari satu atau sekumpulan persamaan matematis, persamaan tersebut
terdiri dari variabel, konstanta, koefisien dan/atau parameter dimana terdapat
hubungan fungsional yang bersifat kuantitatif antar variabel. Sehingga bisa dikatakan
juga bahwa model ekonomi yang berbentuk matematis juga merupakan suatu
penyederhanaan dari sebuah model ekonomi non matematis yaitu penyederhanaan
hubungan antar variabel dari bentuk kualitatif yang abstrak menjadi suatu bentuk
kuantitatif. Salah satu bentuk model ekonomi yang berbentuk matematis adalah
fungsi penawaran, fungsi permintaan dimana telah dilakukan penyederhaan hubungan
fungsional variabel-variabel ekonomi yang berpengaruh, model ekonomi tersebut
berbentuk suatu persamaan matematika
yang linear ataupun non linear.(Kalangi, 2015).
Dalam Dumairi (2015), fungsi linear adalah suatu fungsi yang sangat sering
digunakan oleh ahli ekonomi dan bisnis dalam menganalisis dan memecahkan
masalahmasalah ekonomi, dikarenakan kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis
dapat disederhanakan atau diterjemahkan kedalam model yang berbentuk linear.
Penerapan fungsi linear dalam teori ekonomi makro adalah dalam fungsi pajak,
fungsi investasi, fungsi ekspor- impor, pendapatan nasional serta analisis IS-LM.
Sedangkan dalam ekonomi mikro fungsi linear dapat diterapkan kedalam model
ekonomi yaitu model ekonomi fungsi penawaran dan fungsi permintaan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pengertian Fungsi Linear
Fungsi adalah suatu persamaan yang mempunyai dua buah variabel atau lebih di
mana variabel yang satu mempunyai hubungan ketergantungan (hubungan
fungsional) dengan variabel yang lainnya. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa
unsur. Unsur- unsur pembentuk fungsi adalah: variabel, koefisien, dan konstanta.
Variabel dan koefisien akan selalu ada dalam setiap fungsi, tetapi tidak demikian
halnya dengan konstanta. Sebuah fungsi mungkin memiliki konstanta dan mungkin
juga tidak. Tetapi walaupun suatu persamaan tersebut tidak memiliki konstanta
tidaklah mengurangi arti sebagai sebuah fungsi (Sumarminingsih, 2005).

 koefisien adalah faktor perkalian dalam beberapa suku dari sebuah


polinomial, deret, atau ekspresi; biasanya berupa angka, tetapi bisa juga
ekspresi apa pun. Dalam kasus terakhir, variabel yang muncul di koefisien
sering disebut parameter, dan harus dibedakan dengan jelas dari variabel lain.
 Konstanta adalah suku pada operasi aljabar yang berupa bilangan dan tidak
memuat variabel. Bilangan tersebut bernilai tetap (konstan)
 Konstanta sifatnya tetap dan tidak terikat dengan suatu variable apapun.
Contoh : Y =0,8X+ 5
Keterangan :
 X = Variabel bebas adalah variable yang nilainya tidak tergantung pada
variable lain.
 Y = Variabel terikat adalah variable yang nilainya tergantung pada variable
lain.
 0,8 = koefisien variable X
 5 = adalah konstanta
Fungsi linear adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai
satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga
sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier
adalah y = f(x) = ax + b. Metode dua titik (dwi koordinat ) merupakan metode
pembentukan persamaan linear (garis lurus) dari dua buah titik yang
diketahui: (y-y1)/(x-x1) dan dapat didistibusikan menjadi y = (y2-y1)/(x2-x1)
x + (y1x2 – x1y2)/(x2-x1) Ada dua fungsi linear dimana fungsi linear pertama
yaitu Y=ax+b dan fungsi linear yang kedua yaitu Y'=a'x+b'. Kedua fungsi
linear berada dalam berbagai keadaan. Dua buah garis lurus mempunyai
empat macam kemungkinan bentuk hubungan yaitu berhimpit, sejajar,
berpotongan, tegak lurus (Markaban, 2004).
Oleh karena itu fungsi linear sering disebut dengan persamaan garis lurus
dengan bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
Bentuk umum fungsi linear 2 variabel (x &
y) Y = a0 +a1x
Dimana :
A0 konstanta, nilainya positif, negative, atau nol
A1 koefisien, nilainya positif, negative, atau nol
Contoh : y = 4+2x
F : x -> mx + c atau f(x) = mx + c atau y = mx + c
 M adalah gradient / kemiringan / kecondongan (2)
 C adalah konstanta (4)
Contoh lain fungsi linear :
Y = 2x + 5
Y = -3x + 2
3.2 Menyelesaikan persoalan fungsi linear
Didalam menyelesaikan persoalan fungsi linear ada 4 cara yang perlu diketahui, yaitu

