Anda di halaman 1dari 17

APLIKASI FUNGSI DALAM EKONOMI I

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi

Dosen Pengampu:

Aswan Efendi, S.PdI, M.Pd

Disusun Oleh kelompok V

1. Ayu Annisa Nasution (0305193171)


2. Muhammad Yusril Mahendra (0305192032)
3. Wagiarni (0305192113)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘ alamin puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Subhana Wa ta’ala yang
mana kita masih diberi iman hingga detik ini, dimana pula sehingga dapat membaca makalah yang
penulis buat yang dijadikan bahan diskusi pada hari ini.

Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam mari
kita perbanyak sholawat dengan mengharap syafaatnya di yaumil akhir kelak Aamiin Allahumma
Aamiin.

Kali ini kami dari kelompok V diberi amanah untuk mempresentasikan materi dengan judul “Aplikasi
Fungsi Dalam Ekonomi I” pada Mata Kuliah Matematika Ekonomi yang diampu oleh Bapak Aswan
Efendi. Semoga dengan materi singkat kami ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan kamipun sadar
akan kekurangan didalam makalah yang kami buat ini.

Maka dari itu kami mengharap Bapak dan Teman-teman sekalian dapat memberikan masukan baik itu
kritik ataupun saran, agar kedepannya kami dapat membuat yang lebih baik lagi. Dan penulis
ucapankan terimahkasih kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
Tujuan Masalah.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran............................................................................................5
 Pengertian Fungsi..................................................................................................................5
 Fungsi Permintaan dan Penawaran........................................................................................5
2. Keseimbangan Pasar....................................................................................................................10
 Pengertian harga..................................................................................................................10
 Harga Pasar..........................................................................................................................10
 Keseimbangan Pasar............................................................................................................10
3. Perpajakan dan Subsidi................................................................................................................12
 Pengertian Pajak dan Subsidi...............................................................................................12
 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar...................................................................13
 Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar................................................................14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................16
Kesimpulan......................................................................................................................................16
Saran................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Matematika berasal dari kata Yunani yaitu mathemata yang berarti segala sesuatu yang harus
dipelajari, sedangkan ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu οἶκος (oikos) yang berarti
keluarga, rumah tangga dan νόμος (nomos), atau peraturan, aturan, hukum. Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran sehingga dapat
menghadapi masalah ekonomi dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Diambil dari kata Yunani, maka
disimpulkan bahwa matematika ekonomi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sesuai
dengan aturan yang ditetapkan dalam kaidah ekonomi.

Maka itu para ahli ekonomi sering menggunakan matematika dalam menyelesaikan masalah ekonomi
salah satu di antaranya adalah materi fungsi. Materi ini digunakan dalam menyelesaikan fungsi
permintaan dan fungsi penawaran terbukti dengan adanya materi perkuliahan sub pokok fungsi
digunakan untuk menyelesaikan fungsi permintaan dan fungsi penawaran.

Berawal dari pemikiran Adam Semith dan kemudian bersama dikembangkan Linoleh Jean Baptiste
Say, Thomas Malthus dan David Ricardo., membentuk pemikiran tentang pasar. Didalam pengertian
Ilmu Ekonomi pasar adalah pertemuan permintaan dan penawaran. Pasar sendiri bersifat Interaktif
bukan fisik. Mekanisme pasar adalah proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran.

Pengaruh dari permintaan dan penawaran pasar sangat luas mulai harga jual dipasar , produksinya,
upah dan lainnya.

Rumusan Masalah

1) Apa itu fungsi permintaan dan penawaran


2) Apa itu keseimbangan pasar
3) Apa itu perpajakan dan subsidi

Tujuan Masalah

1) Memahami fungsi permintaan dan penawaran


2) Memahami dan menguasai keseimbangan pasar
3) Mengetahui dan memahami apa itu perpajakan dan subsidi
BAB II PEMBAHASAN

1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

• Pengertian Fungsi

Matematika merupakan ilmu yang berfungsi sebagai analisis, dapat digunakan dalam bidang ekonomi
maka daripada itu matematika dibutuhkan dalam tehnik menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan ekonomi. Dengan demikian matematika merupakan ilmu pendukung. Hal ini
diperkuat oleh teori dari arti definisi matematika yaitu “Matematika sebagai alat untuk kebutuhan
manusia dalam menghadapi kebutuhan sosial, ekonomi, dan dalam menggali rahasia alam[ CITATION
Kli73 \l 1033 ]

Jika suatu hubungan sedemikian hingga bila 𝑥 diberikan suatu nilai dan oleh hubungan itu dapat
ditentukan nilai , maka dikatakan bahwa 𝑦 adalah fungsi dari 𝑥 biasanya ditulis 𝑦 = 𝑓(𝑥)[ CITATION
Ema08 \l 1033 ]

Apabila melihat banyak sedikitnya variable maka fungsi dapat dinyatakan dalam beberapa
kemungkinan yaitu:

a. Apabila fungsi hanya memiliki dua variable missal x dan y


b. Apabila memiliki tiga variable x 1 , x 2 dan y
c. Apabila fungsi memiliki banyak variable

Adapun macam fungsi yang perlu diketahui yaitu variable, bilangan konstan dan koefisien

a. Variable

Ialah suatu besaran yang bersifattidak tetap antara masing-masing variable tersebut saling
mempengaruihnya. Notasi dari variable biasa ditulis dalam benuk huruf missal x, y atau z. ada dua
macam dalam variable ini yakni ada variable kuantitatif dan variable kualitatif.

Variable kuantitatif ialah varibael yang sifatnya berubah-ubah dan nilainya dapat diukur misal meter,
kilogram ataupun rupiah. Sedangkan variable kualitatif ialah variable yang sifatnya tidak tetap dan
nilainya tidak dapat diukur misal kepuasan, selera, rasa bahagia ataupun sedih.

b. Bilangan Konstan

Untuk setiap fungsi tidak mesti memiliki bilangan konstan. Ada atau tidak bilangan konstan pada
matematika ekonomi tergantung masalahnya. Apakah masalahnya memiliki nilai tetap, seperti biaya
tetap, harga tetap dan lainnya. Jadi, bilangan konstan adalah bilangan tetap.

Ada dua jenis bilangan konstan yakni Bilangan Konstan Absolut yakni bilangan yang nilainya tetap
disetiap fungsi, misal 1, 2, 3 dan seterusnya. Yang kedua Bilangan Konstan Parametris ialah bilangan
konstan yang nilainya berubah-ubah untuk setiap fungsi, biasa dalam bentuk notasi huruf a,b,c dan
seterusnya.

c. Koefisien

Merupakan bilangan konstan yang terletak didepan variable independen dan menjadi satu kesatuan,
misal angka 2 pada 2 x pada persamaan nomor 1 dan 2
• Fungsi Permintaan dan Penawaran

a. Pengertian permintaan

Hukum permintaan berbunyi: “jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta per unit
waktu akan turun. Begitu sebaliknya, jika harga barang turun, jumlah barang yang diminta per unit
waktu akan naik”

Jumlah barang yang dibeli dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di pasar dalam satu
periode tertentu. Dari definisi tersebut terkandung hubungan antara jumlah barang yang dibeli
(diminta) dengan tingkat harganya. Hubungan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel permintaan,
kemudian digambarkan dalam bentuk Kurva Permintaan Permintaan berdasarkan asumsi Ceteris
Paribus, artinya faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan. Diketahui permintaan akan barang X
dapat terlihat pada tabel berikut ini: tabel permintan akan barang

Harga (Rp) Jumlah yang diminta Qd


(pcs)
100.000 200
50.000 300
20.000 400

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

Kurva permintaan bentuknya selalu turun miring dari kiri atas ke kanan bawah atau dikatakan
kurvanya mempunyai arah negatif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan yang terbalik antara jumlah
yang dibeli dengan harganya. Sifat ini kemudian dirumuskan menjadi: Hukum pembelian/ permintaan
atau The Law of Downward Sloping Demand/ First Law of Demand.

Adapun rumusnya

Q=a−bP atau P=a−bQ

Keterangan

Q = banyak barang yang ditawarkan


P = harga barang
a = konstanta
b = kemiringan/gradient

Faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan:


1) Pendapatan tetap. Apabila pendapatan naik, walaupun harga suatu barang naik maka tidak
menurunkan jumlah yang dibeli, karena konsumen merasa mampu.
2) Selera harus tetap dan tidak berubah. Misal orang tidak merasa suka makan nasi sehingga
pembelian beras akan berkurang dalam sebulan. Berarti berubahnya selera seorang
menyebabkan permintaan akan berkurang.
3) Harga barang-barang lain tetap tidak berubah: Terutama barang-barang susbstitusi, sebab
kalau harga barang-barang lain naik maka permintaan akan barangbarang lain akan
berkurang. Misalnya: Harga mentega naik, maka permintaan terhadap mentega akan
berkurang. Tetapi apabila harga barang lain (terutama pengganti mentega) juga naik maka
permintaan akan mentega tidak akan berkurang.
4) Tidak diketemukan barang pengganti (substitusi): Apabia diketemukan barang subsitusi dari
suatu barang x , maka dengan tidak merubah barang x tadi, ada kemungkinan bahwa
permintaan barang x akan berubah.
5) tidak ada pengharapan perubahan harga yang langsung: Apabila harga turun dan orang
mengharapkan bahwa harga terus turun, maka orang tidak akan tergesa-gesa membeli barang.
Tetapi apabila harga naik dan akan ada perkiraan kenaikkan menerus maka orang akan buru-
buru membeli barang.
6) Barang dibeli tidak untuk mendapatkan penghargaan masyarakat (social prestige).

Orang membeli berlian untuk mendapatkan penghargaan masyarakat supaya terkenal sebagai orang
kaya. Tetapi misalnya berlian tersebut tidak lagi merupakan ukuran untuk penghargaan masyarakat,
maka walaupun harga berlian sangat murah mungkin orang tidak akan mem-belinya lagi. Mengapa
jadi jumlah barang yang dibeli akan menjadi sedikit apabila harga barang tersebut naik atau jumlah
yang dibeli naik apabila harga barang tersebut turun? Hal tersebut karena tiap perubahan harga akan
menimbulkan dua pengaruh (efek):

Misalkan harga suatu barang x naik:

a) Apabila harga dari barang x naik, maka orang akan mencoba mengganti barang x yang
sekarang mahal harganya dengan barang lain, disebut dengan Substitution Effect.
b) Apabila harga dari barang x naik, maka orang akan merasa bahwa akan menjadi miskin, oleh
karena itu orang akan membeli lebih sedikit barang x tersebut. Hal ini disebut dengan Income
Effect.

b. Pengertian Penawaran

Jumlah barang yang ditawarkan (dijual) dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di pasar
dalam satu periode tertentu. Dalam definisi tersebut terkandung hubungan antara jumlah barang yang
dijual dengan harganya. Hubungan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel penawaran, kemudian
digambarkan dalam bentuk Kurva Penawaran. Penawaranan berdasarkan asumsi Ceteris Paribus,
artinya faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi tidak mengalami perubahan. Diketahui
penawaran akan barang x dapat terlihat pada tabel berikut ini:[ CITATION Dra17 \l 1033 ]

Harga per pcs (Rp) Jumlah yang ditawarkan Qs


(pcs)
500 900
400 800
300 600
200 375
100 100

penawaran
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550

Kurva penawaran bentuknya selalu naik dari kiri bawah kekanan atas atau dikatakan kurvanya
mempunyai arah positif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan yang langsung antara jumlah yang
dijual dengan harganya. Sifat ini kemudian dirumuskan menjadi: Hukum penjualan atau hukum
penawaran.

Rumusnya misalkan diketahui penawaran akan barang x ditulis dalam bentuk persamaan matematika
adalah sebagai berikut:

Q=a+bP atau P=a+bQ

Keterangan

Q = banyak barang yang ditawarkan


P = harga barang
a = konstanta
b = kemiringan/gradient
“Apabila harga suatu naik maka jumlah yang dijual menjadi bertambah dan sebaliknya apabila harga
suatu barang turun maka jumlah yang dijual juga turun”.Hukum penawaran ini berdasarkan asumsi
Ceteris Paribus artinya faktor-faktor lainnya tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor lain yang
tidak mengalami perubahan:

1) Jumlah penjual di pasar tetap.


2) Harga dari faktor produksi yang dipakai dalam proses produksi tetap.
3) Teknik produksi tidak berubah.
4) Tidak ada perkiraan bahwa harga di masa yang akan datang berubah.

Adapun factor yang mempengaruhi tingkat penawaran

1) Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan

Jika biaya produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis
dan produk tidak laku terjual.dengan adanya tekhnologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan
biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2) Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan
ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan
tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3) Pajak

Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4) Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang
beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.

5) Prediksi / perkiraan harga di masa depan

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga
naik akibat berbagai faktor.Rumus fungsi permintaan dan penawaran

P−P1=Q−Q 1
P 2−P1=Q2−Q1

Keterangan

P= harga Q = permintaan

P 1 = harga diketahui 1 Q 1 = permintaan diketahui 1

P 2= harga diketahui 2 Q 2 = permintaan diketahui 2

Contoh: jika harga suatu barang Rp20.000,00 per pcs maka jumlah permintaan 20 pcs. Dan jika harga
barang Rp10.000,00maka jumlah permintaan 30 pcs. Tentukan persamaan fungsi permintaan.

Penyelesaian

Diketahui P 1 = Rp20.000

P 2= Rp10.000

Q 1 = 20

Q 2 = 30

P−P1=Q−Q 1
P 2−P1=Q2−Q1

P−20000=Q−20
10000−20000=30−20
P−20000 Q−20
=
−10000 10

10 P−200000=−10000 Q+ 200000

10 P=−10000 Q+ 400000

−10000 Q+400000
P=
10

P=−1000Q+ 40000 atau menjadi P=40000−1000 Q

2. Keseimbangan Pasar

• Pengertian harga

Setiap barang yang memiliki nilai akan mampu ditukar dengan barang lain secara bebas dan ketika
nilai yang dimiliki barang tersebut dinyatakan dengan uang, maka nilai itu disebut dengan harga. Jadi
harga adalah nilai barang. Dengan demikian, secara sederhana, harga dapat didefinisikan sebagai nilai
tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

• Harga Pasar

Harga terbentuk ketika terjadi pertemuan antara permintaan dan penawaran. Dalam hal ini, Ada
kesepakatan antara harga yang diminta pembeli dengan harga yang ditawarkan oleh penjual Pada
prinsipnya, harga terbentuk ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan
penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar atau equilibrium price
adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Ada kesepakatan antara harga yang diminta oleh pembeli dan harga yang ditawarkan
penjual untuk suatu barang yang sedang ditransaksikan. Titik temu kedua harga ini kemudian
disepakati sebagai harga keseimbangan pasar.

• Keseimbangan Pasar

Pembentukan Harga (Harga dan kuantitas keseimbangan): Permintaan dan penawaran masing-masing
merupakan suatu rencana membeli/menjual dalam berbagai kemungkinan tingkat harga yang terjadi di
pasar. Pada suatu ketika akan terjadi kesamaan dalam rencana membeli/menjual yang disebut Harga
pasar (harga keseimbangan/ Equilibrium). Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah
dengan kualitas barang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk
mendapatkan keuntungan banyak. Kecenderungan berlawanan ini tidak akan menghasilkan transaksi
jika tidak ada kesepakatan harga. Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara
pembeli dan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakan harga pasar,
dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium price.

Permintaan=Penawaran

Demand=Supply

Q D=Q S=Q E
P D=P S=P E

Keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara sistematis dan grafis akan seperti ini

Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan sama dengan
kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun
akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara
grafik harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva
penawaran (titik E/titik equilibrium).

Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan. Biasanya pemerintah
mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar keseimbangan pasar selalu terjaga, adapun upaya
yang dilakukan oleh pemerintah yaitu pengendalian harga

Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen. Bentuk kontrol
harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar (price floor) dan harga maksimum
(price ceilling).

a) Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor

Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya terlalu rendah, sehingga
dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa tersebut. Untuk membantu mengurangi kerugian
maka pemerintah menetapkan harga jual terendah barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga
terendah, tapi pemerintah akan menetapkan harga di atas harga itu.

Biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada
kelebihan penawaran (excess supply). Nah kalau ada kelebihan begini, pemerintah akan membeli
kelebihannya, disimpan dan dijual kemudian hari.
b) Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price Ceilling

Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah menetapkan harga jual tertinggi
sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh konsumen secara wajar. Harga tertinggi di sini adalah
harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan patokan harga tertinggi yang
diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau sama dengan harga itu, tetapi tidak boleh
melebihi harga tersebut.

Jika kebijakan ini nantinya akan menghasilkan kelebihan permintaan, sehingga nantinya akan ada
kekurangan pasokan barang atau kelangkaan (shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal ini
adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport barang atau mendorong peningkatan produksi.

3. Perpajakan dan Subsidi

• Pengertian Pajak dan Subsidi

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara


berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Terdapat jenisjenis
pajak antara lain pajak penghasilan (PPH), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak pertambahan nilai
(PPN).

Pajak persentase atau pajak proporsional adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang
diperhitungkan sebesar presentase (%) yang tetap dari hasil penerimaannya. Pajak persentase
dituliskan sebesar t% maka harga penawarannya akan bertambah sebesar t% sari harga penawaran
sebelumnya. Jika harga penawaran sebelum pajak adalah P = f (Q) dan ada pajak sebesar t %, maka
harga penawaran setelah pajak adalah P ‘’ = (100 + t)%. Untuk menentukan pajak per unit setelah
kena pajak sebesar t % adalah :

t%
t perunit = t% ( P)= ×P'
1−t %

Fungsi penawaran sebelum pajak adalah P=F (Q)

Fungsi penawaran setelah pajak adalah P=F (Q)+ t

Sedangkan subsidi kebalikan daripada pajak subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah
kepada produsen sehingga harga yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pemerintah dengan harga
lebih murah daripada harga semula. Dengan adanya subsidi yang bersifat spesifik atas suatu barang
(s) maka kurva penawaran akan bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih
rendah) dari sumbu harga, sedangkan grafik fungsi permintaannya tidak terpengaruh dengan adanya
subsidi

Fungsi penawaran sebelum subsidi adalah : P=F (Q)


Fungsi penawaran sesudah subsidi adalah : P=F (Q)−s

Besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah adalah : S=s Q

Dimana

S = Jumlah subsidi

Q = Jumlah produk setelah subsidi

S = Subsidi per unit produk

• Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar

Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan. Sehingga
hanya mempengaruhi fungsi penawaran. Sedangkan pada fungsi permintaan tidak mengalami
perubahan sama sekali. Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F (Q). Dan fungsi
penawaran setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F (Q) + t. Maka keseimbangan pasarnya
adalah dengan memecahkan fungsi persamaan penawaran sebelumdan setelah dikenakan pajak. Total
pajak yang diterima oleh permerintah adalah T pemerintah = Pajak x Q pada keseimbangan stelah
pajak. Pajak yang ditanggung oleh konsumen adalah (Pt-Pe) x Qt. Sedangkan pajak yang ditanggung
oleh produsen adalah total pajak yang diterima oleh pemerintah – pajak yang ditanggung oleh
konsumen.

Contoh soal : Jika fungsi permintaan akan beras dan fungsi penawaran akan beras yang diberikan
sebagai berikut : Pd = 12- Q dan Ps = 2 + Q sedangkan pemerintah mengenakan pajak sebesar 4 setiap
unit beras yang diproduksi. Tentukan:

a. Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak


b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak

penyelesaian

a. Dari soal yang telah dijelaskan dan diketahui


Pd=12−Q
Ps=2+ Q
t=4

maka nilai keseimbangan sebelum pajak adalah

Pd=Ps

12 – Q=2+Q

−2 Q=−10

Q=5

Maka Pd=12−Q Ps=2+Q=12−5=7=2+5=7

Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum pajak adalah P adalah 7 dan Q adalah 5

b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah


Pd=12 – Q

Ps=2+ Q

Pst =2+Q+t maka Pst=2+Q+ 4 Maka Pst + 6+Q

Rumus keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah

Pd=Pst

12−Q=6+Qt

−2 Q=6−12

Q=3

Maka Pd=12 – Q Pst=6+ Qt=12 – 3=9=6+3=9

Jadi nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah P, Q adalah 9 dan 3

• Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi (s) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk yang
dihasilkan atau yang dipasarkan, sehingga harga yang berlaku di pasar lebih rendah sesuai dengan
keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat. Fungsi penawaran setelah subsidi adalah
F ( Q) = P + S atau P = F (Q) – S. Keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah Qd = Qs atau Pd = Ps.
Keseimbangan pasar setelah pajak adalah Pd = Pss. Subsidi untuk konsumen adalah Sk = (Pd- Ps ) x
Qs. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah adalah SG = s x Qs. Dan subsidi untuk produsen adalah
SP = s – ( Pd – Ps ) x QsContoh soal : Jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12 –
2P sedangkan besarnya fungsi penawaran Qs = - 4 + 2 P. Dan subsidi yang diberikan pemerintah
adalah sebesar Rp 2 setiap unit barang yang di produksi. Tentukan :

a. Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi


b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi

Penyelesaian

a. jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi

Qd=Qs

12 – 2 P=−4+2 P

−2 P – 2 P=−4−12

P=4

Maka Qd=12 – 2 P Qs=−4+ 2 P=12 – 8=−4+ 8

¿ 4=4

Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah P. Q adalah 4 dan 4

b. Jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi


Qd=12 – 2 P maka Pd=−Qd+6

Qs=−4+ 2 P maka Ps=Qs+2

Maka Pd=Ps

Qd+6=Qs

Qs=6

Maka Pss=Qs+2 – 2=3

Jadi nilai keseimbangan pasar setelahsubsidi adalah P. Q adalah 3 dan 6[ CITATION Dan16 \l 1033 ]
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan materi kami ini dapat disimpulkan bahwa penentuan harga, permintaan dan
penawaran sangat diperlukan didalam perkembangan Ekonomi. Penentuan harga bersumber pada
permintaan dan penawaran. Penawaran bersumber dari kuantitas barang yang kan diproduksi dan
kemudian ditawarkan untukpemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan permintaan bersumber
pada kuantitas permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.

Keseimbangan pasar berguna untuk menentukan harga dan kuantitas persediaan di pasar. Dalam
persaingan yang kompetitif harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang
dibutuhkan permintaan dan kuantitas yang tersedia atau penawaran

Subsidi merupakan bantuan pemerintah yang diberikan kepada produsenatau supplier terhadap produk
yang pasarkannya. Harga yang berlaku dipasar adalah aharga yang diinginkan pemerintah yaitu harga
yang lebih rendah dengan jumlah yang mampu dibeli oleh masyarakat lebih besar.

Saran

Tak ada gading yang tak retak begitupun penulisan ini kami buat sebaik-baiknya, namun pastilah aa
kekurangan didalam penulisan kami ini. Maka itu kami sbegitu mengharap masukan dari pembaca.
Agarnya penulisan ini dapat diperbaiki dan atau dikeselanjutnya penulisan kami lebih baik lagi. Dan
terimahkasih telah membaca tulisan kami ini semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Ec. Lydia Goenadhi, M. D. (2017). Pengantar Ekonomi Mikro. Kalimantan Selatan: Scripta
Cendekia.

Iskandar, D. (2016). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Kline. (1973). Matematika sd.

Ruhiat, E. M. (2008). Penerapan Sub Pokok Fungsi Pada Matematika Ekonomi Terhadap Fungsi
Permintaan dan Fungsi Penawaran. Jurnal Ilmiah Akuntansi, hlm 90-96.

Sudarso. (1992). Matetamtika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta.

https://www.ruangguru.com/blog/proses-terbentuknya-keseimbangan-pasar

Anda mungkin juga menyukai