3.2.1 Membuat kurva fungsi linear


Adapun cara membuat kurva linear antara lain :
a. Dengan cara sederhana (curvet raicing process)
Yaitu dengan menggunakan table x dan y, dimana kita tentukan dulu nilai
x sebagai variable bebas, maka dengan memasukkan beberapa nilai x kita
akan memperoleh nilai y.
Misalkan : y = 4 + 2x
X -2 -1 0 1 2
Y 0 2 4 6 8

Lalu titik-titik dalam tersebut ditandai dan dihubungkan menghasilkan


garis seperti dalam kurva berikut ini :

b. Dengan cara matematis (menggunakan ciri-ciri yang penting)


Yaitu dengan mencari titik potong untuk sumbu x dan juga sumbu y.

Langkah-langkah membuat grafik fungsi linear dengan cara matematis :


 Tentukan titik potong dengan sumbu x,y = o diperoleh koordinat A
(x1,0)
 Tentukan titik potong dengan sumbu y,x = 0 diperoleh koordinat
B (0, y1)
 Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis
lurus. Contoh :
Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik fungsi dapat digambarkan
menggunakan ciri-ciri penting, yaitu :
 Titik potong fungsi dengan sumbu y, x = 0, maka y = 4.
Jadi titiknya adalah A (0,4)
 Titik potong fungsi dengan sumbu x, y = 0, maka x = -1. Jadi
titiknya adalah B (-2, 0 )

Dengan menggunakan kedua ciri ini maka kita dapat menggambar


grafik fungsi y = 4 + 2x seperti terlihat pada gambar berikut :

3.2.2 Bentuk Kurva Suatu Fungsi


Persamaan linear juga dapat ditulis dengan symbol y = ax + b (ini untuk
mempermudah dalam memahami gambar)
 Jika b bernilai positif : fungsi linear digambarkan garis dari kiri
bawah ke kanan atas
 Jika b bernilai negative : fungsi linear digambarkan garis dari kiri
atas ke kanan bawah
 Jika b bernilai nol : digambarkan garis yang sejajar dengan
sumbu datar x
 Apabila b bernilai negative, contoh : Y = 10 – 2X maka kurva
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah seperti gambar berikut :

 Apabila b bernilai positif, misalnya : y = 3 + 2X maka kurva


bergerak dari kiri bawah ke kanan atas seperti gambar berikut :

3.2.3 Gradien dan Persamaan garis lurus


Gradien adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linear, biasanya
koefisien ini melekat pada variable X (sisi vertical) / (sisi horizontal).
Jika gambar kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah maka nilai
gradiennya negative dan juga sebaliknya.
Contoh :
Y = -x + 3
Jika x = 0 -> y = 3, koordinat (0,3)
Jika y = 0 -> x = 3, koordinat (3,0)

a. Garis lurus yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) memiliki
gradient m : m=y1-y2 / x1-x2 atau m = y2-y1/x2-x1
b. Persamaan garis lurus yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah :
-y-y1 = x-x1
-y2-y1 = x2-x1
c. Persamaan garis lurus yang bergradien m dan melalui titik A(x1,
y1), fungsinya adalah :
Y = m (x-x1) + y1

3.2.4 Hubungan dua garis lurus

 Dua garis lurus yang sejajar


Sejajar terjadi ketika dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan
garis yang satu sama dengan kemiringan garis yang lain (m1=m2)
 Dua garis lurus yang berhimpit
Berhimpit akan terjadi ketika dua buah garis akan berhimpit apabila
persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional
terhadap) persamaan garis yang lain. Y1 = mx1 + b1 akan berhimpit
dengan y2 = mx2 + b2, jika y1 = ny2 ; a1 = na2 ; b1 = nb2
 Dua garis lurus yang berpotongan
Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila kemiringan
garis yang satu tidak sama dengan kemiringan garis yang lain(m1 ≠
m2)/
Untuk fungsi linear yang saling berpotongan, maka untuk mencari titik
potongnya dapat dilakukan dengan cara :
1. Metode Grafik
2. Metode Substitusi
3. Metode Eliminasi
4. Metode Campuran
 Dua garis lurus yang tegak lurus
Tegak lurus (termasuk garis lurus berpotongan) akan terjadi saat dua
garis akan saling tegak lurus apabila kemiringan garis yang satu
merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain dengan tanda
yang berlawanan (m1=-1/m2). Atau nilai perkalian kemiringannya
menghasilkan nilai -1 (m1xm2=-1)
3.3 Penggunaan Fungsi Linear dalam Ekonomi
Penerapan suatu fungsi linear dalam ekonomi sangatlah banyak entah itu fungsi linear
maupun non-linear. Fungsi linear sering dijumpai dalam suatu analisa yang
membutuhkan suatu kurva. Oleh karena itu materi fungsi khususnya fungsi linear
wajib dikuasai. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan fungsi linear di bidang
ekonomi:

3.3.1 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Permintaan


(Demand Function)
Fungsi Permintaan menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta oleh konsumen dengan anggapan bahwa factor-faktor
lain tetap, yaitu selera tetap, pendapatan tetap dan harga barang-barang lain
tetap,maka ini menandakan bahwa apabila harga turun jumlah barang yang
diminta oleh konsumen naik, demikian pula sebaliknya.

1. Pada saat harga turun P1 ke P2, maka permintaan naik dari Q1 ke Q2


2. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka permintaan turun dari Q1 ke Q3

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. P = harga per unit ; Q = Quantitas barang
2. Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
3. P dan Q positif
4. Pada suatu tingkatan harga hanya terkandung nilai kuantitas
dan sebaliknya
5. Skala P dan Q tidak perlu sama, karena harga tidak sama
dengan kuantitas.

3.3.2 Penerapan Fungsi Linear Pada Fungsi Penawaran (Supply Function)


Fungsi Penawaran menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan kepada konsumen, dengan anggapan factor-faktor
lain tetap. Maka apabila tingkat harga meningkat, jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, demikian pula sebaliknya.

1. Pa -> Pc : Jumlah barang yang ditawarkan naik Qa - > Qc


2. Pa -> Pb : Jumlah barang yang ditawarkan turun Qa -> Qb
3.3.1 Penerapan Fungsi Linear Pada Market Ekulibrium
Pasar suatu jenis barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila
jumlah barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh
persamaan :

FS = FD
(Fungsi Penawaran =Fungsi Permintaan)
Yaitu pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan
3.3.3 Penerapan Fungsi Linear Pada Pajak
Pajak adalah jenis pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap
produsen/penjual sehingga beban pajak akan menambah besarnya biaya yang
harus dipikul oleh produsen/penjual. Akibatnya harga yang ditawarkan akan
naik, kenaikannya sebesar pajak yang dibebankan. Ada dua macam pajak,
antara lain :
a. Pajak perunit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang
besarnya tetap untuk setiap unit barang.

Fungsi sebelum pajak : FS -> P = aQ + b


Fungsi setelah pajak : FSt -> P = )aQ+ b) + t
 Pajak yang ditanggung konsumen : (Pt – P) Qt
 Pajak yang ditanggung produsen : (Qt.t) – (Pt – P) Qt
 Pajak yang diterima pemerintah : Qt.t
b. Pajak Persentase
Pajak Persentase adalah pajak yang dipungut pemerintah dengan
persentase yang tetap terhadap penjualan. Pajak persentase.
Fungsi sebelum pajak : FS -> P = aQ + B
Setelah Pajak : FSr -> P = (aQ+ b) (1+r)
Fungsi sebelum subsidi : FS -> P = aQ + b
Fungsi setelah subsidi : FSs -> P = aQ + b – S
3.4 Cara Menentukan Kemiringan dan Titik Potong Sumbu
3.4.1 Bentuk Umum Fungsi Linear
Y = a0 + a1 X
Di mana a, tidak sama dengan nol.
Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan-titik potong. Bentuk seperti
ini bila dilihat dari letak kedua variable X dan Y, maka bentuk ini dapat
disebut sebagi eksplisit. Karena variable bebas X dan Variabel terikat Y
saling terpisah oleh tanda tangan sama dengan (=)
Bentuk umum : y = a +bx, dimana a : konstanta dan b: koefisien / gradient
/ koefisien arah /slope
Contoh : y = 3 + 2x
3.4.2 Koefisien Arah / Lereng Garis
Kemiringan dari fungsi linear adalah sama dengan perubahan variable
terikat y dibagi dengan perubahan dalam variable bebasb x. Kemiringan
juga disebut gradient yang dilambangkan dengan huruf m. Jadi, Contoh :
Kemiringan = m = ∆𝑦 atau y2-y1
∆x x2-x1
Contoh : y = 15 – 2x, kemiringannnya adalah -2.Ini berarti bahwa untuk
setiap kenaikkan satu unit variable x akan menurunkan 2 unit variable y.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Fungsi linear adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para ahli
elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah ekonomi.
Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat
disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier. Beberapa
penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:

a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar

b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk

c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.

d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break Even
Point)

e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

f. Model Penentuan Pendapatan Nasional

Fungsi linear adalah suatu fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi yaitu 1.
Misalnya f(x) = 5, g(x) = 2x + 4 dll. Gambar grafik dari suatu fungsi linear
merupakan garis lurus. Perhatikan gambar dibawah :

Gambar tersebut adalah gambar dari fungsi y=x-2. Gambarnya berupa garis lurus
yang memotong sumbu x dan memotong sumbu y. Perhatikan bahwa gambar grafik
tersebut memotong sumbu x di 2 dan memotong sumbu y di -2. Untuk
menggambarkan suatu fungsi linear. Kita hanya perlu mencari 2 titik yang memenuhi
persamaannya dan menarik garisnya. Misalnya gambar grafik dari y=x-2 seperti
gambar di atas. Kita masukkan nilai x. Untuk , maka nilai y=1-2 atau y=-2 yaitu
koordinat (0,-2). Sehingga untuk menggambarkan grafik dari fungsi y=x-2 kita hanya
perlu menarik garis lurus dari kedua titik tersebut.
Kemiringan dari fungsi linear adalah sama dengan perubahan variable terikat x dibagi
dengan perubahan dalam variable bebas y.Kemiringan juga disebut gradient yang
dilambangkan dengan huruf m. Dimana m =

a) Bentuk umum fungsi linear adalah Y = a0 + a1x dimana a, tidak sama dengan
nol. Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan titik potong.
b) Ada dua cara menentukan persamaan garis. Diantaranya adalah metode Dua
Titik dan Metode Satu Titik dan satu kemiringan.
c) Hubungan dua macam garis lurus diantaranya adalah :
1. Berpotongan
2. Sejajar
3. Berhimpit
4. Tegak Lurus
d) Bentuk umum persamaan linear adalah y = a +bx, dimana a adalah penggal
garisnya pada sumbu vertical –y, sedangkan b adalah koefisien arah atau
lereng garis yang bersangkutan
e) 4 macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan
linear antara lain:
1. Cara dwi – koordinat
2. Cara koordinat – lereng
3. Cara penggal – lereng
4. Cara dwi – penggal
f) Pencarian akar-akar persamaan linear dapat dilakukan melalui 3 macam cara
yaitu :
1. Cara eliminasi
2. Cara substitusi
3. Cara determinan
4.2 Saran
Beberapa hal yang perlu diketahui pada suatu fungsi linear adalah :

1. Gambar dari suatu fungsi linear pasti merupakan suatu garis lurus
2. Domain pada suatu fungsi linear adalah ( -∞, ∞)
3. Kemiringan grafik pada suatu fungsi linear adalah konstanta dari
x. Misalnya y =2x. Kemiringan dari grafik y=2x adalah 2. Ini
dapat dicari menggunakan turunan pertama.
4. Dua garis yang mempunyai kemiringan sama, pasti kedua
garis tersebut tidak akan pernah berpotongan.
5. Dua garis yang mempunyai kemiringan berbeda, pasti
akan berpotongan.
6. Jika kemiringan dilambangkan m, maka dua garis tegak lurus jika
m1xm2=-1
DAFTAR PUSTAKA
Markaban. 2004.Fungsi,Persamaan,Pertidaksamaan.

Soedjadi, 1994. Memantapkan Matematika Sekolah Sebagai Wahana Pendidikan dan


Penalaran Kebudayaan. (Surabaya : Program Pasca Sarjana Pendidikan IKIP
Surabaya)

Sumarminingsih,E.2005.Fungsi Linier. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai